Kali terakhir ke kota Malang, dua tahun lalu sebelum pandemi, saya mengajak keluarga untuk mencicipi bakso khas Malang di  depot Bakso President. FYI, Bakso President ini kata orang-orang merupakan depot bakso yang sangat terkenal di Malang.

Makan di Bakso President Malang sebelum pandemi.

Saya mengetahuinya dari tayangan di televisi yang duluuu banget dipandu oleh almarhum Bondan Winarno yang terkenal dengan “pokoke mak nyus”. Saya lupa nama acaranya apaan, hehe. Trus, sekitar tahun 2009 atau 2010-an gitu, pada saat ke Malang, sepupu saya yang waktu itu masih tinggal di Malang mengajak saya makan di Bakso President.

Sudah ada sejak 1977.

Saya seneng sekali, donk. Soalnya berkesempatan makan di depot bakso yang pernah diulas oleh Pak Bondan 😀 . Udah gitu, kata sepupu saya, aktris-aktris ibu kota juga sering mampir ke sana, wkwk. Istimewanya lagi, depot bakso ini sudah berdiri sejak tahun 1977. Jadi ya emang wes suwe ya? Bisa disebut legend juga kali ya? 😀

Baca juga: Mencicipi Menu Makanan Warung Kiroman, Salah Satu Rumah Makan Legendaris di Kota Malang

Nah, pas berkesempatan ke Malang lagi, saya pun ingin memperkenalkan rasa bakso Malang khas Bakso President kepada suami dan anak-anak. Selain juga alasannya waktu itu bingung mau wisata kuliner di mana kan? Yawda, makan di tempat yang udah enggak asing aja. Lagipula, Bakso President lokasinya tak jauh dari hotel tempat kami menginap waktu itu.

Lokasinya di samping rel kereta api.

Dari hotel ke Bakso President sepertinya cuma butuh waktu sekitar 10-15 menitan. Deket banget. Sampai di lokasi, ternyata bentuk rumah makannya enggak berubah seperti 10 tahun sebelumnya.

Bangunannya sederhana. Enggak terlalu lebar, namun memanjang gitu, seperti gerbong kereta api. Apa mungkin menyesuaikan lokasinya yang di pinggir rel kereta api ya? Hehe.

Iyes, teman-teman. Jadi, lokasi Bakso President ini persis di sebelah rel kereta api. Kata orang-orang sih rel kereta itu masih aktif dilewati kereta, tetapi waktu saya ke sana enggak ada kereta lewat, sih. Katanya, lokasinya itu juga yang membuat Bakso President ini dikenal banyak orang.

Bagian dalam depot Bakso President.

Cuma, sepertinya bangunannya saat 2020 itu enggak cuma satu, melainkan sudah ada dua. Kedua bangunan itu bersebelahan, mengapit sebuah gang kecil yang sepertinya merupakan alternatif jalan lain menuju depot bakso tersebut. Eh, namun kalau keliru tolong dikoreksi ya. Saya juga lupa-lupa inget soalnya gimana bentukannya Bakso President saat tahun 2009-2010-an. Seingat saya cuma satu bangunan, sih 😛 .

Meskipun terlihat kecil dari luar, namun saya melihat bangku di dalam dan di luar bangunan cukup banyak. Waktu kami ke sana, kalau enggak salah tuh hari kerja dan udah sore, jadi sepi pengunjung. Kayaknya cuma dua meja aja yang terisi, salah satunya oleh saya dan keluarga.

Meja kursi di depot bakso pinggir kereta ini juga cukup sederhana. Terbuat dari kayu layaknya depot bakso pada umumnya.

Dinding yang penuh pigura sertifikat penghargaan dan foto-foto publk figur yang pernah makan di sana.

Oh iya, kalau ke Bakso President jangan kaget ya, di dindingnya tuh banyak sekali “tempelan” alias hiasan pigura-pigura gitu. Banyak foto-foto orang terkenal yang pernah mengunjungi depot tersebut. Seperti yang saya bilang sebelumnya tadi kan, kata sepupu saya, aktris-aktris katanya banyak yang senang makan bakso di sana. Selain itu, ada beberapa piagam penghargaan dipajang di sana. Salah satunya kayaknya dari Museum Rekor Indonesia (MURI) tetapi saya enggak tahu mecahin rekor apaan.

Baca juga: Nostalgia Zaman Pengantin Anyar, Makan Nasi Goreng Jumbo di Depot Ikana Malang

Okey, enggak pakai lama, kami kemudian memesan beberapa menu bakso. Cara pesannya bukan dengan memanggil mbak-mbak atau mas-mas pelayannya ke meja kita ya, melainkan kita yang nyamperin ke semacam etalase produk baksonya.

List harga Bakso President tahun 2020.

Di situ kita bisa memesan bakso yang kita inginkan. Ada beberapa menu sih, kita bisa lihat di list menu yang juga udah tertera harganya yang ditempel di dinding juga. Waktu itu ada bakso kecil, bakso urat, bakso campur, campur jeroan, macem-macem, lha. Pengunjung juga bisa request isi mangkuknya sesuai selera.

Setelah memesan langsung bayar di kasir.

Waktu itu, saya dan keluarga memesan beberapa menu, total empat mangkuk, yakni bakso kecil, bakso urat, bakso bakar, dan bakso komplit dengan tahu dan pangsit. Saya juga memesan lontong, supaya ada karbo-karbonya, biar kenyang, hehe. Untuk minuman sepertinya saya memesan yang standar-standar aja, yakni es teh manis.

Bisa pesan lontong.

Setelah memesan bakso, nanti kita bisa langsung membayar di meja kasir yang ada di sebelahnya. Lalu, tinggal tunggu saja di meja, nanti bakso pesanan akan diantar oleh mas-mas pelayannya. Menurut saya enakan pakai sistem gitu emang sih, jadi pas udah selesai makan langsung cabut, enggak ribet ngluarin dompet buat mbayar-mbayar lagi 😀 .

Selain bakso, bisa beli camilan lain juga di sini.

Baksonya juga dianternya ke meja lumayan cepet, kok. Eh, tapi mungkin ya karena faktor waktu itu pengunjungnya dikit kali ya? Entahlah kalau ramai. Soalnya, kata beberapa kenalan, Bakso President ini selalu ramai pengunjung, khususnya pada saat weekend. Yaaa, risiko makan di tempat yang udah terkenal, disabar-sabarin antre aja kalau sedang rame yaaa.

Soal rasa baksonya, hmmm, pas saya menyeruput kuahnya rasanya memang seger, sih. Kuahnya bening, enggak terlalu banyak lemak, namun rasanya tetap gurih. Apalagi, kalau masih panas dan ada tambahan daun bawang yang menambah cita rasanya.

Bakso kecil.

Lalu, bakso kecilnya halus banget. Kalau bawa anak-anak sepertinya cocok dengan menu ini, karena bentuknya yang kecil dan teksturnya yang lembut gampang sekali dikunyah. Enggak alot.

Untuk bakso uratnya, bentuknya juga kecil-kecil. Namun, bedanya ada urat-uratnya yang enak digigit gitu dan memberikan sensasi nikmat saat di mulut. Rasa daging sapinya juga cukup terasa. Oh iya, saya rasa anak-anak pun bisa kok makan bakso urat ini, soalnya meskipun berurat, baksonya enggak keras uratnya. Tinggal bantuin aja potongin baksonya kecil-kecil, sehingga si anak lebih mudah mengunyahnya.

Bakso urat.

Bakso bakarnya juga tak kalah enaknya. Bentuknya kering ya, jadi enggak berkuah. Pentol baksonya ditusuk seperti sate gitu. Satu tusuk ada empat bakso. Rasa kecapnya yang udah terkaramelisasi (hallah) manis bercampur bakso yang gurih. Enak banget. Sepertinya kurang kalau cuma makan satu tusuk hahaha. Minim dua lha ya, per orang, supaya puas 😀 . Dimakan pakai lontong cocok banget, deh.

Bakso bakar.

Kemudian, rasa tahu dan pangsit gorengnya gurih ya. Apalagi pangsitnya, sebelum diampur kuah tuh renyah sekali. Siomaynya juga lembut dan mudah digigit.

Bakso campur.

Pengunjung juga bebas menambahkan “bumbu-bumbuan” untuk kuah baksonya. Bisa menambah sambal, kecap, saus, dll, sesuai selera. Ah ya, ngomongin saus, kalau di daerah Surabaya atau Malang, saus bakso tuh biasanya merah cabe gitu. Sesuatu yang sulit saya temukan kalau di Jakarta (coret).

Mau nambah sambal?

Secara umum rasa bakso di Bakso President sangat enak. Tak heran, bertahan selama itu usahanya. Denger-denger saat pandemi pun usaha bakso ini bertahan. Jadi, kalau teman-teman mau ke Malang, coba deh, mampir menikmati bakso di sana.

Berikut alamat Bakso President ya:

Nanti share yaaa,apakah ada perubahan menu, bentuk bangunan, atau harga. Hmmm, kalau harga sih kemungkinan berubah ya? Kan saya ke sananya udah lama hehehe.

Parkir mobil di seberang rel.

BTW, FYI, meskipun depot baksonya kecil, namun buat teman-teman yang bawa kendaraan mobil jangan khawatir, soal parkiran aman kok. Ada space tanah lapang di seberang rel dan satu lagi di seberang jalan yang bisa digunakan untuk parkir.

Semoga info mengenai wisata kuliner bakso legend di Malang yakni Bakso President ini bermanfaat ya 😀 .

April Hamsa