Alhamdulillah, Ya Allah, setelah sekian lama menanti akhirnya anak-anak saya Maxy dan Dema memperoleh vaksin Covid-19 anak usia 6-11 tahun. FYI, anak-anak telah menerima vaksin dosis pertama tepatnya pada tanggal 23 Desember lalu di RSAU Dr. M. Hassan Toto Lanud Atang Sendjaja kota Bogor. Vaksin yang mereka terima adalah Sinovac.
Alhamdulillah anak-anak sudah menerima dosis pertama vaksin Covid-19.
Terus terang, begitu pemerintah mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 tersedia untuk mereka yang berada di rentang usia 6-11 tahun saya excited banget. Namun, selang beberapa lama kemudian saya jadi agak bingung, anak-anak saya sebaiknya vaksin di mana ya?
Kebingungan saya itu lebih karena kondisi anak-anak yang saat ini tidak bersekolah di sekolah formal. Sementara saya dengar anak-anak dari beberapa kenalan saya bisa dengan mudah memperoleh vaksin di sekolah (formal) masing-masing. Puskesmas di dekat rumah saya juga sepertinya masih adem ayem, gitu.
Kayaknya, memang di kabupaten Bogor masih belum terlalu banyak info di mana anak under 12 tahun bisa menerima vaksin Covid-19. Berbeda dengan beberapa tempat lain seperti Depok, Jakarta, Tanggerang yang sepertinya sudah mulai riuh kegiatan vaksinasi untuk anak. Eh, tapi ya enggak tahu kalau saya yang enggak denger kabar ya? Namun, yang jelas puskesmas dekat rumah belum ada program vaksin anak minggu-minggu kemarin itu.
Lokasi vaksin di halaman RSAU Dr. M. Hassan Toto.
Hingga pada suatu hari, di grup WhatsApp Blogger Bogor, seorang teman blogger, mbak Arni, menginformasikan bahwa di RSAU Dr. M. Hassan Toto Lanud Atang Sendjaja mengadakan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun. Anaknya, Prema, sudah terlebih dahulu vaksin di sana.
Baca juga: Cerita Menerima Vaksin Covid-19 saat Menstruasi di ITC Depok
Kemudian, saya mengecek info tersebut di Instagram RSAU Dr. M. Hassan Toto. Ternyata benar, setiap Senin sampai Jumat rumah sakit tersebut melayani suntik vaksin anak usia 6-11 tahun. Katanya sih terbatas 200 anak per hari.
Syaratnya pun gampang. Tinggal datang langsung ke sana (on the spot) dengan membawa fotokopi Kartu Keluarga (KK). Kami bawa dua lembar fotokopi KK karena yang menerima vaksin ada dua anak.
Saat mengantre untuk dipanggil vaksin.
Oh ya, untuk domisili warga yang boleh vaksin di sana bisa KTP nasional ya, enggak harus warga Bogor. Syukurlah syaratnya demikian, soalnya kami belum bener-bener resmi jadi warga Bogor. KK kami masih terdaftar sebagai warga Jakarta.
Saat hari H, kami berangkat pagi, karena vaksinasi dimulai sejak pukul 08.00 WIB. Beberapa hari sebelumnya bahkan malam harinya, anak-anak sudah saya sounding akan divaksin, supaya enggak kaget.
Saat proses verifikasi data.
Kami sampai rumah sakit sekitar pukul 08.30 WIB. Awalnya saya kira vaksinasi ada di dalam gedungnya, ternyata saya keliru. Vaksinasi anak di RSAU Dr. M. Hassan Toto Lanud Atang Sendjaja diselenggarakan di area terbuka, tepatnya di samping parkir motor. Terlihat ada tenda di sana.
Kami pun langsung menuju ke sana, terlihat beberapa anak dan orang tua sudah mengantre. Namun, enggak crowded juga sih. Disediakan tempat duduk juga dan semua tertib.
Kemudian, kami langsung diarahkan ke petugas pendaftaran. Di meja pendaftaran kami diberi formulir yang wajib diisi. Isinya lebih banyak pertanyaan mengenai data dan status kesehatan si anak.
Setelah itu, kami menunggu giliran dipanggil untuk pemrosesan data anak-anak. Di sini petugas memverifikasi data anak-anak, apakah sudah sesuai dengan KK atau belum. Prosesnya cepat, kayaknya cuma memverifikasi nama dan NIK doank.
