“Pantesan, yang nyetir cewek, sih!” komentar driver taksi online yang mengantar saya waktu itu, ketika mobil di depannya berjalan merayap.
Lain waktu, ada lagi yang berkomentar, “Masa belok aja seperti beloknya bus, kejauhan!” Kali itu tetangga saya (laki-laki) yang mengomentari ibu-ibu yang menjemput anaknya dari sekolah di belakang rumah.
Hehehe, intinya, wanita tuh kadang suka dipandang sebelah mata kalau urusan mengendarai kendaraan, terutama mobil. Padahal, enggak semua wanita seperti itu, lho. Banyak pula wanita yang jago berkendara di luar sana.
Sebaliknya, begitu pula dengan laki-laki. Enggak semua laki-laki jago mengemudi kendaraan. Ada yang ugal-ugalan di jalan, ada yang pernah menabrakkan mobilnya, ada pula yang enggak mematuhi rambu lalu lintas. Jadi, sebenarnya bukan masalah jenis kelaminnya, namun keahliannya dan ketertibannya dalam berlalu lintas.
Mengenai hal tersebut, saya setuju dengan pendapat teman saya Irna Octaviana (Mak Irly). Dalam tulisan Mak Irly yang berjudul “Belajar Berkendara Bagi Perempuan, Tidak Semudah Laki-laki, Benarkah?”, Mak Irly mengatakan:
“Kami perempuan jangan serta merta selalu dipojokkan… Sesungguhnya (sebagian dari) kami berusaha keras untuk bisa berkendara. Tidak seperti (umumnya) laki-laki yang baru diajarkan sekali, dua kali lalu dengan gagahnya sudah ada di jalan raya. Well, setidaknya kebanyakan laki-laki yang saya ketahui seberani cerita di atas, tapi tidak jarang juga saya mendengar cerita dari kaum kami yang pemberani, salut untuk mereka!”
Nah, sebagai dukungan untuk teman-teman wanita, saya mau memberikan beberapa tips belajar mengemudi kendaraan supaya wanita tidak lagi dipandang sebelah mata ketika berada di jalan raya. Berikut adalah tipsnya:
Niat untuk belajar mengendarai kendaraan
Teman-teman harus punya niat yang bener-bener untuk belajar mengemudi kendaraan. Bulatkan tekad bahwa teman-teman harus bisa mengemudi kendaraan. Yakinkan diri sendiri bahwa teman-teman enggak kalah dari laki-laki, pasti bisa mengemudi kendaraan di jalan raya dengan baik.
Sebab, kemampuan tersebut penting lho untuk dimiliki oleh kaum Hawa. Supaya enggak melulu mengandalkan kendaraan umum kalau mau bepergian, apalagi dalam kondisi mendesak. Ya, minimal, nanti output-nya bisa mengemudi kendaraan untuk antar jemput anak sekolah, gitu.
Kenali hal-hal dasar mengenai kendaraan
Baik pada saat belajar mengemudi sepeda motor maupun mobil, teman-teman harus mengenali hal-hal dasar mengenai kendaraan tersebut. Misalkan kalau belajar menyetir mobil, teman-teman harus paham tentang fitur-fitur mobil, tentang tekanan angin ban mobil, radiator, dan hal-hal dasar lainnya. Begitu pula kalau belajar naik sepeda motor, minimal harus kenal bagian-bagian dari kendaraan yang dikemudikan tersebut.
Minta seseorang mengajari mengemudi kendaraan
Belajar mengemudi biasanya tidak bisa otodidak. Jangan malu untuk meminta seseorang yang sudah jago berkendara untuk mengajari kita. Bisa saudara, teman, atau bila perlu instruktur di kursus mengemudi kendaraan.
Kenali rambu-rambu lalu lintas
Pelajari dengan serius mengenai rambu-rambu dan peraturan lalu lintas. Bagaimanapun juga, nanti kalau sudah lancar mengemudi kendaraan, pasti mau enggak mau teman-teman akan turun ke jalan raya betulan. Jadi, jangan hanya belajar mengemudi saja, namun juga pelajari peraturan berkendara di jalan raya dan kenali rambu-rambu lalu lintas.
Konsentrasi saat berkendara
Saat belajar mengemudi kendaraan, konsentrasi dan percaya diri saja. Jangan hiraukan orang-orang yang enggak sabaran dan memencet klakson untuk membuat kita panik. Jika, saat belajar berkendara tiba-tiba kendaraan kita mesinnya mati di tengah jalan, jangan panik! Usahakan untuk menghidupkannya kembali, lalu kemudikan kendaraan pelan-pelan.
Segera miliki Surat Ijin Mengemudi (SIM)
Apabila teman-teman dan orang yang mengajari teman-teman mengemudi kendaraan sudah yakin bahwa teman-teman pantas mendapatkan SIM, maka tunggu apalagi, segera miliki SIM! Supaya, bisa segera praktik mengemudi di jalan raya.
Sering-sering praktik berkendara
Jika sudah punya SIM sendiri ya kemudikan kendaraanmu, donk! Jangan ragu! Sebenarnya, keahlian berkendara itu enggak jauh-jauh dari jam terbang. Makin sering kita berkendara, maka kemampuan kita mengemudi kendaraan juga akan semakin baik. Bahkan jika sudah mahir, kita bisa menyetir, berbelok, mundur, dan lain-lain tanpa berpikir lagi.
Itulah tujuh tips belajar mengemudi kendaraan untuk wanita. Semoga dengan menerapkannya dalam belajar berkendara, teman-teman wanita percaya diri bahwa pasti punya kemampuan berkendara dengan baik ya! Jangan lupa, kalau udah mahir, tetap patuhi rambu-rambu dan peraturan lalu lintas ya! 🙂
April Hamsa
Saya masih belum ada keberanian lagi buat belajar setir mobil, mb. Pernah dulu sekali pas suami luar kota mobil ditinggal. Minta ajari ama tetangga sebelah. Eh mungkin kali ya karena gak ijin, ngumpet2 … bener deh. Sampe sekarang belum mau lagi. Padahal udah 7 tahun lalu
Nah SIM ini aku yang belum punya 🙁
jadi mau kemana-mana jauh belum berani.
Kalau di jalan aku liat seringkali pengemudi wanita itu malah lebih berani dan galak lho he3
Kalo saya jujur masih belum berani naik sepeda motor sendiri. Jadi, kemana2 misal bergkat ngajar masih antar jemput bapak. Sedih sih kalo dengar kata2 tetangga yg gak ngenakin. He.
Aku pengen nyetir pesawat, mba #Eh. Hahahaha ….
Soal nyetir mobil menurutku memang butuh keberanian dan sering menggunakan. Aku kalau lama nggak gunakan juga jadi kagok
Itulah sedihnya. Perempuan nyetir dipandang sebelah mata, padahal sebenarnya banyak juga kok laki2 yang nyetirnya gak begitu terampil
Aku sering banget ketemu dijalan
Btw memang paham rambu2 itu penting banget. Bukan hanya buat cewek, cowok juga wajib agar semua tertib berkendara
aku juga nih mba, insya Allah tahun ini udah bisa nyetir.. doain yaa, biar bisa nyetir baik n benar.. biar ga dipandang sebelah mata
tapi memang loh mba april..keliatan banget bedanya kalau cewek yang nyetir mobil..saudaraku aja pasti tau kalo misalnya mobil di depannya itu pasti cewe yang ngendarain..karena kadang2 semau2nya.. aku sempet belajar mobil cuma nyampe maju mundur doang..udah emak2 jadi penakut gini hahaaa
Iya, sedih kadang tiap lihat ada kendaran meleng dikit orang-orang langsung berprasangka “pasti perempuan yang nyupir”. Padahal kan belum tentu juga ya.
Tingkat kewaspadaan kaum wanita dalam menyetir harus ditingkatkan nih, biar ga ada lagi yang under estimate kaya gitu. Semoga tulisan Mbak April dibaca banyak kaum perempuan yang suka bawa kendaraan.
Yaaah begitulah emak2 yaa.. Menurutku yg paling penting setelah kursus dan bisa nyetir adalah punya nyali utk berkendara di jalan. ^_^
Kalau mengendarai motor,ya hayuk. Kalo mobil, belum berani. Kirologiku masih belum meyakinkan. Hehe
Belum berani euy ngendarai mobil. Belum bisa sih lebih tepatnya. Hhahaha
hihi…pernah belajar nyetir, ga lanjut, dan ga dipake, jadinya lupa lagi
bunda juga pengen bisa nyetir, biar kalau antar jemput anak-anak ga khawatir karena pake motor
Kalau gak praktek emang akan kaku. Saat di luar negeri setir di kiri. Eh pas pulang kan di kanan. Kagok bener jadinya hahaha
motor aja baru berani beberaoa tahin ini… ga da niat bisa nyetir..he2
Beberapa kali saya lihat cewek lihai dalam menyetir, apalagi kalau lihat di film2 hehe. tapi emang kadang di Indo orang lagi belajar di nyinyirin gitu.
aku udah punya SIM tapi jarang nyetir, hahaha
Heuheuheu…memang sering sih denger yang bilang “pantesan, supirnya perempuan!”
Padahal kan gak semua gitu. Seperti Mbak April bilang, kadang ada laki-laki yang nyetirnya sembarangan, bahkan nerobos lampu merah. Jadi gak bisa disamaratakan,ya..
Eh,tapi karena banyak yang suka ngomong gitu, saya jadi gak berani kalau harus mengemudikan kendaraan hihihi… takut diomelin! ^_^
Pengen belajar naik mobil huhu. Btw tanpa sadar pas di jalan ketemu driver yang kagok bawa mobil aku juga komen kayak gitu ‘pasti nih yg bawa cewek’ *duh jadi malu aku mb ^^.
Padahal memang ada loh cowok yg kagok bawa mobil, aku pernah dapat driver grab yg ternyata baru dua minggu bisa bawa mobil, ampuuuun T_T syukurnya gak terjadi apa2, hanya sempat senggol spion mobil orang haha
Nah ini, aku gak suka sama komentar yang bawa-bawa gender. Kadang aku juga suka ingatkan orang-orang sekitarku kalau ada kesalahan itu memang salah orangnya.
Tapi ya gimana, kadang sudah digeneralisir. Hehehe.