Jaman awal-awal baru memiliki satu anak dulu, saya suka membaca forum-forum ibu dan anak yang banyak terdapat di dunia maya. Dari membaca forum-forum tersebut, saya banyak mendapat ilmu tentang parenting dan kesehatan anak. Salah satu forum ibu dan anak favorit saya adalah www.theurbanmama.com (TUM). Namun, saya adalah anggota pasif. Jadi, cuma suka baca-baca artikel dan thread diskusinya saja. Saya ingat beberapa user yang dari awal saya suka membaca TUM hingga sekarang selalu aktif memberi komentar, salah satunya yang memiliki ID Kira Kara. Waktu itu Kira Kara ini juga menjadi salah satu moderator forum TUM. Ternyata ID Kira Kara diambil dari nama sepasang anak kembar. Pemilik user ID itu adalah ibunya. Ibu Kira Kara bernama Wiwid Wadmira, yang belakangan akhirnya saya kenal melalui salah satu Grup Blogger.

Wiwid Wadmira dan dua putri kembarnya.

Saya langsung akrab dengan Wiwid Wadmira ketika berinteraksi di Grup Blogger tersebut sebab Mom Blogger yang banyak menulis tentang parenting membesarkan anak kembar ini tinggal di Surabaya, kota asal saya. Merasa satu daerah, kan? Jadi langsung nyambung, hehehe. Sebenarnya, Wiwid Wadmira bukan orang asli Surabaya. Perempuan yang bernama asli Wiwit Rahayu ini berasal dari Ngawi. Wiwid Wadmira baru hijrah ke Surabaya tatkala menempuh pendidikan Diploma 1 Jurusan Sekretaris di Institut Pembangunan Surabaya pada tahun 2000. Setelah lulus, Wiwid Wadmira langsung bekerja sebagai Sekretaris Keuangan di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di Bidang Teknologi Informasi.

Tampilan blog tempat Wiwid Wadmira menuliskan pengetahuannya tentang pengasuhan anak kembar.

Sembari bekerja, Wiwid Wadmira melanjutkan kuliah ke jenjang Strata 1 Jurusan Sastra Inggris di STIBA Satya Widya Surabaya. Jurusan tersebut diambilnya sebab sudah sejak lama Wiwid Wadmira bercita-cita menjadi seorang guru. Namun, ternyata takdir berkata lain. Meski sudah beberapa kali mendapat tawaran sebagai guru di beberapa institusi pendidikan bergengsi, Wiwid Wadmira terpaksa menolaknya. Alasannya bermacam-macam. Salah satunya ketika institusi tersebut memintanya untuk melepaskan kerudung/ hijabnya. Terang saja Wiwid Wadmira menolak permintaan semacam itu. Akhirnya, Wiwid Wadmira tetap bekerja di perusahaan lamanya.

Pada tahun 2009, Wiwid Wadmira dipersunting oleh pemuda asli Surabaya, Deviano Arie Gatut Setyadi. Semenjak saat itu lah Wiwid Wadmira menetap di Surabaya. Kemudian, pada tanggal 22 Juni 2010 lahirlah buah cinta mereka, si kembar Kira Elysia Setyadi dan Kara Kalani Setyadi (Kira Kara). Dikaruniai anak kembar membuat dunia Wiwid Wadmira berubah 180 derajat. Dengan segala macam tantangan yang dihadapi sejak masa kehamilan, melahirkan, hingga merawat dan mendidik Kira Kara membawa Wiwid Wadmira ke jalan yang berbeda. Masuk ke Dunia Parenting, lebih tepatnya. Dengan pengetahuannya sebagai ibu dari anak kembar yang lahir prematur dan mengalami berbagai masalah kesehatan lainnya di awal-awal kelahiran mereka, Wiwid Wadmira kemudian dilamar menjadi moderator forum TUM.

Wiwid Wadmira hingga sekarang masih aktif sebagai member TUM.

Wiwid Wadmira yang memiliki hobi membaca buku dan hiking ini kemudian memutuskan resign dari pekerjaannya untuk fokus membesarkan kedua buah hatinya, Kira Kara. Pada mulanya memang tidak mudah melepaskan pekerjaan yang sudah dilakoninya selama 12 tahun itu, namun demi Kira Kara akhirnya Wiwid Wadmira mengalah. Di sela-sela kesibukannya mengurus Kira Kara dan menjadi moderator forum TUM, Wiwid Wadmira yang sangat suka makan rujak ini mulai berkenalan dengan blog. Menurut Wiwid Wadmira, blog merupakan media yang tepat untuk mencurahkan pikiran dan perasaannya, terutama sebagai seorang ibu dari anak kembar. Wiwid Wadmira juga menganggap blog sebagai sarana untuk sharing pengetahuannya mengenai Dunia Parenting.

Ilmu parenting yang saya dapatkan dari membaca ratusan posts yang masuk setiap hari, juga dari berbagai seminar yang saya ikuti, rasanya terlalu sayang jika dibiarkan menguap begitu saja. Saya merasa tidak semua orang bisa seberuntung saya mendapat akses yang begitu mudah dan luas dalam mengenal dunia parenting. Hingga sekarang, meskipun saya kembali berkutat dengan dunia perpajakan, dan tidak lagi aktif di The Urban Mama, saya masih aktif mengikuti perkembangan dunia parenting. Mungkin Tuhan membantu mewujudkan cita-cita saya tidak dengan berbagi ilmu di sekolah, tetapi dengan berbagi ilmu melalui blog, komunitas dan berbagai seminar maupun workshop.” (Wiwid Wadmira)

Wiwid Wadmira dan saya saat pertama kali kopi darat di Surabaya.

Blog pertama yang dimiliki Wiwid Wadmira pada waktu itu adalah blog berplatform Multiply dan note di Friendster. Kemudian, setelah kedua jejaring sosial tersebut nonaktif, Wiwid Wadmira aktif ngeblog di www.mykirakara.blogspot.com. Tulisannya mengenai pola asuh dan perkembangan anak, terutama anak kembar, banyak mengisi blognya. Maka, tepatlah, jika blog Wiwid Wadmira ini dijadikan jujugan atau sumber bacaan bagi orang tua yang memiliki atau berencana punya anak kembar. Salah satu tulisan Wiwid Wadmira yang menggelitik adalah mengenai “Mitos dan Fakta Tentang Anak Kembar”. Ternyata banyak sekali mitos tentang anak kembar yang dipercayai oleh masyarakat awam di Indonesia. Wiwid Wadmira yang saat ini bekerja freelance sebagai Tax Accountant menjelaskan detail tentang mitos dan fakta ini dalam satu postingan artikel. Penasaran dengan isi artikelnya? Yuk, kunjungi blog Wiwid Wamira! Atau kalau masih belum puas mendapatkan informasi mengenai pengasuhan anak kembar, colek saja Wiwid Wadmira di media sosialnya. Wiwid Wadmira yang berulangtahun setiap tanggal 8 November ini bisa dihubungi di:

  • Blog: www.mykirakara.blogspot.com.
  • Facebook: (Wiwid Wadmira).
  • Twitter/ Instagram: @wiwidwadmira.
  • Linkedin: .

Rencananya, Wiwid Wadmira ingin mengganti blognya dari Blogspot menjadi domain ber-TLD. Selain itu, Wiwid Wadmira juga ingin mendokumentasikan tulisan-tulisan di blognya ke dalam sebuah buku. Wah, pastinya akan menjadi buku yang menarik. Bahkan bisa jadi akan menjadi buku pedoman yang paling cihuy tentang pengasuhan anak kembar. Semoga saja semua rencananya terealisasi dengan lancar, ya!

Surabaya, 1 Agustus 2016

April Hamsa

Categorized in: