Setelah pandemi, saya kok merasa kesibukan sebagai emak-emak makin bertambah ya? Daaan, saya yakin hampir semua moms, khususnya yang sudah punya anak usia sekolah, merasakannya juga. Makin menjadi active moms sepanjang pandemi ini, soalnya bertambah sibuk.

Yang penting semangat yaaa, moms! Semoga pandemi segera berakhir. Namun, sembari menunggu masa itu tiba, tetap berikhtiar menjaga kesehatan diri sebaik mungkin yaaa.

Aktivitas selama pandemi

Ngobrolin soal ikhtiar menjaga kesehatan, kali ini saya mau sharing tips nih, mengenai cara saya menjaga kesehatan selama pandemi. Meski alhamdulillah, kami, saya dan suami dapat privilge untuk bekerja dari rumah aja, begitu pula anak-anak yang sekolahnya masih online-online, namun kami masih beberapa kali keluar rumah apabila ada keperluan.

Kalau saya biasanya keluar rumah karena tiga hal ini:

  • Belanja

Dahulu, kami berbelanja bahan makanan dua tiga hari sekali, sejak pandemi jadi seminggu sekali. Dahulu, mau ngemil apa-apa, kalau buka lemari enggak ada camilan, langsung cus otewe minimarket. Sekarang? Hmmm, menimbang-nimbang dulu sebelum melangkah ke minimarket. Lagipula, makin jarang ke minimarket kan jatohnya hemat ya moms? Cuma, pas mau ngemil ya tahan-tahanin gigi jari aja, sih. Wkwkwk 😛 .

  • Mengambil/ mengantar modul anak-anak ke sekolah

Karena anak-anak belum saya izinkan ke sekolah, maka konsekuensinya adalah saya yang bolak-balik mengambil modul anak-anak. Setelah selesai dikerjakan, balik lagi saya anterin modul-modul itu ke sekolah.

  • Menemani anak terapi ke rumah sakit

Belakangan, kami melakukan banyak aktivitas screening kesehatan dan tumbuh kembang untuk salah satu anak kami. Yah, mumpung sekolahnya belum masuk full, kami memanfaatkan kesempatan ini untuk mengetahui apa kekurangan fisik/ kejiwaan maupun kelebihan anak kami.

Oh iya, kami konsultasinya ke dokter tumbuh kembang dan psikolog klinis untuk anak di salah satu rumah sakit di kota tempat tinggal kami sekarang. Dalam satu bulan, tiga hingga empat kali kami ke rumah sakit.

Menemani anak terapi di rumah sakit.

Kemudian, aktivitas di dalam rumah/ domestik juga tak kalah “menggilanya” 😛 . Dulu, kalau anak-anak atau suami beraktivitas keluar rumah, saya masih bisa leyeh-leyeh sejenak. Masih ada kesempatan nonton dorama, haha. Belakangan makin susah, karena waktunya habis dipakai untuk menemani anak belajar secara daring (karena masih krucils, kelas 1 dan TK B).

Belum lagi, saya harus membagi waktu untuk les bahasa dua minggu sekali secara online, plus melakukan pekerjaan profesional saya sebagai content writer. Membagi waktu untuk diri sendiri dan membersamai anak-anak sering bikin saya ngrasa ngos-ngosan.

Ditambah pekerjaan domestik juga makin banyak. Salah satu penyebabnya adalah karena penghuninya hobi ngemil semua. Yang paling terasa adalah nyuci piring dan gelas, hahaha 😛 , karena ya itu tadi, makaaan mulu 😀 .

Maaf ya moms, jadi agak curcol. Namun, saya happy sih, karena selama di rumah aja, anak-anak jarang kena flu. Saya perhatikan baju-baju mereka juga udah kesempitan. Tanda anak-anak tumbuh ke atas dan ke samping dengan lebih cepat 😀 .

Satu lagi, mereka semua sehat, itu yang paling penting. Walau, salah satunya masih kudu cek tumbuh kembangnya beberapa kali ke rumah sakit.

Tips menjaga kesehatan ala active moms di masa pandemi

Karena aktivitas yang makin padat selama masa pandemi, saya pun mulai memikirkan cara supaya saya enggak jatuh sakit. Selain karena khawatir ya, kan zaman sekarang, meriang aja udah nyeremin, juga karena bakala kepikiran sama anak-anak. Kalau saya sakit, siapa yang bantuin mereka belajar? Kalau saya enggak sehat, siapa yang menangani urusan domestik? Yaaa, walau ada suami sih yang juga masih work from home, tetapi kan pada dasarnya cuma memindahkan kantor ke rumah? Enggak libur beneran 😛 .

BTW, izinkan saya sharing tips menjaga kesehatan untuk para moms ya, yang saya yakin makin banyak kegiatannya semenjak pandemi ini. Berikut tipsnya:

  • Mematuhi protokoler kesehatan ketika terpaksa keluar rumah

Ini hal yang paling wajib di masa sekarang, yakni selalu berusaha mematuhi protokoler kesehatan ketika terpaksa keluar rumah. Apalagi kalau bukan pakai masker, selalu jaga jarak dengan orang lain, sering mencuci tangan. Dll. Yah, kebiasaan-kebiasaan “baru” setelah pandemi gitu, lha.

Saya selalu berusaha melakukan ini terus, enggak pakai kendor, karena Corona masih ada. Walau di luar sana sudah mulai banyak yang abai, bahkan kadang saya merasa dipandang sebagai alien karena bermasker sendiri, saya tak peduli.

Sebelum dunia benar-benar bebas dari pandemi, ikhtiar menjaga kesehatan ini hukumnya wajib untuk saya pribadi.

  • Konsumsi makanan bergizi

Karena vaksin belum ada, maka menjaga asupan makanan dengan mengkonsumsi makanan bergizi merupakan cara saya menjaga fisik tetap sehat. Memperbanyak makanan yang banyak mengandung vitamin, seperti sayuran dan buah-buahan sangat membantu.

  • Istirahat yang cukup

Meski berada di rumah terus dan enggak ada kewajiban “jalan” pagi-pagi seperti dulu, saya tetap berusaha tidur lebih cepat dan menghindari begadang. Hal ini akan membuat tubuh saya bisa bangun lebih bugar esok hari.

  • Workout

Di rumah saja membuat saya jarang melakukan aktivitas fisik. Maka, butuh workout untuk membuat tubuh saya bergerak. Karena waktunya tidak banyak, biasanya yang saya lakukan adalah senam dengan mengikuti panduan instruktur di tayangan YouTube atau jalan kaki sekitar komplek.

  • Hindari stress

Yeeess, ini juga sangat penting. Stress secara tak langsung bisa melemahkan tubuh, lho. Maka dari itu sebaiknya sebisa mungkin hindari masalah dan kabar berita tak sedap, khususnya hoax dari media sosial. Apabila dirasa bisa mengganggu pikiran, bersifat toxic,i jauhi saja. Banyakin melakukan aktivitas yang bikin happy, menyesuaikan dengan kesibukan masing-masing.

  • Konsumsi minuman herbal

Negara kita adalah negara yang kaya akan herbal atau yang biasa disebut jamu. Sejak kecil, orang tua saya membiasakan saya minum jamu. Hampir tiap hari beli dari mbak-mbak penjual jamu gendongan.

Konsumsi makanan bergizi dan konsumsi minuman herbal sangat penting di masa wabah.

Makanya, saya jadi suka sekali jamu yang terkenal juga sebagai obat penyembuh ini. Kalau badan pegal-pegal biasanya minum jamu. Sekarang, zaman wabah yang enggak jelas, di samping memperbanyak asupan makanan bergizi dan minum air putih secukupnya, jamu juga menjadi andalan saya.

Biasanya saya pilih yang mudah saja, yakni dengan konsumsi Herbadrink . FYI, Herbadrink adalah minuman herbal alami yang dibuat berdasarkan resep tradisional leluhur bangsa Indonesia di masa lampau.

Minuman ini diproses dengan tenologi modern dan dikemas secara praktis plus higienis, sehingga kita bisa tinggal seduh dan mengkonsumsinya. Jangan khawatir karena minuman herbal ini tanpa pengawet dan tidak ada bekas endapannya (sebagaimana jamu-jamu kebanyakan).

Varian rasa Herbadrink tuh banyak sekali. Namun, yang sering saya konsumsi adalah Herbadrink Sari Temulawak.

Minum Herbadrink Temulawak untuk booster menjaga kesehatan.

Yup, saya menyukai minuman temulawak sejak dulu, soalnya khasiatnya bagus sekali untuk kesehatan, antara lain:

  • Temulawak dapat menurunkan kolesterol

Temulawak mengandung atsiri dan kurkuma yang mampu menurunkan kolesterol dalam tubuh kita.

  • Menjaga kesehatan hati

Temulawak dapat menjadi antioksidan yang dapat melindungi hati dari efek makanan yang kita konsumsi.

  • Bisa mengatasi maag

Dengan konsumsi temulawak secara rutin mampu menghilangkan masalah pencernaan, khususnya maag.

  • Menjaga stamina

Sebagai minuman penambah energi.

Cara menyiapkan Herbadrink ini cukup praktis dan cepat yakni dengan cara melarutkan satu saset Herbadrink Sari Temulawak ke dalam +/- 150 ml air panas atau dingin. Aduk hingga rata, kemudian tinggal kita minum/ nikmati.

FYI, selain Sari Temulawak, Herbadrink juga memiliki beberapa varian rasa lain, yakni: Chrysanthemum, Beras Kencur, Kopi Ginseng, Kunyit Asam, dll. Teman-teman kalau mau mencoba minuman ini bisa memilih/ membeli sesuai kebutuhan.

Well, jadi itulah beberapa tips yang saya lakukan selama menjadi active moms di masa pandemi seperti sekarang ini. Semoga postingan ini bermanfaat yaaa moms. Semoga kita semua sehat dan survive dari pandemi ini, aamiin.

April Hamsa

Categorized in: