Saya tuh paling suka jalan, sekaligus jajan (kulineran), di tempat-tempat yang lokasinya tak jauh dari jalur rel commuter line (KRL). Maka, pada saat ada teman bloger, Mbak Katerina (@travelerien), ngajakin main ke salah satu kafe kekinian di daerah Bintaro, Tangerang Selatan yang katanya lokasinya dekat stasiun Jurang Mangu, saya pun setuju ikutan. Daaann, ternyataaa, lokasi kafenya tuh bukan hanya “dekat”, melainkan “mepet” stasiun, saudara-saudara. Nama kafenya adalah Rummah GoA.

Kafe Rummah GoA.

Apa yang membuat Rummah GoA ini istimewa? Pertama, karena konsep bangunan kafenya yang unik. Bentuknya bukan seperti “goa” ya, walau namanya mengandung kata itu, melainkan lebih seperti rumah-rumah pohon, karena kondisi lahannya yang berbukit dan dikelilingi hijaunya pepohonan. Tak hanya itu, interior yang digunakan juga unik. Beberapa sepertinya memanfaatkan barang bekas, berunsur vintage, dan terlihat nyeni banget. Agak nyentrik, gitu.

Sebenarnya enggak heran kalau kafe ini sentuhan seninya terasa kental, karena pemilik Rummah GoA ternyata adalah seniman sekaligus penyanyi Dik Doank dan istrinya Mbak Key (Noni). Belakangan, saya mengetahui mengapa namanya “GoA” dari Mbak Noni yang sempat chattingan sama Mbak Katerina . Katanya “GoA” itu kependekan dari “go to Allah” yang menandai hijrahnya seorang Dik Doank. Oh iya, bukan sekadar kafe, Rummah GoA ini katanya juga tempat tinggal Dik Doank bersama keluarganya.

BTW, sebenarnya saya pertama kali mengetahui Rummah GoA ini dari teman bloger yang lain yakni Bu Chichie (@akuchichie). Dulu Bu Chichie pernah posting foto-foto kafe ini di Instagramnya. Waktu itu, saya pernah nanya kalau dari stasiun Jurang Mangu dekat atau enggak. Trus, kalau tak salah dijawab Bu Chichie dekat dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki saja.

Pintu masuk ke Rummah GoA di pedestrian road UPJ.

Nah, pada saat sudah pindah rumah ke Long Valley Land (baca: Parung Panjang 😛 ) yang stasiunnya cuma berjarak 6 stasiun dari stasiun Jurang Mangu, saya sempet nyari, namun enggak ketemu. Pasalnya, saya selama ini kalau keluar stasiun Jurang Mangu, larinya tuh ke arah mall Bintaro XChange. 

Ternyata, kalau mau ke Rummah GoA, mesti keluar di pintu stasiun yang berlawanan arah dengan pintu yang menuju mall. Itu pun enggak perlu sampai keluar halaman parkir stasiun, melainkan cukup berjalan kaki di pedestrian road yang mengarah ke Universitas Pembangunan Jaya (UPJ).

Pokoknya susurin aja jalur pedestrian itu, nanti di sebelah kiri sebelum jalurnya habis, kita akan menjumpai pintu pagar yang merupakan pintu masuk Rummah GoA. Yeah, saya pun baru mengetahuinya dari Mbak Tami (@utamiisharyani) yang waktu itu ikutan main ke Rummah GoA juga.

Jadi, waktu itu mainnya berenam, selain Mbak Katerina dan Mbak Tami, ada Mbak Ade (@ummifikri), Mbak Dian (@dian_ismyama), dan Mbak Nurul (@nurul_sufitri) juga. Tiga nama terakhir yang saya sebut, bahkan jauh-jauh datang dari Depok, lho. Kebayang tuh perjalanan dua jam lebih. 

Sebagai mantan warga Kabupaten Bogor yang tetanggaan ma Depok, saya tahu persis gimana perjuangannya OTW ke area-area di jalur greenline-nya KRL, huhu. Cukup menantang, karena mesti transit di dua stasiun dahulu, Stasiun Manggarai dan Tanah Abang.

Kalau mau ke kafe juga bisa lewat pedestrian road dari arah jalan raya ke arah Stasiun Jurang Mangu.

Alhamdulillahnya, hari itu cerah dan berawan. Enggak hujan. Padahal, kemarin-kemarinnya hujan gedhe. Kami yang sebenarnya sudah berencana ke Rummah GoA sejak seminggu sebelumnya juga sempat menunda bepergian ke sana. Alasannya ya karena hujan, juga karena berita banjir di mana-mana. Belum lagi beberapa waktu sebelumnya ada berita duka tentang anak-anak sekolahan yang meninggal karena dinding sekolahnya ambrol terkena imbas banjir 🙁 .

Beberapa sudut kafe di bagian luar.

Senengnya lagi pada hari yang ditentukan, ternyata “rombongan” kami ketemu dengan owner kafenya, Dik Doank dan Mbak Noni. Padahal, kata orang-orang enggak setiap saat keduanya ada di kafe, karena aktivitas dan kesibukan masing-masing. Yeah, pokoknya hari itu alhamdulillah semesta mendukung, lha 😀 .

Saya juga senang, karena bisa membawa kedua anak saya ke sana menikmati suasana baru. Iyeee, bawa Maxy dan Dema juga soalnya enggak ada yang njagain hehe. Itung-itung anggep aja rekreasi haha. Apalagi vibes Rummah GoA tuh dah kayak tempat wisata, indah dan asri, karena di sekelilingnya masih banyak pepohonan rimbun. Suasana alaminya juga dipertegas dengan adanya kolam kecil. Cuma yang perlu diperhatikan, kalau bawa anak kecil jangan lupa diawasin banget ya, mengingat kontur tanahnya berbukit. 

Ada kolam kecil di bagian bawah.

Untuk bangunan cafe-nya saya perhatikan (sepertinya) ada satu bangunan utama, lalu beberapa gazebo, serta teras-teras. Pengunjung bebas memilih mau makan di mana yang dirasanya paling nyaman. Bangunan utama yang saya maksud lokasinya persis di depan pintu pagar saat kita pertama kali masuk ke Rumma GoA.

Bangunan utama kafe (sepertinya?).

Di dalam bangunan utama ini terdapat bangku dan meja yang sepertinya bisa untuk dine in. Hampir semua dindingnya penuh dengan lukisan dan karya seni lainnya. Sepertinya itu karya Dik Doank dan istrinya. 

Dema dan Maxy menggambar.

Karya Dema yang dipajang di dinding kafe.

Pada salah satu sudut bangunan ini, terdapat rak-rak buku, sepertinya perpustakaan mini, gitu. Di sebelahnya, terdapat meja yang cukup besar, dengan hiasan gambar anak-anak. Di sana juga bisa dimanfaatkan untuk anak-anak menggambar. Nanti, gambarnya bisa digantung di dinding kafe. Waktu itu, Maxy dan Dema sempat menggambar juga bersama tiga anak Dik Doank dan Mbak Noni yang dijumpai waktu itu. Kalau enggak salah namanya Embun, Bening, dan Matta (kata Dema ya, saya tak konfirmasi ulang, hehe).

Pepustakaan mini.

Lalu, apa saja yang kami berenam lakukan di Rummah GoA? Apalagi kalau bukan ngobrol ngalor-ngidul tentang dunia perbloggeran, kemudian dilanjutkan dengan pepotoan. Soalnya sayang sekali kalau sudah berada di tempat yang instagrammable tetapi enggak mengambil foto hehe.

Tak ketinggalan, tentu kami juga mencicipi kuliner yang ada di sana, donk. Menu makanan dan minuman yang ditawarkan di Rummah GoA bervariasi. Mulai makanan berat, hingga camilan ringan semua ada di sini.

Makan-makan kitaaahh.

Menurut Mbak Noni, Rummah GoA sebenarnya enggak punya chef sendiri, melainkan mengajak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kuliner berkolaborasi untuk berjualan makanan di kafe kekinian ini. Itulah sebabnya, menu yang ditawarkan oleh Rummah GoA cukup beragam. Ada menu makanan berat seperti bebek goreng, lele goreng, ayam bakar, dll, ada pula makanan yang lebih ringan seperti siomay, cireng, rujak buah, dll. Untuk minumannya, ada aneka kopi, aneka jus buah, minuman kesehatan, dll.

Waktu ke sana, saya memesan seporsi Bebek Goreng Kremes plus nambah satu piring nasi putih. Makanan ini untuk saya dan Dema. Saya mikirnya potongan bebeknya pasti gedhe, sehingga cukup pesan satu aja, dulu. Kalaupun ternyata kurang, yawda, ntar mesen lagi, hehe. Eh, bener donk,  porsi bebeknya bisa buat berdua.

Menu bebek goreng.

Kemudian, untuk Maxy, saya memesankan Mie Ayam Doank. Hidangan ini berupa semangkuk mie dengan topping ayam dan kuah di mangkuk terpisah. Enggak pakai bakso, maupun pangsit, makanya ada kata “doank” hehe. Namun, kalau teman-teman ada yang mau memesan mie ayam dengan pelengkap bakso dan pangsit, di Rummah GoA ini juga tersedia, kok.

Mie ayam yang bikin ngiler.

Untuk minumannya, saya memesan Es Kelapa Gelas Jumbo dan Jus Strawberry. Lumayan untuk menghalau gerah di cuaca yang sedikit terik.

Es kelapanya segeeerr.

Kalau teman-teman bloger yang lain, saya lihat ada yang memesan Mie Ayam Pangsit, Roti Bluder, Rujak Buah, dll. Lalu, untuk minumannya ada yang memesan kopi (lupa apa jenisnya 😛 ).

Saya sempat mencicipi rujaknya. Buah-buahannya terdiri dari mangga, jambu, kedondong, dan pepaya yang agak keras (kalau kata orang-orang “mengkel”). Bumbunya kental dan cukup pedas. Sepertinya waktu itu, kami sepakat memesan yang enggak terlalu pedas 😀 .

Rujak buah.

Lalu, untuk Roti Bluder-nya saya juga sempat mencicipi punya Mbak Katerina, empuk sekali. Rasa coklatnya terasa, namun enggak bikin eneg. Anak-anak saya yang melihat Roti Bluder, sebelum pulang, akhirnya meminta dipesankan roti yang sama.

Roti bluder kesukaan anak-anak.

Trus, Bebek Goreng Kremes-nya juara sekali, khususnya sambalnya yaaa, pedeeess. Saya suka makanan yang pedes-pedes 😀 .. Lalu, seperti yang saya singgung sebelumnya, porsi daging bebeknya besar. Mengenyangkan sekali pokoknya.

Kalau Mie Ayam Doank-nya, saya suka mie-nya enggak terlalu tebal. Porsinya juga cukup banyak dan mengenyangkan. Meski begitu, anak saya Maxy bisa menghabiskan seporsi, lho. Pas, lha.

FYI, untuk semua makanan dan minuman yang saya pesan (satu mie ayam, satu nasi bebek + nasi putih, roti bluder, es kelapa, jus stroberi) total yang harus saya bayarkan adalah Rp. 133.500,-00.

Ada ruangan di atas mushola.

Setelah selesai makan, kami berkesempatan ngobrol dengan Mbak Noni. Obrolan waktu itu seputar kafe dan aktvitas apa saja yang ada di sana. Setelah itu, kami juga berkesempatan berkaraoke dengan Mbak Noni di salah satu ruangan yang letaknya persis di atas mushola.

Nonton Mbak Ade yang sedang menyanyi 😀 .

Kami juga sempat sholat Ashar berjamaah juga dengan keluarga Dik Doank di mushola yang berada di dalam area kafe tersebut. Mushola ini cukup luas untuk ukuran kafe, lho. Sepertinya juga terbuka untuk umum.

Mushola Rummah GoA.

Dema sholat Dhuhur.

Sesudah sholat, kami berkesempatan foto bareng Om Dik Doank dan Mbak Noni. Abis itu pamit, deeehh 😀 .

Ketemu yang punya kafe, Om Dik Doank.

Berpose dengan Mbak Noni dan anak-anaknya serta ibu-ibu bloger doyan jalan dan jajan.

Itulah cerita makan siang bersama ibu-ibu bloger yang doyan jajan dan jalan di Rummah GoA, kafe kekinian di Bintaro, Tangerang Selatan yang dekat sekali dengan stasiun Jurang Mangu. Buat teman-teman yang mau ke Rummah GoA juga, FYI, kafe ini tutup setiap hari Kamis ya. Kalau hari Senin, Selasa, Rabu buka pukul 12.00-21.00 WIB, Jumat buka pukul 14.00-21.00 WIB, sedangkan Minggu buka pukul 07.00-21.00 WIB.

Yang tertarik mau ke sana berikut ancer-ancer Rummah GoA yaaa:

Semoga cerita maen-maen ke Rummah GoA-nya Dik Doank ini bermanfaat ya, khususnya buat teman-teman yang hobinya jalan dan jajan juga 😀 .

April Hamsa