Siapa sih yang nggak kepengen dapat pahala mengalir abadi? Pasti kita semua menginginkannya, kan? Kalau dalam kepercayaan agama saya (Islam), pahala yang seperti itu bisa didapatkan apabila seseorang berwakaf. BTW, ngobrolin tentang wakaf, baru-baru ini Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Indonesia Stock Exchange (IDX) atau Bursa Efek Indonesia (BEI) memfasilitasi pembelian wakaf saham. Wakaf saham ini merupakan salah satu inovasi dalam program Wakaferse yakni sebuah gerakan untuk mendorong masyarakat berwakaf, terutama wakaf uang, yang diinisiasi oleh Dompet Dhuafa.

Berwakaf juga bisa melalui wakaf saham.

Tentang Wakaferse

FYI, Dompet Dhuafa memperkenalkan program Wakaferse ini sejak tahun 2022 lalu. Kata “Wakaferse” terdiri dari gabungan dua kata, yakni “wakaf” dan “universe”.

Dalam ajaran agama Islam, wakaf berasal dari Bahasa Arab “waqf” yang berarti “menahan diri”.  Kalau menurut istilah, wakaf berarti memberikan suatu aset tunai atau non tunai demi memberikan banyak manfaat kepada masyarakat luas, tanpa mengurangi nilai harta tersebut.

Wakaf merupakan salah satu amalan yang tidak hanya membawa manfaat bagi penerimanya, tetapi juga buat si pemberi (wakif). Beberapa manfaat wakaf buat wakif antara lain:

-Mengasah jiwa sosial

Dengan berwakaf, maka seseorang akan semakin terasah kepekaan sosialnya. Apalagi jika diberi harta yang melimpah dan melihat di sekelilingnya masih banyak masyarakat yang membutuhkan.

-Membersihkan harta

Sebenarnya, tidak semua harta kita adalah milik kita. Di dalam harta kita juga ada hak orang lain yang dititipkan Allah ke kita. Dengan membagikannya ke orang lain melalui wakaf, maka insyaAllah harta kita di dunia akan lebih barokah nilainya.

-Pembelajaran bahwa harta dunia tidak kekal

Sesungguhnya, nanti saat kita meninggal, kita tidak akan membawa satu harta benda pun dari dunia. Maka, dengan membiasakan diri berwakaf, kita akan mendapatkan hikmah bahwa tanpa harta itu pun kita masih bisa hidup, karena sudah ada Allah yang menjamin. Untuk itu kita tak akan bergantung pada kekayaan lagi, melainkan kepada Allah semata, sampai nanti nyawa kita diambil oleh-Nya.

-Membantu mengatasi kesenjangan sosial

Dengan berbagi rezeki melalui wakaf itu artinya kita membantu masyarakat yang mungkin tidak mampu secara ekonomi di sekeliling kita untuk naik taraf hidupnya, sehingga secara tak langsung kita juga membantu mengatasi kesenjangan sosial.

-Menjadi amalan yang pahalanya tidak akan terputus

 Manfaat ini sudah saya singgung di atas tadi. Dalam kepercayaan agama Islam, wakaf merupakan salah satu amalan yang pahalanya tidak akan terputus, walaupun wakif-nya sudah meninggal dunia. Sebagaimana hadist berikut:

“Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya.” (HR Muslim).

MasyaAllah, luar biasa bukan, pahala berwakaf ini?

Sayangnya, di Indonesia, yang namanya wakaf ini “kurang populer” jika dibandingkan dengan aktivitas amal kebaikan lainnya seperti sedekah, infaq, atau zakat. Kemungkinan besar, penyebabnya adalah anggapan masyarakat bahwa yang namanya wakaf tuh harus berupa tanah atau properti. Alasan lainnya, tanah atau properti tersebut wajib digunakan untuk tujuan ibadah, seperti membangun masjid, pesantren, madrasah, dll.

Salah satu ayat yang memerintahkan untuk berwakaf.

Padahal, harta/ benda yang bisa diwakafkan itu sebenarnya ada dua, yakni benda yang tidak bergerak dan benda bergerak. Kalau tanah atau properti tadi termasuk benda tidak bergerak, sedangkan benda bergerak antara lain harta benda meliputi uang, logam mulia, surat berharga, kendaraan dll.

Jadi, apabila seseorang mau berwakaf, tak perlu menunggu harus punya tanah yang luas atau banyak properti. Berapapun harta yang dimiliki, bisa digunakan untuk berwakaf.

