27 Oktober kemarin, ucapan β€œSelamat Hari Blogger Nasional” menjadi trending topic di media sosial. Bahkan, stasiun televisi pun ada yang mengulas mengenai profesi blogger. Yup, jaman sekarang, dimana teknologi sudah semakin maju, blogger pun menjadi suatu profesi yang menjanjikan. Kalau jaman dahulu, blogger menulis di blog karena kebutuhan (seperti curhat melalui tulisan) atau mungkin hobi (mengabadikan karya-karya yang ditulisnya di blog), sekarang sudah ada blogger yang menulis karena dibayar. Tentu saja hal tersebut sah-sah saja. Bukankah pekerjaan paling asyik itu adalah hobi yang dibayar?

Cerita saya sebagai blogger.

Saya sendiri sudah ngeblog sejak tahun 2007-an. Waktu itu masih memakai platform Multiply (MP) yang sekarang sudah mati. Tujuan ngeblog waktu itu hanya sebagai wadah curhat dan menyimpan beberapa karya yang pernah dipublikasikan ke media. Lalu, saat MP mati pada tahun 2013 saya memindahkan semua tulisan blog lama saya ke blog ini, namun di bagian subdomain lain yang saat ini sudah saya nonaktifkan. Tapi, pada tahun itu saya tidak langsung banyak mengisi blog saya yang baru ini. Jujur, saya masih belum menemukan kenyamanan yang sama seperti saat saya masih menulis di MP. Salah satunya adalah interaksi antar blogger yang tidak seintens seperti di MP, juga karena saya sibuk mengurus anak pertama lalu berlanjut anak kedua. Pada saat itu pun saya sempat berjualan via online.

Hingga pada tahun 2015, saya tidak lagi menjalankan online shop saya. Kemudian, karena β€œnganggur” saya berubah hobi menjadi suka membaca blog-blog parenting, waktu itu yang paling saya suka adalah blog milik Astri Merianti (kakak artis Maia Estianti) dan blog milik Woro Pradono (yang sudah enggak aktif πŸ™ ). Saya pun mulai mengisi blog ini dengan cerita-cerita mengenai keluarga kecil saya. Lalu saya membagikan tulisan saya ke grup-grup blogger di media sosial, salah satunya Komunitas Emak Blogger (KEB). Dari sharing tulisan itu, saya mendapatkan pengunjung yang berkomentar di blog. Lalu, saya jadi ketagihan. Selain menulis, saya juga mulai blog walking, tujuannya tak lain untuk mendapatkan kunjungan balik.

Dari interaksi tersebut saya menyadari ada perubahan dalam dunia blogging. Seperti, fenomena blogger yang diundang gathering oleh brand dan blogger menulis karena dibayar. Lama-kelamaan saya pun kecemplung, ikut jadi β€œblogger kekinian”. Event pertama yang saya hadiri adalah acara kesehatan perempuan. Tak ada goodie bag, tak ada uang transport. Apa saya menyesal, datang jauh-jauh ke event β€œenggak dapat apa-apa”? Oh, tidak! Sebab, saya mendapatkan pengalaman baru. Berupa keberanian keluar dari cangkang, menjelajahi Jakarta. Sebelumnya, saya tidak pernah berani bepergian sendiri kalau keluar rumah, selama tinggal di Jakarta. Pasti kemana-mana diantar oleh suami. Saya juga mendapat teman baru dari acara-acara blogger. Lama-kelamaan menghadiri event atau gathering blogger menjadi hal yang biasa. Begitu pula dengan job review, sudah beberapa kali saya memperoleh materi yang lumayan dari menulis di blog. Begitu pula dengan lomba-lomba blog, meski jarang menang, namun sesekali pernah juga beruntung kebagian hadiah.

Sebenarnya, apa yang sudah saya dapat dari blog, khususnya materi hanya salah satu dari alasan yang membuat saya termotivasi untuk melanjutkan ngeblog. Ada pengalaman lain yang tidak bisa diukur dengan materi saat saya ngeblog. Yakni, pada saat ada pembaca blog saya yang mengirim email dan mengatakan bahwa artikel saya sangat bermanfaat baginya. Huwaaa, itu sih lebih kepada kepuasan batin, ya? So priceless, deh. Itulah sebabnya, kalau diundang ke event saya berusaha menuliskan reportasenya selengkap mungkin, apalagi kalau di acara tersebut ada ilmu atau pengetahuan baru yang layak di-share ke khalayak. Eman-eman, kalau cuma datang ke event lalu pengetahuannya mandeg di diri sendiri. Selain itu, saya juga ingin brand memandang saya sebagai blogger profesional yang bisa mereka percaya mampu mengusung nama brand-nya.

Menjadi blogger yang keren.

Menjadi blogger profesional memang tidak mudah. Saya pun sampai sekarang masih merasa belum pantas disebut blogger profesional. Kegiatan ngeblog saya saat ini masih terbatas pada hobi menulis dan kebutuhan (eksistensi dan aktualisasi diri), sebab waktu yang saya miliki untuk menjadi benar-benar profesional masih terbatas. Saya mengacungi jempol kepada teman-teman blogger yang sudah benar-benar menjadikan blogger sebagai profesinya. Tentu saja, selain dituntut menjadi profesional dalam menjalankan pekerjaannya, mereka juga dituntut menjadi keren. Keren di sini dalam artian mampu menjadi teladan buat pembaca blognya dan menjadi perpanjangan suara dari brand yang mempekerjakannya.

Menurut saya, blogger profesional yang keren adalah mereka yang:

  • Percaya diri dan menjadi diri sendiri.

Saat ini sudah banyak blogger bermunculan. Blogger bukan profesi ekslusif dan bisa menjadi profesi buat siapa saja, dari latar belakang apapun. Asalkan dia mau bekerja keras, maka akan sukses pula menjadi blogger. Di sinilah masing-masing blogger dituntut untuk percaya diri masuk kancah perbloggeran. Sebaiknya, jangan malu untuk memperkenalkan dan menunjukkan siapa diri kita, selama itu tujuannya untuk hal-hal yang positif.

Selain itu, menjadi diri sendiri juga menjadi hal yang sangat penting. Jangan sampai, tulisan-tulisan kita di blog ternyata adalah hasil copy paste dari blog orang lain. Tulisan yang orisinil dan dibuat dari hati (cieee) biasanya selalu dapat memenangkan hati pembaca. Ah, jadi teringat quote yang dibahas di grup blogger yang saya ikuti hari ini, β€œMenulislah untuk manusia, bukan untuk mesin pencari.” Eh, tapi kalau mesin pencari gampang mengidentifikasi tulisan kita, otomatis manusia juga kan ya yang diuntungkan? Yaaa, pokoknya begitu, deh πŸ˜€ .

  • Selalu konsisten.

Konsisten dalam menulis blog adalah saah satu usaha supaya jadi blogger keren. Blog yang saya suka baca dulu, blognya Astri Nugraha dan Woro Pradono isinya mengenai kehidupan keluarga mereka sehari-hari, tapi saya tetap saja suka membacanya. Kalau mereka lama enggak update saya bertanya-tanya apa mereka sibuk ya, sampai enggak sempat update blog? Nah, menurut saya, pembaca blog kita juga seperti itu. Pasti ada kok di luar sana, pembaca blog yang senantiasa menunggu-nunggu kapan ada tulisan terbaru kita di blog.

  • Mau meng-upgrade pengetahuannya mengenai blogging.

β€œJadi blogger sekarang ribet, ya? Belum kelar urusan domain authority (DA), page authority (PA), Alexa rank, eh sekarang muncul lagi page views (PV). Belum lagi aturan menulis dengan SEO dan ngecek-ngecek google analytics (GA)?”

Yaaaa, mau bagaimana lagi? Kalau memang niatnya ngeblog buat menyalurkan hobi dan kebutuhan, ya jangan terlalu pusing memikirkannya. Tapi, kalau berniat monetize blog, mau enggak mau harus mau upgrade pengetahuan tentang blogging.

Selain itu, penting juga untuk belajar memotret yang baik, mengedit foto, membuat dan mengedit video , belajar infografis, dan belajar keterampilan lain yang berhubungan dengan ngeblog. Bila perlu ikuti pelatihan-pelatihan menulis. Meskipun semua blogger pada dasarnya bisa menulis, tapi dengan lebih diasah maka kalimat yang dihasilkan bisa lebih menarik lagi untuk memenangkan hati pembaca.

  • Memiliki konten yang menarik.

Konten menarik sangat dibutuhkan supaya blog kita dapat disukai baik oleh pembaca maupun mesin pencari. Memadukan tulisan dengan foto atau infografis atau video akan membuat blog kita menjadi tidak membosankan.

  • Membawa manfaat dan pengaruh baik buat pembacanya.

Menurut saya ini yang paling penting. Banyak orang menjadi selebritis di dunia maya karena kelakuannya yang dikenal kontroversial dalam arti negatif. Padahal, bukankah lebih baik dikenal karena membawa manfaat dan menjadi pengaruh baik buat masyarakat? Oleh sebab itu, sebaiknya menulislah yang baik-baik, dalam artian ada manfaat yang bisa diambil oleh pembaca. Dengan menjadi blogger yang membawa pengaruh baik buat pembaca maka secara tidak langsung kita juga menyelamatkan bangsa ini dari kebobrokan. Hehehe, kedengarannya ketinggian banget, ya? Ngomongin, blogging bisa menyelamatkan bangsa? Menurut saya, enggak kok. Lha wong, yang viral dan membuat konten β€œsampah” aja banyak follower-nya, apalagi yang isi blognya berguna buat keseharian pembacanya. Ya, moga-moga kita semua termasuk blogger yang membawa manfaat dan pengaruh baik buat penjelajah dunia maya, ya? Aamiin.

Bagaimana? Tertarik menjadi blogger keren? Tertarik, donk. Apalagi kalau ada plus-plus-nya dalam bentuk materi. Tapi emang usahanya juga harus plus-plus, sih. Tidak ada namanya blogger keren dengan cara instan. Kalau pun masih belum bisa mempelajari semuanya, yang penting keep istiqomah menulis, ya! Tulisan-tulisan itu pasti suatu hari, cepat atau lambat ada saja jodohnya. Sudah banyakΒ lho blogger menjadiΒ content writer atau di-hire ke bidang pekerjaan profesional lainnya karena tulisan-tulisannya di blog.

“Selamat Hari Blogger Nasional, teman-teman blogger! Semoga menjadi blogger profesional yang menginspirasi pembaca blognya!”

April Hamsa

Note: Tulisan ini dibuat sebagai tanggapan dari artikel yang ditulis oleh Diah Kusumastuti yang berjudul “Blogger Masa Kini Dituntut Keren” di website www.emak2blogger.com.