Kemajuan teknologi digital merambah ke segala bidang, tak terkecuali kegiatan baik seperti sedekah yang selalu dianjurkan pada saat Ramadan seperti sekarang ini. Kayaknya, masyarakat kita juga sudah enggak asing lagi dengan yang namanya sedekah online ya? Biasanya karena kepraktisannya. Nah, melalui postingan ini saya mau menginformasikan bahwa ada satu lagi lho platform sedekah online yang praktis plus terpercaya. Nama platformnya Infak.in . Infak.in ini didevelop oleh Laznas Lembaga Manajemen Infak (LMI).

Infak.in, platform baru untuk bersedekah online.

Sedekah di waktu Ramadan

Ngobrolin tentang sedekah di bulan Ramadan, kegiatan ini sesungguhnya sangat dianjurkan, karena memiliki banyak sekali keistimewaan melebihi sedekah di bulan-bulan lain. Menurut guru ngaji saya dulu, katanya sedekah yang kita lakukan saat Ramadan tuh pahalanya akan dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Sedekah paling utama adalah sedekah di bulan Ramadan.” (HR At-Turmudzi dari Anas)

Tentu saja, selain itu, saya rasa momennya sangat pas sekali ya? Pada bulan puasa wajib seperti sekarang ini kan kita sangat disarankan untuk memperbanyak ibadah. Nah, sedekah ini merupakan salah satu ibadah berupa kebaikan yang bisa kita lakukan untuk menunjukkan cinta kita kepada sesama makhluk-Nya.

Apalagi, Ramadan tahun ini. Suasananya masih pandemi, masih banyak orang yang keberuntungan ekonominya belum berupa. Dengan bersedekah, khususnya sedekah harta, minimal kita bisa membantu mereka.

Saya sih percaya kebaikan akan kembali kepada kita. Ilustrasinya gampang aja sih, saat kita membantu orang lain yang kesusahan (dalam hal ekonomi), orang-orang ini bisa terhindar dari melakukan kejahatan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Kalau lingkungan kita aman, kita pun insyaAllah bisa hidup nyaman kan?

Itulah sebabnya, saat ini, apabila kita masih punya kelebihan harta, yuk sedekahin. Bahkan, sesedikit apapun, Allah SWT pasti menilai dan mengganjar perbuatan kita.

Tentang Infak.in

Sedekah pun bisa berupa apa aja, baik harta maupun kebaikan lainnya.

Khusus, buat teman-teman yang bersedia menyedekahkan kelebihan hartanya, seperti yang tadi saya singgung, saya mau memperkenalkan platform Infak.in, nih. Infak.in ini baru aja dilaunching kemarin (tanggal 13 April 2021).

Informasi tentang Infak.in bisa teman-teman dapatkan juga di:

  • Instagram: @zakato_org
  • Tiktok: @zakato_org
  • Facebook: Lembaga Manajemen Infaq
  • Fan Page FB: Zakato
  • Youtube: Zakato.

Uniknya, acara peresmian platform ini dilaksanakan setelah sholat Subuh, lho. Mengapa sih waktu Subuh? Kok, pagi-pagi bener? Ada alasannya, nanti saya ceritain, hehe.

Cara bersedekah online via Infak.in gampang banget. Teman-teman enggak perlu install aplikasi, melainkan cukup ketik “infak.in” di browser. Nanti, laman Infak.in akan terbuka. Tampilannya seperti ini:

Tampilan laman Infak.in.

Setelah itu, teman-teman bisa langsung berdonasi dengan melengkapi data di form yang sudah disediakan di laman tersebut, yakni antara lain nama, nomor hanpdhone, email, serta nominal donasi. Tidak ada minimum jumlah nominal donasi, teman-teman bisa isi berapapun sesuai kelebihan rezeki yang dimiliki oleh teman-teman.

Lengkapi data di bagian yang saya coret itu sesuai request.

Jika sudah melengkapi data, lanjut klik tulisan “donasi”. Nanti, kita akan diarahkan untuk memilih cara pembayaran. Ada dua pilihan, yakni melalui Bank Transfer atau pakai e-wallet (seperti GoPay, dll).

Pilihan pembayaran yang tersedia.

Saya udah nyoba pakai GoPay, nanti langsung buka aplikasi Gojek, kemudian tinggal memindai kode QR yang tampil di layar.

Kalau pakai e-wallet seperti GoPay tinggal scan aja kode QR-nya.

Setelah scan kode QR berhasil, nanti kita akan langsung dapat notifikasi di aplikasi Gojek maupun message via WhatsApp. Nama kita pun langsung muncul di updatean nama donatur yang ada di website infak.in. Hal ini menunjukkan transparasi data donatur yang telah menyedekahkan hartanya.

Notifikasi yang mengabarkan donasi telah diterima.

Yes, sesimple itu aja bersedekah di zaman now, ya.

Presiden Direktur LMI Bapak Agung Wijayanto dalam acara virtual launching Infak.in kemarin mengatakan bahwa platform ini memang sengaja dikembangkan dengan cukup mudah dan transparan. Idenya tak jauh-jauh dari kegemaran milenial muda memanfaatkan teknologi dalam berbagai kesempatan. Bahkan, dibalik Infak.in ini ada peran besar milenial muda yang saat ini bergabung di LMI.

Bapak Agung Wijayanto dari LMI.

Selain itu, Bapak Agung Wijayanto juga mengatakan bahwa Infak.in ini tidak mematok minimal jumlah donasi, karena berharap donatur fokus kepada keistiqomahan berdonasi. Walau sedikit, namun kalau istiqomah, itu jauh lebih baik.

Wah, apalagi kalau istiqomah bersedekah dengan nominal besar ya, teman-teman? Saya rasa akan jauh lebih baik lagi.

Sedekah Subuh yang istimewa

Apalagi, sesungguhnya yang namanya infak atau sedekah itu sebenarnya bukan harta yang “ kita berikan ke orang lain”, namun merupakan harta yang “kita pinjamkan kepada Allah”. Sehingga, sebenarnya harta tersebut akan kembali ke kita.

Begitu pemahaman yang saya dapatkan dari materi ceramah Ustad Nashiruddin (dari Dewan Pengawas Syariah) yang juga hadir di acara virtual launching Infak.in kemarin.

Ustad Nashiruddin mengatakan bahwa infak atau sedekah ini merupakan pinjaman di jalan Allah yang akan kembali kepada kita, baik di akhirat kelak maupun di dunia. Kalau di akhirat, sudah jelas, kita akan mendapatkan pahala yang akan memperberat amalan timbangan kebaikan kita kelak.

Kalau untuk di dunia, kata Pak ustad, kita akan mendapatkan kembali harta yang kita pinjamkan itu dalam berbagai bentuk. Tidak melulu berupa harta lagi, melainkan ada yang berbentuk kebaikan-kebaikan di dunia seperti: nikmat sehat, kelancaran rezeki, kemudahan-kemudahan dalam beraktivitas, dll.

Trus, satu lagi nasihat Pak Ustad, katanya jangan takut miskin hanya karena bersedekah. Soalnya, berdonasi untuk sesama itu tidak akan mengurangi harta kita, kok. Justru dengan berbuat kebaikan itu maka harta kita akan bertambah.

Rumus Matematika tidak berlaku di sini, karena infak atau sedekah adalah investasi, bukan mengurangi, namun justru bertambah,” jelas Ustad Nashiruddin.

Ustad Nashiruddin.

Saya pribadi sering banget mengalami hal ini. Salah satu contohnya, dulu, saya pernah baru aja nyemplungin duit yang nominalnya pas pas’an di kotak infak masjid, eh, tak lama kemudian ada message tawaran pekerjaan datang. Sebuah keajaiban karena bayarannya jauh berlipat-lipat dari yang sudah saya masukkan ke kotak amal masjid waktu itu.

Kadang, saya juga merasa malu sendiri, wong ngasinya dikit kok dibalasnya langsung gede. Seolah disentil oleh-Nya untuk jangan berhenti berbagi harta dengan sesama, soalnya kita enggak bakal jatuh miskin cuma gara-gara bersedekah.

Pernah mengalami hal yang sama juga enggak, sih? Kalau pernah, share cerita keajaiban sedekahmu di kolom chat blogpost ini yak 🙂 .

Oh iya, hampir kelupaan, deh, Ustad Nashiruddin dalam kesempatan itu juga mengingatkan mengenai Sedekah Subuh yang istimewa. Maksudnya, sedekah yang kita keluarkan saat pagi hari itu ternyata memiliki keistimewaan, lho.

Apa keistimewaan dari sedekah di pagi (Subuh) hari?

Menurut Pak Ustad, setiap pagi, ada dua malaikat yang selalu turun setiap pagi. Salah satu dari dua malaikat tersebut akan berdoa:

Ya Allah, berilah orang yang berinfak itu ganti dari apa yang telah diinfakkannya.”

Yang namanya doa malaikat, sudah pasti akan dikabulkan oleh Allah donk ya?

Selain keistimewaan didoain oleh malaikat, Pak Ustad juga mengatakan dengan bersedekah di pagi hari, maka akan membuat dada kita lapang (mungkin karena merasa udah yang paling kaya bener kali ye? Soalnya udah sedekah pagi-pagi 😀 ), sehingga kita optimis menyambut dan melakukan aktivitas sepanjang hari itu.

Kalau mau merasakan perasaan semacam itu, cobain deh bersedekah pagi-pagi buta. Lewat Infak.in aja, biar enggak ribet, hehe. Eh, meski demikian bukan berarti kalau udah kesiangan enggak boleh sedekah lho. Tentu tetap boleh. Namun, ya itu tadi, sedekah Subuh lebih banyak keutamaannya.

Sambung Ayat Bersama Hamas

BTW, acara virtual launching Infak.in kemarin juga dimeriahkan dengan sesi “sambung ayat bersama Hamas”. Sambung ayat ini maksudnya adalah melantunkan ayat suci Al Quran namun berganti-gantian.

Siapa yang melantunkan ayat-ayat Al Quran saat itu? Yakni mereka yang terpilih sebagai pemenang Giveaway Ramadan sebelumnya yang diselenggarakan oleh akun Instagram @zakato_org. Pemenang giveaway ini akan melakukan sambung ayat dengan Hamas, seorang Hafiz Quran dan juga aktor muda (film Ketika Mas Gagah Pergi yang diadaptasi dari novel karya Helvy Tiana Rosa).

Kalau tidak keliru ada 3 orang beruntung yang sambung ayat dengan Hamas kemarin. MasyaAllah, hafalannya bagus-bagus, ngiri deh.

Sambung ayat bersama Hamas.

Kemarin sih, Hamas juga sharing beberapa tips bagaimana cara menghafalkan Al Quran supaya cepat lancar. Pertama, katanya kita harus selalu ingat bahwa tidak ada cara instan untuk menghafalkan Al Quran, wajib ada proses panjang yang harus kita lakukan. Tentu aja maksud Hamas adalah telaten berulang-ulang menghafalkan.

Kedua, kalau mau memperlancar hafalan Al Quran, maka kita harus memiliki niat yang benar-benar kuat. Terakhir, kita harus berusaha menemukan metode menghafal Al Quran yang paling cocok dengan kita.

Kalau sudah melakukan tiga hal tersebut, menurut Hamas yang sudah mulai lancar menghafal ayat-ayat Al Quran sejak usia 6 tahun ini, maka insyaAllah kita akan bisa menambah hafalan Al Quran kita. Yuk yuk, kita coba praktik bareng-bareng 😀 .

Yaaa, jadi begitu ya teman-teman, informasi tentang platform sedekah online Infak.in dari LMI ini. Mari kita berlomba-lomba berbuat kebaikan di bulan Ramadan dengan memperbanyak sedekah maupun membaca Al Quran #ntms. Semangaaatt!

April Hamsa