Selain itu, banyak pula yang beranggapan kalau wakaf itu ibadahnya orang-orang yang sudah sepuh. Padahal, syarat menjadi wakif yang utama adalah sudah baligh dan berakal. Jadi, anak-anak muda pun sebenarnya bisa kok berwakaf.

Gerakan Wakaferse oleh Dompet Dhuafa bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai wakaf ini, sehingga masyarakat bisa tergerak hatinya untuk berlomba-lomba mewakafkan harta bendanya demi kepentingan umat.

Wakaferse berusaha mendobrak stigma bahwa untuk berwakaf harus memiliki banyak harta, tanah yang luas, properti yang banyak, berusia matang, dll. Padahal, untuk berwakaf semudah membeli satu cup minuman kopi kekinian. Walau terlihat sedikit, namun jika dikumpulkan, maka akan menjadi dana wakaf dari umat yang cukup besar juga. Apalagi, Indonesia memiliki potensi wakaf yang besar, mengingat jumlah orang muslim adalah mayoritas di negara ini.

Wakaf saham untuk pahala mengalir abadi

Wakaferse juga berupaya membuat wakaf menjadi mudah. Sebelumnya, Dompet Dhuafa melalui Wakaferse membuat kampanye “wakaf semudah minum kopi” yakni dengan hanya Rp. 10.000,-00 saja, seseorang bisa berdonasi wakaf produktif untuk asset wakaf yang tumbuh, seperti sekolah, rumah sakit, pertanian, dll. Nah, selanjutnya, inovasi Wakaferse Dompet Dhuafa adalah berwakaf melalui wakaf saham.

Yang namanya saham pasti nggak asing ya? Apalagi, zaman sekarang banyak orang, khususnya kaum muda, mulai menginvestasikan hartanya dalam bentuk saham, karena dinilai lebih menguntungkan ketimbang sekadar berbentuk tabungan. Biasanya sih tujuannya buat financial freedom ketika hari tua nanti.

FYI, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menyebutkan bahwa dari sisi demofrafi, investor pasar modal di Indonesia didominasi oleh milenial dan Gen Z dengan jumlah lebih dari 80%. Lalu, masih menurut sumber data KSEI, jumlah investor pasar modal Indonesia tembus 11,72 juta per September 2023. Naik pesat jika dibandingkan tahun sebelumnya yang berjumlah 1,31 juta investor. Artinya, tahun ini jumlah investor tumbuh 13,76 year-on-year.

Proses wakaf saham.

Menyambut fenomena anak muda yang mulai tergerak untuk merdeka finansial ini, Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan IDX untuk mengembangkan instrumen wakaf saham ini. Targetnya adalah menarik minat para investor supaya mau berwakaf melalui instrumen wakaf saham.

Wakaf saham memang belum terlalu familiar di Indonesia, namun di beberapa negara seperti Turki, Malaysia, dan beberapa negara lainnya, wakaf model ini sudah banyak dipraktikkan. Kalau di Malaysia, yang  lebih sering berwakaf saham adalah skala corporate. Nah, untuk Indonesia, Dompet Dhuafa ingin menyasar wakif personal, khususnya generasi muda.

Di Indonesia sendiri, mengenai wakaf sudah diatur dalam PP No.42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang No. 41 Tahun 2004. Selain itu, tertuang juga dalam Peraturan Menteri No. 73 Tahun 2013 juga yang menyebutkan tentang cara perwakafan benda tidak bergerak dan benda bergerak selain uang.

Wakaf saham sudah diakui di Indonesia dan objek wakaf saham tersebut terdiri dari:

  • Saham Syariah yang tercatat di IDX dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
  • Keuntungan investasi saham syariah (capital gain & dividen) dari investor saham

Dari situ teman-teman bisa mengetahui ya, bahwa obyek wakaf saham adalah saham syariah yang tercatat di IDX atau keuntungan dari saham syariah yang tercatat di IDX. Jadi, tidak hanya saham itu sendiri yang dapat diwakafkan, tetapi juga keuntungan dividen atau capital gain dari suatu saham bisa diwakafkan.

Beberapa program wakaf yang dikelola Dompet Dhuafa.

Mekanisme pelaksanaan wakaf saham ini, nanti akan dibantu oleh perusahaan sekuritas yang berperan memindahkan saham dari portfolio investor ke portfolio nazhir (lembaga wakaf yakni Dompet Dhuafa). Selanjutnya saham tersebut akan dikelola oleh Dompet Dhuafa dan keuntungan investasinya akan disalurkan kepada penerima manfaat melalui program-program Dompet Dhuafa.

Program-program Dompet Dhuafa yang berasal dari wakaf saham ini antara lain pembangunan/ pengadaan: Green House Lido (sektor pertanian), Ambulans Palestina, masjid di daerah pelosok, alat-alat kesehatan, pesantren, dll.

Sebagai upaya memperkenalkan wakaf saham ini ke masyarakat, tanggal 3 November 2023 lalu, bertempat di Ruang Seminar Gedung Bursa Efek Indonesia, Dompet Dhuafa bersama IDX menyelenggarakan talkshow dengan tema “Milenial Berwakaf dalam Pasar Modal: Cerdas Spiritual, Cerdas Finansial.” Talkshow ini menghadirkan beberapa narasumber, antara lain:

  • Kepala Divisi Pasar Modal Syariah, Bapak Irwan Abdalloh
  • Dewan Pengawas Syariah Yayasan Dompet Dhuafa Republika, KH Izzudin Abdul Manaf, Lc, M.A, Ph.D
  • Head of Poems (Philips Sekuritas), Bapak Zainal Falah
  • Co-Founder Ngertisaham, Mbak Frisca Devi Choirina.
Talkshow tentang literasi wakaf saham.

Sebelum talkshow dimulai, Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Republika Bapak Rahmad Riyadi menjelaskan alasan mengapa Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan IDX untuk wakaf saham. Bapak Rahmad Riyadi mengatakan bahwa potensi wakaf di Indonesia ini masih sangat besar, maka perlu menggandeng infrastruktur yang sudah sustain dan berpengalaman dengan investasi saham, yakni IDX.

Bapak Rahmad Riyadi juga mengemukakan bahwa potensi  wakaf di Indonesia bisa mencapai 200 triliun Rupiah, sedangkan sejauh ini Dompet Dhuafa setiap tahun “hanya” mengumpulkan sekitar 20 miliar Rupiah. Tentu saja dengan potensi sebesar itu jika diwakafkan pasti akan membawa lebih banyak kebaikan lagi buat umat.

“Saya kira ya, seperti Dompet Dhuafa itu setiap tahun kita hanya mengumpulkan wakaf kurang lebih 20 miliar Rupiah. Untuk potensi yang demikian besar itu masih terlalu kecil. Oleh karena itu kita perlu bergabung dengan pasar modal,” jelas Bapak Rahmad Riyadi.

Bapak Rahmad Riyadi menjelaskan potensi wakaf di Indonesia.

Lalu, ketika talkshow berlangsung, Bapak Irwan Abdalloh kemudian menjelaskan awalnya memang sempat ada diskusi seru mengenai wakaf saham ini, karena selama ini pasar modal kan terkenal kapitalis, mengapa kok merambah ke filantropis? Lalu, Bapak Irwan Abdalloh menjelaskan bahwa mengapa tidak mencari keuntungan, sekaligus mendorong untuk sisi sosialnya dengan wakaf saham ini.

Meski demikian, Bapak Irwan Abdalloh menjelaskan untuk wakaf saham dibuat sistemnya supaya tidak melanggar regulasi yang telah ada, yakni yang mengelola wakaf tetap nazhir, bukan sekuritas. Dengan demikian, bisnisnya tidak akan berubah. Ketika seseorang berinvestasi saham, sekaligus mau wakaf, maka yang mengurus wakafnya adalah nazhir. Itulah sebabnya, IDX bekerjasama dengan Dompet Dhuafa yang berperan sebagai nazhir.

Bapak Irwan Abdalloh juga menyebutkan bahwa wakaf saham tidak membutuhkan modal besar. Bahkan dengan seribu atau dua ribu Rupiah juga sudah bisa wakaf saham.

KH Izzudin Abdul Manaf juga menjelaskan bahwa saham (sekuritas) dan wakaf (nazhir) memang dua paying yang berbeda. Namun, adanya wakaf saham ini jika sudah digabungkan maka jalannya sudah berdua, tidak bisa dianggap lagi jalan sendiri-sendiri. Jadi, selain ada sisi komersial, juga ada sisi sosial yang berjalan beriringan.

Dompet Dhuafa bekerjasama dengan BEI/ IDX untuk mengoptimalkan wakaf saham.

Mengapa dipilih wakaf? Alasannya karena asset wakaf jika dikumpulkan bisa sangat tinggi, dibandingkan dana zakat atau infak sedekah lainnya. Wakaf dari saham ini ibaratnya Mutiara terpendam karena potensinya sangat tinggi. Harapannya dengan wakaf saham ini maka investor bisa cerdas finansial sekaligus cerdas spiritual.

Bapak Zainal Falah kemudian menjelaskan untuk berwakaf saham caranya cukup mudah. Teman-teman bisa install atau buka aplikasi Poems.id milik Philip Sekkuritas Indonesia, salah satu mitra sekuritas Dompet Dhuafa. Nanti, tinggal isi saja data diri secara online. Setelah itu akun bisa digunakan dan teman-teman bisa langsung memulai transaksi. Di aplikasi ini bisa langsung memilih produk filantropi wakaf saham supaya bisa memperoleh keuntungan dunia akhirat.

“Untuk buka rekening di Philips gratis dan nggak ada minimal deposit. Punya uang berapapun  bisa. Silakakan install, buka (rekening), nanti akan disapprove, sudah jadi dan bisa berdonasi ke Dompet Dhuafa melalui wakaf saham,” jelas Bapak Zainal Falah.

Bisa beli saham syariah sekaligus untuk berwakaf dari aplikasi POEMS.

Tak ketinggalan, Mbak Frisca Devi Choirina memberikan tips supaya generasi muda konsisten berinvestasi, khususnya berupa saham. Kata Mbak Frisca Devi Choirina pertama adalah berusaha memaksa diri sendiri untuk menyisihkan uang ke rekening khusus investasi setiap bulan. Awalnya memang susah untuk menahan godaan nongkrong di kafe, beli ini itu, dll, namun usahakan untuk konsisten berapapun masukkan ke rekening tersebut.

Selanjutnya, kata Mbak Frisca Devi Choirina, teman-teman bisa mengakses edukasi tentang saham dari media sosial atau komunitas seperti Ngertisaham supaya tahu sebaiknya menabung saham apa. Hal ini supaya teman-teman mendapatkan literasi tentang saham dulu, baru kemudian inklusi nabung saham. Jangan sebaliknya, inklusi dulu, literasi kemudian. Hal ini bisa berujung pada penipuan investasi saham yang sering dialami oleh investor pemula.

“Jangan FOMO kemakan iklan. Jangan inklusi dulu sebelum literasi, harus mempelajari dulu produknya. Belajar dulu, minimal literasi dulu. Jangan sampai sudah inves saham, rugi, lalu kapok atau belum belajar sama sekali sehingga nggak bisa menganalisa, sehingga rugi nggak mau inves saham, apalagi nggak mau wakaf, karena nggak ada cuannya,” pesan Mbak Frisca Devi Choirina.

Itulah teman-teman, sedikit materi mengenai literasi wakaf saham yang saya rakum dari talkshow yang saya ikuti hari itu.

Kesimpulan

Kalau boleh menyimpulkan, wakaf saham yang menjadi inovasi program Wakaferse Dompet Dhuafa ini:

  • Sudah ada regulasinya, baik oleh ulama maupun pemerintah Indonesia, bahwa wakaf saham diperbolehkan. Saham yang dimaksud hanya saham syariah.
  • Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan IDX untuk meraih potensi wakaf di Indonesia yang masih sangat besar. Dompet Dhuafa akan berperan sebagai nazhir, sedangkan yang mengelola saham tetap pihak sekuritas di bawah IDX syariah.
  • Dompet Dhuafa akan mengelola saham yang diwakafkan untuk disalurkan kepada masyarakat melalui program-program wakaf yang selama ini telah berjalan.
  • Dengan berwakaf saham maka selain mendapat keuntungan di dunia maupun di akhirat, karena pahala wakaf akan mengalir abadi walaupun seseorang sudah meninggal.
  • Wakaf saham tidak memerlukan nominal besar. Berapapun yang dikeluarkan insyaAllah akan dicatat sebagai amal kebaikan.

Semoga sedikit informasi mengenai wakaf saham ini bisa memberikan informasi sekaligus menggerakkan hati teman-teman untuk berwakaf saham ya, supaya utung dunia akhirat, aamiin 😀 .

April Hamsa