Yuhuuu, moms and dads, siapa yang anaknya tahun depan masuk Sekolah Dasar (SD)? Apa saja nih yang udah disipain selain dana? Belajar membaca dan menulis? Hmmm, betul, sih, tetapi ingat bahwa persiapan masuk SD tuh sebenarnya nggak cuma itu. Ada yang lebih penting, yakni menyiapkan keterampilan hidup sehari-hari, karena anak SD kan sudah dituntut lebih mandiri ya saat di sekolah dibandingkan jenjang sebelumnya? Nah, ngobrolin tentang mengajari anak keterampilan hidup ini, sebagai orang tua, kita bisa lho mulai mempersiapkan si kecil. Salah satunya dengan menerapkan metode Montessori.
Persiapan anak masuk SD bukan sekadar membaca dan menulis saja.
Pernah dengar bukan tentang metode Montessori ini? Saya yakin deh, orang tua zaman now pasti enggak asing dengan istilah “Montessori” ini.
Nah, metode Montessori ini dapat membantu orang tua dalam mengajari anak keterampilan hidup sehari-hari. Salah satunya dengan menerapkan kegiatan practical life di rumah. Dengan begitu, maka, selain si kecil dapat belajar mandiri, secara tidak langsung orang tua pun mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi tantangan di sekolah dan kehidupan nyata.
Apa Itu Montessori Practical Life?
Salah satu fondasi utama dalam metode Montessori adalah keterampilan hidup praktis atau practical life skills. Practical life skills ini mengajarkan anak untuk melakukan tugas-tugas sehari-hari yang biasa dilakukan oleh orang dewasa.
Mungkin pada saat masih sekolah di jenjang sebelumnya, anak banyak mendapatkan bantuan. Misalnya, ketika mengikat sepatu, orang dewasa masih banyak membantu. Nah, kali ini, orang tua bisa mengatakan kepada anak untuk mencoba melakukan semua sendiri.
Merapikan tempat tidur sendiri adalah salah satu practical life skills.
Contoh lain, kita mulai membiasakan anak untuk merapikan tempat tidurnya sendiri setelah tidur, menyiapkan baju yang akan dipakainya sendiri, hingga aktivitas yang bertujuan memberi bantuan kecil, seperti mengambilkan peralatan makan saat mau makan, mengelap meja kalau ketumpahan air, dll. Kita bisa menyesuaikan dengan kesiapan anak, secara fisik maupun mental.
Berbagai aktivitas tersebut akan membantu anak mengembangkan kemandirian, kepercayaan diri, dan kemampuan motorik halus. Selain itu, melalui aktivitas itu anak tidak hanya belajar keterampilan teknis, tetapi juga bagaimana merawat diri mereka sendiri, menjaga kebersihan, dan bertanggung jawab atas lingkungan sekitar mereka.
Dengan begitu ketika masuk ke lingkungan sekolah baru di jenjang SD, anak-anak sudah bisa melakukan semuanya sendiri.
Mengapa practical life skills penting untuk persiapan SD?
Seperti yang saya singgung sebelumnya, bahwa persiapan masuk SD tidak hanya soal kemampuan akademis seperti membaca dan berhitung, tetapi juga tentang membentuk karakter dan keterampilan hidup yang dibutuhkan di sekolah. Itulah sebabnya practical life skills akan menjadi dasar penting dalam persiapan ini karena mereka mendukung penguatan pondasi akademik anak.
Berikut adalah beberapa alasan penting mengapa practical life skills sangat dibutuhkan anak buat persiapan masuk SD:
-Mengasah keterampilan motorik halus dan kasar
Kegiatan seperti merapikan meja atau mengikat sepatu melatih keterampilan motorik halus dan kasar, karena anak terbiasa menggunakan tangannya buat beraktivitas. Aktivitas ini sangat penting karena mengembangkan kemampuan yang mendasari kemampuan menulis, menggambar, dan aktivitas fisik lainnya di sekolah.
-Membangun pondasi akademik
Aktivitas praktis seperti mencuci piring atau menyusun barang secara tidak langsung mengajarkan konsep urutan, penghitungan, dan bahasa. Misalnya, saat menyusun alat makan atau berbicara tentang kegiatan yang dilakukan, anak melatih kemampuan berhitung dan memperkaya kosa kata mereka.
-Mengembangkan kemandirian dan tanggung Jawab
Kegiatan praktis Montessori membantu anak menjadi lebih mandiri dengan memberi mereka tanggung jawab. Hal ini penting untuk mempersiapkan mereka menghadapi rutinitas sekolah yang lebih terstruktur, di mana mereka harus mengelola waktu dan tugas secara mandiri.
-Mengajarkan kemampuan sosial dan emosional
Aktivitas practical life juga mengajarkan keterampilan sosial dan emosional. Anak belajar bekerja sama, mengatasi konflik, serta mengatur emosi mereka saat menghadapi tantangan, seperti frustrasi atau harus menunggu giliran.
Montessori Practical Life Activities untuk persiapan SD
Berikut beberapa contoh Montessori practical life activities yang bisa diterapkan di rumah sebagai bagian dari persiapan anak masuk SD:
- Merapikan tempat tidur
- Mencuci piring dan peralatan makan
- Menyiram tanaman
- Mengikat sepatu
- Menata mainan atau buku
- Mencuci tangan dengan benar
- Menyiapkan makanan sederhana (misalnya membuat roti lapis atau memotong buah)
- Menyapu lantai
- Memasukkan pakaian kotor ke keranjang
- Menyusun meja makan
- Menyiram bunga atau merawat kebun kecil
- Mengambil dan menyimpan alat tulis
- Menggunakan alat makan dengan benar (sudu, garpu, pisau)
- Mengeringkan piring atau peralatan makan setelah dicuci
- Membantu membereskan mainan setelah selesai bermain
Tips Mengajarkan Practical Life Skills di Rumah
Tentu saja, bukan hal yang mudah mengajari anak practical life skills di rumah, karena mungkin ada anak-anak yang belum terbiasa melakukannya. Namun, dengan konsistensi dan kesabaran, orang tua bisa kok membuat anak-anak menjadi lebih mandiri.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa orang tua lakukan buat mengajarkan practical life skills pada anak:
-Letakkan barang-barang yang mudah dijangkau anak agar mereka bisa melakukannya sendiri
Pastikan barang-barang yang dibutuhkan anak untuk melakukan aktivitas sehari-hari berada dalam jangkauan mereka. Misalnya, letakkan piring, gelas, atau peralatan kebersihan di rak rendah. Dengan cara ini, anak dapat belajar untuk mandiri dan mengembangkan rasa percaya diri saat mereka bisa mengambil dan menggunakan barang tersebut tanpa bantuan.
-Ajarkan tugas mudah terlebih dahulu sebelum beralih ke yang lebih kompleks
Untuk tugas-tugas di rumah memang sebaiknya diajarkan sesuai dengan kesiapan fisik dan mental anak. Ajari anak melakukan tugas yang mudah dan menyenangkan dahulu, baru kemudian bisa naik levelnya dengan memberi anak pekerjaan rumah yang lebih sulit.
Ajari anak pekerjaan rumah sesuai kemampuan fisik dan mentalnya.
-Sabar dan beri anak kesempatan untuk berlatih tanpa tekanan
Dalam mengajari anak mengenai practical life skills sebaiknya jangan memaksa anak harus bisa saat itu juga. Beri kesempatan kepada anak untuk mencobanya dahulu sampai benar-benar menguasainya. Jangan lupa memberikan apresiasi saat anak sudah mau melakukan tugas-tugas tersebut.
Pakai alat dan bahan buat belajar yang aman buat anak.
-Pastikan alat yang digunakan aman dan sesuai dengan kemampuan anak
Pilih alat-alat yang tidak membahayakan dan mudah digunakan oleh anak. Misalnya, gunakan gunting tumpul untuk memotong kertas atau sapu kecil yang ringan untuk membersihkan lantai. Alat yang sesuai memastikan anak dapat melakukan tugas dengan aman sekaligus meningkatkan keterampilan motorik mereka.
-Tunjukkan cara melakukan aktivitas dengan benar agar anak bisa meniru
Anak adalah peniru ulung. Apabila orang tua memberikan contoh bagaimana melakukan practical life skills secara konsisten, maka anak-anak juga akan meniru dan melakukannya dengan baik.
Itulah moms and dads, sedikit pengetahuan mengenai practical life skills atau kegiatan praktis kehidupan dengan metode Montessori. Harapannya, dengan menerapkan kegiatan praktis kehidupan menggunakan metode Montessori ini di rumah, maka kita tidak hanya mempersiapkan anak untuk masuk sekolah dasar, tetapi juga membantu mereka tumbuh menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan percaya diri.
BTW, apakah moms dan dads ingin tahu lebih banyak tentang Montessori dan cara mengaplikasikannya di rumah? Moms and dads dapat mempertimbangkan mengikuti pelatihan dari lembaga terpercaya seperti Sunshine Teachers’ Training. Ikuti pelatihan Montessori mereka dan dapatkan panduan lengkap untuk membimbing tumbuh kembang si kecil!
April Hamsa
Mengajarkan kemandirian seperti metode Montessori ini saya temui ketika anak majikan di Taiwan masuk kelompok bermain dan TK. Dari pagi sampai malam anak memang diajarkan bagaimana hidup mandiri dan bisa mengerjakan kebutuhan dasar manusia secara mandiri juga.
Setelah masuk primary school, anak udah lebih bisa mengontrol emosi dan bisa mengerjakan pekerjaan lainnya juga
Kegiatan pembelajaran Practical Life Skill yang dikemukakan Maria Montessori yaitu keterampilan praktis yang tidak hanya sekedar mengajarkan keterampilan saja, akan tetapi juga membantu mengembangkan rasa tenang, konsentrasi, bekerja sama, disiplin, dan kepercayaan pada diri sendiri.
Bener itu kak. Harus ajarkan anak mandiri dan mengerjakan sesuatu dirumah seperti bereskan kamar dan lainnya. Ortu harus terapkan praktekkan langsung
Setuju sekali kak karena ternyata penting banget mengajarkan kegiatan beberes rumah sama. Anak anak ya
Anak memang perlu dilatih dan dibiasakan kemandirian sejak kecil agar dia terbiasa di masa depan. Mempersiapkan anak masuk SD bukan cuman mempersiapkan kemampuan membaca atau menulis saja tapi lebih ke kemandirian anak
Setuju. Malah waktu kurikulum merdeka kemarin kan, bukan carlistung yang diutamakan, tapi akhlak
Kesabaran dalam menerapkan Montessori ini kepada si kecil perlu dilakukan orangtua ya. Apalagi kalo bisa dipraktikkan juga sama orangtuanya, sehingga si kecil bisa melihatnya dan meneladaninya
Penting banget practical life, jgn sampai pas SD masih pipis/pup di celana krn anaknya ga mau ngomong ke gurunya, ini sering kejadian, kasian gurunya.
Sangat menginspirasi! Aktivitas-aktivitas praktis ini tidak hanya mengajarkan keterampilan hidup, tapi juga membangun kepercayaan diri anak sejak dini. Saya pasti akan mencoba beberapa ide ini di rumah.
Bagus ini metode Montessori yang mengajarkan practical life skill yang akan berguna bagi anak yang akan masuk SD dan membantu tumbuhbkembang mereka menjadi anak kreatif, mandiri dan percaya diri.
Seingatku dulu waktu anakku masuk elementary school di Amerika, meski sudah pasti diterima di SD Negeri sesuai zonasi tempat tinggal kami (asal syarat usia mencukupi) kami juga diminta mengisi data diri termasuk kemampuan anak, seperti sudah tidak lagi pakai diapers, sudah bisa makan/minum sendiri, bisa ke toilet sendiri..dll dst , semacam metode Montessori sepertinya ya
Dan senangnya ada pelatihan dari lembaga tepercaya seperti Sunshine Teachers Training unyuk mendapatkan panduan lengkap terkait metode Montessori ini untuk tumbuh kembang si kecil
Kenapa yaa.. anak-anakku tu sukanya di practical lifeskills tertentu aja, gituu..
Apa memang begitukah?
Anakku yang pertama ini seneng bebersih.
Jadi pas dari kecil memang suka gaperlu disuruh, tiba-tiba uda beresin kamar, ngelap meja, dan anaknya detiill banget. Sering gemeess karena suka ngabisin tisu kaan..
Kalo si anak kedua, senengnya “main” di dapur.
Jadi eksperimen masakan.. Ga takut panas ((kami pake kompor listrik, jadi mainannya gak ada api, tetep bahaya kalo anaknya masak yang ada hubungannya sama minyak panas, dll))
Memang practical lifeskills ini bisa jadi anak meniru kedua orangtuanya dan kalau aku lihat jadi tergantung karakter anak juga yaa.. mereka seneng melakukan apa.
Nah ini Mak Dem, saat ini aku jg fokus untuk ajarkan practical life skill terlebih usia2 masuk SD bonus menurutku jika anakku jg bisa mengimbangi pelajaran sekolah namun skill spt ini justru yang saat ini aku gembleng. Alhamdulilah kini Ayi yang baru kls 1 SD sdh bisa cuci piring, masak telor, sdh cekatan bisa prepare kebutuhan sekolahnya sendiri.
Mbak pelatihan dini buat anak ini ternyata penting banget ya. Duh apalah kadang kita terlalu sayang sama anak jadinya nggak ngebolehin ngerjain pekerjaan rumah ya
Sepakat sekali bahwa untuk persiapan anak masuk sekolah dasar itu tidak hanya masalah biaya, baca, dan tulis. Tapi ada hal lain yang juga tak kalah pentingnya yaitu practical life agar anak tumbuh menjadi anak yang mandiri dan siap untuk bersosialisasi dengan lingkungan baru di tingkat SD
melatih kemandirian emang penting banget diajarkan sejak anak-anak. biar mereka nggak kaget waktu udah gede. soalnya ngajarin kemandirian kalo udh remaja itu susah sekaliii. karna adekku gtu wkwk. aku sering denger nih metode montessori
Montessori ini udah saya ketahui sejak anak-anak saya masih kecil. Tapi, memang dulu belum tau tempat pelatihannya. Akhirnya coba dipraktekan sendiri aja. Tentu akan lebih membantu kalau ada lembaga terpercaya, ya. Karena seringkali saya kebingungan saat itu karena harus belajar sendiri
Baca artikel ini bikin saya tertawa-tawa geli teringat masa lalu. Dulu anak saya pas bocil senang banget diajari lyfe skill. Memasang sarung bantal guling, menyapu, dll dilakukan dengan antusias walaupun hasilnya yaaa gitu deh. Eeeh makin besar makin berkurang antusiasmenya. Memasang sarung bantal dilakukan dengan njegadul bin manyun. 😌😆
Wah ini luar biasa penting sih untuk calon orang tua ataupun yang sudah jadi orang tua dan punya anak usia emas. Montessori ini bisa bikin anak lebih mandiri, kreatif, dan lebih mampu menghadapi tekanan yang pastinya akan berguna untuk belajar dan performa akademik di sekolah
Oh hal-hal seperti ini ternyata harus diajarin sejak dini ya kepada anak. Bener juga sih, practical life skill ini bakal berguna banget buat mereka termasuk nanti ketika bersosialisasi di sekolah
Artikel ini membuka mata banget, kalo, persiapan anak masuk SD itu nggak cuma soal belajar baca & nulis aja, tapi juga ngajarin keterampilan hidup sehari-hari. Aktivitas sederhana kayak merapikan tempat tidur atau cuci piring ga kalah penting nya. Itu jg bisa bantu anak lebih mandiri & siap dalam bersekolah.
anak-anak saya di rumah, yang cowok saya tugaskan untuk menyapu lantai dan membuang sampah. Untuk anak gadis tugasnya mencuci piring. dna juga mereka bertanggung jawab mebersihkan kamar mereka sendiri. Memang penting banget mengajarkan mereka pratical life skill ni sejak dini ke anak-anak.
sangat relevan dan bermanfaat banget nih bagi orang tua yang ingin mempersiapkan anak-anak mereka dengan cara yang lebih holistik dan menyenangkan.
Sekarang orang tua berlomba lomba memverikan yang terbaik buat anaknya soal pendidikan. Salah satu tempat terbaik buat pendidikan usoa dini motessori c kalo kataku.. cuman lumayan aja dukungan kantongnya hehehe
Menarik sekali artikelnya, menjadikan wawasan baru bagi saya