Yeaaayy, akhirnya kesampaian juga menulis review Zen Antibacterial Body Wash di blog ini. Setelah, beberapa waktu lalu saya sempat posting mini review tentang sabun mandi yang mengandung antibakteri ini di akun Instagram saya.

Postingan Instagram saya yang bercerita tentang ikutan Program Try and Review Zen Antibacterial Body Wash.

Pada saat itu saya mendapat beberapa pertanyaan dari teman-teman yang kepengen tahu lebih banyak soal sabun ini. Ada yang bertanya varian sabun mandi ini apa aja, trus wanginya seperti apa, harganya berapa, dll. Daaan, yang paling banyak ditanyain adalah “Bener enggak sih sabun mandi Zen Antibacterial ini enggak bikin kulit kering?”

Nah, makanya sekarang saya sengaja menulis cerita pengalaman saya mandi pakai Zen Antibacterial Body Wash, sekaligus menulis review-nya di sini. Supaya pertanyaan teman-teman di kolom komentar Instagram saya yang kemarin terjawab 😀 .

Tentang Zen Antibacterial Body Wash

Sebelum cerita lebih banyak lagi soal pengalaman saya memakai sabun mandi yang satu ini, saya mau kasi gambaran ke teman-teman yang mungkin baru kenal produk ini dulu yaaa 🙂 . Jadi, seperti ini lho teman-teman tampilan kemasan Zen Antibacterial Body Wash:

Produk sabun mandi Zen Antibacterial, bonus hand sanitizer.

Yup, jadi Zen Antibacterial Body Wash ini punya dua jenis sabun. Pertama, berbentuk botol yang berisi liquid soap dan kedua adalah sabun batang. Masing-masing memiliki tiga varian wangi, yakni:

  • Shiso & Sandalwood
  • Shiso & Sea Salt
  • Shiso & Sulphur.

Saya udah mencoba kedua jenis sabun mandi Zen Antibacterial tersebut, lho 😀 . Yang berbentuk liquid, saya sudah pakai yang varian Shiso & Sandalwood. Sedangkan, yang berbentuk sabun batang, saya sudah pakai Shiso & Sea Salt-nya.

BTW, mungkin ada yang bertanya-tanya, “Shiso itu apaan sih? Kok semua varian Zen Antibacterial Body Wash mengandung bahan yang satu ini?”

FYI, buat yang belum tahu apa itu “Shiso”, sebenarnya Shiso adalah daun yang berasal dari Jepang yang terkenal memiliki manfaat baik untuk kulit. Daun Shiso yang dipakai sebagai bahan sabun Zen Antibacterial adalah Red Shiso.

Daun yang satu ini masih termasuk dalam keluarga mint. Makanya, bentuk daunnya mirip seperti daun mint, kecil, agak oval, berlekuk dan bergerigi. Sedangkan, warna daunnya, sama seperti namanya, Red Shiso, adalah merah. Teman-teman bisa melihat gambarnya tertera di semua kemasan sabun mandi Zen Antibacterial.

Sebelumnya sih Orang Jepang banyak yang memanfaatkan daun Red Shiso ini sebagai bahan pewarna maupun bahan pelengkap makanan. Seiring waktu, mereka juga memakai daun Red Shiso ini sebagai pengobatan tradisional. Biasanya daunnya direbus selama beberapa waktu gitu, kemudian diminum.

Daun Red Shiso bahan utama Zen Antibacterial Body Wash.

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa daun Red Shiso ini mengandung antioksidan alami yang bisa menghambat penuaan dini. Selain itu, penelitian lain juga membuktikan bahwa daun Red Shiso punya antibakteri alami yang ternyata ampuh melindungi kulit dari berbagai masalah yang disebabkan oleh bakteri maupun polutan.

Itulah sebabnya mengapa daun Red Shiso menjadi bahan utama dari Zen Antibacterial Body Wash. Jadi, kita yang ingin mendapatkan manfaat daun Red Shiso enggak perlu lagi merebus daun ini sendiri. Cukup pakai sabun mandi Zen Antibacterial ini aja.

Trus, keistimewaan Zen Antibacterial Body Wash ternyata enggak cuma di penggunaan daun Red Shiso sebagai bahan utamanya saja lho. Soalnya, ternyata, sabun mandi ini bebas Sulfate (SLS) dan Paraben.

Baca juga: Beneran Enggak Sih Scarlett by Felicya Angelista Bisa Bikin Kulit Cerah seara Instan?

Sulfate dan Paraben itu apa? Ada yang tahu?

FYI, Sulfate, seperti SLS dan SLES merupakan bahan yang dipakai untuk menciptakan busa. Sedangkan, Paraben adalah zat pengawet untuk mengawetkan skincare atau kosmetik gitu. Sebenarnya, kedua bahan itu sering dipakai di produk perawatan pribadi dan pembersih sih. Namun, sayangnya, apabila berlebihan maka akan memberi efek negatif pada kesehatan pemakainya. Maka, dari itu, lebih baik kan mencegah daripada mengobati. Kalau sudah tahu bahwa Sulfate dan Paraben dampak jangka panjangnya buruk, ya lebih baik pakai produk yang enggak mengandung kedua bahan itu, yekan?

Lalu, mengenai sabun Zen Antibacterial yang sudah saya pakai, saya coba review lebih lengkap lagi di sini yaaa:

Review liquid soap Zen Antibacterial varian Shiso & Sandalwood

  • Klaim:

Memiliki manfaat sebagai anti inflamasi (anti peradangan). Aroma wanginya bisa merelaksasi tubuh dan pikiran.

  • Bentuk dan kemasan:

Kemasannya berbentul botol dari plastik dengan tutup yang apabila kita tarik bisa berubah menjadi pump. Kemasan botolnya berwarna pink pastel, sedangkan tutup/ pump-nya berwarna putih.

Bagian depan kemasan terdapat tulisan nama brand serta varian sabunnya dalam aksara Jepang dan Bahasa Inggris. Dilengkapi dengan gambar daun Red Shiso dan foto keluarga (ayah, ibu, anak) yang sepertinya menunjukkan bahwa sabun ini memang bisa digunakan untuk seluruh anggota keluarga.

Kemudian, pada kemasan belakang botol terdapat penjelasan bahan-bahan apa saja yang terkandung dalam sabun mandi tersebut. Khususnya penjelasan mengenai manfaat dari daun Red Shiso dan Sandalwood.

Liquid soap Zen Antibacterial.
  • Harga:

Rp. 23.800,00.

  • Isi, tekstur, aroma:

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, isinya berupa liquid soap berwarna pink pastel sebanyak 450 ml (tertulis di kemasan botolnya). Teksturnya lengket, namun kalau udah kita gosok-gosokkan ke telapak tangan, apalagi jika sudah dikenai air, tak terasa lengket lagi.

Aromanya mild, lembut, wangi cendana yang memang seperti klaimnya, enak banget. Seolah mampu bikin rileks pikiran.

Warna liquid soap-nya pink pastel.
  • Cara pemakaian:

Sebagaimana liquid soap pada umumnya, yakni kita pump supaya isinya keluar ke telapak tangan kita. Lalu, beri sedikit air dan busakan ke seluruh tubuh. Terakhir, bilas dengan air sampai bersih.

  • Pendapat saya tentang produk ini:

Saya suka aroma cendananya yang lembut sekali. Tidak ada bau obat sama sekali, yang biasanya kecium strong banget, sebagaimana sabun antibakteri kebanyakan. Cukup dituang sedikit, dicampur air, lalu dibusakan, busanya sudah cukup banyak. Sehingga, menurut saya pemakaiannya bisa hemat sekali.

Setelah pemakaian, wanginya juga bertahan selama beberapa waktu. Daaan hal yang lebih penting adalah kulit saya enggak kering, malah terasa lembab dan lembut.

Sedangkan review untuk sabun batangnya adalah sebagai berikut:

Review sabun batang Zen Antibacterial varian Shiso & Sea Salt

  • Klaim:

Mengandung garam laut yang kaya akan sodium, magnesium, dan mineral yang memiliki manfaat membantu mengangkat sel kulit mati, debu, dan polusi.

Sabun batang Zen Antibacterial.
  • Bentuk dan kemasan:

Kemasannya berbentuk box kotak dengan dimensi 10 cm x 6 cm x 4 cm. Sabun batang varian Shiso & Sea Salt ini kemasan box-nya berwarna dasar biru. Mirip seperti kemasan botol liquid soap ada gambar daun Red Shiso dan foto keluarga di kemasan box-nya. Lalu, ada penjelasan juga mengenai bahan-bahan pembuat produk ini.

Selain itu, pada kemasan box-nya juga terdapat gambar isi sabunnya seperti apa. Plus, ada logo HALAL dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang terlihat jelas di samping barcode dari BPOM RI.

  • Harga:

Rp. 3.300,00.

Gambar daun Red Shiso di sabun.
  • Isi, tekstur, aroma:

Isinya berupa sabun batang dengan berat 125 gr. Kemungkinan berat kemasan sebelumnya adalah 80 gr. Namun, karena di kemasannya tertera tulisan “Extra 25%” maka jadi lebih berat dan padat dari kemasan sebelumnya.

Teksturnya cukup padat, enggak mudah lembek kalau ditekan. Bentuk sabun batangnya oval dan agak melengkung di satu sisi, mungkin untuk memudahkan dipegang. Ada cetakan nama “Zen” dan bentuk daun Shiso di satu sisi, serta daun Shiso besar di sisi lainnya. Wanginya mild, enggak tajam. Kemudian, pada saat digosok ke badan sudah langsung berbusa banyak.

  • Cara pemakaian:

Basahi seluruh badan, kemudian gosokkan sabun batang Zen Antibacterial ke kulit hingga merata. Bilas dengan air sampai bersih.

  • Pendapat saya tentang produk ini:

Sabun batang Zen Antibacterial sangat mudah dipegang, pas di tangan, apalagi bentuknya agak melengkung, sehingga tidak mudah lepas dari genggaman. Wanginya lembut dan ketika digosokkan ke badan busanya langsung banyak. Setelah mandi kulit terasa lebih halus dan baunya masih menempel.

Wangi sabunnya mild. 

Jadi, begitu teman-teman review saya mengenai Zen Antibacterial Body Wash yang lebih lengkap daripada postingan Instagram saya beberapa waktu lalu. Singkatnya, saya suka pakai Zen Antibacterial Body Wash tuh karena:

  • Mengandung antibakteri.
  • Wanginya enggak strong, melainkan lembut gitu.
  • Enggak bikin kulit kering, bahkan memberi efek lembab sesudah mandi.
  • Bebas dari Sulfate dan Paraben, yang kalau dipakai dalam jangka waktu panjang bisa memberi efek buruk buat kesehatan.
  • Harganya ramah kantong dan ekonomis untuk pemakaian sehari-hari.

Cukup jelas kan ya? 😀

Semoga review kali ini bisa menjawab keingintahuan teman-teman mengenai sabun antibakteri yang satu ini yaaa.

Review Zen Antiseptic Hand Sanitizer

Oh iya, hampir lupa. Dalam postingan Instagram saya sebelumnya, saya juga menunjukkan kalau Zen juga punya produk hand sanitizer (Zen Antiseptic Hand Sanitizer). Yah, zaman sekarang gitu lho ya, yang namanya hand sanitizer merupakan produk yang wajib kita miliki, supaya kita bisa dengan mudah membersihkan tangan kita.

Hand sanitizer Zen Antibacterial.

Mau tahu apa kelebihannya Zen Antiseptic Hand Sanitizer ini? Berikut review dan pendapat saya tentang produk Zen Antiseptic Hand Sanitizer ini:

  • Klaim:

Mengandung 70% alkohol. Memiliki kemampuan untuk membunuh kuman dan bakteri berbahaya.

  • Bentuk dan kemasan:

Kemasannya berbentuk botol putih keruh dengan tutup berupa pump yang agak jernih. Pada kemasan botol depan tertulis nama produk dan masih dengan gambar daun Red Shiso. Terdapat pula keterangan kandungan alkohol dan ukuran dari isi botol.

Sedangkan pada bagian belakang kemasan hand sanitizer ini terdapat keterangan bagaimana cara pemakaiannya serta peringatan/ petunjuk penggunaan dan penyimpanannya.

  • Harga:

Rp. 83.000,00.

  • Isi, tekstur, dan aroma:

Isinya berupa cairan berwarna bening yang lebih pekat dari air, namun enggak lengket. Satu botol besar berisi 500 ml. Untuk aromanya, sebenarnya baunya cenderung soft, agak wangi. Namun, di waktu awal kita gosokkan ke kulit, apabila kita coba menghirupnya ada rasa strong dari bahan alkoholnya.

  • Cara pemakaian:

Pompa hand sanitizer ke tangan sebanyak ukuran kuku kita. Gosok-gosok ke tangan dan ratakan sampai ke sela jari kita.

  • Pendapat saya tentang produk ini:

Begitu diratakan ke kulit, menurut saya Zen Antiseptic Hand Sanitizer awalnya agak terasa basah di kulit. Namun, cuma sebentar saja, lalu langsung terserap oleh permukaan kulit. Tidak ada rasa lengket, bikin kulit terasa lebih halus, dan meninggalkan bau wangi yang lembut.

Hand sanitizer Zen Antibacterial cepat meresap ke kulit.

Saya menaruh Zen Antiseptic Hand Sanitizer di bagian depan rumah, sehingga begitu masuk ke dalam rumah saya bisa langsung membersihkan tangan saya pakai hand sanitizer ini.

Kalau tak salah, Zen Antiseptic Hand Sanitizer juga ada kemasan kecilnya yang lebih mudah untuk kita bawa saat beraktivitas di luar rumah.

Teman-teman bisa mencari produk hand sanitizer ini dan juga produk Zen Antibacterial Body Wash yang sudah saya review sebelumnya di official shop-nya Zen di Shopee (klik aja). Mumpung sedang ada promo lho sampai tanggal 31 Agustus 2020 nanti. Caranya, saat teman-teman beli produk Zen baik body wash maupun hand sanitizer, masukkan kode voucher SHINAP01. Nanti, akan langsung dapat diskonnya deh.

Oh iya, teman-teman juga bisa ikutan Program Try and Review dari Zen dengan mengisi formulir di link berikut:  (monggo di-klik 🙂 ). Apabila terpilih, nanti teman-teman akan mendapatkan sepaket produk dari Zen juga lho seperti saya 😀 . Informasi lebih lengkapnya dapat teman-teman dapatkan di Instagram @zenbodysoap.id .

Semoga postingan review Zen Antibacterial Body Wash dan Zen Antiseptic Hand Sanitizer ini bermanfaat ya 🙂 .

April Hamsa