Setelah sekian lama ditiadakan akibat pandemi, tahun ini, event Jelajah Gizi Danone diselenggarakan kembali. Kali ini, Danone menggandeng Citilink untuk Jelajah Gizi ke Kota Solo. Jelajah Gizi tahun ini berlangsung tiga hari dua malam, yakni tanggal 14-16 Agustus. Alhamdulillah, saya terpilih menjadi salah satu peserta event Jelajah Gizi tersebut, setelah sebelumnya berhasil memenangkan giveaway pangan lokal di platform Instagram.

Singkat cerita, perjalanan ke Solo dimulai pada pagi hari naik pesawat Citilink dari Bandara Halim Perdanakusumah. Saya berangkat dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB dari rumah. Sampai bandara pun sebelum Subuh.

Jadwal keberangkatan yang tertera di tiket adalah pukul 06.00 WIB lebih, namun sepertinya pesawat baru lepas landas sejam kemudian. Rombongan Jelajah Gizi sampai ke Solo sekitar pukul 09.00 WIB kurang.

Dari Bandara Adi Sumarmo, kami tidak langsung ke hotel calon tempat kami menginap, melainkan langsung menuju ke beberapa tujuan agenda Jelajah Gizi, yakni:

Serabi Notosuman

Makanan sejenis pancake ini merupakan salah satu makanan yang identik dengan Solo. Waktu itu kami ke Serabi Notosuman Ny. Lidia yang ternyata sudah berumur 100 tahun.

Bahan utama Serabi Notosuman adalah tepung beras, gula pasir, dan santarn. Kue serabi ini baik sebagai sumber energi untuk tubuh.

Karak Bratan

Selain serabi, camilan khas Solo adalah karak. Tadinya saya pikir karak adalah nasi sisa yang dikeringkan atau dijemur di bawah sinar matahari. Ternyata, karak bratan adalah nasi yang dikukus dengan bumbu-bumbu seperti bawang dan garam. Nasi kukus tersebut kemudian ditumbuk sampai halus, lalu diiris tipis-tipis, dijemur, terakhir digoreng.

Tengkleng Pak Manto

Makanan ikonik khas Solo adalah tengkleng dari daging kambing. Maka, perjalanan pun dilanjutkan dengan mampir makan siang ke Warung Sate dan Tengkleng Pak Manto. Di sini kami disuguhi beragam hidangan lezat berbahan dasar daging kambing.

Pura Mangkunegaran

Sore harinya, kami berkesempatan mengunjungi Pura Mangkunegaran yang merupakan tempat tinggal Mangkunegara X dan bangsawan lainnya tinggal. Setelah berkeliling-keliling Pura Mangkunegaran, kami berkesempatan makan malam di Pracima Tuin tau Pracima Sana.

Pracima Tuin

Pracima Tuin merupakan ikon terbaru Kota Solo. Ini merupakan restoran di dalam Pura Mangkunegaran yang menyajikan makanan yang biasa dimakan oleh para bangsawan Mangkunegaran.

Hari itu ada Sembilan menu yang disajikan khusus untuk peserta Jelajah Gizi, mulai dari hidangan pembuka, makanan utama, hingga dessert. Uniknya, semua makanan yang disajikan adalah makanan lokal tetapi dengan penyajian bergaya western.

Hari pertama pun berakhir setelah makan malam di Pracima Tuin. Next, bersambung ke hari kedua ya.

April Hamsa

Categorized in: