K-Link. Kalau mendengar nama bisnis multi level marketing (MLM) tersebut, satu yang saya ingat, yakni minuman Klorofil-nya yang ijo-ijo itu, lho. Dulu pertama kali mengenal produk itu dari sepupu saya yang sudah jadi member K-Link sejak tahun 2007-an (kalau saya tak salah ingat).

Menurut sepupu saya itu, produk Klorofil K-Link sangat bagus buat kesehatan tubuh. Terutama buat membantu ketahanan daya tubuh dan fungsi pencernaan.

Awalnya sih, saya mengira K-Link ini ya sama aja kayak MLM-MLM yang lain. Ternyata, baru-baru ini saya mendapat informasi kalau sebenarnya K-Link ini berbeda dengan MLM-MLM yang lain.

K-Link ternyata merupakan MLM yang memiliki marketing plan yang syariah. Jadi, bisnis yang dijalankan oleh member-member-nya insyaAllah sesuai kaidah hukum-hukum Islam, tidak ada money game di dalamnya. Hal ini tentu saja membuat hati tenang karena semua orang yang bekerja keras menjalankan bisnis ini akan mendapatkan hasil yang halal.

K-Link beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat

Tanggal 11 Oktober 2017 kemarin, saya menghadiri Seminar bertajuk “K-Link Solusi Hidupmu”. Dari seminar tersebut, saya mengetahui bahwa ternyata K-Link sudah berdiri selama 15 tahun lamanya. Selama itu, MLM berbasis syariah ini mengalami banyak perkembangan. Salah satunya adalah perkembangan cara pemasaran/ marketing.

Panggung seminar K-Link Solusi Hidupmu.

Sesuai dengan perkembangan dunia digital, K-Link pun ikut menyesuaikan diri dengan ikut memasarkan produk-produknya secara online. Hal ini sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang ingin menghemat waktu dan tenaga dalam memperoleh informasi mengenai produk-produk kesehatan. Salah satunya produk K-Link ini.

Untuk itu, K-Link meluncurkan mobile apps agar format bisnis K-Link dapat dinikmati oleh distributor dan masyarakat dengan format yang lebih mudah diakses. Dengan demikian, maka produk dan cara bisnis K-Link makin mudah diperkenalkan kepada masyarakat luas.

Menanggapi perkembangan bisnis dan pemasaran K-Link yang dilakukan secara digital ini, CFO Bukalapak M. Fajrin Rasyid yang menjadi narasumber dalam seminar yang dihelat di K-Link Toweritu sangat mengapresiasi. M. Fajrin Rasyid mengatakan bahwa dengan menjalankan bisnis secara digital maka datanya bisa di-tracked, direkam, dan dianalisis sesuai dengan kebutuhan. Jadi, dengan data itu bisnis akan lebih mudah dikembangkan lagi.

M. Fajrin Rasyid juga mengatakan bahwa dengan pemasaran secara digital maka siapapun akan mudah mengetahui informasi mengenai produk yang ditawarkan. M. Fajrin Rosyid yang ternyata juga Co-Founder Bukalapak ini memberi contoh tentang Bukalapak yang bisa diakses dan dimanfaatkan oleh siapapun. Semua orang bisa menjadi pembeli maupun seller di Bukalapak.

CFO Bukalapak M. Fajrin Rasyid mengatakan bahwa bisnis digital akan menguntungkan.

Hal ini tentu saja menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Dengan memanfaatkan teknologi digital, bisnis seperti Bukalapak pun maju pesat. CFO Bukalapak M. Fajrin Rasyid pun mengatakan bahwa peluang K-Link sangat besar dengan memanfaatkan teknologi digital ini. Meski demikian, CFO Bukalapak M. Fajrin Rasyid berpesan supaya para seller tidak mengharapkan hasil yang instan, sebab semuanya memerlukan proses.

Yang saya khawatirkan dari berkembangnya bisnis secara digital adalah banyak yang latah ingin sukses cepat. Padahal bisnis seperti ini juga banyak risikonya. Orang bisa gagal, tantangannya pun banyak, “ kata CFO Bukalapak M. Fajrin Rasyid.

Jadi, teman-teman saat baru memulai bisnis, misalkan berjualan produk K-Link melalui pemasaran dengan memanfaatkan teknologi digital, jangan berharap akan lekas laku dan menghasilkan keuntungan ya? Itu semua tergantung seberapa tangguh kita berusaha mempromosikan produk-produk yang kita jual. Tapi, pasti akan memetik hasilnya kok kalau mau bekerja keras.

Oh ya, dalam kesempatan tersebut CFO Bukalapak M. Fajrin Rasyid juga memberikan tips mengenai bagaimana caranya memulai bisnis apabila terkendala modal dana. CFO Bukalapak M. Fajrin Rasyid mengatakan bahwa sebenarnya itu bukanlah suatu halangan yang berarti untuk memulai binsis. Berikut adalah tips memulai bisnis:

  • Tentukan dulu idenya, kita mau bisnis apa.
  • Cari tim yang sesuai untuk menjalankan bisnis bersama kita.
  • Bikin business plan.
  • Baru tentukan modalnya, sesuai business plan tersebut.

Jadi, enggak selalu harus punya modal gedhe dulu baru menjalankan bisnis. Hal terpenting adalah konsep atau business plan-nya tersusun dan memiliki tim/ rekan yang solid.

K-Link Bisnis yang Berkah

Selain CFO Bukalapak M. Fajrin Rasyid, dalam seminar yang berlangsung malam hari itu, hadir juga Ustad Erick Yusuf (Ustad Erick). Ustad Erick menyampaikan kuliahnya mengenai bagaimana melakukan bisnis yang berkah.

Ustad Erick mengatakan bahwa K-Link adalah bisnis yang halal dan berkah.

Ustad Erick mengatakan bahwa bisnis seperti K-Link yang telah menjadi MLM Syariah ini merupakan usaha kita, manusia untuk “mengurus yang masih hidup”. Artinya, kita menjalankan bisnis K-Link membantu orang lain memenuhi kebutuhannya dengan produk-produk yang sudah jelas halal dan bermanfaat. Begitu pula dengan cara bisnisnya yang sesuai syariat, sangat membantu pebisnis muslim untuk berbisnis sesuai tuntunan agama.

Tuntunan akan membawa kita selamat dalam perjalanan. Seperti saat kita masuk ke masjid pakai kaki kanan duluan, kalau ke toilet pakai kaki kiri. Mengapa begitu? Ada beberapa hal yang tidak perlu dijawab dengan menggunakan logika, namun kita menurutinya. Sami’na wa atho’na. Jawabannya enggak menggunakan logika, tapi keimanan,” kata Ustad Erick.

Ustad Erick juga berpendapat bahwa bisnis MLM Syariah seperti K-Link ini akan mampu membangkitkan ekonomi umat Islam di Indonesia. Tak lupa Ustad Erick memberi pesan kepada member K-Link yang hadir supaya bangga menjalankan bisnis ini, sebab dengan membantu orang lain, maka hidup pun jadi bermanfaat.

Mereka yang sudah berhasil menjalankan bisnis K-Link

Bukan hanya narasumber yang berbicara di atas panggung pada malam hari itu, melainkan juga mereka yang sudah berhasil menjalankan bisnis K-Link. Mereka adalah dua perempuan yang sudah berbisnis K-Link sejak lama, yakni Anisa Permata Sari (Ibu Anisa) dan Ibu Acha.

Ibu Anisa menceritakan success story-nya dalam bisnis K-Link. Perempuan yang aslinya adalah warga negara Taiwan ini berkenalan dengan bisnis K-Link saat usaha yang dirintisnya bersama suami bangkrut. Pada saat itu keluarganya mengalami krisis keuangan, sampai bingung mau menyambung hidup dengan cara apa.

Ibu Anisa menceritakan kisah suksesnya berbisnis K-Link.

Akhirnya, suaminya pun mencoba melamar pekerjaan ke sana kemari, sampai akhirnya mendapatkan pekerjaan. Sementara Ibu Anisa yang waktu itu terkendala berbicara Bahasa Indonesia sangat ingin membantu suaminya mencari nafkah.

Hingga suatu hari ibu Anisa mengenal K-Link dan mulai menjalankan bisnis MLM Syariah ini. Pelan namun pasti bisnisnya berkembang pesat. Suami juga ikut membantu menjalankan bisnis K-Link bersama ibu Anisa, sampai akhirnya memutuskan resign dan full ikut terjun ke bisnis K-Link bersama istrinya. Alhasil kerja keras kedua pasangan suami istri itu menuai hasil.

“Dulu kami enggak punya uang. Sekarang bingung uangnya mau dibeliin apa. Rumah punya, apartemen punya. Jadi, paling sekarang beli tanah. Suami saya kalau pulang dari mana gitu yang dibawa surat tanah. Beli tanah lagi,” cerita ibu Anisa yang membuat hadirin berdecak kagum.

Tak mau kalah dengan Ibu Anisa, Ibu Acha pun menceritakan kisah suksesnya berbisnis K-Link. Tentang bagaimana dulu ibu Acha tinggal di rumah kecil di Depok, sampai sakarang memiliki rumah besar di daerah Pondok Indah, Jakarta.

Ibu Acha mengatakan bahwa pendapatan Crown Director di K-Link setara dengan gaji sebulan direktur BUMN.

K-Link Ladies Beauty Club

Ternyata, bukan tanpa alasan mengapa kedua perempuan yang sukses menjalankan bisnis K-Link tersebut didaulat menceritakan success story-nya. Narasumber terakhir dalam acara seminar itu, yakni Presiden Direktur K-Link Indonesia Dato’ DR. H. MD. Radzi Saleh (Dato’ Radzi) mengatakan bahwa K-Link ingin lebih banyak melibatkan perempuan.

Dato’ Radzi mengatakan bahwa tahun ini K-Link fokus pada LSO.

Penghujung 2017 Klink akan fokus pada LSO atau ladies syariah online atau digital. LSO ini berangkat dari kekurangan program yang bisa mengangkat wanita supuyu mereka bisa sukses,” kata Dato’ Radzi.

Beberapa waktu lalu K-Link sudah membuka Rumah Cantik di Bandung. Lalu, sekarang sudah ada “tempat nongkrong” khusus perempuan di K-Link Tower yang berada di Jl. Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Menurut Dato’Radzi, siapapun boleh ke sana. Bisa nongkrong-nongkrong cantik bersama teman atau menikmati layanan untuk perawatan tubuh dan kecantikan.

Berdasarkan pemaparan dari beberapa narasumber yang hadir, maka dapat disimpulkan bahwa bisnis K-Link memang bisa menjadi “Solusi Hidupmu”. Kita bisa mendapatkan solusi kesehatan melalui produk-produknya, mendapatkan solusi finansial yang berkah dengan menjalankan bisnisnya, serta mendapatkan solusi cantik karena k-Link memang sedang concern memberdayakan kaum perempuan.

Jika teman-teman berminat mendapatkan semua solusi tersebut, mungkin bisa mencari informasi atau mungkin memulai menjalankan bisnis K-Link juga. Informasi tentang K-Link bisa teman-teman dapatkan di:

  • Website:
  • Facebook: www.facebook.com/OfficialKlink/
  • Instagram: @klink_indonesia_official/
  • Twitter: @Official_Klink

April Hamsa

Save

Save