Semua orang yang menjalankan ibadah puasa pasti ingin kondisi fisiknya sehat terus, sehingga puasanya lancar ya teman-teman? Sayangnya, pada saat puasa, kadang ada saja yang mendadak terserang penyakit. Misalnya, kena sakit kepala, sakit maag, konstipasi, dll. Hiks, semoga kita enggak ya? Namun, kalau pun ada masalah kesehatan pada saat puasa, jangan panik dulu ya teman-teman. Sekarang, sudah ada aplikasi kesehatan Halodoc yang menyediakan konsultasi kesehatan bersama dokter secara online, lho. Saran saya, apabila teman-teman belum sempat ke klinik dokter untuk cek kesehatan, teman-teman bisa memanfaatkan layanan Halodoc yang satu ini dulu.

Kita bisa nanya-nanya seputar masalah kesehatan selama puasa kapada dokter melalui aplikasi Halodoc.

Apa sih aplikasi Halodoc itu? Kalau konsultasi yang jawab dokter beneran atau admin saja?”

Mau tahu lebih banyak tentang Halodoc? Baeklah, nanti saya jelaskan yaaa. Namun, sebelum saya menulis lebih banyak tentang apa itu Halodoc, saya mau sharing dulu ya mengenai bagaimana sih caranya supaya kita tetap sehat selama puasa. Cara atau tips supaya kita tetap sehat selama puasa ini enggak murni dari saya sih, hehe. Informasi tersebut saya dapatkan dari dr. Jovita Amelia, Msc, SpGK (dr. Jovita), seorang dokter ahli gizi yang pada tanggal 30 April kemarin menjadi narasumber di acara talkshow kesehatan yang diselenggarakan oleh Halodoc.

Oh iya, selain dr. Jovita, acara talkshow kesehatan yang diselenggarakan di Restoran Ocha & Bella, Hotel Morrissey, Menteng, Jakarta itu juga menghadirkan Mom Selebriti Zivanna Letisha (Zivanna). Saat talkshow berlangsung, Zivanna juga sharing mengenai bagaimana cara menjaga kebugaran tubuhnya selama menjalankan puasa. Tak ketinggalan, hadir pula Vice President Marketing Communications Halodoc, Felicia Kawilarang (Mbak Felicia) selaku tuan rumah yang punya acara, yang dalam kesempatan itu memperkenalkan aplikasi Halodoc kepada peserta talkshow.

Masalah kesehatan yang sering terjadi pada saat puasa

Nah, tadi saat membuka postingan ini saya sempat bilang kan, bahwa sebagian orang ada yang terserang penyakit ketika menjalankan puasa. Menurut dr. Jovita hal tersebut kadang memang enggak bisa dihindari, soalnya pada saat kita berpuasa, terjadi perubahan fisiologis tubuh selama kita menahan lapar dan haus.

Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang pada umumnya sering terjadi:

  • Gastroesofageal Reflux Disease (GERD): Penyakit asam lambung yang biasanya ditandai dengan gejala nyeri pada ulu hati.
  • Sakit kepala: Biasanya sebagai dampak dari GERD yang disebabkan oleh pola makan yang tidak tepat.
  • Dehidrasi: Kondisi dimana mulut terasa sangat kering, disertai lemas, kram otot, pusing, disorientasi, sesak nafas, bahkan kadang sampai pingsan.
  • Konstipasi: Mengalami kesusaha buang air besar (BAB).
  • Stress: Bisa karena kecapekan, aktivitas yang padat, kurang tidur, dll.
  • Obesitas: Terjadi karena pada saat berbuka puasa, kita makan makanan yang tinggi lemak, seperti gorengan, dll.

Suasana talkshow kesehatan yang membahas masalah kesehatan selama berpuasa.

Selain itu, mungkin buat yang memiliki riwayat diabetes juga harus berhati-hati. Soalnya juga bisa memiliki masalah yakni penyakit diabetesnya menjadi tidak terkontrol. Salah satu masalahnya terserang hipoglikemia (kadar gula darah menurun kurang dari 70 mg/ dL). Hipoglikemia memang merupakan risiko yang terjadi kalau penderita diabetes menjalankan puasa. Risiko hipoglikemia yang dihadapi oleh mereka yang menderita diabetes tipe 1 meningkat 4,7 kali, sedangkan risiko penderita diabetes tipe 2 terserang hipoglikemia meningkat jadi 7,5 kali. Selain itu, masih ada risiko lain seperti hyperglikemia (terlalu banyak glukosa dalam darah) dan diabetic ketoasidosis (komplikasi diabetes). Jadi, saran untuk penderita diabetes yang ingin berpuasa sebaiknya konsultasi ke dokter dulu yaaa.

Sebenarnya mengapa sih masalah kesehatan semacam itu sering muncul saat seseorang berpuasa?” Mau tahu jawabannya?

Dr. Jovita mengatakan bahwa problem kesehatan tersebut cenderung terjadi karena kebiasaan masyarakat Indonesia yang cenderung kurang memperhatikan pola konsumsi makanan, seperti misalnya nih:

  • Makan dengan porsi banyak atau berlebih pada saat sahur, dengan harapan supaya bisa kenyang/ tahan lapar seharian.
  • Saat sahur dan buka puasa, makannya sembarangan. Enggak lagi memperhatikan komposisi dan nutrisi makann yang dikonsumsi. Padahal, sebenarnya komposisi dan nutrisi dari bahan makanan yang kita makan itu bisa jdi kunci ketahanan tubuh selama berpuasa lho.
  • Numpang diet saat puasa. Jadi, memanfaatkan puasa untuk makan sedikit pada saat sahur dan buka dengan harapan nanti berat badannya turun.
  • Enggak makan sahur. Akibatnya pada saat buka puasa, makan dengan porsi banyak alias kalap.
  • Pada saat bulan puasa ada kecenderungan di masyarakat untuk mengkonsumsi makanan manis, berlemak, dan karbohidrat yang berlebihan.

 Dokter Ahli Gizi, dr. Jovita Amelia, Msc, SpGK.

Terkadang masyarakat percaya mitos bahwa makan banyak saat sahur dapat membuat kita kenyang sepanjang hari atau makan sedikit saat sahur dan berbuka akan membuat berat badan turun. Nyatanya saat sahur tubuh kita membutuhkan nutrisi yang tepat dengan jumlah yang memadai agar kuat berpuasa dua belas sampai tiga belas jam serta tetap nyaman dalam melakukan kegiatan sehari-hari, bukan hanya sekadar kenyang. Karenanya asupan nutrisi yang tak seimbang dapat menimbulkan keluhan, seperti nyeri lambung, sakit kepala, dehidrasi, kosntipasi, bahkan stress karena kurang makan, minum, dan istirahat yang cukup. Terlebih, mengkonsumsi makanan berlemak, manis, maupun karbohidrat yang berlebihan, justru akan meningkatkan jumlah kalori dan berpotensi obesitas,” jelas dr. Jovita.

Bagaimana teman-teman, cukup jelas bukan mengenai penyebab masalah kesehatan yang sering terjadi pada saat puasa? Sepertinya, memang penyebab utamanya adalah dari makanan/ minuman yang kita konsumsi yaaa.

Cara supaya tetap sehat selama berpuasa

Nah, kalau sudah mengetahui penyebabnya, sebenarnya jalan keluarnya simple kan? Kita tinggal benerin tuh kebiasaan yang keliru, terutama dalam hal pola makan. Untuk itu, dr. Jovita juga punya tips supaya kita bisa tetap sehat selama berpuasa. Tipsnya antara lain:

Penuhi kebutuhan kalori harian

Meski sedang puasa, jangan lupa untuk makan hidangan sahur dan buka puasa yang komposisi gizinya seimbang. Komposisi gizi seimbang terdiri dari:

  • 50-60% karbohidrat
  • 15-20% protein
  • 20-25% lemak.

Pilih karbohidratnya yang berupa karbohidrat kompleks ya teman-teman, seperti nasi, roti, kentang, ubiubian, jagung, dll. Hindari karbohidrat sederhana seperti kue-kue yang manis, mie instan, dll. Karbohidrat kompleks dapat melepaskan energi secara perlahan selama puasa, sehingga kita enggak gampang merasa lemas. Sebaliknya, karbohidrat sederhana akan lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh, sehingga nanti kita akan mudah merasa lapar lagi.

Sedangkan, untuk lemak, pilih lemak sumber lemak yang baik seperti dari keju, coklat, kuning telur, kacang-kacangan, minyak kelapa, olive oil, selai kacang, dll. Hindari memakan makanan junk food.

Hindari makanan gorengan

Makanan yang digoreng akan memperlambat pengosongan lambung, sehingga berpotensi memicu naiknya asam lambung.

Hindari makanan yang mengandung banyak garam

Makanan yang mengandung banyak garam cenderung meningkatkan rasa haus.

Cukupi kebutuhan serat

Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan yang mengandung banyak serat, supaya terhindar dari kosntipasi.

Cukupi kebutuhan cairan

Sebaiknya penuhi kebutuhan cairan, khususnya dari air minum/ aiir putih, usahakan sebanyak 2-3 liter per hari.

Cukupi kebutuhan zat besi

Zat besi dapat membantu distribusi oksigen tetap terjaga selama puasa, sehingga tubuh akan teraa lebih bugar, tidk mudah lemas, dan enggak mudah mengantuk.

Lakukan olahraga ringan

Meski sedang puasa, tetap biasanya berolahraga ya. Enggak perlu olahraga berat, bisa latihan ringan pada saat sebelum atau sesudah berbuka puasa dengan durasi singkat. Intinya, jangan mager walau sedang puasa, supaya terhindar dari konstipasi dan tubuh juga tetap terjaga kebugarannya.

Hindari kopi, teh , dll

Kopi, teh, dll minuman yang sejenis banyak mengandung kafein, karena kafein bersifat diuretik yang menyebabkan seseorang sering buang air kecik (BAK) sehingga akan menyebabkan hilangnya cairan tubuh.

Itulah teman-teman beberapa tips sehat saat puasa dari dr. Jovita. Sedangkan, Zivanna, dalam kesempatan itu sharing bahwa pada saat puasa memang sangat susah mengkonsumsi makanan bernutrisi. Terlebih pada saat sahur, kadang karena lelah seharian, enggak ada waktu menyiapkan makanan, akhirnya lebih memilih mengkonsumsi makanan instan. Begitu pula pada saat buka puasa, Zivanna dulu suka ngemil takjil yang manis-manis dulu secara berlebihan. Akibatnya, biasanya tubuhnya mengalami kebaikan berat badan daa juga jadi gampang lelah.

Menyadari hal tersebut, Zivanna kemudian berupaya untuk memperbaiki makanan pada saat sahur, memperbanyak bahan makanan berserat, dan asupan cairan. Juga, pada saat buka puasa, Zivanna lebih memilih makan makanan yang nutrisinya benar-benar baik untuk tubuh dan mengurangi makanan yang manis-manis.

Mom Selebriti, Zivanna Letisha.

Zivanna juga menceritakan bahwa pernah juga sakit pada saat puasa, namun karena padatnya jadwal di Bulan Ramadan, dirinya agak kesusahan mengatur jadwal kunjungan ke dokter. Untungnya ada aplikasi Halodoc yang memudahkannya berkonsultasi tentang kesehatan langsung dengan ahlinya (dokter). Sehingga, untuk masalah kesehatan saat berpuasa, Zivanna bisa mendapatkan solusi dengan cepat, walau enggak langsung ke klinik dokter.

Sehari-hari saya dan suami cukup menjaga pola makan kami. Namun, saat bulan Ramadan tiba-tiba sulit bagi kami untuk menjaga kebiasaan tersebut, dengan padatnya jadwal berbuka puasa bersama keluarga dan para sahabat, kami kerap vheating soal makanan. Terlebih saat waktu sahur, karena sudah lelah sehaian beraktivitas kami kadang lebih memilih untuk makan makanan instan, tapi kurang bernutrisi. Sehingga tubuh jadi kurang nyaman dan malah mengalami kenaikan berat badan. Jika tubuh kurang fit, jadi cepat sakit. Tapi dengan padatnya jadwal di bulan Ramadan, sulit bagi saya untuk megatur jadwal kunjungan ke dokter. Oleh karena itu, saya terbantu dengan layanan Halodoc yang emmungkinkan saya dan keluarga untuk bisa berkonsultasi langsung dengan dokter melalui aplikasi. Ditambah lagi jika saya membutuhkan obat dengan segera secara praktis dapat dipesan lewat fitur Buy Medicines dari Halodoc,” kata Zivanna.

Tentang aplikasi Halodoc

Aplikasi Halodoc memang aplikasi kesehatan berbasis online yang memberikan solusi kesehatan terlengkap untuk memnuhi kebutuhan kesehatan bagi penggunanya. Terdapat tiga fitur utama pada aplikasi yang pernah meraih penghargaan “Most Innovative Star Up in Asia” oleh pemerhati start up kesehatan di Asia Pasifik Galen Growth ini, yakni antara lain:

Talk to a Doctor

Layanan ini memungkinkan pengguna Halodoc berinteraksi secara langsung dengan dokter melalui voice mail, video call, atau layanan chat lainnya. Ada 150 dokter umum, 15 dokter ahli gizi, dan 50 dokter spesialis kandungan akan stand by 24 jam untuk membantu memecahkan masalah kesehatan kita.

Buy Medicines

Merupakan layanan apotek antar yang memudahkan pengguna dalam membeli obat-obatan dan produk kesehatan lainnya tanpa perlu repot pergi keluar rumah.

Lab Service

Suatu layanan yang memudahkan user Halodoc melakukan pengecekan kesehatan tanpa harus datang ke laboratorim kesehatan. Kita bisa mengecek kesehatan di rumah atau di kantor. Untuk layanan ini, Halodoc bekerjasama dengan Prodia.

Halodoc memiliki fitur-fitur yang memudahkan penggunanya mendapatkan layanan kesehatan.

Selain ketiga fitur tersebut, apliaksi Halodoc juga menyediakan beragam artikel kesehatan yang bisa kita akses untuk mendapatkan informasi seputar kesehatan.

Melalui layanan dan fitur yang disediakan, kami berharap bisa memudahkan masyarakat dalam mengakses fasilitas kesehatan kesehatan selama bualn puasa, sehingga dapat menjalankan puasa dangan sehat,” kata Mbak Felicia saat menjelaskan tentang fitur-fitur Halodoc.

Buat teman-teman yang membutuhkan akses informasi kesehatan yang cepat, saya sarankan segera download Halodoc pakai smartphone-mu. Lumayan lho, fitur-fitur dan artikel-artikelnya cukup membantu. Apalagi menjelang bulan puasa seperti sekarang, kita akan mendapatkan banyak tips seputar kesehatan pada saat menjalankan ibadah puasa Ramadan.

 Vice President Marketing Communications Halodoc, Felicia Kawilarang.

Oh iya, satu informasi lagi, sebelum menutup talkshow, Mbak Felicia juga menginformasikan bahwa Halodoc akan memberikan cashback sebesar 20% untuk layanan Buy Medicines apabila kita membayar pakai metode GO-PAY. Promo tersebut berlaku pada tanggal 6-20 Mei 2019.

Well, semoga informasi mengenai cara menjaga kesehatan selama puasa dan juga layanan dari aplikasi Halodoc ini bermanfaat ya teman-teman. Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan 🙂 .

April Hamsa