Selanjutnya, kami diminta menunggu lagi. Enggak lama sih, paling sekitar 10-15 menitan untuk cek tensi darah. Anak-anak tensinya agak rendah waktu itu, namun menurut petugas masih dalam kondisi bisa menerima vaksin.
Ketika ditensi, karena enggak biasa, anak-anak awalnya mengira udah akan disuntik, padahal belum, hehe. Saya pun menjelaskan ke anak-anak tujuan ditensi itu apa, supaya mereka enggak terlalu tegang.
Maxy saat ditensi.
Terus terang, awalnya yang paling saya khawatirkan tuh Maxy, karena sejak kecil tiap vaksin atau ke dokter, anaknya agak heboh. Bahkan, sebelum kami berangkat, Dema beberapa kali ngledekin kakaknya, “Maxy jangan nangis, ya!” Eh, enggak tahunya yang tegang saat hari H di lokasi justru si Dema, hehe. Rupanya pada saat giliran dipanggil buat suntik, dia melihat ada anak seumuran dia yang nangis-nangis menolak disuntik.
Dema ngiranya udah akan disuntik padahal belum.
Baik petugas maupun orang tua si anak enggak kunjung berhasil membujuk si anak ini untuk disuntik. Akhirnya, giliran si anak ini diselak (apa bahasa Indonesianya “diselak”? Hahaha 😛 ) oleh anak lain.
Sayangnya si anak lain ini suntiknya juga enggak smooth. Si anak ini yang juga sepertinya sempat diminta cooling down dulu oleh petugas sebelum akhirnya benar-benar siap untuk divaksin.
Pada saat si anak memutuskan siap divaksin, Maxy dan Dema sudah menunggu giliran. Terlihat si anak saat disuntik sampai kayak gemetaran gitu. Lalu, setelah anak itu selesai, saya mencoba menenangkan Maxy dan Dema.
Pertama, Maxy dulu yang dapat giliran disuntik. Awalnya Maxy cool duduk di sebelah petugas yang mau nyuntik. Eh, begitu jarum udah keluar, Maxy mulai agak takut. Akhirnya, bapaknya maju dan megangin Maxy. Alhamdulillah enggak banyak dramanya. Saat disuntik anaknya juga enggak tegang dan berusaha nahan-nahan, cuma merem aja, hehe.
Maxy saat divaksin.
Saya tanya ke Maxy, “Gimana, sakit enggak?”
“Sakit dikit,” katanya.
“Good job, enggak nangis ya!” Puji saya.
Tiba giliran Dema. Wajahnya kayak udah pucet gitu kelihatannya, hehe. Saya bilang memang nanti agak sakit tapi cepet, kok.
Trus, karena Dema kidal, saya minta ke petugasnya untuk menyuntik Dema di lengan sebelah kanan aja. Petugas pun dengan ramah mengiyakan dan membantu membalik kursi yang dipakai buat si anak duduk saat divaksin.
Saya kemudian menemani Dema disuntik, tetapi anaknya enggak saya pegangin. Alhamdulillah, prosesnya cepat. Anaknya enggak bilang sakit, tetapi kayak bingung, gitu. Mungkin mbatin, “Kok ternyata cepet ya?” Gitu kali ya? 😀
Dema yang tegang saat disuntik.
Setelah anak-anak selesai suntik, kemudian kami menunggu pemrosesan data lagi supaya bisa dapat bukti sudah divaksin yang nantinya ngaruh ke keluarnya e-sertifikat vaksin. Saat menunggu saya nanya anak-anak lagi, sakit apa enggak saat disuntik.
Kata Maxy: “Enggak.”
Kata Dema: “Sakit kayak ditusuk gunting.” Hyaahh, emang kadang suka lebay hehehe.
Proses pendataan tidak lama. Baru duduk bentar, eh udah dipanggil petugas untuk menerima bukti vaksin dosis pertama. Namun, bapak-bapak tentara yang ikut menjaga di sana menyarankan supaya menunggu 10-15 menit, duduk dulu, untuk memastikan anak-anak baik-baik aja setelah divaksin.
Sambil menunggu, anak-anak kemudian minum dan makan bekal camilan yang kami bawa dari rumah. Alhamdulillah, saat menunggu tak ada keluhan berarti. Anak-anak teralihkan oleh kembalinya drama vaksin si anak yang tadi di awal saya ceritakan gagal vaksin tadi.
Terlihat beberapa petugas dan keluarganya mengerubungi si anak, menjanjikan si anak akan diajak ke McD untuk makan es krim kalau udah vaksin hehehe. Tak lama kemudian, terdengar sorak sorai “Horeee!” dan orang-orang bertepuk tangan karena si anak ini akhirnya berhasil disuntik. Walaupun saya lihat wajahnya kayak jengkel gitu, hehehe.
Setelah semua urusan beres, kami juga membawa anak-anak kami untuk makan es krim, soalnya emang njajiin abis vaksin makan es krim. Namun, enggak ke McD, melainkan di KFC yang lokasinya lebih dekat rumah.
Abis vaksin makan es krim.
Sampai KFC, anak-anak pun memesan es krim dan kentang goreng. Agak nyantai dulu di sana. Kemudian, lanjut makan siang di Sop Ayam Pak Min Klaten yang lokasinya tak jauh dari KFC. Abis itu balik pulang, deh.
Sampai rumah saya bertanya lagi ke anak-anak khawatir ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), katanya sih enggak. Eeeh, ternyata baru terlihat malam harinya. Maxy demam, namun enggak yang gimana-gimana gitu. Anaknya hanya merasa mengantuk dan akhirnya bopet alias bobo cepet.
Masih ceria belum terasa KIPI-nya.
Kalau efeknya di Dema, katanya sih lengannya pegel dan merasa pusing. Dema juga jadi agak rewel. Akhirnya, malam itu keduanya bobo bersama saya, minta dikelonin.
Keesokan harinya, alhamdulillah Maxy demamnya hilang. Dema enggak pusing dan rewel lagi, walau katanya lengannya masih agak kurang nyaman kalau buat angkat-angkat.
Itu aja sih, efek yang mereka rasakan. Selanjutnya sampai sekarang enggak ada lagi KIPI yang berarti. Alhamdulillah.
Begitulah teman-teman cerita tentang anak-anak menerima vaksin Covid-19 di RSAU Dr. M. Hassan Toto Lanud Atang Sendjaja. Untuk vaksin kedua, kata petugasnya bisa di sana juga kalau bulan depan rumah sakit itu menyelenggarakan vaksinasi lagi atau boleh juga di tempat lain.
Oh iya, tak lama setelah saya pulang vaksin, ternyata saya mendapat kabar kalau sekolah (non formal) anak-anak saya ternyata menyelenggarakan vaksinasi juga. Namun, lokasinya agak lumayan jauh di Jakarta Selatan. Yaaa, siapa tahu nanti vaksin kedua bisa di sana sambil kopdaran ma teman-temannya atau gimana, liat-liat nanti deh 😀 .
Lanjut makan siang di Sop Ayam Pak Min.
BTW, sekalian izinkan saya kasi tips saat menemani anak usia 6-11 tahun vaksin ya, supaya tidak ada drama hehe:
- Sounding anak jauh-jauh hari mengenai vaksin Covid-19 untuk anak. Jelaskan apa manfaatnya. Kalau anak masih susah mencerna vaksin melindungi mereka dari virus Corona, bisa juga beri tambahana, nanti kalau sudah vaksin sudah bisa ke sekolah, naik kendaraan umum, ke mall, dll dengan lebih nyaman.
- Persiapkan kondisi fisik si anak. Malam sebelumnya tidur yang cukup dan sebelum berangkat vaksin wajib sarapan dulu.
- Jangan takut-takuti anak dan usahakan jujur kalau disuntik memang sakit, namun cuma sebentar, dan setelah itu jadi sehat.
- Bawa air minum dan cemilan supaya saat menunggu giliran vaksin, si kecil enggak rewel.
- Berikan anak pujian atau kalau ada dananya boleh juga kasi reward setelah divaksin. Bisa dengan mengajak makan es krim, memberikan hadiah, supaya si anak senang dan enggak trauma kalau kelak divaksin lagi. Memorinya merekam reward-nya itu ketimbang sakitnya disuntik #imho.
- Jika muncul gejala KIPI seperti lengan bekas suntik agak bengkak, kompres dengan air hangat.
- Jika anak merasa pusing berikan minum yang banyak.
- Apabila setelah vaksin anak demam, maka ukur suhunya pakai termometer dan amati. Apabila demam lebih dari 38 derajat dan anak rewel, beri obat pereda demam. Pastikan anak minum air putih yang banyak. Amati sampai 2×24 jam. Jika demam tak kunjung turun, maka segera ke dokter.
Semoga tips tersebut berguna ya buat teman-teman, khususnya yang punya anak usia 6-11 tahun yang mau vaksin Covid-19. Semoga anak-anaknya segera mendapatkan vaksin juga dan sehat-sehat selalu.
Sekian cerita atau pengalaman anak-anak saya suntik vaksin Covid-19 di RSAU Dr. M. Hassan Toto Lanud Atang Sendjaja, semoga bermanfaat ya 🙂 .
April Hamsa
Aduuuhh, lihat es griiimm, Bude jadi auto pingiiinn
Alhamdulillah yaa, anak2 emang sebaiknya dapat vaksin kabeh
semogaaa semua sehat selamaaattt
idem nih aku juga mau kalo habis vaksin trus jajan es krim…selain emang enak..gizinya juga dapet tuh.. Sehat2 selalu ya Mak April dan keluarga…
Di batam juga udah mulai banyak sosialisasi vaksin untuk anak anaknya. Allhamdulillah cuma Erysha belum bisa. Soalnya belum 6 tahun. Tapi paling ga 2 tahun lagi dia 6 tahun. Aku agak tenang. Tapi dari sekarang aku udah sounding ke anaknya kalau nanti dia akan divaksin. Biar siap jauh jauh hari aja
SID belum vaksinasi. Awalnya di Puskesmas sini gak ada jadi tempat vaksinasi hanya di sekolah masing-masing, seperti Bogor ya.
insyaAllah awal bulan vaksinasi. Dia minta es krim setelahnya. Yowes sing penting gelem kayak Maxy Dema gini berani.
Alhamdulillaah anak2 mbak April udah disuntik vaksin Covid-19 🙂 IYa deh, anak2 masih kagok kalau ditensi jadi serasa mau disuntik yach padahal belum hihihi. Ekspresi wajah tiap anak unik bener deh, ada yang agak meringis, ada yang gemesin wkwkwkwk. Yang penting lancar prosesnya ya dan urusan perut ga main2. Langsung dibeliin es krim dan maman berat buat nyenengin hahaha 😀 Sehat2 selalu ya dan tetap jaga prokes.
Alhamdulillah ikut lega anak-anak sudah dapet vaksin covid ya..Semoga sehat selalu dan covid ini gak dateng-dateng lagi deh..
Ya ampun Dema rek 😅😂. Mosok sakitnya kayak ditusuk gunting setelah di vaksin. Hahahaa. Tapi emang ya kalau anak anak udah d vaksin jadi tenang juga ya mbaa
Alhamdulillah ya Dema udah nggak rewel begitu bangun pagi. Kalo urusan pegal sih emang rata-rata yang dewasa aja juga ngeluh gitu. Asik tuh abis vaksin bisa jajan es krim. Aku mupeng deh, gara-gara dulu vaksin saat kondisi masih heboh delta. Jadi langsung pulang karena takut mampir mampir dulu.
Seneng ya anak-anak udah di vaksin… Yang terkecil gimana mba? Aman kan ya? Agak tricky kalau anak 6 th tapi insya Allah bisa makin kuat ya adik-adik…. Mana rewardnya enak banget tuh, makan es griiimm….
Hebat, Maxy dan Dema gak nangis waktu disuntik ya…
Sama nih, keponakan yang tinggal di Bekasi juga kemarin divaksin di sekolah mereka
Alhamdulilah malam sebelum anakku vaksin baca ini dulu dan yass anakku baik-baik saja ada rewardnya yang aku kasih mba boleh ke Alfa**** wkwkwk ambil sesuka hati..sekarang lega tinggal tunggu vaksin ke-2
Alhamdulillah Maxi dan Dema udah vaksin ya, anak saya belum nih kmrin pas dapat jadwal mereka pas sakit. Semoga ada vaksin susulan untuk anak ya
Waah selamat sudah di vaksin kayak kakak ichi dek vaksin ya gak disini
Anakku belum nih, rencananya pertengahan Januari baru bisa vaksin dari sekolah, apalagi saat akhir bulan lalu baru saja mendapat imunisasi BIAS, jadi vaksinnya ditunda. Mudah-mudahan ngak drama lagi saat disuntik.
Alhamdulillah Mba, anakku juga sudah vaksin covid-19 tepat di hari ulang tahunnya 23 December kemarin di sekolahnua
Alhamdulillah Maxy dan Dema akhirnya bisa vaksin juga..sehat selalu ya. Semoga yang kedua nanti bisa di sekolah non formalnya ya, biar bisa kopdaran sama teman dan Bundanya bisa ketemuan sama guru dan OTM lainnya. Senangnya enggak ada KIPI yang mengkhawatirkan ya Mbak
Anak-anakku yang SD belum vaksin nih. Masih menunggu giliran khusus anak-anak HS sejogja. Insya Allah segera diadakan oleh SKB Jogja
Alhamdulillah dema dan maxi dah divaksin yaa. Moga sehat selalu yaa. Btw mudah juga ya bisa pakai KTP nasional. Jadi gak ngerepotin harus bawa surat surat lainnya. Kayak NISN kemarin itu ya di sekolah dekat tempat tinggal saya. Moga setelah ini makin banyak anak anak mendapatkan vaksinasi ya. Agar sehat semuanya dan siap PTM.
Wah, vaksin anak-anak sudah mulai digalakkan yaa..
Aku masih menunggu dari sekolah anak-anak yang belum dijadwalkan. Sepertinya habis liburan ini agar semua anak bisa berpartisipasi.
Sudah dapat vaksin pertama ya anak – anak mba. Aku juga sedang daftarkan Obi di sini. Ada KIPI tapi ngga lama dan ngga serius ya mba.
Seru sekali kalau bisa mendaftar vaksin pertama untuk anak anak seperti ini ya mom apalagi anak anak juga ikut excited banget
Postingan yang manfaat banget ini Mbak, anakku santun ini baru vaksin. Aku itu khawatirnya setelah vaksin sih, kalau di suntik InsyaAllah anaknya malah seneng. Habis imunisasi, dia ngiranya itu vaksin..heheh.. Dan dia ngerasa kalau udah divaksin ntar boleh jalan2 gitu.
Terima kasih ulasannya ya Mba, untuk aku nih bakal dua anak, tapi gak barengan yang satunya masih Mei nanti 6 tahun. Masih menunggu apakah akan dilaksanakan di sekolah atau bisa di puskesmas. btw makan ice cream, amang penawar yang mantap, hehehe
Alhamdulillah, anak-anak udah divaksin juga. Di daerahku belum nih, masih menyasar remaja-remaja dulu. Bahkan yang dewasa aja masih pada ogah-ogahan. 🤣🤣
Alhamdulillah plong ya maak sudah vaksin, baru kemarin anakku yg besar vaksin pfizer dosis 2 berburu sampai puskesmas sawangan depok karena jakarta habiss. Anak yg bontot vaksin kedua akir bulan ini dideket rumah aja mah krn sinovac
Alhamdulillah udah vaksin ya mba anak2,,, kesempatan makan MCD dan makan sop duh senangnya,,, aku nunggu yang buat batita ini si Nurani 4 taun udah mulai sekolah tapi belum vaksin soalnya belum ada.
Nah ini anakku juga nggak di sekolah formal jadi aku masih cari-cari info nih dimana bisa dapat vaksin. Kalau yang sekolah formal sih rata2 udah pada mulai vaksin.
Kebayang anak-anak seusia segitu ada yang jejeritan enggak mau disuntik vaksin. hihi. Tapi syukur manjur dengan sounding sebelumnya jadi lebih siap Maxy dan Dema. Syukurlah bisa langsung datang untuk vaksin covid-19 untuk anak ini, kalau anakku waktu ini daftar online di app JAKI.
Semoga sehat selalu ya Dema dan Maxy!
Alhamdulillah, vaksin anak dikoordinir langsung oleh sekolah. KIPI-nya jadi batpil lumayan lama, sih. Tapi sekarang sudah pulih.
Iya mbak, ternyata untuk anak-anak sama aja kok dengan dewasa ya, diperiksa NIKnya aja, sesuai atau enggak dengan milik ortunya ya, dan enggak ribeut. Kalau pengalaman saya bawa NIS itu buat jaga jaga aja.
btw selamat ya buat dema dan maxi, alhamdulillah udah divaksinasi juga yaa. moga sehat selalu
Jadi keinget deh pas vaksinasi bareng anak. Berhubung nunggu antrian yg lama, begitu kelar disuntik langsung deh cus ngebakso yg pas ada deket puskesmas. Sampe rumah langsung ketiduran, tepar, bukan krn KIPI tapi capek nunggu antrian.
Alhamdulillah Dema dan Maxy udah divaksin semua yaa… Besok mingdep nih anakku jatah vaksin yang kedua. Yang pas pertama alhamdulillah without KIPI, mungkin karena juga udah lebih gede ya, udah 12 tahun.
Anak Anakku belum di vaksin nih
Yaang satu belum 6 tahun, satunya masih belum dapat jadwal vaksin nya
Semoga bisa segera di vaksin
pintar banget siih berani divaksin ya kiddos, Alde lagi didata nih siap-siap mau vaksin di sekolahnya, semoga lancar dan nggak ada Kipi nya ya dia pengen banget nonton Spiderman tapi belum bisa karena harus yang divaksin bisa masuk bioskop hihi
Saya udah kebayang, sih, kalau giliran anak-anak divaksin suasananya akan seperti apa. Apalagi divaksinnya gak di ruangan tertutup. Kalau ada yang nangis bisa mempengaruhi mental anak lain hihihi.
Tetapi, saya ikut senang karena anak-anak udah bisa divaksin. Semoga setelah ini mulai ada vaksin untuk 6 tahun ke bawah. Aamiin
Alhamdulillah…sudah vaksin😊 Aku termasuk yang bahagia juga mb ketika kemarin ada info anak2 bakal dapat vaksin. Klo aku biar anak2 bisa sekolah tatap muka nya lebih sering…atau segera normal kembali.
Di jogja untungnya gercep kemarin. Akhir desember, rata2 di sekolah masing2
Disini (Medan) udah mulai juga nih di sekolah anak-anak wajib vaksin tapi ponakanku belum dapat giliran padahal udah semangat vaksin dia. Mudah2an hari H vaksin nggak gentar ya 😁
Anak-anak saya juga nggak sekolah formal mbak, sampai sekarang belum dapat info dimana bisa vaksin untuk anak-anak. Dan semoga aja kalau nanti ada tidak mensyaratkan KK harus sesuai domisili.
Hihi Dema, kalau ditusuk gunting kan pasti berdarah, ujung gunting kan besar tuh.
Hamdalah..
Anak-anak sudah di vaksin. Semoga ke depannya akan menjadi harapan baru bagi kita semua yang sedang sama-sama berjuang melewati masa pandemi.
Sehat selalu, Mas Maxy dan adik Dema.
Woh Maxy sama Dema udah vaksin, keren!
Di daerahku buat anak di bawah 12 tuh belum ada. Kemarin yang 12 tahun dan SD, pada di bawa ke kota buat vaksin. Jadi gak di sekolah gitu. Kemarin udah sounding ke Keponakan kalau ada vaksin ya ikut aja
Wajah ceria makan menandakan kondisi aman setelah vaksin. Hehehe.
Oke, anakku belum vaksin nih mbak. Dan apa ajah yg disiapin, bisa nyontek disini. Terutama ttg sounding ke anak biar ngga heboh2 amat pas disuntik ntar
Wah, hebat nggak pada nangis… Lega ya mbak, akhirnya anak-anak sudah divaksin. Paling tidak rasa was-was sedikit berkurang jika ptm dijalankan. Meskipun tetap harus jaga prokes sih ya.
gud job nakkkk
anakku belum ini vaksin anak belum ada di sini padahal wes gatel pengen suntik vaksin anakku secara ptm di sini. eh soto bogor pak min yang depan giant kan y? aku dulu sering makan sana enaaak
wah..anak2 udah dapat vaksin covid ya, semoa sehat selalu, terbentuk herd community maksimal..
Pintarnya ya vaksin 1, Abang Fatih juga sudah dan usai vaksin minta ramen hehe… ini Senin Adek Aisyah yang vaksin Covid dosis 1
2 bocilku belom pada divaksin. Katanya nanti pas masuk sekolah ada dari sekolah. Baru didata saja. Alhamdulillah, tips yang sama aku juga lakukan ke anak-anak saat mau imunisasi. Terakhir ke anak bungsu. 2 bulan dan sebulan lalu. Dia yang tadinya takut jarum suntik, jadi malah nantang. Abisnya tiap abis imunisasi dikasih mainan. Wkwkwkwk. Jadi pasti deh nanti abis vaksin covid dia bakalan nagih mainan. :)))
Wah, makasih sharingnya mbak April. Ini anak saya juga belum vaksin karena sebelumnya sakit. Bisa jadi inspirasi nih untuk belikan mereka es krim favorit setelah vaksin nanti. Tipsnya boleh juga
Wah alhamdulillah Maxy Dema udah vaksin juga yaaa.. toss! Pinter banget ini pada berani berani pulaaa.. kalo Abang ada drama ngeronta-ronta p;us mau kabur duluu.. wahahahaa.. Maxy Dema hebat!