Selamat wikeeenn. Wiken-wiken gini enaknya ngobrolin soal ngopi kali yaaa? Nah, kali ini saya mau bercerita tentang pengalaman numpang ngopi di Tensa Coffee & Eat yang berlokasi di area Pasar Modern Sentraland. Tanya aja orang Parung Panjang, pasti tahu di mana letak pasar ini, hehehe 😛 .

Tensa Coffee & Eat di Pasar Modern Sentraland, Parung Panjang.

Jadi, ceritanya, kemarin tuh saya nyari ember, karena ember-ember ditinggal di rumah lama. Nyarinya ke Pasar Modern Sentraland yang tak jauh dari rumah. Setelah dapat ember, eh, haus, yawda nyari tempat buat minum, deh.

Di Pasar Modern Sentraland sebenarnya terdapat beberapa kedai minuman kekinian, ada yang menjual kopi, ada yang menyediakan teh, dll. Beberapa kedai minuman tersebut namanya enggak asing, kecuali dua kedai, ya, salah satunya Tensa Coffee & Eat. Yawda, akhirnya saya putuskan masuk ke tempat ini.

Niatnya beli ember malah mampir kedai kopi wkwk.

Lokasinya tuh berada di area ruko-ruko depan parkiran mobil/ motor itu. Ada di pojokan sebelah kanan. Jadi, enggak sampai masuk ke dalam pasarnya ya?

Oh ya, sebelum masuk, saya sempatkan cek di Google dulu. Barangkali ada review-nya. Beneran, ternyata review-review-nya kebanyakan positif mengenai kedai kopi atau rumah makan yang satu ini.

Bisa beli persediaan kopi juga di sini.

Dari gugling pula saya mendapatkan informasi yang mengatakan kalau Tensa Coffee & Eat ini terlahir dari hobi memasak seorang ibu rumah tangga. Hmmm, mungkin awalnya hanya jualan makanan kali ya? Trus, seiring waktu juga menyajikan minuman kopi? Eh, embuh sih, saya hanya menduga-duga wkwkwk.

Okey, langsung aja, pertama saya mau cerita tentang suasana di kedainya. Saat masuk melalui pintu kaca beningnya, saya tuh auto nengok ke kiri. Soalnya terdapat semacam meja bar gitu dan saya melihat ada mas-mas di balik meja bar itu.

Bisa buat WFA/ WFH nih.

Eh, ternyata saya siwer. Salah lihat. Mas-mas itu ternyata ada di seberangnya dan yang saya lihat adalah bayangannya di cermin, haha 😛 . Si mas-mas ini ternyata ada di meja kasir yang letaknya sejajar lurus dengan pintu masuk tadi.

Begitu kami (saya dan suami) masuk, mas-mas-nya langsung mempersilakan kami untuk membaca list menu. Daftar menunya dietak di kertas tebal dan tulisannya dibikin bolak-balik, gitu. Satu halaman khusus buat makanan, sedangkan di baliknya khusus minuman.

Sebelum saya menyebutkan daftar makanan dan/ atau minuman apa saja yang tersedia di Tensa Coffee & Eat, saya mau menggambarkan terlebih dahulu mengenai interiornya. Kalau saya lihat, sebenarnya konsepnya tuh sesuai namanya “coffee & eat”. Bagian kiri ada semacam meja bar tadi kayaknya cocok buat ngopi, sedangkan bagian kanan ada sekitar tiga meja (kalau enggak salah) yang nuansanya mirip depot gitu. Soalnya, saya melihat ada kerupuk disajikan di atas meja.

Meja untuk dine in.

Meski demikian, yang bikin nuansa ala kafe-nya dapet adalah keberadaan lampu-lampu gantung di atas meja-meja itu. Ah, sayang enggak kefoto sama saya, huhu.

Trus, meja kasir dan meja barista juga dekat dengan meja-meja untuk makan tersebut. Di meja kasir juga tersedia beberapa bungkus kopi yang sepertinya dijual. Ada persediaan gelas plastik juga, mungkin buat yang pengen take away kopi atau minuman yang lain.

Balik lagi ke meja bar-nya, ternyata di sana disediakan colokan listrik gitu. FYI, Tensa Coffee & Eat juga menyediakan Wi-Fi (ada tulisannya). Wah, nih, warga Parung Panjang yang lagi work from anywhere (WFA) bisa banget melipir ke sini. Ketimbang kerja di rumah digangguin krucil mulu. Tak iye pak-bapak, bu-ebuk? 😀

Kursi hias bisa buat pepotoan.

Lalu, ada satu kursi lagi yang saya lihat juga tak kalah uniknya di sebelah pintu masuk. Jadi, bentuknya kursi hias melengkung gitu. Di atasnya ada tulisan “Tensa Coffee & Eat”. Mungkin, pemilik kedai menyediakannya supaya pengunjung bisa berfoto selfie-selfie di situ? Mungkiiin 😀 .

Tak ketinggalan, di kedai juga terpantau ada CCTV untuk keamanan di sudut kedai dan ada pula wastafel untuk cuci tangan. Yeah, kalau makan dan minum, apalagi di era pandemi gini, jangan lupa yang rajin cuci tangannya yaaa.

Begitulah kira-kira interior Tensa Coffee & Eat ini. Menurut saya walau enggak terlalu besar, namun kedainya enak untuk makan maupun numpang ngopi sambil kerja (eh, harusnya numpang kerja sambil ngopi ya? 😀 😛 ).

Selamat wiken, selamat ngopiii.

Semoga dapat gambarannya ya? 😀

Lanjut, mengenai menu makanan dan minumannya. Kalau melihat daftar menunya, cukup padet. Banyak menu yang ditawarkan oleh Tensa Coffee & Eat ini.

Tersedia beragam menu seperti roti bakar yang mereka singkat dengan “Robak”. Pilihannya, ada Robak Ajib, Robak Markotop, Robak Bule. Robak Negro, dan Robak Bloster. Harganya sekitar Rp. 18 ribu – 21 ribuan.

Menu makanan.

Kemudian ada menu pisang-pisangan. Pisang Bakar atau “Pisbak”. Selain itu ada menu camilan lain seperti Bakso Goreng, Kentang Goreng, Ayam Nugget, Sosis Goreng, serta menu Acakadul yang merupakan campuran dari semuanya. Harganya sama dengan Robak, antara Rp. 18 ribu- 21 ribuan.

Selain itu ada menu yang lebih mengenyangkan, kalau emang dari awal berniat “eat” di sana, yakni ada menu Rice Bowl dan juga menu Indomie.

Trus, ternyata di Tensa Coffee & Eat ini juga ada menu Steak Sapi, lho. Kalau yang bobotnya 100 gr harganya Rp. 75 ribu, sedangkan yang bobotnya 200 gr dibandrol Rp. 100 ribu. Ada pilihan BBQ atau jamur untuk kedua steak tersebut, cuma saya kurang paham apa maksudnya, hehe. Mungkin satu dipanggang, tapi satu lagi diapain ya?

Enggak tahu, deh. Yah, kapan-kapan kalau ke sana lagi mau nyicipin menu steak-nya, ah. Kemarin, soalnya saya udah kenyang, sebelum nyari ember saya udah makan, jadi enggak memesan makanan.

Untuk minumannya, tersedia beraneka jenis minuman kopi, baik panas maupun dingin. Selain ity ada menu non kopi, seperti teh, minuman coklat, minuman dari bahan dasar Yakult, dll. Harga minumannya berkisar antara Rp. 17 ribu – 22 ribuan.

Menu minuman.

Kemarin, karena tujuannya cuma numpang minum, saya enggak pesan banyak. Saya cuma memesan secangkir Coffee Latte yang panas, sedangkan suami memesan Es Teh Suegerrr yang pada dasarnya merupakan Teh Strawberry. Kami juga memesan roti bakar (Robak Markotop) yang merupakan roti bakar dengan isian dan topping Ovomaltine untuk di-take away. Total yang kami bayarkan untuk semua pesanan itu adalah Rp. 64.380,00 sudah termasuk pajak.

Kopi latte lengkap dengan gulanya.

Rasa Coffee Latte-nya cukup enak, sesuai selera saya. Mereka juga menyediakan gula, jika menginginkan kopinya terasa lebih manis. Trus, Es Teh Suegerrr-nya seperti jajanan sirup masa kecil saya dulu, hehe. Sesuai namanya, sih, suegeeerrr.

Teh rasa strawberry.

Lalu, untuk roti bakarnya, termasuk yang enggak pelit soal Ovomaltine-nya. Yang saya suka adalah rotinya enggak terlalu gosong.

Waktu itu sengaja saya bawain buat anak-anak di rumah dan mereka langsung lahap memakannya. Waktu keesokan harinya ayahnya bikinin roti bakar yang serupa, anak-anak komen, “Enakan roti yang beli kemarin, kemarin.” Wkwkwk, uuppsss 😛 .

Roti bakar yang saya bawa pulang.

Kata suami saya, kemungkinan roti bakar di Tensa Coffee & Eat ada bahan seperti semacam margarin atau bisa jadi juga butter khusus yang lebih sedap ketimbang mentega rumahan, hehe.

Bill ngopi kemarin.

Yaaa, jadi begitulah cerita numpang ngopi di Tensa Coffee & Eat, kemarin. Buat yang belanja ke Pasar Modern Sentraland Parung Panjang, kalau laper, cobain deh ke sana juga. Kapan-kapan kalau ada kesempatan saya pengen balik ke sana buat nyobain steak-nya, deh. Ntar, deh ya saya update lagi postingan ini, insyaAllah 😀 .

April Hamsa