Selasa lalu, Ayah mendapat kesempatan untuk tes wawancara di salah satu perusahaan yang pernah di-apply-nya. Perusahaan ini masih sejalur sama passion-nya Ayah di bidang Telekomunikasi. Namun, bedanya dari perusahaan-perusahaan terdahulu yang pernah dilamar oleh Ayah adalah perusahaan ini memungkinkan kami untuk boyongan ke Surabaya. Yup, kemungkinan memang Ayah akan menempati posisi di Surabaya atau Balikpapan jika keterima di sana.
Jujur saja ya, kalau Bunda sih kepengennya tinggal di kota rantau. Dengan syarat, akses untuk kesehatan dan pendidikan yang bermutu terpenuhi di sana. Tapi, kalau pilihannya adalah Surabaya dan Balikpapan, ya mungkin Surabaya masih yang terbaik. Nilai plusnya lagi, kota itu adalah tempat Bunda dilahirkan dan dibesarkan. Jika untuk sementara sih, mungkin lebih baik di sana dulu. Pertimbangan utamanya ada bala bantuan dalam mengurus Maxy.
Namun, keinginan untuk hidup mandiri bersama keluarga kecil di rantau masih sangat kuat dalam angan Bunda. Bertemu orang baru, belajar kebudayaan baru, sepertinya menyenangkan. Semoga suatu hari terwujud 🙂 .
-Bunda-
paling enak emang pisah ama keluarga. umek dewe, cepat dewasa jadinya. soalnya deket ortu mah mereka selalu gak tega. dikit2 dibantu, walhasil nggak mandiri deh.
but, apa kata taqdir dan rencana-Nya aja sih… semua disyukuri