Zakat. Itulah salah satu topik yang akhir-akhir ini sering menjadi pembicaraan banyak orang. Yeah, mendekati lebaran seperti sekarang ini, orang-orang biasanya berbondong-bondong mencari informasi tentang di mana mereka bisa menyalurkan zakatnya.

Biasanya, zakat yang ingin disalurkan oleh orang-orang pada saat mendekati Hari Raya Idulfitri adalah Zakat Fitrah. Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh Umat Muslim setahun sekali pada saat awal Bulan Ramadan sampai nanti sebelum Salat Idulfitri. Zakat Fitrah biasanya dibayarkan dalam bentuk beras dengan takaran sebesar 2,5 kg per orang. Tentu saja, kualitas beras yang dipakai untuk zakat harus sama dengan yang kita makan sehari-hari . Bahkan, kalau bisa kualitasnya lebih baik lagi.

Yup, sebagai seorang Muslim kita dianjurkan untuk memberikan yang terbaik kepada orang lain. Jangan sampai kita memberikan sesuatu yang kualitasnya lebih buruk dari yang kita pakai/ konsumsi sehari-hari. InsyaAllah yang demikian lebih berkah dan disukai oleh Allah SWT.

BTW, balik lagi soal zakat, tahukah teman-teman bahwa zakat dalam Islam itu sebenarnya bukan hanya Zakat Fitrah saja yang wajib kita tunaikan? Selain Zakat Fitrah, ada satu lagi jenis zakat yang sangat sebaiknya juga kita keluarkan, yakni Zakat Maal.

Mengapa mengeluarkan Zakat Maal juga penting?

“Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).” (QS. Ar-Rum: 39).

Sebelum saya menulis alasan mengapa sih kita sebaiknya juga mengeluarkan Zakat Maal, izinkan saya bercerita terlebih dahulu tentang kisah seorang dermawan yang saya kenal ya teman-teman. Jadi, ceritanya beberapa tahun lalu, saya tuh pernah ikut sebuah project pelatihan untuk beberapa sumber daya manusia (SDM) suatu institusi.

Saya ingat, waktu itu pelatihan tersebut diselenggarakan di sebuah vila yang cukup megah di salah satu kota di Jawa Timur. Waktu saya tanya ke atasan saya, siapa pemilik vila tersebut, atasan saya mengatakan bahwa pemiliknya adalah seorang yang sangat baik dan terkenal dermawan.

Atasan saya mengatakan bahwa pemilik vila tersebut suka bersedekah, juga mengeluarkan zakat untuk kepentingan umat/ masyakarat. Bahkan atasan saya berani berkata, “Kayaknya seberapa pun yang beliau ini keluarkan, hartanya enggak bakal abis-abis tujuh turunan.”

Makanya, jangan pelit mengeluarkan hartamu untuk kepentingan umat,” pesan atasan saya yang sampai sekarang masih saya ingat baik-baik.

Yeah, bagi mereka yang percaya, memang semakin banyak kita mengeluarkan harta untuk kepentingan umat, insyaAllah harta kita enggak akan habis begitu saja. Sebaliknya, malah saya lebih banyak mendengar cerita kalau orang yang sering berderma, bersedekah, berzakat, dll, justru hartanya makin bertambah. Saya sendiri belum pernah mendengar cerita bahwa ada orang jatuh miskin karena rajin bersedekah maupun berzakat. Namun, tentu saja tujuan kita memberikan harta kita kepada umat sebaiknya bukan hanya sekadar untuk “hitung-hitungan” sama Tuhan ya? 😀

Baca juga: Yuk, Ajari Anak Berzakat Sejak Dini!

Sesungguhnya Zakat Maal itu juga sangat penting, sebab terdapat kebaikan-kebaikan apabila kita mengeluarkannya, yakni antara lain:

Mensucikan harta yang kita miliki

Apabila kita membayar Zakat Maal dengan mengharap ridha hanya dari Allah SWT semata, insyaAllah Allah SWT akan mensucikan harta dan juga jiwa kita.

Membuat harta kita makin diberkahi oleh Allah SWT

Allah SWT akan memberkahi harta yang sering dikeluarkan untuk kepentingan umat. Harta yang diberkahi juga berdampak pada keberkahan hidup/ jiwa sang pemilik. Tanda-tandanya, kita enggak akan pernah khawatir harta berkurang, kehilangan/ dicuri orang, namun kita bisa menikmati harta kita secara wajar karena yakin harta yang kita miliki adalah rezeki dan titipan dari Allah SWT semata.

Membuat harta kita makin berlimpah

Sebagaimana yang telah saya singgung sebelumnya, bahwa saya belum pernah mendengar cerita kalau ada orang jatuh miskin karena berzakat. Malah yang sering saya dengar adalah harta orang yang rajin berzakat akan makin berlimpah. Sebagaimana harta si pemilik vila yang tadi saya ceritakan.

Oh iya, selain membawa manfaat buat jiwa kita/ diri dan harta sendiri, Zakat Maal juga memiliki manfaat besar untuk kepentingan umat. Salah satunya adalah membantu orang lain keluar dari kesusahan/ kemiskinan.

Bayangkan apabila setiap orang memiliki kesadaran untuk mengeluarkan Zakat Maal dari harta kekayaannya? Berapa banyak ya orang-orang di luar sana yang bisa terbantu?

Dengan banyaknya umat yang terbantu dalam hal harta/ keuangan, maka keamanan di masyarakat pun terjamin. Enggak akan ada lagi kejahatan-kejahatan yang terjadi karena alasan kemiskinan. Setuju tidak, teman-teman? Yuk, kita renungkan bersama mengenai hal ini…

Sehingga, bisa dikatakan bahwa zakat bisa menyelamatkan kita selama di dunia. Selamat dari kejahatan orang lain yang iri akan harta kita, selamat dari kerisauan, selamat dari kemiskinan (karena harta kita makin berlimpah), dll.

Tentu saja, zakat akan membuat kita kelak insyaAllah selamat dari pertanggungjawaban akan harta yang kita miliki. Sebagaimana Hadist berikut:

Tidak akan bergeser kedua kaki anak Adam di hari kiamat dari sisi RabbNya, hingga dia ditanya tentang lima perkara (yaitu): tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan, dan dalam hal apa (hartanya tersebut) ia belanjakan serta apa saja yang telah ia amalkan dari ilmu yang dimilikinya.” (HR. at-Tirmidzi no. 2416, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir jilid 10 hal 8 Hadits no. 9772 dan Hadits ini telah dihasankan oleh Syaikh Albani dalam Silsilah al-AHadits ash-Ashahihah no. 946).

Jadi, jelas ya teman-teman, bahwa selain menjadi penyelamat kita di dunia, zakat juga bisa menyelamatkan kita di akhirat kelak, insyaAllah, aamiin…

Maka, #JanganTakutBerzakat, baik Zakat Fitrah, maupun Zakat Maal.

Sebenarnya apakah Zakat Maal itu?

Zakat Maal disebut pula sebagai Zakat Harta. Zakat Maal merupakan zakat harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang Muslim sesuai nishab dan haulnya. Nishab di sini maksudnya adalah harta tersebut merupakan harta di luar kebutuhan pokok seseorang. Jadi, harta tersebut bukan harta yang dipakai untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, kendaraan, dan lain-lain yang kita pakai untuk bekerja/ sebagai mata pencaharian. Sedangkan haul maksudnya adalah harta tersebut sudah kita miliki selama satu tahun terhitung dari kita memiliki harta tersebut.

Lalu apa saja yang termasuk dalam Zakat Maal itu?” Teman-teman ada yang belum tahu?

Well, Zakat Maal itu jenisnya banyak, yakni antara lain: zakat penghasilan, perniagaan, pertanian, pertambangan, obligasi, saham, tabungan, emas perak, harta temuan, dll. Masing-masing punya cara perhitungan sendiri.

Buat teman-teman yang masih bingung bagaimana cara menghitung Zakat Maal, teman-teman bisa menghitung dengan bantuan Kalkulator Zakat yang ada di website Dompet Dhuafa di laman Kalkulator Zakat . Dengan Kalkulator Zakat tersebut, teman-teman bisa mengetahui berapa besarnya Zakat Maal yang wajib teman-teman tunaikan.

Hitung Zakat dengan Kalkulator Zakat. Sumber gambar: website Dompet Dhuafa.

Namun, kalau masih bingung juga, teman-teman bisa lho bertanya langung kepada ahlinya. Salah satunya dengan cara berkonsultasi ke lembaga amil zakat seperti Dompet Dhuafa.

Teman-teman juga bisa langsung berzakat, baik Zakat Fitrah, maupun Zakat Maal melalui Dompet Dhuafa. InsyaAllah,lembaga amil zakat yang berdiri sejak tahun 1993 ini adalah lembaga yang kredible dan amanah. Saya dan keluarga sudah beberapa tahun terakhir mempercayakan penyaluran zakat dan sedekah melalui lembaga ini. Mengenai caranya bagaimana, teman-teman bisa langsung ke website Dompet Dhuafa yaaa.

Semoga sedikit sharing tentang zakat ini bisa memberikan manfaat buat teman-teman yaaa… 🙂 . Sejujurnya saya menulis blogpost ini juga sebagai pengingat saya pribadi untuk senantiasa menunaikan kewajiban zakat kok 🙂 .

April Hamsa

Categorized in: