Gaming atau bermain game. Aktivitas tersebut sebenarnya enggak asing buat saya. Bukan karena saya seorang Gamer sih. Lha wong main game aja paling banter main Othello, haha. Hanya saja, dahulu, saya pernah bekerja di salah satu Perusahaan Teknologi Informasi yang salah satu produknya berupa game untuk simulasi perang (wargaming). Perusahaan saya dulu memproduksi wargaming ini khusus untuk militer. Jadi, bukan buat mainan warga sipil ya teman-teman. Namun, enggak tahu sih kalau sekarang, apakah perusahaan membuat wargaming buat sipil juga 😀 .

Akrab dengan gaming?

Nah, teman-teman saya di kantor dulu tuh suka menjajal produk-produk buatannya sendiri itu. Mungkin supaya tahu letak error-nya di mana gitu kali ya? Maka, mau enggak mau, kadang saya suka nimbrung. Apalagi, pekerjaan saya sebagai Corporate Journalist menuntut saya untuk tahu tentang produk perusahaan. Sesekali, teman-teman saya ngasi saya stick game atau tuas kendali yang buat mengontol game itu. Namun, saya lebih sering failed, kagok, haha.

Wes wes, Pril, kamu main’o Othello aja! Mati kabeh nek awakmu yang pegang kendali.” (Sudah, sudah, Pril, kamu main Othello saja! Nanti mati semua kalau dirimu yang memegang kendali). Yeaaah, saya sering diledekin begitu. Hahaha 😛 .

Selain memainkan produk perusahaan sendiri, beberapa teman di kantor juga suka memainkan game-game lainnya. Kadang saat istirahat kantor, mereka suka ngumpul buat bermain game. Kadang suka ngumpul di meja siapa gitu buat bertanding. Saya cuma menonton, tapi ikut merasakan keseruan mereka bermain.

Siapa suka main game? Foto: Pixabay.

Ternyata, beberapa teman-teman (Programmer) saya itu juga ada yang memang Gamer. Walaupun ngakunya masih sebatas hobi aja sih, kala itu. Namun, sebagian dari mereka ada juga yang ikut pertandingan-pertandingan gitu. Walau kayaknya sih eSports belum sebooming sekarang.

Itulah sebabnya, sebagian dari teman-teman saya saat itu sangat antusias kalau ngobrolin bahkan “mengkoleksi” gadget buat main game. Baik laptop maupun handphone. FYI, laptop pertama saya dulu pun adalah laptop yang speknya mumpuni buat gaming juga (namun, yang murahan haha). Saya, membelinya atas rekomendasi teman-teman saya waktu itu.

Mengapa saya membeli laptop gaming? Waktu itu, saya sedang semangat belajar desain. Nah, dalam pikiran saya, kalau laptop buat gaming pasti lumayan kuat lha buat mendesain. Walaupun, pada akhirnya, leptop itu lebih banyak saya pakai buat ngetik wkwkwk.

Gadget untuk gaming yang oke?

Selain pakai laptop, beberapa teman saya juga suka membeli smartphone khusus untuk bermain games. Dulu, saya enggak mudeng, kalau bermain games itu butuh gadget yang mumpuni, ya saya kira tinggal install games-nya aja gitu kayak aplikasi lainnya. Bahkan, dulu, awalnya saya kira mereka buang-buang uang aja buat beli smartphone kayak gitu, haha. Ternyata mereka memang sengaja punya smartphone bagus buat main games. Enggak sekadar buat telepon atau berkirim message.

Emang enggak bisa ya pakai smartphone biasa buat main game?” Tanya saya.

Yo iso sih. Tapi yo enggak seru, gampang ngelag. Memorine enggak gede,” jelas salah seorang teman.

Ooo gitu.”

Menurut teman-teman saya, gadget, khususnya smartphone yang buat gaming itu minimal harus memenuhi persyaratan berikut:

Punya System on Chip (Chipset) dan Graphics Processing Unit (GPU) yang mumpuni

Chipset ini bisa dibilang jeroan-nya smartphone. Chipset inilah yang membuat sebuah smartphone mampu mengolah grafis, mengontol konektivitas jaringan, menyimpan memori, dll. Sedangkan, GPU adalah sebuah prosessor yang sangat diperlukan sebuah smartphone supaya bisa mengolah grafis dan visual, sehingga tampak di layar smartphone kita.

