Kemasan Styrofoam, aman atau tidak untuk bungkus makanan?”
Kayaknya banyak ya yang mempertanyakan hal tersebut? Saya yakin, teman-teman yang membaca artikel ini juga penasaran, sebenarnya Styrofoam itu aman enggak sih untuk dipakai sebagai wadah makanan? Hmmm, tapiii, kalau misalnya Styrofoam ini bahaya, kok masih banyak ya pedagang makanan yang mengemas produknya pakai Styrofoam? Nah, bingung kan ya?
Jadi, aman atau enggak sih styrofoam untuk bungkus makanan?
Terus terang, tukang mie ayam dan nasi uduk langganan saya, yang biasa saya beli dagangannya via jasa pesan antar, memakai Styrofoam sebagai pembungkus. Jadi, bisa dikatakan saya pribadi pun masih memanfaatkan Styrofoam atau yang juga disebut polistirena busa ini.
Lalu apa yang membuat masyarakat meragukan Styrofoam?
“Enggak takut Styrofoam bisa menimbulkan penyakit?” Ada yang bertanya demikian?
Yeah, seperti yang kita ketahui bersama, udah lama tersiar kabar kalau Styrofoam bisa menimbulkan penyakit, khususnya kanker. Tapi benarkah? Lagi-lagi pikiran saya sebagai orang awam cuma bisa kembali ke pernyataan saya di atas tadi: “Kalau misalnya Styrofoam ini bisa menyebabkan penyakit, kok masih banyak ya pedagang makanan yang mengemas produknya pakai Styrofoam? Kok pemerintah enggak secara tegas melarang pemakaian Styrofoam?”
“Sebenarnya mengapa sih kok Styrofoam dianggap menyebabkan kanker?”
Saat googling mengenai hal ini, saya menemukan beberapa artikel yang menyatakan bahwa Styrofoam katanya bisa menjadi pemicu kanker karena bahan pembuatnya mengandung Stirena. FYI, Stirena adalah zat yang diklaim sebagai zat karsinogenik yang bisa menimbulkan penyakit kanker.
Namun, tahukah teman-teman bahwa Styrofoam itu ternyata bahan bakunya bukan Stirena, melainkan Polistirena. Polistirena adalah Stirena yang diproses dengan serangkaian proses kimia. Daaan Polistrirena dan Stirena ini sesungguhnya merupakan dua zat yang berbeda.
Fakta tentang Styrofoam
Saya mengetahui fakta tentang Styrofoam tersebut saat menghadiri acara “Cooking in Style with Chef Lucky Andreono: How to Make Good Quality Take-away Foods” di Ocha & Bella Restaurant, Jakarta Pusat. Dalam acara yang berlangsung tanggal 8 Oktober kemarin itu, Chef Lucky Andreono mendemonstrasikan keahlian memasaknya.
Chef Lucky Andreono.
Waktu itu ada dua resep yang di share oleh Chef Lucky Andreono, yakni Tumis Udang Saus Telur Asin dan Ayam Tumis Cabe Garam. Kalau melihat cara memasaknya, kedua menu itu cukup praktis dan cepat. Cocok buat dibawa sebagai bekal atau di-take-away. Sesuai judul acaranya sih ya? 😀 .
Selain mempertunjukkan kepiawaiannya dalam memasak makanan, Chef Lucky Andreono juga mengajari peserta cara membuat sushi, lho. Kebetulan yang datang ke acara tersebut, kebanyakan adalah para moms dengan anaknya, termasuk saya waktu itu datang dengan anak-anak saya. Jadi, ceritanya diajarin bikin sushi supaya bisa jadi bekal anak-anak.
Anak-anak saat belajar bikin sushi.
Setelah acara masak-memasak selesai, semua masakan hari itu boleh dibawa pulang oleh peserta. Terus, Chef Lucky Andreono menyarankan pakai wadah Styrofoam yang sudah disediakan oleh panitia.
Sebelumnya, karena pengetahuan yang minim tentang fakta Styrofoam, saya sempat mengernyitkan dahi, “Kok Styrofoam sih?” Hehe, saya yakin teman-teman juga demikian kaaan?
Namun, keraguan saya membawa pulang makanan dengan kemasan Styrofoam segera terjawab saat itu juga. Soalnya, di acara tersebut ternyata hadir seorang “pakar polistirena” yang sharing mengenai keamanan Styrofoam. Beliau adalah Ir. Akhmad Zainal Abidin, Msc, Ph.D (Ir. Zainal) yang merupakan seorang dosen dan peneliti dari Laboratory Technology Polimer and Membrane Institut Teknologi Bandung (ITB). Saat itu, Ir. Zainal mengawali sharingnya dengan menjelaskan perbedaan soal Stirena dan Polistirena yang saya sebut di atas tadi.
“Stirena ini bahan baku dari Polistirena. Kalau Polistiren sifatnya sudah aman. Sedangkan Stirena emang bahaya. Polistirena dibuat dari Stirena dengan proses kimia menghasilkan Polistirena. Dengan proses kimia tersebut, stirena yang tadinya berbahaya menjadi polistirena yang aman bagi tubuh manusia, karena dalam proses kimia, bahaya ditambah bahaya, bisa menjadi aman.” kata Ir. Zainal menjelaskan bagaimana proses pembuatan Styrofoam.
Ir. Akhmad Zainal Abidin, Msc, Ph.D.
Dewan Ilmu Kimia dari Amerika Serikat juga sudah mengeluarkan statement bahwa: “Polistirena dan Stirena adalah dua zat yang berbeda. Meskipun Polistirena dibuat dari Stirena, namun menyatakan Polistirena sama dengan Stirena adalah seperti menyatakan berlian sama dengan karbon. Keduanya bukan zat yang sama.”
Ir. Zainal juga mengatakan bahwa mengenai bahaya Stirena itu sebenarnya juga enggak sepenuhnya benar. Pasalnya beberapa buah-buahan dan makanan lain yang kita makan, sebenarnya juga mengandung Stirena alami. Ir. Zainal kemudian memberi contoh buah strawberry yang ternyata mengandung Stirena. Bahkan, menurut penelitian, kandungan Stirena dalam buat strawberry jauh lebih tinggi dari kandungan Stirena dalam Styrofoam.
Selain itu, Ir. Zainal juga mengatakan bahwa para “pakar kemasan” atau ilmuwan (salah satunya dari Pusat Harvard untuk Analisa Risiko) telah menyimpulkan bahwa tidak ada alasan untuk mengkhawatirkan pemaparan terhadap Stirena dari makanan atau Polistirena yang digunakan dalam wadah yang bersentuhan dengan makanan, seperti kemasan dan wadah penyajian. Jadiii, semoga jelas ya bahwa Styrofoam aman sebagai wadah makanan.
Lembaga yang menyetujui Styrofoam aman dipakai sebagai bungkus makanan
Fakta berikutnya yang saya dapatkan dari acara tersebut adalah, ternyata Styrofoam ini telah disetujui oleh berbagai lembaga berwenang dibeberapa negara sebagai kemasan makanan. Beberapa lembaga berwenang tersebut antara lain:
-
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Sosial di Jepang
-
Kementerian Kesehatan Republik Rakyat Cina
-
Badan Federal Pengawasan Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA)
-
Otoritas Eropa untuk Keamanan Makanan
-
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.
Yup, BPOM juga sudah mengeluarkan pernyataan bahwa Styrofoam ini aman ya teman-teman? Mungkin teman-teman bisa googling mengenai PRESS RELEASE TENTANG KEMASAN MAKANAN “STYROFOAM” NOMOR: KH.00.02.1.55.2888 TANGGAL 14 JULI 2009 atau membacanya di situs www.pom.go.id berikut (klik aja).
Hasil observasi BPOM menyatakan bahwa residu Stirena yang terdapat pada Styrofoam hanya berkisar 43 ppm. Sedangkan, batas maksimum penggunaan Stirena yang berisiko memicu kanker adalah sebesar 5.000 ppm. Artinya, sangat kecil sekali kandungan Stirena-nya, makanya Styrofoam dinyatakan sangat aman sebagai wadah makanan.
Styrofoam aman untuk bungkus makanan tapi gunakan secara bijak ya.
Selain itu, menurut Badan Federal Pengawasan Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) Styrofoam sebagai bungkus makanan sangat baik digunakan sebab:
- Bersih, higienis, dan tidak berpori. Sehingga kalau makanan dikemas dengan Styrofoam maka bisa mencegah kebocoran cairan dan bakteri (waktu itu contohnya adalah daging).
- Styrofoam terbuat dari bahan isolasi yang efektif menjaga suhu dan kesegaran makanan.
- Mampu menjaga keawetan makanan sehingga masa penyimpanannya jadi lebih lama. Makanan enggak gampang busuk/ bau jika disimpan dalam wadah Styrofoam.
Ir. Zainal juga memberikan pencerahan bahwa selama ini kalau membeli makanan yang dibungkus Styrofoam, pedagang makanannya selalu melapisi Styrofoam dengan plastik atau kertas minyak. Padahal itu enggak dibutuhkan. Malah hanya akan menambah sampah. Styrofoam aman kok bersentuhan langsung dengan makanan. Jadi, kalau misalnya teman-teman beli bubur ayam atau makanan lain yang dibungkus Styrofoam mohon diedukasi ya si abang-abang penjualnya.
Kemudian, Ir. Zainal menjelaskan bahwa sebenarnya di Styrofoam sudah ada simbolnya. Kalau kita menemukan angka 6 di Styrofoam itu artinya bahan bakunya adalah Polistirena yang aman sebagai bungkus makanan. Kemudian, kita juga bisa menemukan tanda segitiga daur ulang yang artinya Styrofoam itu bisa didaur ulang.
Dampak Styrofoam buat lingkungan
Yup, teman-teman, Styrofoam itu bisa didaur ulang dengan mudah. Memang, faktanya, seperti plastik, Styrofoam membutuhkan waktu lama untuk terurai secara alami. Namun, zaman now, dengan menggunakan teknologi, Styrofoam lebih mudah diuraikan sampahnya serta didaur ulang.
Ir. Zainal juga memberikan perbandingan daur ulang kertas dengan Styrofoam. Ternyata, daur ulang Styrofoam lebih membutuhkan waktu sedikit dan lebih murah, sedangkan daur ulang kertas masih membutuhkan waktu dan energi lebih untuk memisahkan bahan kertas dengan plastik yang melapisinya. Sehingga, baik daur ulang Styrofoam maupun produksinya lebih sedikit menggunakan sumber daya alam. Lebih hemat energi dan waktu.
“Tapi kan Styrofoam ini cuma bikin sampah numpuk, bukannya mendingan kalau beli-beli makanan ya bawa wadah sendiri?” Ada pertanyaan kayak gitu?
Perhatikan tanda atau logo di styrofoam.
Yup, kalau bisa bawa wadah makanan sendiri saat beli makanan sangat bagus kok, cuma kalau memang makanannya terpaksa dibungkus Styrofoam jangan ragu lagi yaaa. Styrofoam aman untuk kemasan makanan 🙂 .
Sedangkan soal sampahnya? Naaahh, ini nih PR kita bersama.
BTW, Ir. Zainal juga mengatakan bahwa pihaknya pernah melakukan penelitian mengenai sampah di sungai dengan memasang semacam jaring gitu. Hasilnya, ternyata sampah Styrofoam merupakan sampah yang paling sedikit terjaring/ ditemukan. Banyak benda lain, selain Styrofoam, yang persentasenya ternyata lebih banyak terjaring.
Berdasarkan penelitian tersebut Styrofoam dianggap oleh masyarakat sebagai sampah terbanyak karena benda ini yang kelihatan mengganggu kebersihan sungai. Soalnya si Styrofoam ini mengapung, yang paling terlihat mata, padahal faktanya sampah lain yang tenggelam dan berada di bawah permukaan air lebih banyak.
Manajemen sampah Styrofoam
“Lalu sebaiknya gimana donk tentang penggunaan Styrofoam ini?” Gimana menurut teman-teman? 😀
Kalau menurut saya pribadi, yaaa, sebaiknya gunakanlah Styrofoam ini dengan bijak. Kalau memang harus memakai Styrofoam untuk bungkus makanan, jangan lupa perhatikan sampahnya ya. Pisahkan sampah Styrofoam dari sampah lain, khususnya sampah basah/ organik. Kalau bisa kumpulkan Styrofoam ini jadi satu dan berikan ke bank sampah yang berlokasi di sekitar rumah kita. Biasanya, bank sampah akan menyetor sampah Styrofoam ini ke tempat daur ulang.
Styrofoam mudah diurai dan didaur ulang dengan menggunakan teknologi.
Oh iya, saya lupa bilang, daur ulang Styrofoam ini bisa menjadi circular economy lho, yakni sebuah konsep yang bertujuan menggunakan potensi Styrofoam ini sampai batas usia akhirnya. Jadi, Styrofoam ini dapat didaur ulang untuk menjadi Styrofoam baru atau bahkan menjadi barang lainnya, seperti kerajinan tangan atau bahan bangunan. Sehingga, enggak abis dipakai langsung dibuang jadi sampah yang merusak lingkungan gitu aja.
Namun, untuk mencapainya, tentu saja peran aktif kita sangat dibutuhkan ya teman-teman. Sekali lagi, yuk pisahin sampah di rumah kita.
Kalau misalnya teman-teman punya banyak sampah atau limbah Styrofoam juga bisa lho mengirimkannya langsung ke beberapa lembaga berikut ini:
ADUPI (Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia)
Jl. Nn No.89, Curug Sangereng, Kec. Klp. Dua, Tangerang, Banten 15810
Website:
PT Kemasan Cipta Kalimantan
Komplek Pergudangan Bizhub 52
Jl. Sultan Hasanudin Kariangau Km 5.5
Balikpapan 76126
PT Kemasan Cipta Nusantara
Jl. Kima Raya 2 Kav. S-7 Kawasan Industri Makassar
Telp./Fax. (0411) 510444
Makassar – Sulawesi Selatan
PT Kemasan Cipta Prima (Unit 2)
Jl. Tugu Industri IV / 15
Kawasan Industri Wijaya Kusuma Semarang
Semarang – Jawa Tengah
PT Kemasan Cipta Utama
Jl. Surya Madya Kav. I – 28F
Kawasan Industri Surya Cipta
Kutanegara, Ciampel, Karawang – Jawa Barat
Telp. (0267) 8610215, 4741442-3
PT Kemasan Ciptatama Sempurna
Desa Randupitu, Kec. Gempol, Pasuruan – Jawa Timur
Telp. (0343) 633866 (Hunting)
PT Kemasan Ciptatama Sempurna (Bali Factory)
Jl. Pulau Moyo 100E Denpasar – Bali
Telp. (0361) 720130-1 724378
PT Orang Moeda Recycle
Jl. Dr. KRT Radjiman Widyodiningrat No.16, RT.6/RW.4, Rw. Terate, Kec. Cakung, Kota Jakarta Timur, Jakarta 13920
Telp. 081311110582
PIC: Mr Ricardo
Subur Plastic Serpong
Jl. Jatinegara Timur II/26 RT.012 RW.002, Kelurahan Rawa Bunga Jatinegara
Telp. 081296212555
PIC: Mr Handy Agung
Lembaga/ perusahaan tersebut sudah memiliki mesin/ teknologi untuk menguraikan Styrofoam dan produk dari bahan Polistirena lainnya, sehingga bisa mengurangi sampah untuk kelestarian lingkungan kita.
Semoga informasi keamanan Styrofoam sebagai pembungkus/ kemasan makanan ini bermanfaat ya teman-teman. Begitu pula informasi mengenai bagaimana sebaiknya kita memperlakukan sampah Styrofoam ini 🙂 .
April Hamsa
Aku baru tahu dan ngeh kalo styrofoam bisa didaur ulang, lho!
Artikel ini kasih pencerahan banget utk kita semua, soale selama ini sering dibombardir dgn negative things seputar styrofoam kaaann
Ikutan lega membaca informasi ini bahwa styrofoam sebenarnya aman untuk pembungkus makanan. Sampah apapun memang harus diperhatikan dengan bijak pengelolaannya agar bisa diduar ulang seperti styofoam ini ya. Siap, bakal dipilah dengan baik jika menggunakannya sebagai pembungkus makanan.
Semoga info ini bisa meluruskan pemahaman yg keliru yg sdh telanjur berkembang ttg bahaya styrofoam
jadi ga takut lagi deh kak sekarang kalau makan pakai styrofoam. Sempat khawatir menambah sampah tapi ternyata malah ada tempat daur ulangnya. Kece badai!
Aku kalo delivery food, banyak juga masakannya yang ditaruh styrofoam. Praktis sih styrofoam sebagai tempat makanan. Tapi dulu sempat ragu, aman nggak ya buat makanan, ternyata aman ya. Makasih infonya mbak.
ok, membaca ini aku jadi tahu juga kelebihan atau positifnya styrofoam, selama ini tahunya cuma keburukan styrofoam doang, hehehe
Wah makasih banget2 mba infonya. Aku jadi gak takut lagi pake styrofoam nih
Yap. Yang aku tahu styrofoam itu berbahaya dan menyebabkan penyakit kanker. Apalagi kalau makanan yang ditaro itu masih panas. Nah, baru baca postingan mbak April di instagram dan tercerahkan kembali saat baca postingan ini. Sekalian mengclearkan kalau styrofoam gak berbahaya.
Mbaa April, ini informatif sekali. Terlalu wara wiri informasi tentang penggunaan styrofoam ini. Dan dari sini jadi ngerti dan paham bahwa aman penggunaannya. Semoga semakin banyak yang paham juga, mengurangi kejulidan nitizen menghadapi penghilatan terhadap styrofoam.
Akhirnya jadi tahu kalo Styrofoam ternyata masih aman. Biasanya ragu kalo pakai kemasan itu.
kalau saya memilih untuk tak pakai styrofoam. tapi saya akan simpan catatan terkait kontak utk daur ulangnya. terimakasiiih.
Aku bukan pengguna styrofoam, tapi kadang di acara tertentu pakai juga. Lebih simpel apalagi acara umum gitu. Awalnya takut karena kemarin bilang bahaya. Sekarang karena sudah tahu ya alhamdulillah banget karena aman kan ya
Wah ternyata berita yang selama ini beredar soal bahaya styroafoam nggak sepenuhnya benar ya Mba. jadi nggak terlalu waswas lagi deh kalau mau jajan.
Makasih infonya Mba April…
Jd yang selama ini beredar yg katanya styrofoam gk baik utk makanan dan gk ramah alam itu hoax ya, mbk. Ternyata styrofoam aman dan juga ramah lingkungan karena masih bisa didaur ulang.
Terima kasih info alama-alamatnya mbak. Saya baru tahu ada organisasi dan institusi demikian, yang bisa sangat membantu
Sangat sangat sangat dicerahkan sama artikel ini. Secara, saya suka ngerasa bersalah aja tiap kali order makanan via ojol. Karena udahnya pasti numpuk styrofoam di rumah…bingung harus diapain selain dijadiin ecobrick. Dan ternyata setelah dipilah bisa dikirim ya…waa senangnyaa. Thanks infonya Mba April
Waaah mba April aq bener-bener dapet informasi berimbang ditengah gempuran berita jelek tentang penggunaan stryform nih. Ternyata beda ya antara stirena dan polistiren. Dan beneran ini jadi berita baik bila sampahnya bisa didaur ulang kembali untuk perilaku zerowaste minimal ya
Saya jadi tahu kalau steorofom sekarang aman untuk kemasan makanan. Kalau dulu saya anti banget mbak karena dapat merusak makanan, baca artikel ini jadi aman dan tenang kalau ada makanan yang dibungkus dengan steorofom lagi.
Mba April, asyik banget acara masak-masak dengan chef lucky juga barengan sama keluarga. Quality time banget, di samping juga dapet ilmu baru ya. Saya pun takut pas beli bubur ayam pake Styrofoam. Makanya kadang minta dialasin pake daun. Bijaknya emang kita musti bawa wadah sendiri ya
Selama ini memang karena aku dari Teknik Industri dan Pangan, udah tau bahwa ada styrofoam yang aman untuk makanan juga. Tapi, ya itu tadi.. PR manusia jaman now BUKAN di kemasannya tapi SAMPAHNYA.
AKu bersyukur ada bberapa alamat TPS yang bisa mendaur ulang bahaan tidak mudah diuraikan seperti di atas. PR lainnya… mengajak orang untuk MEMISAHKAN SAMPAH RECYCLE dan bukan . TFI
Tulisan yang bermanfaat ini mbak, aku jadi tahu tentang Styrofoam. Selama ini agak takut kalau beli makanan trus wadahnya dari Styrofoam takut makanannya tidak sehat. Ternyata aman dan wadah ini bisa didaur ulang ya ….jadi tidak menampik jadi limbah yang tidak sehat.
Wah, baca ulasan, Mbak April, wawasan saa bertambah seputar Styrofoam. Soalnya saya sempat dengar, bahaya kalau makanan masih panas ditaruh dalamnya. Makanya saya suka alas pakai kertas nasi atau daun pisang.
Tapi kini sudah lega, Mbak. karena styrofoam itu aman, asal… digunakan secara bijak.
Selama ini aku juga salah satu yang berpikir styrofoam itu bahaya. Tapi dari artikel ini yang menyajikan informasi yang berbeda jadi nambah pengetahuan ya. Thanks for sharingnya mbak, bener-bener bermanfaat. Tapi benar PR terbesar adalah tentang limbahnya. Masih jarang yang mau menerima ini.
Penggunakan Styrofoam memang aman kok untuk makanan. Tapi harus tau cara penggunaannya juga dan tidak berlebih penggunaanya. 🙂
Alhamdulillah ada styrofoam yg aman karena aku sering nyiapin bekal untuk suami naik kereta api. Kalau pakai tupperware ntar ilang. Kalau dos, nasinya masih panas. Paling pas ya styrofoam.
Wah keren sampai styrofoamnya bisa dikirim ke perusahaan-perusahaan pengelola sampahnya.
Btw saya lebih menyukai penggunaan styrofoam dibanding plastik karena mudah terurai.
Ternyata kandungan stiren dlm styrofoam yg jadi perhatian. Selama ini suka serem klo lg order makanan trus pakenya styrofoam Mba. Ini berarti berlaku utk semua styrofoam ya?
Saat beli makanan kadang nggak selalu bawa lunch box sendiri. Apalagi tentu saja kalau pesan delivery order. Kadang kemasannya masih pakai styrofoam. Jadi sedikit tenang saat tau kalau nggak berbahaya. Tapi mudah2an di banyak daerah ada tempat yang bisa menampung dan mendaur ulang kemasan styrofoam.
Akupun taunya ngga baik untuk wadah makanan, tapi itu hanya hoax ya.. faktanya justru sebaliknya dan sudah diuji oleh BPOM Indonesia.. sekarang ngga khawatir lagi deh.. hanya saja harus lebih bijak ya.. jangan makanan dalam keadaan panas langsung dimasukan dalam styrofoam..
Waah …acaranya menarik sekali, Mbak. Selain bundanya bisa dapat pengetahuan tentang keamanan styrofoam, anak-anak juga bisa belajar buat sushi ya… acara yang komplit!
Nah dulu sempat takut pakai Styrofoam. Ternyata malah aman ya dibandingkan kemasan mika itu.
baru tau ternyata styrofoam aman untuk makanan walaupun digunakan dalam keadaaan hangat soalnya mitos selama ini katanya ada kandungan yg bisa masuk ke makanan
Asalkan penggunaannya sesuai ketentuan, sebenarnya ga papa ya pake styrofoam ini. Memang ga boleh dipanaskan, ya kayak bahan lain yang mengandung bahan kimia tertentu yang memang ga boleh dipanaskan. Kalau hanya untuk kemasan atau pembungkus ya fine fine ajah.
Thanks informasinya Mbak. Btw saya baru tahu nih kalau wadah tersebut namanya styrofoam dan ternyata aman ya digunakan dan pastinya lebih baik daripada menggunakan plastik.
waah..lengkap sekali menjawab keraguanku soal styrofoam. mulai dr keamanan hingga potensi pencemarannya. haturnuhun mak 🙂
ini informasi yang baru aku ketahui nih bahwa ternyata informasi yang selama ini aku dengar salah ya ternyata.. sebenarnya styrofoam aman buat makanan dan ramah lingkungan pula
Jadi rupanya pakai styrofoam itu aman, ya? Dari dulu selalu taunya bahaya ini itu karena sumber informasi yang gak jelas dari mana datangnya hahaha. Terima kasih Mbak April atas pencerahannya. Jadi nggak khawatir lagi, deh. Dan lagi sampahnya bisa didaur ulang ya.
kalau untuk pemakaian memang aman ya mbaaa..tapi pemakaian dan pengolahan sampahnya yang masih menjadi tantangan
Sekarang jadi jelas nih bagaimana tentang styrofoam ini, ternyata masih aman2 aja, dan dari awal juga sih masih banyak yang pakai, tapi setidaknya artikel ini membantu banget dalam hal info simpang siur mengenai styrofoam
Alhamdulillah, saya termasuk orang yang takut akan berbahayanya sterofom loh mbak. Makasih sharingnya mbak april. Sayangnya di daerahku buanyak banget limbah sterofom dan enggak ada loak yang mau menerima barang ini, Jadi berkeliaran sekali di sungai. Bank sampah juga enggak mau terima, huhuh
Tercerahkan juga akhirnya.. Berarti kalo pake sterofoam nggak perlu dilapisi lagi ya. Sip sip
Membahas tentang Styrofoam memang masih banyak pro dan kontra nya ya mba
Apalagi sebagian masyarakat yang minim informasi masih banyak yang mengetahui jika styrofoam aman untuk digunakan.
Terimakasih informasinya mba, bermanfaat sekali
Emang banyak penjual yg menggunakan styrofoam ini utl mengemas makanan dagangannya tapi dialasi sama kertas bungkus lagi.
Ternyata ndak perlu ya.. Memang jadi nambah sampah sih. Dan boros juga ya kan.
mau share ke suami ah kasih tahu kalau styrofoam tuh aman. gak beracun seperti yg beliau bilang. asal sekali pakai loh ya
Tapi kenapa di Indonesia ini selalu ada 2 info berbeda gitu ya mbaaak,
Kita taunya berbahaya dan ini ternyata gak gitu hehe
Suka bingung aja, pernah yaa aku kan ada usaha bubur termasuk bubur ayam, padahal emang biasa kan ya pake streofom, eh ada satu ibu biasa beli bubur kacang hijau kan, nah hari itu dia pengen bubur ayam, tapi pas mau aku buat, dia lihat pake streofom malah gak jadi beli ckckk saking takutnya kali yaa padahal aku lapis plastik juga biasanya…
saya awalnya juga ragu pake styrofoam itu, takut reaksi kimianya pada makanan yang panas- panas langsung di masukin ke sana.tapi kayaknya eman beneran aman ya jadi gak was – was lagi
Dari dulu itu suka gimana rasanya kalau nerima makanan dibungkus styrofoam. Mau protes ke penjual atau yang ngasih makanan enggak enak hati. Ya, dulu saya begitu, karena membaca berita yang belum tentu kebenarannya.
Dan sekarang saya jadi tahu tentang styrofoam ini, ternyata aman untuk membungkus makanan. Hal-hal semacam ini perlu disebarluaskan ke masyarakat awam, karena sebagian besar dari mereka menganggap styrofoam itu sangat bahaya bagi tubuh.
Untuk proses daur ulangnya juga cepat, sekarang ada pula lembaga/perusahaan yang mengolah sampah styrofoam dan lainnya.
Jadi, enggak perlu lagi nih kalau order makanan terus dibungkus styrofoam.
Ini nih yang masih bikin aku dilema banget kalau pas takeaway makanan deh, soalnya tau sendirikan kalau pengemasan makanan kudu yang aman banget. Apalagi kalau makanannya masih panas gitu, ternyata menggunakan styrofoam ini aman ya kak.
Ah iya juga ya kalo anggapan masyarakat tentang styrofoam penyumbang sampah terbanyak, karena terlihat mengapung di sungai.
Aku kalo dapat styrofoam, baik dari kemasan makanan maupun belanja elektronik, selalu kusimpan. Nantinya akan aku guankan untuk media tanaman, jadi ditaruh di bawah sendiri di dalam pot. BAgus sih bisa menjadi penghambat media di atasnya agar tidak busuk.
Ah iya juga ya kalo anggapan masyarakat tentang styrofoam penyumbang sampah terbanyak, karena terlihat mengapung di sungai.
Aku kalo dapat styrofoam, baik dari kemasan makanan maupun belanja elektronik, selalu kusimpan. Nantinya akan aku guankan untuk media tanaman, jadi ditaruh di bawah sendiri di dalam pot. Bagus sih bisa menjadi penghambat media di atasnya agar tidak busuk.
Selama ini tuh Kalo membungkus makanan pake styrofoam selalu dilapisi plastik Bening alasannua ya itu. Karena styrofoam ini Katanya gak bagus Kalo langsung kena makanan apalagi kalo makanannya masih panas. Tapi Ternyata selama ini kita Salah yaaa
Semakin yakin, ternyata styrofoam aman buat makanan, setelah menikmati berbagai informasi bergizi dari sahabat blogger.
Untung ikutan grup blogwalking.
styrofoam memang aman untuk digunakan, tapi harus diperhatikan proses daur ulangnya ya mba. makanya diperlukan banyak pihak untuk bekerjasama atas proses daur ulang ini
Aku juga nambah ilmu kalau ternyata ini bisa langsung dipake tanpa alas2an
Slrupppp langsung
Jadi semua Styrofoam aman kah buat bungkus makanan? Banyak ilmu baru ni kudapat dari artikel ini..bagus juga kalau dipisahkan dan didaur ulang ya demi lingkungan…
tadinya rada was2 kalo dapet makanan dibungkus styrofoam. ternyata gppa yaa. jadi ga khawatir lagi deh kalo beli makanan yg dibungkus styrofoam 😀
Kalau ada pilihan plastik sama styrofoam ya saya memilih styrofoam karena lebih cepat terurai di alam dibanding plastik.
Aku pikir styrofoam pasti nggak aman buat bungkus makanan. Nulai sekarang harus jeli nih melihat dibalik kemasannya.
Akupun baru Tau klo styrofoam itu aman dr event ini mba,, kandunganya Dan bahannya masih di batas Aman klo kita bijak mnggunakan yg jd masalah setelah Kita memakainya itu yg hrs dipikirin
Dulu sempat parnoan sama sterofoam, karena sempat viral. Ternyata gak seseram itu yah kak, aku baru tau kalau sterofoam ad label khusus yang bisa aman dipake, tfs mba
informasi seperti ini seharusnya bisa sampai ke masyarakat agar mereka dapat info yang benar mengenai styrofoam yang selama ini dikonotasikan negatif buat makanan
Perlu sosialisasi dan edukasi yang intens ini hingga ke pelosok desa
Supaya dimanapun lingkungan tetap terjaga
Di kota besar saja masih jarang dengungan untuk bijak ber-styrofoam
Aku dulu mikirnya Stryfoam itu pasti bahaya. Ga aman untuk makanan. Ternyata harus belajar lagi nih aku
Jdi lega kalo aman kaya gini, terimakasih mbak artikelnya bermanfaat,.
Oooh, gitu ternyata…kemarin-kemarin sempat gimanaaa gitu karena styrofoam itu bahaya buat makanan..terus liat di TV katanya enggak ada penelitian yang bilang makanan yang bersentuhan dengan styrofoam bikin kanker
nah baca artikel ini makin ngerti deh dan lagi ternyata sekarang lebih mudah diuraikan, Alhamdulillah. Hehe
slama ini aku ga prnh masalah pake styrofoam, krn sempet baca kalo bahan ini memang ga berbahaya. lbh bahaya plastik kalo dijadikan wadah makanan.
tp mungkin krn masalah takut kotor aja sih, jd lbh ngerasa tenang kalo ttp dilapisin plastik, apalagi kalo belinya di abang2 kaki lima mba wkwkwkwk…