“Ini saya dan teman-teman saat berwisata ke Kota Tua Jakarta.” Begitu bunyi caption yang saya tulis di media sosial saya, seminggu lalu. Yup, pada Sabtu, tepatnya tanggal 24 November lalu, akhirnya kesampaian juga keinginan saya untuk berkeliling Kota Tua Jakarta.
Saya saat berwisata di Kota Tua Jakarta. Foto oleh Nur Said.
BTW, udah tahu semua kan tentang Kota Tua Jakarta? Jadi, teman-teman, Kota Tua Jakarta itu merupakan sebuah kawasan di Ibu Kota yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Sebelum dikenal sebagai Kota Tua Jakarta nama area tersebut adalah Batavia. Menurut Wikipedia, nama Batavia diambil dari “Batavieren” yang merupakan leluhur bangsa Belanda. Pusat Kota Batavia berada di sekitar tepi timur Sungai Ciliwung, yang sekarang lebih dikenal sebagai Lapangan Fatahillah (lapangan di depan Museum Fatahillah).
Maka, tak heran kalau di area Kota Tua Jakarta banyak gedung-gedung tua yang arsitekturnya mirip-mirip dengan bangunan di Eropa. Bangunannya kece-kece deh. Sekarang, gedung-gedung itu menjadi cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah.
Yuk, berwisata ke Kota Tua Jakarta!
Hayyoooh, siapa yang belum pernah main ke Kota Tua Jakarta? Kalau belum, coba mampir deh ke kawasan yang letaknya enggak jauh dari Pelabuhan Sunda Kelapa ini. Cara menemukan Kota Tua Jakarta enggak susah kok. Transportasinya cukup mudah. Teman-teman tinggal naik commuter line (KRL), lalu berhenti di stasiun paling ujung, Stasiun Jakarta Kota. Alternatif lain adalah naik bus Trans Jakarta, kemudian turun halte Stasiun Kota. Dari stasiun, teman-teman bisa jalan kaki sekitar lima menit aja ke Museum Fatahillah. Mudah bukan?
Museum Fatahillah yang menjadi icon Kota Tua Jakarta.
Dulu banyak kapal berlabuh di tepi sungai ini.
Bekas “ruko” zaman dahulu.
Saya sendiri, sebenarnya baru tiga kali sih ke Kota Tua Jakarta. Pertama, waktu zaman saya masih gadis dan masih tinggal di Surabaya, kalau enggak salah sekitar tahun 2011-an. Kedua, saat udah berkeluarga dan punya anak, kayaknya tahun lalu. Kali ketiga, saya ke Kota Tua buat mengikuti Happiness Race (pas tanggal 24 November itu).
Cerita mengikuti Happiness Race
Ada yang kepoh Happiness Race apaan? Hehe. Jadi, teman-teman Happiness Race merupakan challenge yang diadakan oleh asuransi happyOne.id dan portal berita online Viva.co.id . Challenge-nya unik banget. Soalnya cara menyelesaikan challenge-nya tuh enggak secara perorangan, melainkan berkelompok atau tim.
Waktu itu, saya dimasukkan ke dalam Tim 8 bersama empat orang lainnya. Anggota tim ditentukan oleh panitia Happiness Race. Tapi, ya saya enjoy aja sih. Soalnya, sebenarnya, saya udah kenal anggota tim saya. Mereka adalah blogger-blogger yang walaupun jarang ketemu, tapi kayaknya hampir tiap hari ngobrol di dunia maya. Entah itu di media sosial atau WhatsApp Group. Perkenalkan ya, para anggota tim saya, ada Mas Yopi, Mbak Cichie, Mbak Novitania, dan Mbak Kesih.
Saya, Mas Yopi, Mbak Novitania, Mbak Cichie, Mbak Kesih.
Berlima, kami mencoba menyelesaikan beberapa tantangan dalam Happiness Race. Jadi, tantangannya tuh, kami diminta memecahkan petunjuk yang diberikan oleh panitia di setiap zona yang ditentukan. Ada empat zona, yakni Zona Biru, Zona Merah, Zona Kuning, dan Zona Hijau. Start dari Cafe Historia, kami pun diberi beberapa petunjuk untuk mendatangi tempat-tempat yang mewakili zona-zona yang dimaksud. Di setiap Zona kami harus membuat empat foto yang menunjukkan hal-hal berikut:
- happyMe: Foto selfie yang menunjukkan kebahagiaan ketika jalan-jalan.
- happyEdu: Foto anak-anak yang terlihat gembira di sekitar area Kota Tua Jakarta. Fyuuh, untungnya pas di sana banyak anak-anak sekolah dan anak-anak kecil bermain.
- happyHome: Foto yang menunjukkan keindahan dari bangunan-bangunan tua yang indah di sana.
- happyTrip: Foto yang menunjukkan bahwa kami sangat menikmati perjalanan keliling-keliling Kota Tua Jakarta.
Sebelum keliling Kota Tua untuk menyelesaikan challenge, semua peserta, termasuk tim saya, dikumpulkan terlebih dahulu oleh panitia di sebuah kafe bernama Historia. Historia ini lokasinya berada di gedung sebelah bangunan Museum Fatahillah. Di sana, kami mendapat informasi tentang asuransi happyOne.id dan apa saja keuntungan-keuntungan yang akan didapat jika memiliki asuransi ini.
Narasumber yang menjelaskan mengenai manfaat asuransi happyOne.id adalah:
- Bapak L. Iwan Pranoto as Head of Communication & Event Asuransi Astra.
- Ibu Lusi Liesdiani as Senior Vice President Digital Channel Asuransi Astra.
Bapak L. Iwan Pranoto (Bapak Iwan) as Head of Communication & Event Asuransi Astra menginformasikan bahwa happyOne.id ini masih bersaudara dengan asuransi Astra. Selain happyOne.id, Bapak Iwan juga menjelaskan tentang asuransi lain yang masuk dalam lingkup Astra yakni Garda Oto. Bapak Iwan mengatakan bahwa keunggulan dari semua asuransi itu adalah semuanya sudah serba digital. Sehingga costumer pun mudah mengajukan klaim.
Bapak L. Iwan Pranoto as Head of Communication & Event Asuransi Astra.
Sedangkan Ibu Lusi Liesdiani atau Ibu Lusi (Senior Vice President Digital Channel Asuransi Astra) menjelaskan mengenai happyOne.id dan menjelaskan apa saja fitur-fitur, serta benefit-nya. Berikut adalah empat produk happyOne.id menurut penjelasan Ibu Lusi:
- happyMe
Ini adalah asuransi kecelakaan diri yang punyamanfaat perlindungan bagi diri atas risiko kecelakaan diri dengan manfaat utama berupa santunan meninggal atau atau cacat tetap.
- happyEdu
Perlindungan pendidikan bagi anak apabila tertanggung utama (orang tua) meninggal dunia karena kecelakaan. Buat teman-teman yang punya anak, sebaiknya punya happy Edu ini.
- happyHome
Merupakan produk asuransi kebakaran yang memberikan perlindungan terhadap kebakaran rumah.
- happyTrip
Sesuai namanya, asuransi ini merupakan asuransi perjalanan baik untuk wilayah domestik maupun internasional.
Ibu Lusi Liesdiani as Senior Vice President Digital Channel Asuransi Astra.
Setelah mendapat penjelasan tentang happyOne.id dari Bapak Iwan dan Ibu Lusi, peserta kemudian mendapat penjelasan tentang Happiness Race atau challenge-nya. Panitia memberi kami beberapa tugas yang sebelumnya sudah saya jelaskan di awal artikel ini.
Waktu itu perjalanan untuk mengikuti challenge diawali dengan keliling-keliling area lapangan di Museum Fatahillah, juga bagian belakang yang melewati jalan raya dan sungai di sebelahnya itu. Panitia menyediakan pemandu yang juga memberikan informasi mengenai sejarah gedung-gedung bersejarah di Kota Tua. Baru kali itu lho saya keliling Kota Tua dan memperoleh penjelasan sejarahnya lengkap. Happy banget deh. Setelah puas mendapat informasi, kami pun berselfie ria dan mencari obyek foto sesuai perintah/ penugasan.
Bapak yang memandu kami keliling Kota Tua Jakarta.
Puas berkeliling area sungai dan lapangan yang masuk Zona Biru itu, kemudian kami menuju Bank BNI yang dekat Stasiun KRL Jakarta Kota. Di sana, kami menunjukkan tugas kami, lalu panitia memberikan tugas selanjutnya. Dari situ kami beralih ke sebuah klenteng tua bernama Kim Tek Li. Bapak Pemandu masih mendampingi kami dan menjelaskan sejarah tentang klenteng yang telah berdiri sejak 1650 ini. Kami juga mendapatkan pengetahuan tentang tata cara beribadah di sana. Setelah mengambil foto, kemudian menunjukkannya ke panitia, kami pun dapat tugas lagi.
Klenteng Kim Tek Li di Petak Sembilan.
Kali ini, tim saya diminta untruk mencari beberapa rumah makan legendaris di Petak Sembilan, Glodok. Lalu, ketemulah Es Kopi Tak Kie dan Rujak Shanghai Encim yang terkenal itu. Alhamdulillah, kami berkesempatan nyicipin minuman dan makanan yang ada di sana. Sebelumnya, saya tahunya dari acara kuliner di televisi doank, mau ke sana belum sempat terus. Eh, keturutan makan/ minum di sana berkat mengikuti Happiness Race. Happy donk 😀 .
Puas nyeruput Es Kopi ala kedai Es Kopi Tak Kie dan makan sepiring Rujak Shanghai, plus tak lupa foto-foto sesuai perintah, tim kami pun dapat tugas lagi. Kali ini, tugasnya mencari sebuah tempat bernama Patekoan Tea House. Patekoan ini adalah sebuah tempat di mana kami bisa mendapat teh secara cuma-cuma alias gratis.
Ada kejadian lucu saat tim kami mencari lokasi Patekoan ini. Yaaa, salah kami sih enggak ngandelin Google Maps, hahaha. Maksudnya biar cepet, waktu itu kami nanya-nanya orang di sana. Ndilalah, kami nyasar jauh ke sebuah klenteng bernama Patekoan. Trus, akhirnya kamu memutuskan naik bajaj berlima sampai ketemu Patekoan yang bener. Hahaha, kalau diingat-ingat lagi kok kocak yaaa… duduuuulll…. mungkin karena cuaca panas, jadi sekelompok jadi agak-agak lelah hahaha.
Patekoan. Di sini kita bisa dapat teh gratis.
Patekoan Tea House pun menjadi lokasi terakhir yang kami datangi hari itu. Kemudian, lanjut menuju ke garis finish yang ada di Historia. Alhamdulillah, semua challenge berhasil tim kami selesaikan dengan baik. Yaaa, meski tim kami enggak menang, namun kami menikmati banget berwisata ke Kota Tua Jakarta. Soalnya, saya jadi tahu bahwa ternyata di Jakarta tuh banyak sekali tempat-tempat menarik yang layak dikunjungi. Plus, tentu aja happy soalnya nambah kenalan baru.
Dari pengalaman mengikuti Happiness Race itu, saya jadi mau sharing tips nih teman-teman, yakni tentang gimana caranya supaya bisa happy ketika berwisata ke Kota Tua Jakarta. Teman-teman mau tahu tips happy ketika keliling-keliling Kota Tua Jakarta? Okeeehh saya bagi-bagi yaaa.
Cara supaya bisa happy ketika berwisata ke Kota Tua Jakarta
Berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan supaya happy saat berwisata ke Kota Tua Jakarta:
Berangkat pagi-pagi
Kota Tua Jakarta itu meskipun old, tapi enggak cuma diminati sama orang-orang tua, hehe. Banyak juga anak-anak muda, remaja, bahkan anak-anak kecil suka berada di sana. Soalnya di sana tuh banyak sekali kafe-kafe kekinian, tempat orang-orang bisa nongkrong dan bercengkerama. Nah, katanya di sana tuh, makin siang makin ramai. Apalagi kalau pas malam mingguan, makin malam makan ramai.
Bangunan-bangunan lama di Kota Tua Jakarta.
Maka dari itu, saran saya, kalau ke sana, teman-teman sebaiknya berangkat pagi-pagi deh. Toh, kendaraan umum juga udah banyak yang bisa mengantarkan kita menuju ke sana walau masih pagi. Bila perlu nginep aja di hotel-hotel deket area sana. Malah bisa dapat dua waktu menikmati keindahan Kota Tua Jakarta, yakni saat siang dan malam.
Enaknya pagi tuh kondisi Kota Tua Jakarta masih sepi, terutama Lapangan Fatahillah. Sehingga, kita bisa puas-puasin tuh foto-foto di sana tanpa gangguan “bocor” 😀 .
Ajak teman-teman baikmu
Kalau jalan-jalan sendirian tuh enggak asyik kan. Sebaiknya ajak teman-teman baikmu. Kalau perlu ajak teman yang udah hafal kawasan Kota Tua Jakarta. Eh, tapi kalaupun enggak hafal, kita masih bisa mengandalkan aplikasi maps sih. Kalaupun nyasar ya judulnya kesasar berjamaah, enggak khawatir sendirian tersesat, hehe.
Selain seru, enaknya mengajak teman-teman tuh jadi ada yang bantuin kita foto-foto. Soalnya di Kota Tua Jakarta banyak spot-spot kece untuk berfoto. Arsitektur bangunannya itu lho, bikin kita serasa di Eropa.
Bawa kamera
Maka dari itu, jangan lupa kalau jalan-jalan ke Kota Tua Jakarta, bawa kamera yaaa. Sayang banget kalau enggak mengabadikan momen dan obyek-obyek menarik yang bisa kita jumpai di sana.
Banyak spot kece untuk berfoto di area Kota Tua Jakarta.
Bawa duit yang banyak
Wajiiib. Soalnya, tak jauh dari Museum Fatahillah, ada Kawasan Pecinan, tepatnya di Glodok atau Petak Sembilan banyak rumah-rumah makan yang memanjakan lidah kita, lho. Rata-rata masakannya khas oriental sih, walau ada juga yang bercitra rasa Betawi.
Mengapa bisa demikian? Soalnya zaman dulu, selain orang-orang Eropa, Kota Tua Jakarta juga banyak didatangi pendatang dari etnis Tionghoa. Maka, tak heran di area sana banyak rumah makan dengan masakan oriental. Selain rumah makan, di sana juga banyak bangunan klenteng atau wihara tua gitu.
Balik lagi ke wisata kuliner di Kawasan Pecinan Kota Tua Jakarta, jangan khawatir buat yang muslim, karena di sana juga banyak kok rumah makan yang menjual makanan halal. Seperti dua rumah makan yang saya kunjungi saat ikut Happiness Race kemarin, yakni Kopi Tak Kie dan Rujak Shanghai di Petak Sembilan (saya lupa persisnya nama rumah makannya, kalau enggak salah nyebutnya Rujak Shanghai Encim). Kedua rumah makan itu cukup legendaris, udah ada sejak zaman dulu. Teman-teman kalau kepengen tahu sejak kapan kedua rumah makan itu berdiri, bisa gugling sendiri yaaa, ntar pasti dikasi info sama Mbah Google kok 😀 .
Rujak Shanghai Encim.
Kopi Es Tak Kie yang legendaris.
Lengkapi diri dengan asuransi
Ini juga penting banget. Kawasan Kota Tua Jakarta itu ramai banget teman-teman. Banyak kendaraan juga berlalu lalang di sana. Enggak heran sih, soalnya banyak perkantoran di sana. Nah, kalau mau berwisata ke Kota Tua Jakarta dengan tenang dan nyaman, saran saya sebaiknya teman-teman punya asuransi. Yaaa, sebenarnya enggak cuma buat bisa jalan-jalan ke Kota Tua Jakarta aja sih ya, tapi maksud saya, dalam hidup ini sebaiknya kita juga berusaha memproteksi diri kita. Salah satunya pakai asuransi.
Alhamdulillah, kalau saya udah punya asuransi happyOne.id, khususnya produk happyMe. Jadi, kalau mau berwisata ke mana aja, saya tenang. HappyOne ini menurut saya merupakan cara baru berasuransi, soalnya gampang banget daftarnya, sebab semuanya serba digital. Kelebihan lainnya, happyOne.id ini temasuk murah pula preminya.
Ini pengalaman saat saya mendaftar untuk bisa dapet asuransi happyOne:
Klik “Beli Sekarang”.
Isi data diri.
Masukkan KTP.
Klik “Buy Now”.
Setelah itu kita akan menerima email notifikasi sebagai berikut:
Email bahwa saya berhasil melakukan pembelian asuransi happyMe.
Pemberitahuan bahwa saya sudah berhasil melakukan pembayaran.
Polis asuransi saya berhasil dibuat.
Mudah bukan?
Kalau udah punya asuransi, dijamin mau jalan ke mana aja tuh jadi tenang. Khususnya, ketika kita meninggalkan keluarga di rumah. So, be the happy one deh, dengan punya asuransi yang mellindungi kita. Namanya juga ikhtiar kaaan…
Nah, itulah teman-teman tips happy saat berwisata ke Kota Tua Jakarta. Gimana, teman-teman? Tertarik mengunjungi Kota Tua Jakarta? Percaya deh, dijamin enggak bakal nyesel mengeksplore Kota Tua Jakarta 🙂 .
April Hamsa
Saya sudah pernah main ke kota tua untuk pertama kalinya dan kesan yang saya dapatkan adalah…
JANGAN SIANG-SIANG BANGET, SUWER PANASNYA BIKIN EMOSI JIWA kwkwkw
Orang Jogja kalau ke Jakarta memang kurang terbiasa wkkww
Wuh banyak spot kecenya ya, pasti bakalan foto2 yg banyak nih kalo ke sini hahaha.
Duh itu kulinernya bikin penasaran, gimana rasanya ya rujak shanghai ? 😀
Jadi mirip Amasing Race ya mbak menyusuri Kota Tua, walaupun panas tapi tetap seru
Wah seru banget challangenya Mbak April! Ini timnya yang paling cantik emang Mas Yopi aja ya? Keliatan enjoy banget kalian liburannya.
Beruntungnya Mbak April, bisa ikutan Happiness Race. Bisa seru-seruan menjawab challange bareng teman ya …
Apalagi dengan ikutan Happiness Race, jadi lebih banyak tau tempat bagus.
Ternyata deket ya dari stasiun kota… kemana aja aku selama ini, hahaha
Keren banget ya eventnya, pake challenge segala. Jadi kita bisa explore Kota Tua Jakarta deh.
Semoga aja event kayak gini nanti diadain juga di Makassar.
September kemarin ke Kotu loh mb sm mb amanda ratih
Ada kejadian g menyengkan, polisi ngejar pencopet
Jd rusak deh suasana
Btw kotu emng slalu baguss y
Next time jalan ke sini lagi ajak – ajak akuuuu ya mba.. seruuu tempatnya
Udah lama mau kunjungi Kota Tua Jakarta tapi belum ada kesempatan, pake happy trip ini keren yah, kita gak perlu khawatir terjadi ap-apa selama trip, cara mendapatkannya juga mudah hanya melalui aplikasi, boleh dicoba nih
Mauuukk bgt jalan2 k KoTu
Kudu siap sunblock, topi, dan cengdem yesss
Dari dulu mau ke kelenteng di petak sembilan aku ga jadi-jadi terus nih huhu padahal pengen banget kesana.
Pernah ke Kota Tua satu kali tapi datangnya pas malam, jadi kurang bisa ambil foto yang bagus, Nyesel de…
Bunda aja yg udah puluhan tahun di Jakarta baru sekali ke kota tua waktu umur 12 tahun. Sekarang padti udah bagu7s banget suasananya. Mau ajak anak cucu ke kota tua ah. Blogger Jakarta.
Tips terakhir bikin aku gemetaran bacanya wkwkwk bawa duit yang banyak 😀
ke kota Tua aku ga beli apa2 karena dulu masih jd sobat mysqueen anak kuliahan banjet :p
seru nih mba April aku belum pernah ikutan beginian *kesian deh gw* wkwkwk..
next colek daku yak kalau ada lagi ntar kukasih es krim Joeragan 😀
makin happy ya mba seleseiin tripnya karena didukung happy one juga 🙂
yaampun, aku udah lama banget gak ke kota tua. terakhir jaman kuliah kalo gak salah.
Btw, challenge nya unik banget mba
Rujak Shanghai Encim nya menggoda, makin mupeng baca artikel tentang kota tua. Hotel terdekat lokasinya aman kah?
Wah asyik ya…pengen juga ke Kota Tua . Semoga terwujud kapan2.. Aamiin…
Kalau jalan-jalan ke Kota Tua bulan ini kayaknya agak ketar-ketir. Soalnya lagi musim hujan. Buat saya enaknya ke sana pas lagi gak hujan. Bisa jalan seharian kayak waktu itu sama suami dan anak-anak. Memang panas, tetapi seru aja. Asuransi perjalanan juga perlu saat jalan-jalan ke Kota Tua. Biar happynya maksimal 🙂
Kopi Tak Kie walaupun bukan kopi yang kekinian kayak di coffe shop, tetapi memang enak.
seru acaranya ya benar-benar bikin happy peserta race ya
kudu banget ya pake topi kalo menelusuri jalan2 di kota tua karena emang panas banget disana kalo siang
Saya ke Kota Tua waktu baru nikah, hihi, dah sekali itu doang. Jadi kangen ih pengin ke sana lagi ih, buat nyobain kulinerannya. 😀
Akhiirnyaa, sampe juga di Kota Tua yaa. Btw aku gagal fokus sama bapak guide nya. Ekspresinya itu lho hahaa.. Trus itu nunjuk apaan? Lukisan gadis itu? XD
Asyik banget kalau hunting foto n berfoto di lokasi ini ya
bener mba, berangkat pagi jadi salah satu cara utuk bisa happy wisata ke mana saja. apalagi kota kua iini.. kalau bisa sebelum banyak orang datang kita sudah sampai sana,
Waaah..happy banget ya kalian mak. Aku sudah beberapa kali ke kota tua tapi sungai itu disebelah mananya ya..
Serunyaaaa sampe ke Petak Sembilan juga. Aku pingin banget kesana dan hunting kuliner. Temenkn yuk mba
Aku tau Kota Tua tapi gak pernah ke sana. Udah ngajak suami eh ga mau karena katanya panas banget wkwk
Cakeep~
Ke kota tua, Jekarda.
Berasa berada di jaman kolonial Belanda lagi yaa…
Lagi rame pisan yaa, kak April?
Biasanya foto sama manusia batu atau noni-noni Belande…
pengen banget ke kota tua bareng anak2…
Kota Tua ini setipe dengan Kota Lama kalau di Semarang. Nuansa pecinan dan gedung-gedung kunonya sama. Serasa berjalan-jalan di masa lampau ya kalau sedang di sana. Banyak kisah yang bisa dipelajari juga untuk tambahan pengetahuan sejarah.
Bakalan baca tips ini kalau jelang berangkat
Tapi kapan ya berangkatnya?
Hmm…
Seru! Jalan2 sambil mengingat masa lalu. Kota tua Jakarta jadi salah satu destinasi yg harus dikunjungi
Jd pengen ke KoTu lagi…dulu pas k KoTu sore jadi ga maksimal menjelajahnya
Seru pisan bareng Yopi yaa, kalau aku bareng adek-adek naik komuter dari Bogor hihi
Waaaw…nampak asik sangat mbak jalan2nya. Belum pernah ke kota tua. Berkali2 baca ttg ke kota tua. Tapi reportase mb april kok ngenaa banget bikin pinginnya 🙂
Alhamdulillah banget ya Mba April, kita jalan-jalan pun terlindungi dengan asuransi perjalanan
kayaknya juga happyone id ya yang memiliki paket satu untuk semua
Diantara hiruk pikuk jakarta ada tempat kece ini. Kapan waktu pengen main kesini ah. Keren bgt apalagi buat foto foto hehe
Tempat wisata ini memang selalu menarik untuk dikunjungi, saya lebih suka kalau berkunjungnya pas agak sorean jadi gak terlalu panas.
Ajak anak2, bisa pepotoan dan bisa belajar sejarah juga tentunya.
Udah lama pengen ke kota tua tapi belu kesampean juga. Bagus ya klasik suasananya. Mudah-mudahan mudik tahun depan bisa mampir kesana
Kenalan Kota Tua gara2 pacaran sama Pak Gondrong hahaha ada aja tempat yg enak buat ditongkrongin berdua, sambil dengerin pengamen jalanan plus mamam ketoprak malem2. Ehh kadang nongkrong sama klub motornya rame2 karena tiap malming di sana banyak anak2 klub motor pada kumpul2
Ke kota tua ini sering banget waktu masih kerja bolak balik ibukota. Sekarang yang belum bawa anak ke sana nih.
Sebenarnya sudah kangen banget main ke Kota Tua lagi. Dulu pernah dua kali saja sewaktu SMA, itu pun sudah lupa.
Wah, rekreasi pun sekarang bisa diikutin asuransi ya mom? Kirain cuma buat pendidikan, kesehatan, sm hari tua aja.
Aku juga selalu suka nih kalau liburan ke kota tua. Baik dari kuliner dan tempat foto2nya instagramable banget deh. Nggak pernah bosan kesana
Seru emang wisata ke kota tua tuh,dr depok brgkt naik krta aja lgsg deh turun dstasiin kota nympe tinggal jalan kaki kdg aku suka mampir jajn pecel dlu sebelum foto2,tp ternyata msh banyak nih mb tempat yg belum aku eksplor ihiy jd tau deh tempat2 mana aja yg bisa dijelajahi di Kotu😍😍makasih mba indonya😊
#infonya
Kota Tua tempat wisata yg mengasyikan ya…
Menarik sekali y mbk tempat wisatanya yg memiliki nilai sejarah….
Tempat wisata yang unik dan menarik, kpan2 pengen ngajak istri jalan2 ksni…
Hiyaaa.. Saya jadi makin kangen sama Jakarta. Dulu pas masih kerja di Jkt, saya sering nongkrong di Kawasan Kota Tua. Dulu belum terawat bersih, dan sekarang nampak lebih clean dan enak dipandang.
Ingin rasanya reuni ke situ, mengenang masa-masa hidup di Ibukota meski hanya menikmati rujak buah. Hahaha
Daku masih keinget ama rujak nya, hihi, boleh kalau bisa mampir lagi, belum lagi ternyata jalannya kemana tahu dulu gitu baru menuju Patekoan, padahal kan deket hihi
Jadi pengen ke Kota Tua Jakarta nih. Setuju banget sama poin harus bawa uang banyak saat ke Kota Tua Jakarta. Tapi jalan-jalan kemanapun emang wajib bawa uang sih. Hehehe.
Seru banget memang ya acaranya. Mirip-mirip Amazing race. Kalau adalagi pengen ikutan jugaa..
Happy Holiday mba. Wisata sederhana tapi berkesan dan tetap bisa dapat banyak keseruan ya ke Kota Tua ya mba. Banyak spot goto yg ok juga disana
Aku pernah nih ikutan yang model begini mbaaak hehehe. Tapi diselenggarakan sama Abnon Jakbar. Seruuu sih tapi kalau sekarang pasti udah banyak perubahan yaa
Aku pun happy kak April, apalagi bagian waktu kita makan rujak Shanghai yang tiada dua itu rasanyaaaaaa… Yok ah kapan kita menjelajah kota tua lagi, btw si Ardan juga habis main kesana minggu kemarin loh.
Mbak April, baca keseruan ini kok jadi mupeng ke Kota Tua..ya ampun berapa tahun di Jakarta ternyata belum blusukan ke sana. Wah harus diagendakan nih akhir pekan ke sana
ih seru banget sih waktu itu aku ikutin di IG-nya sampai naik bajaj umpel-umpelan. Hahahaha
Mba, kalau dari Museum Fatahillah ke Rujak Shanghai naik kendaraan lagi berapa lama? Aku bbrapa kali ke Kota Tua tapi nggak pernah nyobain kuliner kopi dan rujak disana. Ajakin dong mbaaa 🙂
Akhirnya dalam sepanjang sejarah hidupku, wiken kemarin kesampaian juga maen ke Kota Tua, walau bentaran aja sih. Cuma eksplore di Museum Wayang. Keknya kudu balik lagi ke sana setelah baca psotinganmu, Mak. Seru ih racingnya.
Udah lama banget gak ke kota tua, pengen makan es shanghai encim nya 😀