Berkunjung ke Kota Solo, tak lengkap rasanya jika tidak mencoba Serabi Notosuman. Orang Jakarta dan sekitarnya, sering menyebut Serabi Notosuman sebagai Serabi Solo, karena punya perbandingan makanan yang mirip yakni Surabi Bandung. Padahal, nama aslinya memang Serabi Notosuman, karena lokasi yang menjual serabi ada di Jalan Notosuman. Namun, sekarang nama jalannya sudah berganti menjadi Jl. Mohammad Yamin. Meski demikian nama “Notosuman” masih melekat.
Serabi Notosuman yang paling terkenal adalah Serabi Notosuman Ny. Lidya dan Ny. Handayani. Keduanya katanya masih bersaudara.
Kedua nama ini masih keturunan pasangan suami istri Hoo Gek Hok dan Tan Giok Lan, yakni yang memperkenalkan Serabi Notosuman pertama kali. Pada mulanya, pasutri ini adalah pembuat kue apem.
Di Jawa, yang namanya kue apem ini sangat tidak asing, karena selalu ada di event-event perayaan. Misalnya seperti saat jelang lebaran atau ketika ada hajatan. Bahkan, sepertinya hampir semua upacata ritual Jawa selalu ada kue ape mini sebagai sesajen/ persembahan.
Nah, pada suatu hari ada pelanggan yang memesan apem kepada Hoo Gek Hok dan Tan Giok Lan tetapi dengan request khusus, yakni minta apemnya dibuat pipih. Ternyata, bentuk apem yang seperti itu lebih dinikmati. Akhirnya terciptalah kue serabi ini.
FYI, serabi diolah dari bahan-bahan seperti tepung beras, vanila, pandan, gula, santan, dan garam. Adonan serabi kemudian dimasak di atas wajan kecil yang terbuat dari tanah liat yang dipanggang di atas tungku arang.
Sekarang, serabi ini pun memiliki topping beraneka rasa. Ada yang diberi topping nangka, strawberry, keju, cokelat, dll. Namun, ada pula yang menjualnya polos atau original. Di outlet Serabi Notosuman kita bisa memilihnya sendiri sesuai selera.
Uniknya, Serabi Notosuman ini hingga sekarang masih mempertahankan ciri khasnya, yakni mereka menumbuk sendiri berasnya menjadi tepung beras, sehingga bahan bakunya terjaga dengan baik.Serabi Notosuman juga tidak menggunakan pengawet, sehingga hanya tahan 24 jam kalau di suhu ruang. Kalau di dalam kulkas bisa agak lama, sekitar 3 hari.
Oleh karena itu, buat teman-teman yang mau membeli Serabi Notosuman buat dijadikan oleh-oleh, sebaiknya beli di hari terakhir kalian berada di Solo ya.
Itulah sedikit cerita tentang Serabi Notosuman. Kalau berkunjung ke Kota Solo jangan sampai tidak mampir membeli Serabi Notosuman ya.
April Hamsa
Comments