Udah lama banget penasaran dengan makanan di warung-warung tenda yang ada di halaman Pasar Modern Sentraland, Parung Panjang, alhamdulillah, akhirnya malam ini kesampaian juga makan di salah satu warung tenda di sana. Saya dan keluarga pilih Seafood 68, karena kayaknya kok lumayan. Sejak puasaan kemarin, sering liat warung tenda Seafood 68 Pasar Modern Sentraland ini enggak pernah sepi pengunjung.
Sebenarnya, makan di sana enggak direncanakan sih, soalnya niat awalnya mau makan mie ayam langganan, Podomoro. Ternyata, saat sampai Pasar Sentraland, Podomoro tutup.
Untungnya di sekitar sana banyak alternatif makanan yang lain. Warung-warung tenda makanan yang saya sebutkan tadi, serta depot/ resto di ruko-ruko sekitar pasar. Singkat cerita, kami pilih makan seafood saja.
Makan malam di warung seafood.
Eh, tetapi jujur sebenarnya agak bingung dengan warung tendanya. Soalnya, bagian depan yang menghadap ke jalan raya, spanduk warungnya menginformasikan kalau itu tuh warung seafood. Namun, spanduk yang ke arah dalam pasar mengatakan itu warung penyetan, hehe.
Setelah menengok ke dalam tenda, ternyata emang jadi satu. Entah owner-nya satu atau mereka sharing warung tendanya, kurang paham, sih ya. Soalnya, warung tendanya cukup luas. Kalau enggak keliru, saya itung-itung ada 20 meja dengan masing-masing empat bangku kursi. Hmmm, bisa kali ya menampung 80-an pengunjung atau bahkan lebih. Kayaknya, lho, yaaa.
BTW, sepertinya ini bukan warung tenda Seafood 68 yang saya jumpai pertama kali. Kayaknya kalau di Jakarta (coret) banyak ya warung tenda dengan nama merek yang sama? Apa Seafood 68 ini waralaba atau gimana ya?
Yawdalah yaaa. Yuk, balik lagi ke warung Seafood 68 yang di Pasar Modern Sentraland, Parung Panjang 😀 .
Begitu masuk ke warung tendanya, mas-mas pelayannya langsung menyodorkan kertas menu di mana kami juga bisa langsung menulis pesanan dan jumlahnya di situ. Sayangnya di list-nya enggak ada daftar harganya. Mungkin, karena bahan bakunya harganya naik turun musiman kali ya? Sehingga, makanannya pun mengikuti? #nebak 😛 . Nah, kalau kondisinya kayak gini, biasanya saya/ suami nanya dulu harganya berapa sebelum memesan.
“Mas, ini guraminya sebesar apa?”
“Mas, ini harganya berapa?”
Menurut saya, enggak perlu malu-malu atau gengsi bertanya harga ya. Itu hak konsumen, gitu, lho.
Ternyata mas-masnya juga enggak ragu kok menjawab dan menjelaskan harga produknya.
Uniknya di warung tenda ini, kita tuh bisa memilih ikan atau seafood yang kita inginkan. Jadi, bisa memilih mana yang terlihat lebih segar atau lebih besar ukurannya.
Malam ini, saya dan keluarga memesan Ikan Gurami Goreng untuk menu seafood-nya. BTW, FYI, ternyata harga seporsi Ikan Gurami Goreng adalah Rp. 50.000,-00.
Ikannya masih dalam kondisi segar. Begitu sudah kami pilih, mas-masnya kemudian membersihkan ikan tersebut dan mengolahnya menjadi menu pesanan kami.
Tak ketinggalan, kami memilih sayuran berupa Tumis Kangkung Biasa dan satu lauk lagi, yakni Ayam Goreng. Soalnya, anak saya Dema sedang enggak berminat makan ikan, jadi pesan lauk ayam buat dia.
Untuk minuman, kami memesan tiga gelas es teh manis dan satu botol air minuman. Minuman yang kami pesan cepet banget datangnya hehe. Saat saya coba, manisnya lumayan. Enggak yang kemanisan, banget, sehingga pas di lidah.
Tak lama kemudian, makanan pesanan kami pun datang. Lumayan sat set juga pelayanan di warung tenda Seafood 68 ini. Makanan yang kami pesan pun datangnya hampir barengan. Enggak yang keluar satu-satu trus ada jeda waktu lama, gitu.
