Kata orang, belum afdol ke Solo kalau belum mampir ke Pasar Gede. Di pasar ini katanya terkenal menjual jajanan khas Solo. Namun, sebelum, saya menyebut jajanan atau makanan lokal apa saja sih yang bisa kita temukan di Pasar Gede ini, saya mau cerita deh tentang pasar yang ternyata bersejarah ini.

Yes, jadi Pasar Gede tuh bukan sembarang pasar, karena sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka. Arsitek yang merancang pasar ini bahkan orang Belanda yang bernama Ir. Herman Thomas Karsten. Pasar Gede dibangun pada tahun 1927, kemudian diresmikan pada tahun 1930 oleh Pakubuwono X. Jadi, bisa dibilang kalau Pasar Gede merupakan pasar tertua di Kota Solo.

Oh ya, ternyata pasar yang terletak di Jl. Urip Sumoharjo, Sudiroprajan, Jebres ini awalnya bernama Pasar Hardjonagoro. Kemudian, karena bentuk bangunannya yang menyerupai benteng dengan pintu masuk seperti istana karena atapnya besar dan megah, masyarakat menyebutnya Pasar Gede. FYI, Gede dalam Bahasa jawa artinya besar.

Dulu, ketika Keraton Surakarta masih berjaya, pasar ini menjadi pusat perekonomian. Banyak pedagang memilih bertransaksi di sini. Hingga sekarang, Pasar Gede masih menjadi favorit warga Solo untuk mencari beragam kebutuhannya sehari-hari.

Nah, salah satu yang terkenal adalah jajajan lokalnya. Mau tahu apa saja jajanan khas Solo yang bisa teman-teman dapatkan di Pasar Gede? Berikut adalah beberapa jajanan lokalnya:

Dawet

Dawet adalah minuman berupa campuran air gula, santan, dan isian semacam cendol yang terbuat dari tepung beras. Dawet juga biasanya menggunakan pewarna makanan berwarna hijau dan terkenal dengan rasa manisnya yang khas. Paling enak disajikan dalam kondisi dingin.

Dawet yang paling dicari di Pasar Gede adalah Dawet Telasih Bu Dermi. Katanya sih dawet di sini adalah langganan Presiden Jokowi yang memang berasal dari Kota Solo.

Gempol Pleret

Ini bukan makanan ya, melainkan minuman. Awalnya saya pikir minuman dingin ini juga dawet dengan varian lain. Ternyata namanya adalah gempol pleret.

Gempol terbuat dari tepung beras yang dibentuk pipih, lalu diwarnai. Gempol ini kemudian dicampur dengan gula Jawa dan santan cair serta cairan gula. Katanya, minuman ini sudah lumayan langka. Namun, kalau di Pasar Gede, teman-teman masih bisa menikmatinya.

Wedang Uwuh

Buat yang enggak terlalu suka minuman dingin, bisa memilih minuman wedang uwuh yang sering disajikan hangat ini. Pada dasarnya wedang uwuh ini terbuat dari bahan-bahan rempah-rempah yang bercampur jadi satu seolah seperti sampah (uwuh). Bahan-bahan ini kemudian diseduh dan menghasilkan minuman wedang uwuh yang berwarna kemerahan dan memiliki aroma yang harum.

Jadah

Jadah terbuat dari beras ketan yang dicampur parutan kelapa, kemudian dikukus. Bahan-bahan tersebut kemudian ditumbik hingga tercampur merata.

Kalau di Solo, jadah ini dinikmati dengan menambahkan ampas dari santan yang dimasak yang bentuknya seperti gumpalan-gumpalan kecil yang berminyak atau yang disebut blondo. Itulah sebabnya kalau di Solo, jadah sering disebut jadah blondo.

Brambang Asem

Awalnya, saya mengira bahan utama brambang asem adalah daun kangkong. Ternyata, saya keliru, bahan utama brambang asem adalah daun ubi jalar atau daun jlegor. Daun itu kemudian dikukus dan disiram dengan sambal yang mirip sambal pecel. Bedanya sambal di brambang asem ini memakai bawang merah dan asem.

Brambang asem biasanya dinikmati dengan lauk tempe gambus. FYI, tempe gambus ini berasal dari ampas tahu.

Lupis

Lupis merupakan jajanan khas Solo yang terbuat dari ketan. Lupis ini biasanya disajikan dengan parutan kelapa dan cairan gula merah. Rasanya perpaduan antara gurih dan manis.

Cabuk Rambak

Makanan ini terbuat dari ketupat atau lontong yang diiris tipis-tipis, kemudian disiram dengan saus wijem yang telah dicampur kemiri dan kelapa parut. Tak ketinggalan diberi topping karak sesuai namanya.

FYI, karak di Solo ini bukan karak dari sisa nasi putih itu ya, melainkan dari nasi baru yang ditumbuk dengan bumbu-bumbu, lalu dijemur, dan digoreng. Bentuknya jadi mirip seperti kerupuk.

Itulah teman-teman beberapa jajanan lokal Solo yang bisa teman-teman temukan di Pasar Gede. Semua jajanan khas Pasar Gede yang saya sebutkan tadi harganya sangat murah, start from Rp. 5000,-00 aja.Oh ya, seiring kemajuan zaman, Pasar Gede juga telah mengalami beberapa renovasi tanpa mengubah bangunan aslinya, lho. Para pedagang juga sudah banyak yang memakai alat pembayaran cashless. Jadi, udah nyaman banget deh belanja di pasar tradisional yang ikonik di Kota Solo

Categorized in: