Enggak terasa, sudah hampir satu semester saya menjadi anggota komunitas “Macan Ternak” a.k.a Mamah Cantik Antar Anak alias ibu-ibu yang bertugas mengantar dan menjemput anak ke sekolah. Anak pertama saya Maxy saat ini sudah bersekolah di Taman Kanak-kanak (TK), tepatnya masuk Kelas A atau yang pada jaman emak-nya masih kecil dulu populer dengan sebutan TK Nol Kecil. Disebut “Nol” mungkin karena itu kelas yang menjadi tempat pertama kali anak belajar sebelum masuk Sekolah Dasar (SD) Kelas Satu. Sedangkan kata “Kecil” sepertinya diikutsertakan karena anak yang masuk kelas itu masih kecil-kecil. Bahkan masih ada yang bayi di bawah usia lima tahun (Balita), lho. Di sekolah Maxy sendiri, anak sudah boleh masuk TK saat usianya 3 tahun 8 bulan.

Sekolah Maxy sebenarnya tidak jauh dari rumah, letaknya tepat di komplek depan komplek rumah saya. Biasanya dengan jalan kaki santai waktu perjalanan dari rumah ke sekolah cuma sekitar 10 menit saya tempuh (dengan catatan sambil menggandeng Maxy dan menggendong Dema). Sebenarnya, sekolah Maxy tidak mengijinkan orang tua murid menunggu anak-anak di sekolah. Namun, kadang ada orang tua yang sudah sampai sekolah setengah bahkan satu jam sebelum kelas usai. Saya beberapa kali juga begitu, terutama kalau abis bepergian dari supermarket. Hemat saya, daripada pulang, sekalian saja jemput Maxy supaya enggak dua kali jalan.

Menunggu anak keluar kelas saat menjemputnya di sekolah bagi sebagian orang sangat membosankan, jadi sebagai anggota “Macan Ternak” mesti pandai-pandai mencari kesibukan untuk membunuh waktu kalau enggak mau mati gaya di sekolah. Berikut adalah tujuh hal yang bisa dilakukan oleh orang tua (terutama ibu) saat anak belum keluar dari kelasnya ketika kita menjemputnya di sekolah:

Membaca

Saat menjemput anak di sekolah lebih awal dari jam pulang sekolahnya sebaiknya membawa buku atau majalah Hal paling mudah untuk membunuh waktu adalah membaca. Jika merasa bahwa membawa buku atau majalah saat menjemput anak di sekolah sangat merepotkan, maka bawa saja gadget seperti smartphone. Kita bisa browsing dan membaca artikel-artikel menarik. Siapa tahu, dari artikel-artikel tersebut kemudian kita terinspirasi untuk melakukan aktivitas dengan anak sepulang sekolah nanti atau bahkan melakukan hal-hal menarik untuk pengembangan diri sendiri.

Update media sosial

Jika membaca buku, majalah, atau bahkan artikel di dunia maya terlalu “berat”, bagaimana jika membaca timeline di media sosial saja? Hehehe. Kita juga bisa turut update media sosial, lho atau sekedar menanggapi status yang diunggah teman dengan turut berkomentar.

Jalan-jalan di lingkungan sekolah

Saat bosan menunggu anak di sekolah kita juga bisa jalan-jalan di lingkungan dalam sekolah atau area di sekeliling sekolah. Lumayan, kan, kita jadi mengenal lingkungan baru dan bisa mengetahui dimana letak minimarket, klinik kesehatan, atau tempat-tempat lain yang selama ini tidak kita ketahui ternyata berdekatan dengan sekolah anak kita.

Berkenalan dan berbincang dengan orang tua murid lain

Di sekolah anak kita, biasanya pasti juga ada orang tua atau pengantar/ penjemput lain yang tengah menunggu anaknya keluar dari kelas. Momen menunggu anak pulang bisa kita manfaatkan untuk menyapa, berkenalan, dan berbincang dengan orang tua murid lain. Siapa tahu dari momen silaturahim tersebut kita jadi punya teman-teman baru yang bisa diajak arisan atau bisnis.

Berjualan

Apabila memiliki bisnis di rumah, misalnya jualan produk atau jasa, enggak ada salahnya kok berpromosi di lingkungan sekolah. Kita bisa menjual dengan soft selling kepada para penjemput lainnya yang sama-sama seang menunggu anak keluar dari kelas. Berawal dari ngobrol, lalu soft selling, siapa tahu deal dan jadi langganan, bukan?

Mengasuh anak

Bagi orang tua yang memiliki anak balita, momen menunggu anak (kakaknya) pulang di sekolah dapat sekaligus menjadi waktu untuk mengasuh anak. Anak yang lebih kecil, terutama yang belum sekolah pasti sangat senang bermain di lingkungan di luar rumahnya. Anak senang, orang tua yang menunggu di sekolah pun tidak mati gaya.

Ngeblog

Kalau kebetulan profesinya bloger dan sangat produktif pasti suka melakukannya. Asalkan ada tablet atau smartphone di tangan, ditambah jaringan yang oke, maka waktu sedikit namun berharga tersebut bisa kita manfaatkan untuk mengisi konten di blog kita.

Nah, itu tujuh hal yang bisa dilakukan untuk menghindari bosan saat menunggu anak keluar kelas di sekolahnya. Kira-kira, kegiatan apa lagi ya, yang bisa kita lakukan untuk mengusir bosan terhadap rutinitas jemput anak sekolah? Sharing, yuk! 😀

April Hamsa

***

Note: Tulisan ini dibuat sebagai tanggapan dari artikel Ibu Guru Umi yang berjudul Membunuh Rasa Bosan di website www.emak2blogger.com.