Ada yang anaknya tertarik menjadi tenaga ahli di sektor kelistrikan, namun bingung mau mengarahkan ke mana? Jika iya, mungkin SMK ORA et LABORA adalah jawaban yang teman-teman, khususnya moms dan dads yang anaknya udah usia SMA, cari selama ini. Yup, salah satu sekolah vokasional teknik ini memang berfokus mengajari anak-anak tentang kelistrikan. Daaan, tahun ini SMK ORA et LABORA ini baru aja mencetak lulusan angkatan pertama, lho. Semuanya lulus dengan keterampilan yang mumpuni dan siap kerja di sektor kelistrikan. Ditambah lagi, ternyata sekolah ini mendapat dukungan dari PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (Saratoga), sehingga dari proses belajar mengajar hingga pemagangan pun dipastikan akan memenuhi kualifikasi yang benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan di sektor kelistrikan.

Lulusan pertama SMK ORA et LABORA.

Memang ya, yang namanya sektor kelistrikan ini enggak main-main. Butuh sumber daya manusia berkualitas yang bisa menjalankannya dengan baik.

Beberapa alasan mengapa anak ingin menjadi tenaga ahli di bidang listrik

Mungkin ada sebagian orang tua atau bahkan saudara atau tetangganya dll yang mengernyitkan dahi saat mendengar ada anak mau belajar kelistrikan. “Ngapain sih belajar listrik, mau jadi tukang listrik?”

Kalau boleh memberikan jawaban sih, menurut saya inilah beberapa alasannya:

Pertama, karena kelistrikan adalah sektor yang tahan krisis. Sudah terbukti kan? Pada saat pandemi begini, listrik merupakan kebutuhan utama supaya orang-orang masih bisa beraktivitas dengan mudah.

Kedua, pengetahuan tentang listrik tuh hampir dibutuhkan oleh semua industri. Coba deh bayangkan rumah sakit tanpa listrik? Bayangkan sekolah atau bahkan mall tanpa listrik? Seperti apa jadinya? Enggak bisa jalan kan?

Ketiga, selaras dengan kemajuan teknologi. Yaaa, yang namanya teknologi maju pasti butuh listrik. Misalnya aja, kendaraan bertenaga listrik yang ramah lingkungan. Maka, sudah pasti butuh desainer, operator, serta tenaga andal lainnya yang bisa menangani hal tersebut.

Semua bidang teknologi butuh listrik.

Apa lagi yaaa?

Ada yang bisa menambahkan?

Saya rasa masih banyak lagi alasan anak-anak ingin mempelajari bidang kelistrikan ini. Menurut saya pribadi sih orang tua tak perlu khawatir ya akan masa depan anak-anak yang mempelajari kelistrikan ini 🙂 .

Tentang SMK ORA et LABORA

SMK ORA et Labora ini gedung sekolahnya terletak di BSD City, Tangerang Selatan. Sekolah ini merupakan sekolah di bawah naungan Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) ORA et LABORA yang didirikan bersama dengan Saratoga.

Tagline SMK ORA et LABORA adalah “Jadilah spesialis!” yang sejalan dengan tujuannya yakni menciptakan tenaga terampil dan berkualitas di sektor kelistrikan, khususnya Teknik Pembangkit Tenaga Listrik. Oh iya, FYI, SMK ORA et LABORA ini merupakan sekolah swasta pertama yang memiliki jurusan Teknik Pembangkit Tenaga Listrik.

Siswa SMK ORA et LABORA tak hanya belajar teori namun juga praktik.

Selain ruang kelas untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) sehari-hari, SMK ORA et LABORA juga memiliki laboratorium dengan peralatan penunjang yang didesain semirip mungkin dengan kondisi di lapangan (tempat kerja). Bahkan, tak tanggung-tanggung, peralatan untuk praktik tersebut ada yang didatangkan dari Amerika dan Jerman. Dua negara yang terkenal memiliki teknologi paling maju di dunia, khususnya di bidang kelistrikan.

Tak hanya menyediakan fasilitas KBM dan praktik langsung, SMK ORA et LABORA juga memberikan pelatihan teknis kelistrikan untuk siswa-siswanya. Untuk pelatihan teknis ini, SMK ORA et LABORA menggandeng beberapa lembaga berbasis industri dan berorientasi sosial yang telah teruji di dunia, sebut saja seperti Swiss German University (SGU), Central Industrial Technology Enterprise (CITE), dll.

Tak ketinggalan, SMK ORA et LABORA membantu memfasilitasi siswa-siswanya untuk praktik kerja langsung ke perusahaan. Maka, tak heran jika saat lulus mereka sudah memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh industri sektor kelistrikan.

Dukungan Saratoga untuk SMK ORA et LABORA

Oh iya, mungkin ada yang bertanya, “Mengapa sih Saratoga ikut membantu mendirikan SMK ORA et LABORA?”

Ternyata, perusahaan investasi ini memiiki tiga fokus, yakni:

  • Profit
  • People
  • Planet.

Nah, untuk fokus “People”, Saratoga punya program corporate social responsibility (CSR) berupa pemberdayaan masyarakat.

Tujuan pemberdayaan masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Saratoga terlibat dalam kegiatan pendidikan. Salah satunya adalah mendukung YPK ORA et LABORA mendirikan SMK ORA et LABORA yang mengkhususkan pada sektor kelistrikan di Indonesia.

Sektor kelistrikan adalah bidang yang tahan krisis.

Kemudian, pertanyaan berikutnya: “Mengapa sektor kelistrikan?” Ada yang ingin tahu alasannya?

Jawabannya adalah karena sejak 2019 lalu (FYI, SMK ORA et LABORA didirikan tahun 2017 dan diresmikan tahun 2018), pemerintah Indonesia memiliki program pembangunan pembangkit tenaga listrik hingga 35.000 Megawatt untuk memberikan penerangan listrik di seluruh Indonesia. Saratoga menilai bahwa akan banyak industri atau perusahaan yang akan membutuhkan tenaga kerja/ tenaga ahli di bidang ini.

Tentu saja, untuk menyediakan tenaga kerja dan tenaga ahli di sektor kelistrikan, harus ada institusi pendidikan atau sekolahnya. Maka, Saratoga memutuskan terlibat dalam investasi pendidikan ini. Selain mengharapkan akan mendapatkan lulusan terbaik, terampil, dan berkualitas di bidangnya, Saratoga juga ingin membantu menyukseskan target pemerintah dalam membangun infratruktur listrik di negeri ini.

Beberapa sektor kelistrikan yang menyerap lulusan SMK ORA et LABORA

Beberapa perusahaan yang berpotensi besar menerima lulusan pertama SMK ORA et LABORA ini antara lain:

  • PT Shandong Licun Power Plant Technology
  • PT GPOS Daya Energi (O&M sebuah Pembangkit Listrik di Gorontalo)
  • Primaya Hospital
  • PT Tanjung Power Indonesia
  • PT Astra Daihatsu Motor.

Direktur salah satu perusahaan tersebut yakni Direktur PT Sandong Licun Power Plant Technology, Bapak Junus Widjaja, mengatakan bahwa pihaknya telah memastikan kurikulum, pengajar, dan kualitas anak didik di SMA ORA et LABORA sudah sesuai dengan standar perusahaannya. Tentu saja, supaya lulusan SMA ORA et LABORA kelak dapat memberikan kontribusi positif untuk perusahaan.

Sejauh ini PT Shandong Licun Power Plant Technology menilai standar yang diharapkan tersebut telah berhasil dicapai siswa-siswa SMK ORA et LABORA. Bapak Junus Widjaja berharap banyak perusahaan lain dapat mendukung penyerapan tenaga kerja dari SMK ORA et LABORA, sehingga selain akan mudah menyerap tenaga kerja yang mumpuni, juga dapat membantu pemerintah Indonesia untuk meminimalisir pengangguran.

Saya pribadi setuju dengan pendapat Bapak Junus Widjaja. Memang, lulusan SMK biasanya sudah siap bekerja, karena selama sekolah mereka tak hanya belajar teori, namun praktik langsung. Apalagi lulusan SMK ORA et LABORA yang didukung oleh Saratoga ini. Seperti yang saya jelaskan tadi, SMK ORA et LABORA tak hanya memfasilitasi siswa-siswanya dengan KBM, namun juga praktik langsung dan magang di perusahaan yang sebenarnya.

Nah, bagaimana? Ada yang mendukung anaknya untuk belajar kelistrikan dan bekerja di sektor kelistrikan kelak? Mungkin SMK ORA et LABORA ini bisa menjadi salah satu alternatif.

Semoga postingan tentang SMK ORA et LABORA yang didukung oleh perusahaan investasi Saratoga ini membantu orang tua mendapatkan ilham untuk masa depan anak-anak yaaa 🙂 .

April Hamsa