Belakangan, waktu berjalan cepet banget. Jadi, rasa-rasanya, baru aja duduk abis nganterin anak-anak sekolah, eh, lha kok udah siang aja untuk kembali menjemput mereka. Padahal, kadang belum sempat masak buat makan siang, karena harus mengerjakan pekerjaan yang lain. Untungnya, di rumah selalu sedia bumbu masak yang cukup membantu kalau mau masak cepet. Salah satu bumbu masak favorit saya adalah Bumbu Haji Parto.

Seperti siang kemarin. Tanpa saya sadari tiba-tiba waktu udah menunjukkan hampir pukul 12 siang. Saya pun segera membuka kulkas untuk menemukan ada bahan makanan apa. Maklum, biasanya, saya tuh kalau belanja ke pasar pada saat weekend, sehingga kalau Jumat, stock makanan mulai menipis.

Alhamdulillah, ada daging ayam setengah kilogram, yang sebelumnya sudah saya minta buat dipotong berbentuk dadu sama Si Babang Tukang Ayam di pasar. Saya segera berpikir cepat, kira-kira dimasak apa, ya, sambil ngubek-ngubek lemari persediaan bumbu.

“Nemu” daging ayam di kulkas, paling enak dimasak gulai.

Yes, ternyata, masih ada sediaan Bumbu Haji Parto varian bumbu gulai. Yawda, masak gulai saja. Cukup pakai satu bahan, daging ayam, tadi. Paling, nanti tinggal tambahin santan dan daun-daunan penyedap alami untuk menambah rasa serta aroma masakan. Kebetulan, semua bahan itu juga ada di kulkas. Jadi, deh ya, bikin gulai ayam ini, ceritanya.

Serba-serbi gulai ayam

Mungkin, bagi sebagian orang, masakan gulai ayam masih terdengar asing. Biasanya kalau “gulai” itu memang sering identic dengan gulai daging, sih. Entah itu daging sapi atau daging kambing.

Saya sendiri merupakan penggemar daging kambing, karena di tempat asal saya, Surabaya, pedagang-pedagang gulai kambing, khususnya yang berasal tanah Madura tuh pinter banget masaknya.

Daging kambing emang seenak itu.  Walaupun, orang-orang sering bilang, “Iiiih kan bau prengus.”

Hihihi, menurut saya bau atau tidak tergantung pengolahannya, sih, ya? Apalagi, kalau saat Iduladha tiba. Saya yakin, udah makin banyak yang pinter mengolah daging, khususnya daging kambing, agar tidak berbau tak sedap.

Eits, kok, malah ngobrolin gulai kambing, sih, hehe, maaf-maaf. Mari, yuk, kembali ke topik, si gulai ayam, tadi.

Jadi, gulai ayam tuh kalau menurut cerita sejarahnya berasal dari daerah Sumatera Barat, khususnya daerah Minangkabau yang masyarakatnya terkenal piawai mencampur rempah-rempah dalam setiap masakannya. Rempah-rempah untuk memasak gulai, konon dulunya didadatangkan langsung dari Kepulauan Maluku yang merupakan penghasil tanaman rempah. Namun, kemudian, orang sana sudah mulai bisa menanamnya di tanahnya sendiri untuk kemudian dipakai memasak.

Gulai ayam berasal dari daerah Sumatera.

Sementara buat bahan dagingnya, dahulu, sebenarnya, daging yang dipakai adalah daging sapi atau kerbau atau kambing. Namun seiring perkembangan zaman juga bergeser memakai daging ayam, karena lebih mudah ditemukan.

Masakan gulai ayam khas Sumatera Barat ini kemudian menjadi sangat terkenal. Apalagi memiliki ciri khas, yakni kuahnya kental dan berwarna kuning.

Gulai ayam ini kemudian melalang buana hingga ke Jawa, bahkan juga ke luar negeri seperti ke Malaysia dan Singapura. Kalau di Jawa, gulai ayam ini terkenal sebagai masakan gulai ayam padang.

Sejak kecil, ibu saya pun sering memasak gulai ayam ini. Kadang, isi kuahnya tidak cuma daging ayam, melainkan juga tahu goreng yang sebelumnya digoreng setengah matang atau telur.

Rasanya pun enak. Apalagi kalau dinikmati dengan nasi yang masih panas dan sambal yang pedas.

Hehehe, pada akhirnya resep masakan pun bisa berasimilasi ya. Begitulah masakan nusantara di negeri kita ini.

Cara masak gulai pakai Bumbu Haji Parto

Okey, karena waktu berjalan cepat dan saya harus segera ke sekolah lagi, mari masak gulai ayam yang cepat, praktis, tetapi dijamin anti gagal pakai Bumbu Haji Parto.

Bahan-bahan yang perlu disiapkan:
  • ½ kg daging ayam yang sudah dicuci dan dipotong dadu
  • 50 gr Bumbu Haji Parto varian bumbu gulai
  • 2,5 liter air
  • 65 ml santan cair
  • Daun serai, lengkuas, cabai rawit sesuai selera
  • Gula dan garam secukupnya.
Cara memasaknya:
  • Masak 1,5 liter air sampai mendidih.
  • Masukkan daging ayam yang dipotong dadu ke air mendidih. Biarkan sekitar 25-30 menit hingga daging ayam empuk.
  • Setelah daging ayam empuk, buang airnya.
  • Masak lagi 1 liter air.
  • Setelah air mendidih, masukkan daging ayamnya kembali.
  • Tambahkan 50 gr Bumbu Haji Parto varian bumbu gulai. Aduk-aduk.
  • Masukkan daun serai, lengkuas yang sebelumnya digeprak, dan cabai rawit sesuai selera. Aduk-aduk lagi.
  • Masukkan santan cair.
  • Tambahkan gula dan garam sesuai selera, kemudian aduk-aduk kembali sampai kuah gulai mendidih.
  • Gulai ayam yang dimasak dengan menggunakan Bumbu Haji Parto pun siap disajikan dan dinikmati. Sebagai catatan, resep masakan ini bisa untuk 4 porsi.

Bagaimana, praktis dan anti ribet bukan cara memasak gulai ayam pakai Bumbu Haji Parto ini?

Tentang Bumbu Haji Parto

Rasa masakan gulai ayam yang dimasak menggunakan Bumbu Haji Parto ini juga sangat sedap. Bumbu Haji Parto ini menggunakan 100% rempah asli, sehingga aroma dan rasa rempahnya pun sangat terasa begitu kita mencicipi makanan yang kita masak.

Bumbu Haji Parto ini merupakan produk lokal yang diproduksi oleh PT Damuria Agung, Tangerang, Indonesia dengan nomor PIRT 5093671040405-30. Produk bumbu masakan ini aman untuk memasak menu makanan keluarga, karena tanpa pengawet, tanpa pewarna buatan, dan tanpa MSG. Selain itu, Bumbu Haji Parto ini sudah mendapatkan sertifikat HALAL.

Bumbu masak yang praktis dan anti ribet.

FYI, asal muasal Bumbu Haji Parto ini sebenarnya berasal dari restoran Sate Kambing Muda Haji Parto yang menyajikan menu sate kambing muda yang berdiri sejak 2023. Sate kambingnya memiliki rasa istimewa karena dimasak dengan menggunakan cara tradisional.

Kemudian, karena makin banyaknya permintaan pelanggan, restoran ini juga menawarkan menu olahan kepala kambing yang menjadi favorit di sana. Tak hanya itu, pelanggan juga request membeli bumbu sate dan masakan lain. Akhirnya, restoran ini menjual bumbu dalam kemasan, hingga berkembang menjadi brand Bumbu Haji Parto yang saya pakai memasak gulai ayam tadi.

Selain varian bumbu gulai, terdapat beberapa varian rasa Bumbu Haji Parto lainnya, yakni antara lain: bumbu ayam goreng, bumbu nasi goreng, bumbu rawon, bumbu sop daging, dan bumbu tengkleng. Bumbu Haji Parto juga memiliki aneka sambal seperti: sambal cumi, sambal cakalang, sambal teri, dan sambal ayam suwir.

Memang paling enak kalau makan masakan yang dibuat dengan Bumbu Haji Parto dengan sambal dari Bumbu Haji Parto juga. Kayak keluarga saya yang memakan gulai ayam dengan sambal teri, siang kemarin. Mak nyuuuss.

Bumbu Haji Parto juga menyediakan aneka sambal.

Produk Bumbu Haji Parto ini bisa teman-teman dapatkan melalui online marketplace idi:

Lalu, untuk teman-teman yang mau menikmati kelezatan hidangan olahan kambing di restoran Sate kambing Muda Haji Parto juga masih bisa menikmatinya di beberapa outlet-nya berikut:

  • Outlet Plaza Kalibata, Jaksel – Plaza Kalibata, Lt. GF No. G41, Rajawati, Kec. Pacoran, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
  • Outlet Tanah Tinggi, Kota Tangerang – Jl. Jenderal Sudirman No. 105, Tanah Tinggi, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten
  • Outlet Bogor Junction, Kota Bogor – Jl. Jend. Sudirman No. 11, RT 01/ RW 03, Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah, Jawa Barat.
  • Outlet Pawon Djowo, Kota Bekasi – Jl. Raya Perjuangan No. 26, Marga Mulya, Kec. Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.
  • Outlet Dragon Point PIK 2 – Jl. Rasuna Said No. 05, Selembaran, Kec. Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten.

Itulah teman-teman, cerita keseharian saya memanfaatkan Bumbu Haji Parto untuk memasak makanan buat keluarga. Semoga informasi mengenai Bumbu Haji Parto ini bermanfaat buat yang ingin masak praktis, anti ribet, tetapi tetap enak dengan rasa dan aroma rempah yang menggugah selera ya 😊.

April Hamsa

Categorized in: