Wkwkwk, makannya kapan, diceritainnya kapan ya, soal Warung Kiroman ini? Alasannya juga udah pada tau kaaan? Baru sempet nulis #hallah 😛 Namun, moga-moga postingan tentang Warung Kiroman, yang kata orang-orang merupakan salah satu rumah makan legendaris di kota Malang ini tetep bermanfaat ya. Siapa tahu kaaan, masih ada teman-teman yang menikmati perpanjangan libur lebaran di kota Malang dan pengen kulineran? Nah, Warung Kiroman ini bisa jadi salah satu pilihan 😀 .
Jam buka Warung Kiroman?
FYI, denger-denger rumah makan ini telah berdiri sejak tahun 1950-an, lho. Waktu itu saya taunya dari seorang teman. Trus, kan waktu itu mau OTW ke Jatim Park 3, karena nglewatin jadi sekalian aja mampir untuk makan siang. Oh iya, saya ke sananya awal tahun 2020 ya, sebelum negara api a.k.a pandemi menyerang.
Kalau ditanya mengapa sih waktu itu mampir makan di sana? Soalnya kepengen makan makanan Jawa Timuran yang susah saya temukan (yang rasanya enak) di Jakarta (coret).
Plang nama Warung Kiroman.
Kata teman saya, menu makanan yang khas di Warung Kiroman adalah nasi rawon dan soto. Namun, katanya menu lainnya seperti nasi gulai, nasi campur, nasi kare, dll, juga tak kalah enaknya.
Lalu, uniknya, pada saat Ramadan, rumah makan ini tutup full sebulan, lho. Jadi, emang, kalau mau menikmati menu makanan di rumah makan legend ini sebaiknya ya pas hari biasa atau libur lebaran kayak sekarang ini.
Tampak depan. Saya foto dari seberang jalan.
Trus, sebaiknya datang pagi. Katanya sih bukanya sejak pagi jam 7-an dan kalau udah jelang sore makanannya udah habis. Eh, tapi, saya enggak tahu persisnya, sih, bukanya dari jam berapa sampai jam berapa. Cuma, waktu itu teman saya berpesan jangan terlalu sore ke sananya, nanti kehabisan, gitu. So, saya mikirnya mungkin kalau malam, Warung Kiroman ini udah tutup.
Kesan tentang suasana Warung Kiroman
BTW, kesan pertama saya ketika sampai rumah makan ini adalah bangunannya yang seperti rumah mbah-mbah kita zaman dahulu, gitu. Jangan khawatir nyasar masuk rumah orang, karena di depan (agak ke samping) ada plang namanya.
Suasana rumah makannya homey seperti rumah nenek.
Sayangnya, kalau ke rumah makan ini pakai mobil, menurut saya parkirnya tuh agak susah karena lokasinya di pinggir jalan raya persis. Parkir mobilnya terbatas. Namun, kalau naik sepeda motor enak, bisa parkir di teras “rumahnya”. Kalau mau lebih enggak ribet, yawda naik aja kendaraan online. Jangan khawatir, di Malang kendaraan online mudah ditemukan juga, kok.
Bagian depan seperti warteg.
Lanjut tentang bangunan rumah makannya ya. Begitu masuk ke Warung Kiroman, kita akan disuguhi pemandangan khas depot atau warteg, gitu. Ada etalase makanan berbentuk letter L, lengkap dengan bangku dan kursinya.
Ruang dine in yang dekat jendela depan.
Kalau teman-teman kurang cocok makan di depan, bisa masuk lebih ke area dalam lagi, ada area dine in lainnya, kok. Di dalam juga tersedia beberapa meja dan kursi untuk pengunjung menikmati hidangan khas Warung Kiroman. Satu meja/ bangku makan bisa untuk 4-6 pengunjung. Buat yang datang bersama keluarga atau teman-teman bisa banget makan bersama di sini.
Kalau enggak salah area dine in-nya itu terbagi menjadi dua. Satu di bagian depan, jadi masih ada jendela-jendela besar gitu. Bisa makan di sana sambil menikmati jalan raya, ngawasin mobil juga, haha. Satu lagi di bagian agak ke dalam lagi. Waktu itu, karena enggak kebagian tempat di dekat jendela, jadi kami makan di area dine in yang enggak ada jendelanya itu.
Ruang dine in yang agak ke dalam.
Tetapi ya sama aja, sih. Ruangannya cukup bersih. Cuma kayaknya boleh merokok di dalam sana, soalnya saya lihat ada asbak di meja. Alhamdulillahnya, pas saya ke sana (tentu aja pasti sepaket ma anak-anak) enggak ada pengunjung yang merokok. Kalau ada pasti cedih, deh.
Makanan di Warung Kiroman
Kemudian, soal menu makanan yang kami pesan hari itu, ada tiga, yakni nasi rawon, nasi soto, dan nasi rames. Sengaja pesan tiga paket menu nasi aja, karena walau kami datang berempat, tapi waktu itu anak-anak makannya masih sedikit. Trus, saya lihat porsi makanan yang dinikmati pengunjung lain lumayan banyak nasinya.
Selain tiga paket nasi tadi, kami juga memesan minuman tetapi yang standar-standar aja, seperti es teh dan jeruk anget. Namun, kalau teman-teman mau minuman yang lain, kalau lihat di list menunya sih tersedia es dawet, es beras kencur, es soda, dll. Lupa apa aja hehe.
Jeruk hangat.
Saat makanan yang kami pesan datang, memang udah keliatan nasinya melimpah. Waktu itu saya minta satu piring lagi, biar bisa membagi makanan untuk dua bocil 😀 .
Oh iya, selain menu makanan yang kita pesan, Warung Kiroman juga menyajikan side dish atau lauk tambahan. Lauk tambahannya macem-macem, ada sate usus sapi, jeroan, tempe, dll. Penyuka jeroan kayak saya pasti seneng deh bisa nyemil-nyemil lauk tambahannya 😀 .
Es teh yang seger.
Ini tuh khas seperti kalau kita makan di depot-depot gitu, lho. Kalau mau lauk tambahan kita bisa ambil, bebas apa aja sesuai selera. Baru nanti bayar totalan di belakang, bayar tambahan lauk apa aja yang kita makan. Saya kok lupa waktu itu nambah lauk apa, jadi enggak bisa cerita detail wkwkwk 😛 .
Okey, langsung aja komentar mengenai makanan yang kami pesan yaaa. Pertama adalah nasi rawon. Rawonnya disajikan di atas piring makan eper (bukan mangkuk).
Baca juga: Cerita Sarapan di Warung Tessy Malang.
Rawon di sini porsinya lumayan banyak. Kalau punya anak kecil bisa dibagi dua aja, makannya. Nasi dan kuahnya berlimpah, ada tambahan kecambah rawon juga (kecambah yang kecil-kecil itu), dan ngasi dagingnya enggak pelit.
Oh iya, dagingnya tuh enggak dipotong kecil-kecil seperti dadu, melainkan dipotong agak besar. Sepertinya dalam satu piring bisa dapat lebih dari 7-8 potongan daging. Meski begitu, jangan khawatir susah nggigit, karena menurut saya dagingnya tuh empuk, kok. Anak-anak juga enggak susah makannya.
Rawon daging.
Untuk kuah rawonnya, menurut saya enggak terlalu pekat kehitaman, namun lebih ke keoklatan. Rasanya gurih asin, enak sih. Kalau mau lebih maknyus lagi, buat yang suka pedes bisa menambahkan sambal yang kalau enggak salah juga disajikan di meja.
Kemudian, pesanan kedua adalah nasi soto. Soto ini disajikan di mangkuk besar. Sama seperti rawonnya, penyajian nasi sotonya juga berlimpah, nasinya banyak, kuahnya meluber. Oh iya, ini yang saya maksud tuh soto daging ya, bukan soto ayam.
Soto daging.
Mirip seperti rawon, kuahnya gurih asin. Kuahnya kuning kecoklatan dan enggak terlalu kental. Disajikan dengan topping potongan daging yang sama besarnya seperti yang disajikan di rawon. Ada tambahan kecambah, seledri, daun bawang, dan sepertinya semacam koya gitu. Kalau mau bisa menambahkan sambal dan kecap juga untuk menikmatinya. Manteb, lha.
Makanan terakhir adalah nasi campur. Sesuai namanya, hidangan ini cukup meriah dengan lauk yang dicampur-campur. Ada sambal goreng kentang, semacam telur dibali (atau balado ya kalau orang Jakarta bilang?), diberi mie juga, dan apa deh, lupa, wkwkwk. Bikin kenyang perut pokoknya 😀 .
Nasi campur.
Singkat cerita, kalau mau makan makanan khas Jawa Timuran di Malang, Warung Kiroman ini adalah salah satu yang bisa kamu jujug. Soal harga sih menurut saya masih standar ya, khas depot terkenal gitu. Kalau enggak salah nasi rawon dan sotonya harganya sekitar Rp. 22.000,-00 hingga Rp. 25.000,-an. Sedangkan harga nasi campurnya di bawah itu. Maaf lupa detailnya.
Lauk tambahan.
Yap, jadi begitu, teman-teman, cerita tentang makan-makan di Warung Kiroman saat itu Mungkin ada teman-teman yang belakangan baru makan di sana bisa berkomentar di kolom komen ya, ada perubahan apa aja di sana selama dua tahun lebih ini. Mungkin perubahan harga, menu, atau interiornya?
Kalau alamat rumah makannya semoga enggak berubah ya. Berikut hasil gugling alamat Warung Kiroman Malang:
EDIT
Saya mendapatkan kabar dari teman kalau Warung Kiroman sudah pindah lokasi setelah lebaran 2022 kemarin. Namun, lokasi sebelumnya kata teman saya itu juga masih ada depotnya. Katanya sih bukan cabang ya, melainkan udah beda pengelola, tetapi nama depotnya sama. BTW, berikut alamat depot Warung Kiroman yang baru:
SOTO & RAWON KIROMAN UMI JAZILAH
Jl. Nusakambangan 21A, Kota Malang
Kalau mau mengunjungi keduanya boleh, tuh, buat membandingkan cita rasa masakannya, hehe.
Semoga postingan bermanfaat buat yang mau mencicipi hidangan rawon dan soto khas Warung Kiroman Malang juga 🙂 .
April Hamsa
sepertinya ini salah satu kuliner yang harus dinikmati setiap berkunjung ke daerah sana ya mba.
Iya mbak, cobain 😀
Dari semua makanan yang direview, aku paling lapar pas lihat nasi soto. Kebayang sama aku itu kuahnya suegerrr pasti yaaa. By the way pas disajikan itu memang sudah dicampur ya Mbak nasi dengan sotonya? Apa boleh minta dipisah aja? Aku takut nggak habis, itu banyak banget kelihatannya. Hehe. Harganya standar lah ya, terjangkau tapi mengenyangkan sekali.
Iya mbak
Sepertinya boleh aja sih request mibta dipisah 😀
Warung Kiroman ini bisa jadi solusi kalo pas ke Malang nih, aku pun tergoda sama Rawonnya Hmm, yummy, apalagi disatuin sama nasi anget, huhuu.
Nah, unik ya ini RM ko tutup full pas Ramadhan, jarang-jarang soale justru lagi rame2nya.
Hayuukk ngerawooonn
Alhamdulillah bisa makan soto, hehehe. Btw itu bangunan lama kayaknya yah estetik juga kata anak muda kekinian. Btw itu kuahnya segar banget yah, apalagi potongan dagingnya benaran daging paripurna gak kalengan, hehehe
Iya itu bangunan lawas juga kyknya tapi skrng pindah ke ruko yang lbh modern gitu kata temenku
Mereka memanfaatkan bangunan lama gaya kolonial ya Mbak, jadinya emang homey banget suasananya. Sambil makan rawon menikmati suasana lama di Kota Malang. Ditambah lagi semua menunya enak, bikin saya jadi lapar saat nulis komen ini 🙂
Iya yang di situ homey mbak
Lho kemana saja aku ini
Bolak balik ke malang kok malah nggak tahu warung legendaris ini
Oke, dicatat
Pas ke malang lagi harus mampir sini
Pengen nyoba rawon e
nyookkk
Edan sejak tahun 50-an ya mbak berdirinya. Bangunannya sederhana tapi pe terkenal gitu berarti memang rasanya enak. Jadi mupeng
Itu lauk tambahannya biasanya dimakan bareng rawon, ya? Tapi, kalau lihat potongan dagingnya udah gede, paling saya gak merasa perlu tambah lauk lagi. Kangen banget makan rawon. Udah lupa berapa lama gak makan menu ini 😀
Tetep harus pake kerupuk sih biasanya kalau rawon, kalau di Semarang sih heheee… mungkin kalau di Malang beda lagi ya. Sama enaknya lah, yang penting tuh rasa kuahnya yang gurih syedeepp…
Aku kalau pulkam nyari warung yang seperti Warung Kiroman ini…Menu favorit dengan rasa otentik khas Jawa Timuran. Rawon, soto, jeroan dan teman-teman, enak tenan. Terus yang penting lagi, enggak bikin kantong jebol harganya, jadi emak bernapas lega bayarnya hahaha
Wah wajib datang nih. Warga Malang belum tahu Kiriman. Malunya. Harga bersahabat ya mbak
Bener banget mbak lihat bangunan rumah makannya, inget rumah jaman dulu, tapi jadinya unik ya bisa mengingat suasana zaman dulu. Harga makanannya juga ga mahal-mahal ya mbak, duh itu babat bukan sih mbak? kok aku jadi lapar
Ke sananya kapan nih sampai pada lupa detailnya wkwkw suka banget suasana warungnya ya kayak lagi makan di rumah nenek suasananya terus porsi rawon dan soto dagingnya melimpah cocok buat makan bareng bocah-bocah ya
Menu Rawon nya terlihat cukup komplit dan banyak. Sepertinya kalau saya pesan malahan tidak bakalan habis sendiri…
Melihat lokasi dan sajiannya ini homey banget ya…
Kiroman ini maknanya apa yaa, kak April?
menu yang kurindukan sekali.. Karena di Bandung rasa masakan Jawa Timuran beneran gak sama euuii..sama daerah aslinya. Jadi yang paling aku pengenan adalah rawon dooonk..
Si hitam berkuah gurih, sooo soo yummiiiiii~
Ya ampun..di Mataram sini pun ada nih warung macam Warung Kiroman ini. Mulai dari bangunan warungnya yang emang homey banget. Sederhana dan berasa benar-benar lagi pulang ke kampung gitu suasananya. Menunya ya masakan umum, tapi entah mengapa rasanya kok enak.
Dududuh, nasi rawon dan soto dagingnya bikin ngiler. Jam segini lapar bangeeet. Lihat ini bikin perut jadi krucuk-krucuk. Enak nih disantap panas-panas. 😆
Aku juga baru kali ini lihat rawon warna nya kecoklatan ya, biasanya hitam hehe, tapi aku yakin rasanya super enak soalnya warungnya udah lama banget dan turum-temurun ya sepertinya
Jadi kangen rawon. Melihat penampakan rumah makannya berasa banget nih pasti resepnya otentik banget. Sangat vintage
Wuihhh menunya menggoda nih Warung Kiroman.. Suka sama yang menu berkuah..Soto sama Rawon.hmmm enyaaakkk…
Pengen banget deh ke malang dari kapan tau tapi belum juga kesampaian. Semoga suatu saat deh sama suami dan anak-anak atau sm suami aja berdua biar berasa honeymoon ya. Btw makasih mba rekomendasi tempat makan legendaris di Malang. Bisa jadi bahan referensi nanti kalau ke malang
Aku malah belum pernah makan disana. Wkwkw. Padahal sering juga ngelewatin daerah itu. Aduduh… jadi mupeng sama rawonnya. Menggodaaaa iman. wkwkwk
warungnya terlihat sederhana, tapi pasti enak ya..soalnya banyak yang ngunjungi dengan menu ala rumahan membuat orang kangen untuk kembali
Wahhh wajib coba mampir neh ke warung kiroman…aku jadi merasa laper.