Sebenarnya sudah lama penasaran dengan Warung Jasunda yang ada di BSD City, hanya saja belum ada kesempatan ke sana. Eh, Sabtu lalu, tanpa direncanakan akhirnya bisa makan di Warung Jasunda ini.
Jadi, ceritanya, Sabtu kemarin, saya dan keluarga menghadiri acara gathering dengan salah satu komunitas homeschooling dari pagi hingga siang di Tebet Eco Park. Sebenarnya, di acara ini tuh kami dapat makan siang yakni soto sponsor dari salah satu keluarga. Namun, Maxy enggak makan, karena sejak pagi dia makan jajanan potluck yang dibawa oleh banyak orang di sana.
Alhasil begitu kelang sore dan kami masih dalam perjalanan karena hari itu naik commuter line (KRL), Maxy pun baru merasa lapar. FYI, kami naik KRL dari Stasiun Palmerah.
Di stasiun, saya dna suami kemudian memutuskan untuk mampir makan di daerah Tangerang Selatan saja, entah BSD atau Bintaro, karena sudah dekat dengan rumah. Ketimbang makan di area Jakarta Selatan. Khawatir kena macet, terlebih lagi hari itu sempat hujan.
Searching-searching, awalnya mau ke tempat makanan kekinian yang katanya baru yang ada di sekat Stasiun Pondok Ranji. Pilihan kedua adalah salah satu rumah makan di Cisauk. Namun, setelah dipikir-pikir, dari stasiun kedua lokasi tersebut butuh waktu dan tenaga lagi buat jalan kaki. Sementara si anak sudah kelaparan.
Akhirnya, kami memilih tempat makan yang lokasinya di sekitar Stasiun Rawabuntu. Trus, saya teringat ada teman bloger yang sepertinya pernah makan di restoran masakan Sunda di area dekat stasiun ini. Akhirnya, ketemu deh Warung Jasunda ini. BTW, ternyata dinamai Jasunda karena masakanannya perpaduan antara masakan Jawa dan Sunda.
Jarak Warung Jasunda dari Stasiun Rawabuntu hanya 1,3 km saja. Kami ke sana naik kendaraan online dari stasiun.
Sesampainya di sana, ternyata Warung Jasunda ini terletak persis di perempatan jalan. Lokasi resto-nya ada di hook. Terpampang jelas papan namanya.
Bangunan restoran ini semi outdoor. Ada dua pintu masuk. Kami memilih masuk dari pinggir.
Menurut saya tempatnya tidak terlalu besar, tetapi kalau pengunjung tidak padat, nyaman untuk makan.
Untuk dine in, Warung Jasunda ini menyiapkan dua area. Bisa duduk di meja atau lesehan. Kami memilih duduk di meja yang tak jauh dari wastafel untuk mencuci tangan.
Selain fasilitas wastafel di dekat tempat kami duduk juga ada mushola kecil. Kami juga sempat numpang sholat Ashar di sana.
Begitu kami duduk, mbak-mbak pelayannya dengan ramah langsung memberikan buku menu kepada kami. Mbaknya juga cukup sabar menjelaskan menu-menu makanan yang sekiranya menjadi favorit pengunjung.
Oh ya, awalnya mbaknya menawari kami menu paketan yang biasa dipesan oleh satu keluarga. Namanya paket bareng RT dan paket bareng RW. Kalau dilihat makanan apa saja yang disajikan, sebenarnya buat berempat yang cocok adalah paket bareng RT. Cuma, kami lihat makanannya banyak banget, hehe. Sementara kebiasaan saya dan keluarga kalau pesan makanan, yang penting ada sayur dan lauk secukupnya. Khawatir enggak habis, akhirnya kami pesan menu satuan saja.
Kami kemudian memesan nasi liwet satu bakul, peda goreng, sambal kampung, tahu dan tempe goreng, dan gejos gurame. Untuk sayurannya kami memesan cah kangkong terasi.
Gejos gurami itu salah satu rekomendasi mbaknya. Menu ini ternyata merupakan ikan gurami yang digoreng kemudian disiram semacam saus atau kuah pedas dari jahe. Kami kemudian memesannya, tetapi meminta sausnya dipisah. Khawatir anak-anak kurang suka.
Lalu, untuk minumannya, Dema memesan minuman cookies & cream, Maxy mau jus mangga, ayahnya mau wedang uwuh, sementara saya memilih es cendol.
Sambil menunggu makanannya datang, karena restoran agak sepi jelang sore, saya pun melihat-lihat suasana di sekitar restoran. Kalau saya perhatikan lagi, restoran Warung Jasunda ini bangunannya seperti pendopo, Jadi bangunannya mengerucut di tengah gitu.
Di bagian tengah ada meja makan yang ukurannya lebih luas dari meja makan lainnya. Di sekelilingnya dihiasi dengan kain tipis transparan gitu.
Tak perlu menunggu lama, ternyata makanannya cepat datang. Ini tumben lho, biasanya di resto sejenin kami perlu menunggu lebih dari 15 menit. Syukurlah karena Maxy memang sudah lapar 😀 .
Uniknya lagi, kalau resto lain biasanya minumannya dulu yang diantar, ini makanannya dulu yang sampai ke meja. Dimulai dari makanan utama yang kami pesan yakni gejos gurame, peda goreng, tahu tempe, serta nasi liwetnya. Kemudian menyusul sayuran kangkungnya. Maxy yang lapar segera mengambil nasi dan lauknya.
Nasi liwetnya menurut saya cukup malah lebih banegt buat 4 orang. Malah kalau menurut saya bisa buat 6-7 orang buat yang makannya enggak terlalu banyak ya.
Nasi liwetnya harum dengan topping cabe-cabe di atasnya. Anak-anak bisa menerima makan nasi liwet ini.
Untuk kangkungnya porsinya cukup besar. Pas buat makan berempat.
Kalau sambalnya, yakni sambal kampung, menurut mbaknya ini sambal yang paling pedas di Warung Jasunda, namun buat pecinta pedas mungkin masih kurang pedas 😀 . Meski begitu sambalnya enak, kok.
Ikan guraminya besar ukurannya. Saya menyukai saus atau kuahnya, tetapi suami saya kurang cocok. Ya namanya juga selera ya.
Untuk tahu tempenya digoreng dengan baik. Bumbunya pas. Anak-anak saya sampai berebut nambah.
Tak ketinggalan ikan peda gorengnya. Ini tuh rasanya asin ya. Sangat cocok dimakan dengan nasi liwet.
Untuk minumannya, saya senang karena enggak terlalu manis semua, kecuali es cendolnya. Itu pun kalau diaduk ya, supaya gula merah yang ada di gelas tercampur.
Secara umum menurut saya makan di Warung Jasunda tuh sangat nyaman. Pelayanannya ramah dan cepat. Lalu, makanannya juga enak. Harganya pun masih oke buat kantong. Untuk semua makanan yang kami pesan kemarin, kalau enggak salah kami membayar sekitar 300 ribuan sekian.
Warung Jasunda ini juga katanya menerima pesanan nasi tumpeng juga catering untuk acara-acara gitu. Menurut saya harga yang ditawarkan juga cukup oke, sih.
Ada yang pernah makan di Warung Jasunda BSD City ini juga? Share donk pengalamannya 😊.
April Hamsa
Dari nama aja udah nebak kalo ini kuliner Nusantara. Bagus deh kalau cocok di lidah
Di Bintaro juga ada ini Warung Jasunda dan aku suka makanannya kak, enak-enak soalnya. Selain itu juga tempatnya cozy banget dan layaknya ala Sundaan gitu.
Unik ya nama paket menunya, paket bareng RT dan paket bareng RW yang bisa buat keluarga.
Mungkin karena pelayanannya cepet mbak, makanan cepat disajikan, jadi minumannya belakangan.
Belum pernaaah!
Tapi ini lumayan deket sama rumah, apalagi kalau habis dari rumah eyang di Ciputat
Insya Allah satu saat mampir sini deh, ngiler sama nasi liwetnya!
Mak April wucu amat template blognyaaaaa. Gemeshhhhhh.. Ih kayanya enak deh makan di warung sunda gitu yaaa, biasanya sambelnya sedep pisaaaannn
Aku tuh belum pernah mba makan di warung Jasunda BSD. Satu sisi juga jarang sih ke kawasan BSD mba. Tapi bisallah jadi rekomendasi apalagi pelayanannya juga cepat. Pas buat aku yang butuh cepat penyajiannya. Hehhe
Warung Jasunda ini menunya Jawa Sunda ya. Sesuai deh buat aku dan suamiku yang orang Jawa dan Sunda xixi. Harganya masih terjangkau, 300 ribu sekeluarga yak.
Sudah kuduga jasunda singkatan dari jawa sunda hahaha. Sebelah mana ya dr Rawabuntu, sering ke stat rawabuntu tapi ga tahu ada warung ini
Kalau lokasi tempatnya di hook, pasti mudah dicari ya. Apalagi ada papan namanya. Warung Jasunda ini cocok juga ya buat makan ramai-ramai, karena ada menu paketan RT atau RW.
Ya, kalau saya juga akan gitu, Mbak. Mending pesen satuan daripada makanan nantinya gak abis. Sayang iksss.
Warung Jasunda nyaman banget.
Dari lokasi sampai menunya yang bisa menghangatkan komunikasi keluarga. Hehhe, soalnya kalau makan bareng gini kan.. ngobrolnya bisa saling terbuka.
Pesanan gejos gurame ini unik yaa.. Kayanya aku belum pernah incip gejos gurame.