Lebaran tibaaa. Tahu kan lebaran tuh identik dengan apa? Yak, betul! Lebaran di Indonesia biasanya tak jauh-jauh dari mudik ke kampung halaman. Meski demikian, sebenarnya, saya dan keluarga tuh enggak ada rencana mudik lebaran tahun ini. Eh, ndilalah dapat rezeki mendadak road trip Jakarta-Surabaya. Ini merupakan pengalaman pertama saya dan keluarga mudik Jakarta-Surabaya melewati jalan tol yang Panjang itu 😀 .

Jadi, ceritanya, sebenarnya saya dan keluarga dapat kesempatan mudik gratis naik kereta api dari salah satu brand produk sabun cuci. Namun, karena suatu hal, ternyata kendaraan mudik saya diganti mobil beserta driver-nya. Uang tol, bensin, dll juga ditanggung.

Padahal, tadinya kalau pun terpaksa brand cancel pun saya enggak keberatan, kok. Soalnya, mudiknya kan mendadak tuh. Eh, ternyata, malah dikasi fasilitas yang menurut saya sih udah sangat lebih banget ya. Yawda, bismillah, enggak kami tolak.

Pagi-pagi buta, selepas Subuh, pukul 05.00 WIB, sesuai request, Pak Driver menjemput kami di depan rumah. Hmmm, ya alhamdulillah blessing in disguise, saya enggak perlu jalan lagi ke stasiun seperti rencana awal. Sampai kota tujuan pun, nanti langsung di-drop depan rumah.

Anak-anak pun begitu kooperatif hari itu. Mungkin karena mereka lebih excited mudik daripada kami. Soalnya bisa ketemu kakek neneknya.

Pak Driver yang terlihat cukup berpengalaman dan professional pun segera membawa kami masuk gerbang tol. Dalam hati saya membatin, “Wah, dulu saya selalu penasaran gimana sih rasanya mudik via jalur darat. Alhamdulillah dapat kesempatan tak terduga kayak gini, sekarang.”

Saya jadi merenung kembali, “Oh iya ya, Tuhan tuh suka tiba-tiba menjawab keinginan kita tanpa terduga. Saya jadi makin yakin, doa-doa lain yang saya panjatkan atau bahkan mungkin saya sudah lupakan bukan tidak mungkin kelak akan dikabulkan.”

Perjalanan mudik yang kami lakukan H-3 lebaran tersebut cukup lancar. Hampir enggak ada insiden apapun di jalan. Macet juga enggak terlalu, ya? Soalnya, pihak berwenang memberlakukan jalur contra flow hari itu. Bahkan, seharian di jalan rasa-rasanya lajur arah Surabaya-Jakarta tuh sepertinya tertutup buat mereka yang ke arah Jakarta.

Palingan, kalau ada sedikit padat tuh di depan pintu tol Cikampek, karena dari sini sepertinya para pemudik dari Jakarta berkumpul untuk ke luar propinsi/ luar kota. Kepadatan kedua adalah ketika kami baru masuk tol Kali Kangkung di sekitar Kota Semarang.

Lalu, keramaian yang sebenarnya terdapat di rest area. Beberapa rest area sempat kami skip karena enggak bisa memarkir mobil.

Namun, alhamdulillah, bisa menemukan rest area yang lumayan lowong. Pertama, waktu itu karena masih pagi, sehingga bisa numpang ke toilet. Parkiran pun langsung dapet.

Rest area yang kedua, sempat membeli onigiri buat Dema yang tiba-tiba mokel alias membatalkan puasanya. Di sini saya mendapatkan minuman air mineral gratis dari mbak-mbak Indomaret.

Lalu, ketika Maghrib, ini nih yang agak susah mendapatkan rest area. Baru bisa dapat di Boyolali. Di sini kami berbuka puasa. Makanan tampak habis di sana. Namun, alhamdulillah masih bisa memesan makanan seperti Rawon, Soto, dan Nasi Goreng. Harganya memang sedikit lebih mahal, namun kami enggak yang digethok gitu, sih. Makan berempat termasuk minum habis Rp. 146.000,-00. Masih wajar kan?

Setelah buka puasa, kami mampir beberapa rest area yang lain hanya untuk minum dan mengistirahatkan badan. Kemudian, lanjut melaju menuju ke Surabaya.

Kami sekeluarga tiba di Surabaya pukul 23.00 WIB. Alhamdulillah, akhirnya bisa berlebaran bareng keluarga. Sungguh pengalaman yang tak akan kami lupakan sih, mendadak road trip ke Surabaya dari Jakarta ini 😊 .

April Hamsa

 

Categorized in: