Saat Iduladha seperti sekarang ini, lembaga filantropi yang terlintas di benak saya dan keluarga adalah Dompet Dhuafa. Yup, Dompet Dhuafa, karena alhamdulillah beberapa tahun terakhir ini kami diberi rezeki bisa berkurban secara online melalui Dompet Dhuafa.

Kalau ada pertanyaan, “Kok nggak ragu berkurban online, gitu?” Jawabannya, tergantung pada lembaga filantropi yang kita percaya untuk kurban itu. Kalau kami sekeluarga sih percaya kalau Dompet Dhuafa yang telah berdiri sejak 31 tahun lalu ini profesional dan amanah dalam menyalurkan donasi, zakat, hingga kurban umat kepada mereka yang membutuhkan.

Kalau teman-teman pernah kurban di Dompet Dhuafa juga, nggak? Eh, atau malah ada yang belum kenal Dompet Dhuafa, nih?

Sejarah singkat Dompet Dhuafa

Hhmmm, buat teman-teman yang mungkin belum mengenal Dompet Dhuafa, okey, izinkan saya menjelaskan singkat tentang lembaga filantropi yang bergerak di bidang kemanusiaan ini, ya.

Saya pribadi mengenal Dompet Dhuafa ketika masih duduk di bangku kuliah. Waktu itu, beberapa kali ada agenda kampus yang melibatkan lembaga satu ini, khususnya, apabila ada kegiatan open donasi. Jadi, saya pribadi akhirnya terbiasa apabila ada hal-hal yang membutuhkan donasi, seperti terjadi bencana alam, perang di negara lain, dll, jika ada rezeki lebih, nyumbangnya ya via Dompet Dhuafa ini.

Dompet Dhuafa lembaga filantropi profesional.

Fyi, seperti yang saya sebut sebelumnya di atas, Dompet Dhuafa tahun ini berusia 32 tahun, tepatnya di bulan Juli nanti. Founder lembaga yang kini berkembang pesat menjadi pengelola zakat, infak, sedekah, dan wakaf ini adalah para jurnalis Harian Umum Republika.

Pada waktu itu, Harian Umum Republika memiliki kolom donasi yang pertama kali muncul pada tanggal 2 Juli 1993. Kolom donasi ini bertujuan untuk membantu sesama yang tertimpa musibah dan bencana. Tak disangka masyarakat begitu antusias berpartisipasi menyumbang demi kemanusiaan. Hingga, setahun kemudian Dompet Dhuafa pun akhirnya berdiri sebagai sebuah lembaga mandiri supaya lebih banyak lagi masyarakat yang terbantu.

Program-program Dompet Dhuafa

Sejak tahun 1993 hingga 2025 sekarang ini, Dompet Dhuafa menghadirkan banyak program yang bertujuan untuk kebaikan sesama. Tak hanya itu, lembaga ini juga berkolaborasi dengan banyak entitas dengan harapan makin banyak masalah-masalah sosial dan kemanusiaan bisa tertangani dengan baik. Pada dasarnya, program-program tersebut dilaksanakan supaya mereka yang terbantu dapat meraih kemandirian dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Dompet Dhuafa terus berkolaborasi dengan banyak pihak dalam hal kebaikan.

Ada beberapa pilar utama program Dompet Dhuafa, yakni: kesehatan, pendidikan, sosial, dakwah, serta kemanusiaan. Dalam pengelolaannya, Dompet Dhuafa mengedepankan konsep welas asih atau kasih sayang. Dompet Dhuafa juga berkomitmen supaya program-program yang mereka jalankan bisa efektif, transparan, tepat sasaran, serta berkelanjutan.

Mengenai programnya, saya akan coba menghighligt beberapa contohnya. Pertama, dalam bidang kesehatan. Di bidang kesehatan ini, ada beberapa program seperti:

  • Yayasan Rumah Sehat Terpadu (YRST)

YRST ini mengelola usaha-usaha sosial di bidang kesehatan. Usaha-usaha tersebut melipuyi rumah sakit, klinik, apotek, optic, laboratorium, dan seluruh usaha penunjang kesehatan lainnya.

Start awalnya adalah pendirian Rumah Sakit Terpadu yang merupakan rumah sakit wakaf yang memprioritaskan pelayanan kesehatan gratis untuk kaum dhuafa.  Beberapa rumah sakit wakaf Dompet Dhuafa, antara lain: RS Hasyim Asy’ari (RSHA) Tebuireng, RS Mata Achmad Wardi Banten, RS Griya Medika Dompet Dhuafa Lampung, dan RS AKA Medika Sribhawono Lampung.

  • Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKCC)

LKCC ini merupakan komitmen Dompet Dhuafa dalam menyediakan layanan kesehatan yang komprehensif, mencakup hal-hal promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitasi. Salah satu contohnya yang sudah banyak dikenal masyarakat adalah Aksi Layanan Sehat (ALS) yakni edukasi, pengobatan, dan screening kesehatan gratis untuk masyarakat yang memiliki keterbatasan menjangkau fasilitas kesehatan.

Kemudian, di bidang pendidikan, Dompet Dhuafa berusaha mewujudkan Indonesia dengan empat misi berikut:

  • Menjadi model pendidikan berkualitas.
  • Melahirkan sumber daya manusia unggul dan strategis.
  • Mewujudkan tata Kelola organisasi yang baik.
  • Membangun dan mengoptimalkan jaringan strategis.

Beberapa contoh aktivitas programnya seperti SMART Ekselensia Indonesia yang merupakan program pendidikan formal 5 tahun. Dompet Dhuafa mendukung siswa yang kurang mampu secara finansial untuk bersekolah melalui program ini. Contoh lain ada Sekolah Guru Indonesia yang merupakan program pengaderan dan kepemimpinan untuk para guru.

Program pendidikan berupaya mewujudkan model pendidikan berkualitas.

Di bidang sosial, Dompet Dhuafa berupaya membantu pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan sosial. Salah satu aktivitas di program ini adalah Pemberdayaan Keluarga Mandiri. Program ini memberikan bantuan kepada mustahik supaya bisa meningkatkan taraf hidup keluarganya. Beberapa program yang termasuk kategori program Pemberdayaan Keluarga Mandiri, antara lain Keluarga Tangguh, Disabilitas Mandiri, Tunas Keluarga, Tebus Ijazah, dan Pemberdayaan Majelis Taklim Ummahat.

Lanjut, di bidang ekonomi, Dompet Dhuafa menargetkan keberdayaan dan kemandirian ekonomi masyarakat yang dibantunya. Dalam program ini, Dompet Dhuafa berupaya menyalurkan dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf dengan sebaik-baiknya, dengan beberapa cara seperti memberikan pengetahuan bagaimana cara mengakses modal, cara mengelola usaha yang benar, bagaimana sebaiknya mengendalikan aset ekonomi, dll.

Kegiatan pemberdayaan UMKM.

Dalam hal ini, Dompet Dhuafa tidak sekadar memberikan umpan, tetapi lebih ke pancingnya. Lembaga ini menggulirkan dana untuk pelatihan, pemodalan, monitoring, hingga evaluasi supaya banyak kaum dhuafa yang memulai usaha terbantu.

Tak jarang, dalam menyukseskan program ekonomi ini, Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan lembaga-lembaga yang bergerak di bidang finansial. Dompet Dhuafa juga memanfaatkan teknologi supaya tujuan program ekonomi terwujud dengan baik.

Aktivitas memberdayakan driver ojol perempuan.

Selanjutnya, contoh program budaya. Melalui program budaya ini, Dompet Dhuafa berfokus memperkenalkan serta melestarikan budaya Islam dan budaya nusantara yang kaya dan inklusif. Beberapa contoh aktivitas dari program ini seperti Sasana Budaya, Kampung Silat Jampang, Jampang English Village, dll.

Lalu, ada program dakwah juga yang bertujuan untuk memperkuat literasi pemahaman mengenai Islam kepada masyarakat. Uniknya, program ini tak hanya ingin memperkenalkan Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin, melainkan juga berupaya memelihara keragaman budaya bangsa yang telah ada.

Nah, itulah teman-teman, sekilas mengenai program-program Dompet Dhuafa. Barangkali ada yang pernah mengikuti aktivitasnya, karena selama ini program-program lembaga ini telah banyak menyentuh masyarakat bawah bahkan hingga ke daerah-daerah pelosok.

Dompet Dhuafa lembaga filantropi profesional dan amanah

Atas semua program-programnya, Dompet Dhuafa menjanjikan pengelolaan yang profesional, amanah, dan transparan. Dompet Dhuafa senantiasa bertanggungjawab melaporkan program-programnya kepada publik, termasuk laporan keuangan.

Atas transparasi dalam pengelolaan keuangan tersebut, lembaga filantropi ini diganjar banyak penghargaan, seperti: Lembaga Filantropi Paling Progresif dari INDOPOSCO, Fundraising Kemanusiaan Terbaik – Bintang Empat dari Indonesia Fundraising Award (IFA) 2024, Penghargaan EXCELLENT dalam ajang Customer Experience & Digital Customer Engagement 2024 dari SWA Business Digest, dll.

Kepada para donator pun, Dompet Dhuafa selalu berusaha memberikan laporan secara real time. Misalnya, pada saat kurban seperti sekarang ini, laporan buat pengkurban dikirim melalui channel seperti aplikasi WhatsApp, SMS, atau email.

Jadi, buat teman-teman yang mau berdonasi, bayar zakat, maupun kurban, saya merekomendasikan bisa melalui Dompet Dhuafa ini.  InsyaAllah, profesional dan Amanah.

Semoga artikel tentang Dompet Dhuafa ini bermanfaat, ya.

April Hamsa

Sumber foto dan artikel: website Dompet Dhuafa

Categorized in: