Selamat Hari Blogger!

Eh, kamu masih merayakannya? Kamu masih ngeblog? 😀

Iseng nanya tentang blog ke mesin AI

Beberapa waktu lalu, saya tuh iseng-iseng bertanya ke Si @grok, itu tuh si mesin AI-nya X a.k.a Twitter, mengenai apakah di masa mendatang era blog akan berjaya kembali. Jawaban @grok ternyata begini:

Kata @grok

Gimana, menurut teman-teman yang masih bertahan ngeblog, apakah jawaban @grok cukup melegakan? Saya pribadi sih senyum-senyum aja ketika membacanya, hahaha.

Lalu, saya menanyakan hal yang sama ke mesin AI platform sebelah. Kali ini punya Google. Jawabannya begini?

Kata Google AI.

Diiihhh, dia bilang era blog tidak akan berjaya lagi geeeengss. Sad, wkwkwk.

Tapi, tenang-tenang, dia juga kasi solusi, kok. Solusinya apa? Ntar, deh, saya rangkumin.

Mengenang perjalanan blogging

Sebelumnya, saya mau mengenang sedikit tentang kegiatan ngeblog saya pribadi. Saya tuh memulainya dengan membuat akun Multiply, sebuah platform blog yang berjaya juga pada masanya sampai akhirnya mati tahun 2011 lalu.

Dahulu, zaman masih suka main milis, salah satu milis yang saya gabung di dalamnya namanya Sekolah Kehidupan. Di milis ini membernya bisa menuliskan apa saja yang bisa memberikan pelajaran hingga inspirasi tentang hidup.

Lalu, saya kepikiran gimana ya agar tulisan yang saya share ke milis itu bisa terkumpul dalam satu wadah aja. Kan lumayan buat kenang-kenangan untuk dibaca lagi, kelak.

Waktu itu, sekitar tahun 2005-an, karena Multiply sedang jaya-jayanya, akhirnya saya memutuskan untuk ngeblog di Multiply. Awalnya, isi blog itu cuma kumpulan tulisan saya di milis, tetapi lama-kelamaan kok keknya asyik ya kalau nulis tentang apa aja di blog. Jadilah, isi blog saya waktu itu curhatan remaja agak tuwa yang nggak jelas. Segala macam hal saya tuangkan di blog itu.

Tak berhenti sampai di situ, karena Multiply merupakan salah satu platform di mana blogger yang ada di sana bisa saling berinteraksi satu sama lain, suatu hari saya pun mulai menyapa satu per satu manusia di balik layar yang ada di sana. Dimulai dengan meninggalkan komentar di postingan orang lain, lanjut saling follow (eh, apa deh sebutannya dulu ya? 😛 ), bahkan kopdaran. Jika kopdarannya di luar kota, pas ada emang lagi ada duitnya pun saya bela-belain dateng, deh. Hahaha, indahnya masa muda 😀 .

Siapa yang masih ngeblog?

Oh ya, bahkan pekerjaan kantoran pertama saya pun saya dapatkan hanya gara-gara saya menjadi seorang blogger, lho 😀 . Bagaimana mungkin saya tak cinta blogging? 😀

Kemudian, singkat cerita, ketika Multiply mati, kebetulan saya sudah menikah saat itu, suami saya membantu saya mengamankan data-data dari Multiply dan membantu saya membuat blog baru yang teman-teman kenal dengan blog keluargahamsa ini.

Mengapa kok pakai nama domain yang mengandung nama “keluarga”, bukan nama sendiri kek orang-orang?

Soalnya, kala itu saya fans blog-nya Mbak Astri Nugraha, kakaknya figur publik Maia Estianti. Nama blognya keluarganugraha. Di blog-nya, Mbak Astri sering membahas cerita sehari-hari, tentang keluarga, resep MPASI, dll.

Keluarga Mbak Astri ini perantau, jadi saya ngrasa relate, sebagai sesama perantau walau belum sejauh Mbak Astri. Intinya, saya kepengen konsep blog saya serupa tapi tak sama dengan punya Mbak Astri, gitu, haha. Sejak itu blogging menjadi hobi yang alhamdulillah didukung (baca: dibayarin 😛 ) suami.

Ketika menjajal dunia blogging profesional

Sampai sekitar tahun 2015-2016 ternyata yang namanya blog “bisa menghasilkan”. Nah, saya pun ikutan memberdayakan blog saya. Kan lumayan banget ya, posting-posting tulisan lalu dibayar. Belum lagi diundang ke event, tuh, kek healingnya emak-emak rumah tangga 😀 .

Bahkan, sepertinya, sekitar 2017-2018 tuh menjadi era kejayaan blogger, setidaknya buat saya haha. Banyak proyek hingga pekerjaan yang berkaitan dengan menulis hadir berkat kegiatan ngeblog ini. Selain itu, blogging membawa saya ke relasi yang lebih luas. Tanpa perlu menjadi pekerja kantoran lagi, saya masih bisa traveling, nggak cuma di dalam negeri melainkan ke luar negeri juga, karena dibayarin orang 😀 .

Saya pun mulai rutin “gajian” walau nominalnya tidak tetap, tetapi alhamdulillah ada yang bisa ditabung, bahkan diinvestasikan. Senengnya lagi bisa jajanin anak-anak.

Untuk semua hal itu, saya bahkan tak perlu flexing foto maupun video manis, sebagaimana yang riuh di platform media sosial sekarang. Cukup dengan tulisan yang enak dibaca dan informatif, semua bisa jadi blogger. Ini cocok dengan kepribadian saya yang sebenarnya nggak terlalu suka tampil. Kalau pun teman-teman melihat foto-foto saya di media sosial, percayalah itu sebenarnya bagian dari pekerjaan atau mendokumentasikan kenang-kenangan saja. Saya pribadi lebih nyaman di blog, di rumah maya saya sendiri 😀 .

Blogging yang selalu di hati

Sampai akhirnya, setelah era Covid, blog meredup, sepertinya sampai sekarang ya begini yaaa. Namanya juga di dunia, tak ada yang abadi.

Saya senang sekali melihat teman-teman blogger lain menemukan passionnya, ada yang food blogger sekarang punya usaha bikin kue, ada yang punya usaha fotografi, ada yang mulai jadi pembicara, ada yang berubah menjadi influencer heits di platform lain. Kalau saya mah ya gini-gini aja, hahaha, mengembalikan menulis blog sebagai hobi. Sembari, sesekali masih ada pekerjaan yang terkait blog maupun media sosial.

Salah satu adegan tentang blogger di drakor Law and the City.

BTW, kadang saya suka melow kalau ada yang nyebar form nyarinya blogger, tetapi pekerjaannya bikin video buat media sosial, haha. Namun, di balik itu, saya menebak, emang kalau background-nya blogger, kalau ada kerjaan tuh, biasanya minim drama. Soalnya, blogger tuh nggak ujug-ujug “jadi”, prosesnya lama untuk menjadi seperti sekarang. Ya, nggak, sih?

Yaaa, pokoknya di mana pun kita semua kini, jebolan blogger, baik yang masih bertahan, mulai berpindah platform untuk menyalurkan hobi menulisnya, yang sudah merengkuh pencapaian lebih tinggi, atau bahkan yang berhenti, semoga kita semua dalam keadaan baik dan bahagia, yaaa. Senang bisa mengenal semuanya 😀 .

Saya yakin kegiatan blogging itu selalu tersimpan dengan baik di hati kita masing-masing.

Nasihat mesin AI buat kamu yang bertahan blogging

Buat teman-teman yang masih bertahan blogging, semangat ya!

Kalau buat sekadar hobi, saya sih nggak meragukan lagi, ya. Cuma kalau masih ada yang berharap blog-nya menghasilkan, mungkin nasihat dari AI-nya Google berikut bisa diterapkan:

-Terpersonalisasi dan tetapkan niche

Kata AI, di tengah gempuran informasi yang makin masif sekarang, blog yang kuat adalah yang fokus pada topik yang spesifik. Yaaa, kita ((KITA)) yang blog-nya gado-gado senyum dulu aja wkwkwk. Namun, tak ada salahnya kan yaaa, nyoba, fokus ke satu hal dan bikin tulisan lebih banyak tentang tema itu.

-Lakukan evolusi konten

AI memberi saran supaya blog kita tuh nggak melulu berupa teks, melainkan juga mengintegrasikan video, gambar, dan elemen multimedia lain ke dalam postingan blog juga. Dengan begitu, pembaca akan menilai blog kita cukup menarik dan betah bertahan.

-Dukungan AI

Bingung mau bikin konten apa? Tenang, kata AI, dia akan banyak membantu dalam menghasilkan ide dan mengoptimalkan postingan blog kita. Meski demikian, AI mengingatkan, peran kita sebagai blogger atau manusia yang berada di balik layar blog tetaplah memegang peran utama dalam memberi sentuhan personal buat konten kita.

Itulah nasihat dari mesin AI buat para blogger. Siapa yang sudah menerapkan duluan?

Mesin AI-nya Google juga membesarkan hati saya (blogger) bahwa blog merupakan aset digital yang panjang. Istilah kerennya “evergreen”, berbeda dengan platform media sosial. Aset digital ini juga bisa diwariskan ke anak cucu sebagai kenang-kenangan.

Blog juga membuat orang yang suka menulis memiliki ruang untuk berkarya, menghasilkan tulisan secara mendalam, dengan sentuhan personal.

Tak ketinggalan, blogger memiliki kendali penuh atas platform blog-nya. Berbeda dengan media sosial di mana kita ngikut aja pada kebijakan pemilik platform, yang kadang kebijakannya pun bisa berubah sewaktu-waktu. Walaupun kadang memang ada pembaruan algoritma dari search engine, tetapi saya salah satu yang percaya kalau tulisan di blog saya akan menemukan pembacanya sendiri pada waktunya.

Hal paling penting adalah nikmati saja masa-masa menulis di blog ini. Entah itu sebagai hobi maupun sebagai job berbayar.

Yawda, gitu, aja, sih.

Jadi, kamu masih merayakan Hari Blogger?

Selamat Hari Blogger!

April Hamsa

Categorized in: