Tahukah teman-teman, bahwa ternyata di masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, ada semacam peraturan tak tertulis mengenai standar sebuah cita rasa minuman teh? Jadi, ternyata, orang-orang tua zaman dulu tuh kalau bikin teh pasti cita rasanya sepet, legit, dan kental. Nah, teh tersebut memang sengaja dibuat seperti itu karena ada filosofi di baliknya. Sayangnya, dewasa ini, makin banyak masyarakat yang melupakan makna di balik secangkir teh yang legit dan kental. Hal tersebut kemudian mendorong Orang Tua Group, perusahaan yang bergerak di industri teh di Indonesia, membuat inovasi teh dengan cita rasa asli nusantara, Legit Kental.

Keunikan teh asli Indonesia

Yup, melalui postingan kali ini, saya mau woro-woro kalau Orang Tua Group baru saja meluncurkan produk teh terbarunya, Legit Kental. Kebetulan, saya turut menghadiri peluncuran Legit kental yang berlangsung pada tanggal 29 Juni lalu di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. Namun, sebelum saya banyak bercerita tentang produk teh Legit Kental ini, saya mau mencoba mengingatkan kembali nih mengenai filosofi teh legit dan kental yang sudah saya singgung sekilas di awal saya memulai postingan ini.

Bincang-bincang tentang teh di acara peluncuran produk Legit Kental.

BTW, saya juga baru menyadari tentang cita rasa sekaligus filosofi teh yang seperti itu, ketika mendengar pemaparan dari pakar teh Indonesia Ibu Ratna Somantri (Ibu Ratna) yang turut hadir di acara peluncuran produk Legit Kental pada hari itu. Penjelasan Ibu Ratna mengingatkan saya kepada rasa teh yang sering dibuat oleh nenek saya, ketika saya masih kecil dulu. Rasa teh buatan nenek saya, ketika pertama kali diseruput, terasa agak sepet, namun perlahan berubah menjadi manis.

Zaman dulu orang bikin teh tubruk pakai gula batu, pertama gula batunya dimasukkan dulu, baru kemudian dituang teh. Sehingga saat kita minum, kita akan merasakan rasa dari sepet ke manis. Maknanya seperti hidup, di awal kita diminta merasakan kesusahan, namun nanti di ujungnya akan terasa manis,” kata Ibu Ratna menjelaskan filosofi teh bercita rasa asli nusantara yang dulu dibikin oleh nenek atau ibu kita.

Menurut Ibu Ratna, masyarakat mulai lupa mengenai teh bercita rasa legit dan kental karena beberapa penyebab:

  • Masyarakat sekarang suka minuman teh instan.
  • Banyak serbuan (gerai) minuman teh dari luar negeri.
  • Mulai banyak teh yang diberi jelly, gula merah, bubble, dill.

Pakar Teh Indonesia Ibu Ratna Soemantri.

Sehingga, cita rasa teh asli Indonesia peninggalan nenek-nenek kita terdahulu perlahan mulai menghilang. Ibu Ratna sangat menyayangkan hal tersebut, karena minuman teh di Indonesia sebenarnya memiliki keunikan tersendiri. Ibu Ratna mengatakan bahwa teh yang ditanam di Indonesia sangat berbeda dengan teh yang ditanam di negara-negara lain.

Varian teh yang ditanam di Indonesia ini adalah jenis teh Asamika yang astrigensinya tinggi, body-nya tebel, sehingga kalau diracik jadi teh akan terasa lebih legit,” kata Ibu Ratna.

Ibu Ratna juga mengatakan bahwa minum teh merupakan kebiasaan yang dimiliki hampir semua masyarakat Indonesia. Walaupun sebenarnya sih budaya ini bukan berasal dari Indonesia asli, melainkan budaya yang dibawa pemerintah kolonial Belanda ke Indonesia. Kebiasaan atau budaya ini makin melekat begitu Cina datang ke Indonesia pada abad ke-17.

Pada waktu itu, racikan teh yang dibuat masyarakat Indonesia dicampur dengan kuncup melati, supaya menghasilkan wangi yang lebih sedap. Soalnya, pada zaman dulu, teh yang diminum masyarakat Indonesia bukan teh yang terbaik karena teh yang kualitasnya bagus diekspor ke Eropa. Nah, karena dicampur kuncup melati, maka teh pada masa itu yang kemudian diwariskan secara turun-menurun adalah teh yang sepet, kental, dan beraroma melati.

Lama-kelamaan, minum teh di Indonesia menjadi kebiasaan atau budaya yang memiliki fungsi sosial. Orang zaman dulu suka berkumpul dan berdiskusi sembari minum teh.

Di Indonesia, budaya minum teh bukan sebuah acara yang eksklusif.

Itulah sebabnya, minum teh bukanlah sebuah hal eksklusif di Indonesia. Berbeda dengan beberapa negara yang punya tradisi minum teh yang sangat eksklusif, dimana hanya orang-orang tertentu saja yang bisa minum teh bersama. Sementara di Indonesia, sebaliknya, kita bisa minum teh dengan siapa saja, baik dengan teman, dengan keluarga, dengan tetangga, dll. Kita bisa minum teh rame-rame tanpa memandang latar belakang orang yang kita ajak ngeteh.

Legit kental memiliki makna filosofis sesuatu yang menunjukkan kesempurnaan dan keaslian yang mampu mempererat persahabatan yang jujur dan sesungguhnya. Para leluhur kita telah memaknai tradisi minum teh dengan nila-nilai yang snagat positif dan mendalam,” jelas Ibu Ratna.

Kalau boleh saya simpulkan, berdasarkan pemaparan Ibu Ratna, ternyata teh asli Indonesia dan budaya ngeteh-nya tuh emang unik ya teman-teman? Maka, sebaiknya, yuk, kita sama-sama ikut melestarikan budaya minum teh dan juga mempertahankan cita rasa teh nusantara yang kita miliki.

Keunikan teh Legit Kental dari Orang Tua Group

Nah, salah satu cara untuk bisa kembali merasakan cita rasa asli teh nusantara adalah dengan minum Legit Kental, produk teh terbaru Orang Tua Group. Seperti yang saya bilang sebelumnya, Legit Kental merupakan inovasi Orang Tua Group dalam menyajikan racikan yang digali dari akar tradisi masyarakat Indonesia, dimana rasa teh-nya sepet, legit, dan wangi.

Namun, enggak cuma oke dari segi rasa, Head of Corporate and Marketing Communication Orang Tua Group Bapak Harianus Zebua (Bapak Hari) juga mengklaim bahwa teh Legit Kental ini dijamin berkualitas premium. Soalnya, teh Legit Kental yang diproses dengan kombinasi teknologi touchless PET aseptic cold filling and ultra high temperature ini terbuat dari bahan-bahan berkualitas. Pengemasannya pun diawasi dengan baik sehingga rasa teh tetap terjaga mutunya.

Teh Legit Kental.

Bapak Hari juga mengatakan bahwa Legit Kental ini punya keunggulan “serba 2x”, maksudnya adalah:

  • Legit kental menggunakan ekstrak teh 2x lebih banyak.
  • Legit Kental 2x lebih berasa tehnya.
  • Legit kental 2x lebih bermanfaat.

Mengenai keunggulan “serba 2x” yang paling terakhir, Bapak Hari kemudian menjelaskan bahwa Legit Kental ini bahan pembuat tehnya mengandung zat antioksidan, thearubigins, dan thearuflavians yang punya khasiat sebagai anti inflamasi yang menghambat radikal bebas. Sehingga, minuman teh ini juga punya manfaat buat kesehatan ya teman-teman.

Head of Corporate and Marketing Communication Orang Tua Group Bapak Harianus Zebua.

Semua manfaat kesehatan bisa didapatkan dari teh ini. Karena teh ini mengandung antioksioksidan dan lain-lain yang bagus buat mencegah radikal bebas,” kata Bapak Hari.

Mengamini Bapak Hari, Ibu Ratna mengatakan sudah mencoba Legit Kental ini dan mengatakan bahwa rasanya memang seperti teh yang ada sejak zaman dahulu. Selain itu, teh dengan kemasan seperti Legit Kental, menurut Ibu Ratna sangat praktis buat dibawa traveling.

Dengan rasa yang enak dan manfaat untuk kesehatan, harga Legit Kental ini cukup affordable, yakni sekitar Rp. 3.500,- saja. Teman-teman sudah bisa menemukannya di warung kelontong atau toko, minimarket, atau supermarket dekat rumah.

Semoga informasi ini bermanfaat ya teman-teman 🙂 .

April Hamsa