Oh ya, sebenarnya, awalnya kami hanya memesan tiga Nasi Putih saja. Namun, setelah nasinya datang ternyata porsinya enggak sebanyak yang kami kira. Eh, sebenarnya enggak sedikit juga sih, tetapi juga enggak yang melimpah gitu.
Trus, kami enggak dapat “mangkok kobokan” sebagaimana yang biasanya ada di warung-warung tenda sejenis. Ternyata warungnya menyediakan tempat cuci tangan dengan sabun. Saya lebih suka kayak gitu, sih, ketimbang pakai kobokan 😀 . Lebih bersih aja gitu, lho, kalau mencuci tangan pakai sabun 😀 .
Soalnya, dulu pernah makan di warung tenda sejenis, ternyata nasinya porsi kuli banget. Pesan empat nasi, enggak habis, kan saying.
Namun, di warung Seafood 68 Sentraland tadi, porsi nasinya sesuai takaran. Maka, akhirnya kami memesan satu porsi nasi lagi. Kali ini, suami memilih Nasi Uduk.
Lalu, bagaimana rasa makanan di warung seafood ini. Pertama, Gurami Gorengnya. Ikannya digoreng matang sampai kekuningan dan kering, tetapi bukan yang kering sekali sampai dagingnya agak kriuk gitu. Daging ikannya tetep lembut, kok.
Ikan Gurami Goreng ini disajikan di atas piring oval dengan alas selada. Untuk menu ikan ini, kami dapat dua sambal. Yang satu sambal kecap, satunya lagi sambal terasi biasa.
Menuru saya, sambal terasinya enggak terlalu pedas ya. Eh, bahkan menurut lidah saya enggak terasa pedasnya. Berbeda dengan sambal kecapnya yang cukup terasa cabenya. Akhirnya saya lebih memilih menyantap ikan dengan sambal kecap.
Rasa ikannya terasa kesegarannya. Gurih, tidak terlalu asin, dan disajikan dengan semacam “kriuk” gitu. Kayaknya dari sisa tepung buat menggoreng ikannya.
Lalu, Ayam Gorengnya, ternyata buat satu porsi aja. Awalnya, saya kira gedhe gitu, buat beberapa orang, ternyata enggak, hehe. Kami dapat bagian paha. Harganya Rp. 15.000,-00 saja. Disajikan di piring ditemani lalapan kemangi, kol, dan mentimun.
Cara menggoreng ayamnya juga mirip dengan ikannya, hanya saja enggak ada kriuk-nya. Daging ayamnya empuk, namun bagian kulitnya cukup kering. Dema pun terlihat puas dengan pesanan ayamnya soalnya habis enggak tersisa, hehe.
Oh ya, saat kami makan, ternyata ada seekor kucing onye yang menyapa kami. Ternyata, dia minta diberi makanan. Enggak tega ngasi tulang, akhirnya kami incipin dikit, potongan daging ayam.
BTW, untuk sambal Ayam Goreng, ternyata sama dengan sambal terasi lauk Gurami Gorengnya. Enggak pedas menurut lidah saya.
Trus, kalau Tumis Kangkungnya, tingkat kematangannya pas, enggak pedas, enggak asin, cocok deh buat lidah anak-anak. Terasa ada campuran saus tauco-nya.
Menurut saya secara garis besar, makanan di warung tenda Seafood 68 ini enak. Harganya juga cukup affordable. Untuk semua makanan dan minuman yang kami pesan, kami mengeluarkan Rp. 105.000,-00 saja. Lumayan banget kan buat berempat? Wah, kapan-kapan bisa balik makan di sana lagi nih saat sedang enggak masak kayak malam ini 😀 .
Lokasinya cukup enak. Hanya ada sejak sore hingga malam hari ya. Tepatnya di halaman depan pasar. Buat parkir pun cukup lega, karena memakai parkiran pasar yang space-nya muat banyak mobil dan sepeda motor.
Itulah teman-teman, sedikit cerita makan malam dan ulasan tentang warung makan Seafood 68 di Pasar Modern Sentraland, Parung Panjang. Semoga bermanfaat ya buat teman-teman yang hobi kulineran, khususnya makan seafood 😀 .
April Hamsa
Comments