Chipset yang terkenal untuk smartphone gaming biasanya seperti Qualcomm, MediaTek, Exynos, Snapdragon, dll. Sedangkan, GPU-nya (biasanya disebut single core, dual core, hexa core, dill) harus cari di atas minimal empat core.

Kapasitas RAM yang besar

RAM atau Random Access Memory sebuah smartphone gaming wajib memiliki minimal 3GB besarannya. Tujuannya supaya saat bermain game, kerja smartphone enggak berat. Apalagi, jika smartphone-nya juga banyak diinstall aplikasi lain, seperti media sosial, dll.

Layar besar plus resolusi bagus

Namanya juga main game yaaa, secara visual harus oke supaya mata enggak siwer. Untuk itu, sangat oke, kalau smartphone yang kita pakai buat gaming tuh yang layarnya lumayan besar dan punya resolusi baik. Kalau bisa resolusinya minimal full HD.

Baterai yang tahan lama

Yaaa ini juga wajib. Jelas! Kalau baterai gampang panas apalagi cepat habis, bagaimana mau bermain game dengan puas? Baterai smartphone gaming wajib memiliki kapasitas besar dan teknologi pengisian daya yang cepat. Lupakan baterai di bawah 2.500 mAh, sebab smartphone gaming minimal punya daya tahan baterai sebesar 3.000 mAh.

Punya kapasitas media penyimpanan internal yang besar

Media penyimpanan internal juga menjadi pertimbangan saat membeli smartphone gaming. Tujuannya ya buat menympan game-game yang kapasitas besar-besar.

Hohoho. Baeklah noted. Kapan-kapan kalau beli smartphone gaming, nyarinya yang kayak gitu,” kata saya kala itu.

Smartphone gaming ASUS untuk keseruan bermain game

Beberapa tahun kemudian, yakni tahun 2018 sekarang ini, tepatnya tanggal 11 Desember lalu, tiba-tiba saya keinget mengenai smartphone gaming yang pernah diceritakan oleh teman syaa. Gara-gara saat tangal 11 kemarin saya menghadiri launching smartphone gaming ASUS.

Launching smartphone gaming ASUS 11 Desember 2018. Dokumentasi: ASUS.

Yup, ASUS, sebagai salah satu produsen smartphone yang cukup terkenal baru saja melaunching tiga smartphone gaming terbarunya yang digadang-gadang sebaga The Next Generation Gaming, yakni:

  • ZenFone Max Pro M2
  • ZenFone Max M2
  • ROG Phone.

Mengapa ada tiga smartphone gaming yang diluncurkan? Katanya sih karena ASUS ingin semua pengguna smartphone dari berbagai lapisan bisa menikmati bermain game pakai smartphone. Jadi, ketiga smartphone gaming ASUS tadi segmen/ sasarannya berbeda-beda teman-teman.

Kalau ZenFone Max Pro M2 dan ZenFone Max M2 tuh ditujukan buat penggemar game yang entry level seperti kita-kita gini, yang cuma main games buat membunuh waktu. Sedangkan, ROG Phone ditujukan untuk yang bener-bener Gamer hardcore gitu.

ASUS ingin seluruh pengguna dari berbagai lapisan bisa menikmati sesi bermain game di smartphone tanpa hambatan. Tidak hanya pengguna smartphone premium, pengguna entry level pun berhak bermain game tanpa hambatan,” kata Jimmy Lin. Regional Director ASUS South East Asia ketika melaunching smartphone gaming ASUS hari itu.

Teman-teman mau tahu apa saja sih kelebihan dari masing-masing smartphone gaming yang baru diluncurkan oleh ASUS itu? Okey, saya coba gambarkan satu per satu yaaa…

ZenFone Max Pro M2

Smartphone gaming yang satu ini katanya merupakan penerus dari ZenFone Max Pro M1 yang sudah hadir sebelumnya. Perbedaan Max Pro M2 dengan Max Pro M1 katanya terletak pada fiturnya yang lebih kaya plus desainnya yang dibuat lebih elegan.

ZenFone Max Pro M2. Dokumentasi: ASUS.

Berikut adalah spesifikasi smartphone yang ditawarkan oleh ZenFone Max Pro M2:

  • Layar all-screen display dengan ukuran 6,3 inci FHD+ (2280 x 1080) dengan aspek rasio yang lebar 19:9.
  • Tingkat kecerahan layar hingga 450 cd/m2 dan rasio kontras 1500:1.
  • Menggunakan 5 speaker dengan voice coil berbahan metal yang dikontrol dengan teknologi NXP low-distortion smart amplifier yang mampu menghasilkan detail suara bagus.
  • Ditenagai dengan Qualcomm Snapdragon 660 Mobile Platform.
  • Dilengkapi dengan baterai sebesar 5.000 mAH.
  • Memiliki body tangguh yang dilindungi Corning Gorilla Glass 6 sehingga kalau kegesek atau terjatuh enggak gampang retak.
  • Didukung RAM hingga 6GB.
  • Dilengkapi dua kamera belakang 12 MP dan 5 MP, serta satu kamera depan (13 MP).
  • Punya sensor kamera premium yakni Sony IMX486 beresolusi 12 MP dengan aperture lensa besar f/1.8.
  • Ukuran Pixel 1,25 nm.

FYI, harga jual Zenfone Max Pro M2 mulai IDR 2,799,000,-.

ZenFone Max M2

Kalau smartphone gaming yang satu ini ditujukan untuk kelas mid-range dengan harga yang cukup terjangkau, mulai dari IDR 2,299,000,-. Keunggulan yang ditawarkan oleh ZenFone Max M2, antara lain:

  • Terdapat Qualcomm Snapdragon 632 yang sangat mumpuni untuk semua game terkini.
  • Punya sistem kamera ganda yang dinagai oleh sensor beresolusi 13MP dan 8MP dan telah memiliki aperture f/1.8.

ASUS ZenFone Max 2. Dokumentasi: ASUS.
  • Kapasitas baterai sebesar 4000 mAh.
  • Punya triple slot yang terdiri dari dua slot kartu SIM dan satu slot kartu MicroSD yang mendukung kapasitas penyimpanan hingga 2 TB.
ROG Phone

ROG Phone yang dibandrol mulai IDR 12,999,000,- ini merupakan smartphone untuk Gamers yang profesional. ROG Phone ini dibekali dengan:

  • SoC Qualcomm Snapdragon 845 speed binned sehingga bisa berjalan dengan kecepatan 2,96 Hz.
  • Punya pengingin berteknologi GameCool.
  • Layarnya dilapisi dengan gabungan antara 2.5D dan 3D curved Corning Gorilla Glass yang tangguh.

ASUS ROG Phone untuk Gamers hardcore. Dokumentasi: ASUS.
  • Layar berteknologi HD.
  • Punya baterei berkapasitas 4.000 mAH.
  • Didukung teknologi Qualcomm Quick Charge 4.0 untuk pengisisan daya super kuat.
  • Punya sensor kamera kelas flagship yaitu Sony IMX363 dengan aperture lebar f/1.7.

Nah, itulah teman-teman sekilas informasi mengenai smartphone gaming terbaru dari ASUS. Untuk spesifikasi dan gambaran lebih lengkap mengenai masing-masing smartphone gaming ASUS, teman-teman bisa langsung baca-baca sendiri di website ASUS yaaa… Kalau baca-baca sekilas, persyaratan spesifikasinya sudah sesuai dengan smartphone gaming yang pernah direkomendasikan oleh teman-teman Gamer saya ya? Baik untuk kelas yang cuma main games buat membunuh waktu seperti kita ((KITA)) maupun buat Gamers betulan. Tinggal teman-teman menyesuaikan dengan kebutuhan aja sih 😀 .

Kalau saya, mungkin akan memilih smartphone gaming yang ZenFone Max Pro M2 atau ZenFone Max 2 saja. Soalnya saya tertarik dengan daya tahan baterai dan juga performanya. Sebagai blogger, saya butuh smartphone gaming seperti itu untuk memotret, mengambil video, juga menulis di note. Tak ketinggalan, tentu saja buat buka-buka aplikasi, seperti media sosial dan browsing-browsing. Smartphone gaming semacam ini biasanya enggak akan gampang ngelag kalau kita membuka banyak fitur/ aplikasi. Plus, baterainya kemungkinan besar akan awet dan enggak gampang panas.

Kalau menurut teman-teman bagaimana? Suka juga tidak punya smartphone gaming seperti yang baru saja diluncurkan oleh ASUS tersebut? Sharing yuuukk…

April Hamsa