Lebarannya kapan, halalbihalalnya kapan? Mana, bentar lagi lebaran (lagi), #eaaa eaaa, hahaha 😛 . Yawda, mari abadikan momen halalbihalal Blogger Tangsel Plus di Saung Rempah BSD City bulan April lalu di blog ini, deh 😀 . Mumpung belum lebaran lagi, yekan? #maksa 😛 .

Hahaha, beginilah, sebagai blogger, kadang tuh ngrasa kangen sama aktivitas yang mengharuskan pakai baju rapi, dandan cakep, trus bisa ketemu sesama teman-teman blogger di event-event. Namun, kondisi sekarang keknya jarang yaaa undangan event buat blogger, sehingga makin jarang juga ketemu, deh.

Halalbihalal Blogger Tangsel Plus bulan April lalu.

Nah, supaya silaturahmi nggak putus, akhirnya minjem seratus, eh, kiddiiiing, maksudnya kalau ada kegiatan kumpul-kumpul kayak halalbihalal gitu, saya suka ngikut. Apalagi kalau lokasinya nggak jauh dari rumah atau mudah diakses transportasi umum, ya, gaskeun aja.

Blogger Tangsel Plus ini juga termasuk grup blogger yang rajin banget ketemuan di luar event blogger. Kadang suka bikin acara kumpul-kumpul di rumah siapa, gitu, juga sering bikin pelatihan/ belajar bareng dengan mendatangkan narasumber siapa gitu.

Sesuai namanya, Blogger Tangsel Plus ini merupakan kumpulan blogger yang rumahnya ada di Tangerang Selatan dan Kota/ Kabupaten Tangerang. Saya gabung grup ini tuh keknya 3 tahunan lalu, setelah pindah ke Kabupaten Bogor yang mefet BSD dengan jalur kereta yang sama (greenline). Jadi, yawda dianggep aja orang Tangerang bagian kabupaten wkwk. Eh, sebenarnya saya ada rumah di kabupaten sono juga tetapi qodarullah belum siap ditempati #sekianinfodanterimadonasirenov wkwkwk 😛 . Jadi bukan penyusup-penyusup amat lha yaaa di grupnya haha.

Oke, kembali lagi ke halal bihalal Blogger Tangsel Plus, sebenarnya sebelumnya tuh udah ada cukup banyak blogger yang listing di grup WA. Sayangnya, ketika hari H yang bisa datang akhirnya cuma Mbak Stefanny, Bunda Icha Koraag, Mbak Windah, Mbak Uli HP, Mbak Hida, Mbak Maya, Mbak Cilya, dan saya. Namun, nggak pa pa, tetep tidak mengurangi keseruan halal bihalalnya hehe.

Resto Saung Rempah di BSD lama.

Lokasi rumah makan Saung Rempah dipilih karena lokasinya strategis. Lokasinya di pinggir jalan raya utama gitu di area BSD lama dan dekat sekali dengan Stasiun Rawabuntu. Bahkan, kalau mau, bisa jalan kaki aja menuju restonya dari stasiun. Berikut map-nya ya:

Waktu saya datang, sekitar pukul 11-an, ternyata sudah ada Mbak Uli dan Mbak Windah sudah hadir di lokasi. Kemudian, beberapa orang lain menyusul.

BTW, resto Saung Rempah tuh sering banget saya lewatin kalau ke BSD. Letaknya bersebelahan dengan restoran khas Aceh yang bernama Lampoh. Awalnya saya pikir, Saung Rempah ini kecil aja, ternyata setelah masuk ke dalam cukup luas juga, lho. Soal parkir, baik mobil maupun roda dua, aman.

Bangunan utama resto.

Bangunan restonya terbagi menjadi dua, ruangan indoor dan outdoor. Untuk ruangan indoor ini pada bagian luarnya ada semacam teras untuk ruang makan semi indoor juga, tetapi saya lihat mejanya tidak terlalu banyak.

Pada bagian outdoor ini lokasinya ada di halaman samping resto, di bawah pohon-pohon rindang. Ada yang konsepnya lesehan dengan beralaskan rumput sintetis, ada pula yang konsepnya di meja kursi.

Area outdoor.

Selain itu, ada pula pilihan tempat makan berupa saung-saung. Kami kemudian memutuskan untuk duduk di saung saja. Soalnya waktu itu sepertinya di bagian indoor sepertinya ada acara gathering juga dan terlihat cukup ramai. Lagi pula enak di luar karena sejuk di dekat pepohonan rindang.

Area saung.

Lalu, untuk fasilitas lainnya, saya lihat ada outdoor playground buat bocah-bocah. Mainannya Cuma ada tiga, perosotan, ayunan, dan apa tuh ya, yang kita duduk di semacam puteran trus bisa diputar-putar gitu. Ada fasilitas toilet dan mushola juga, tetapi saya tidak mengecek karena kebetulan sedang tidak sholat waktu itu.

Selain bangunan utama, di bagian outdoor resto juga ada kedai kopi yang berdiri sendiri. Namanya Saat Teduh. Jadi, ini bangunan khusus buat service makanan dan minuman saja, tetapi kalau mau menikmatinya bisa di area makan resto Saung Rempah juga. Makanan yang disajikan di sini lebih ke kebarat-baratan seperti kentang goreng dan aneka camilan lainnya.

Kedai kopi.

Untuk kopinya, cukup banyak pilihannya. Ada americano, cappuccino, caramel macchiato, coffee latte, hazelnut latte, vanilla latte, caramel latte, kopi gula aren, avocado coffee, dll. Harganya berkisar antara 18 ribu hingga 28 ribu. Bisa pilih hot atau ice.

Kalau menu Saung Rempah lebih ke makanan bernuansa Sunda yang menyajikan seafood dan penyetan. Kata mas-mas pelayannya sih salah satu yang direkomendasikan adalah nasi bakarnya. Saya kemudian melihat buku menu ternyata nasi bakarnya ada tiga varian, yakni nasi bakar udang,  nasi bakar ayam, dan nasi bakar cumi.

Tersedia pula menu penyetan lauk, seperti ayam goreng penyet, bebek goreng penyet, nila goreng penyet, dan lele goreng penyet. Ada yang pakai nasi putih, ada pula nasi timbel. Harganya berkisar antara 34 ribuan hingga 49 ribuan per porsi. Paket ini sudah dilengkapi dengan semangkuk sayur asem yang seger dan tentu saja sambelnya.

Kalau mau yang agak simple, tersedia menu nasi goreng seafood. Juga ada aneka lauk dan sayuran yang bisa dibeli satuan, seperti ayam goreng, terung tumis balado, terung bakar balado, buncis bawang putih, buncis terasi, buncis tiga rasa, genjer terasi, genjer bawang putih, karedok, tumis kangkong, tumis toge dengan tahu dan ikan, dll. Harganya bervariasi antara 20 ribuan hingga 50 ribuan per porsi.

Lalu, buat minumannya, ada pilihan minuman segar mulai dari air mineral, es kelapa, es jeruk, es lemon teh, es teh yang harganya berkisar antara 8 ribu hingga 18 ribu. Ada pula minuman es dengan porsi besar seperti es teler, es campur, es soda gembira, es kelapa batok, es kelapa jeruk yang dibandrol dengan harga 20 ribu sampai 27 ribu.

Foto dulu sebelum makan buat kenang-kenangan haha.

Saya memesan nasi bakar cumi dan es kelapa muda yang bukan di dalam batok hehe. Porsinya cukup besar, cuma jujurly menurut saya cuminya tuh seharusnya bisa lebih banyak lagi. Jadi kalau buat yang diet sebaiknya jangan memesan nasi bakarnya, karena lebih banyak nasinya ketimbang proteinnya. Kalau nggak saat memesan  nasi bakar ini, pesan saja sayur asem, lumayan buat nambah-nambah yang mau dimakan pakai nasi.

Makanan dan minuman yang saya pesan.

Buat bumbunya, nasi bakar cumi ini udah lumayan pas, meski lagi-lagi saya merasa ini tuh bisa lebih pedas lagi. Namun, yaaa, mungkin restonya menyesuaikan dengan lidah pengunjung yang beragam kali ya? Sehingga, rasanya masih bisa diterima oleh mereka yang tidak terlalu suka pedas.

Untuk es kelapanya, wah menyegarkan sekali. Sepertinya asli air kelapa ditambah es batu. Trus, daging kelapanya disajikan cukup banyak di gelas, sehingga kenyang-kenyang, deh.

Oh ya, saya sempat mengintip dan nyicipin pesanan teman-teman blogger yang lain. Ada Mbak Uli yang waktu itu memesan nasi goreng seafood buat anaknya. Ini tuh ternyata porsinya besar, kayaknya waktu itu anaknya nggak habis, deh. Saya aja yang orang dewasa mugkin tak sanggup menghabiskannya, kecuali sedang dalam kondisi lapar banget haha.

Nasi goreng seafood porsi besar.

Lalu, ada pula sajian otak-otak yang sepertinya ini tuh bukan pesanan melainkan memang penawaran dari restonya untuk kemudian dihitung belakangan berapa habisnya. Saya lihat dari yang sebelumnya isi piringnya full, berkurang tiga.

Siapa suka otak-otak bakar?

Kemudian, ada yang memesan menu penyetan ayam goreng dengan sayur asemnya. Lagi-lagi porsinya sangat memuaskan. Sayur asemnya saya lihat nggak terlalu buthek, melainkan agak kekuningan kuahnya.

Ayam penyet tetapi nggak dipenyet xixixi.

Mbak Stefanny saya lihat memesan banyak camilan, karena waktu itu membawa dua anaknya, antara lain kerang rebus yang segar, pisang goreng, jamur goreng. Saya mencicipi jamur gorengnya, rasanya renyah dan tidak terlalu asin. Cocok dicocol saus tomat. Sepertinya mbak Stefanny memesan camilan itu, kecuali kerangnya, di kedai kopi yang saya sebut tadi.

Kerang rebus pesanan Mbak Stefanny.

Secara keseluruhan, makanan di Saung Rempah BSD City ini mungkin tidak ada menu yang istimewa banget, tetapi dari sisi rasa mudah diterima lidah. Harganya juga masih masuk akal untuk restoran yang berada di area BSD City.

Camilan pisang goreng manis dan jamur goreng asin, kamu suka mana?

Tempatnya juga cukup proper untuk makan bareng keluarga maupun bestie. Juga cocok buat tempat gathering buat yang rombongannya tidak terlalu besar.

Oh ya, ada live music juga, lho, yang panggungnya berada dekat pintu masuk bangunan indoor restonya. Katanya bisa request lagu bahkan boleh ikut menyanyi juga, hehe.

Ngopi sesudah makan.

Namun, tenang-tenang pemirsah, setelah makan, kami tidak menyanyi kok haha, melainkan lanjut ngobrol-ngobrol. Sambil ngobrol, saya kemudian memesan cappuccino coffee di Saat Teduh. Saya sengaja memesan kemasan gelas take away, khawatirnya nanti tidak habis di tempat kan bisa lebih mudah dibawa. Eh, tetapi pada akhirnya kopinya habis di tempat karena ngobrolnya lama. Biasalah yaaa ibuk-ibuk, haha 😛 .

Selain bercengkerama, kami juga melakukan video call dengan Echaimutenan yang sekarang tinggal di Situbondo. Dahulu, Echa tinggal di Bintaro, sebelum akhirnya hijrah, makanya ada di grup.

Foto-foto sebelum pulang.

Setelah itu, kami menutup acara dengan foto-foto. Apalagi banyak spot menarik yang instagramable di Saung Rempah, jadi ya kudu dimanfaatkan sebaik mungkin, donk.

Yaaaa, itulah keseruan halalbihalal Blogger Tangsel Plus di Saung Rempah BSD City. Lumayan sebagai obat kangen kumpul blogger yang udah jarang sekali diundang ke event haha 😀 .Alhamdulillah, masih bisa menyambung tali silaturahim dan akhirnya bisa ngesave kenang-kenangannya juga di blog ini 😀 .

April Hamsa

Categorized in: