Haaaiii, siapa yang sampai ke postingan ini karena tertarik dengan informasi beasiswa pendidikan dari JNE? 😀
Iyaaaa, teman-teman enggak keliru baca info, kok. Perusahaan JNE yang bergerak di bidang logistik itu ternyata concern juga di bidang pendidikan. Salah satunya dengan memberikan donasi beasiswa kepada siswa-siswi SMK. Baru-baru ini, mereka yang beruntung adalah yang bersekolah di SMK Bakti Karya (SBK) Parigi, kabupaten Pangandaran, propinsi Jawa Barat.
Namun, sebelum saya menginformasikan lebih lanjut mengenai beasiswa pendidikan JNE untuk anak SMK ini, saya mau ngajakin teman-teman berdiskusi tentang Kurikulum Merdeka Belajar di SMK dulu ya 😀 .
Sekilas tentang Kurikulum Merdeka
Merdeka belajar.
Dua kata itu belakangan tak asing di kalangan pendidik, pelajar, hingga orang tua yang anaknya masih usia sekolah. Yeah, tahun ajaran baru sekarang mulai menggunakan kurikulum baru, yakni Kurikulum Merdeka Belajar (Kurikulum Merdeka).
Karakteristik Kurikulum Merdeka antara lain:
- Pembelajaran di sekolah diharapkan bisa menjadi sarana pengembangan soft skills dan karakter para siswa.
- Lalu, pembelajaran berfokus pada materi yang essensial/ penting, sehingga guru bisa mengajar lebih mendalam dan tidak terburu-buru.
- Guru bisa lebih bebas untuk memberikan materi pembelajaran dengan menyesuaikan kemampuan siswanya dan bisa melakukan penyesuaian dengan beberapa pelajaran lain, seperti misalnya muatan lokal.
Kurikulum Merdeka memfasilitasi pembentukan soft skills dan karakter anak.
Kalau memperhatikan karakteristik tersebut, sepertinya Kurikulum Merdeka ini cocok diterapkan di masa sekarang ya, di mana saat ini adalah masa transisi, setelah sebelumnya anak-anak lebih banyak belajar dari rumah akibat pandemi Covid-19.
Namun, menurut saya, Kurikulum Merdeka ini kalau diterapkan agak lama pun masih relevan. Mengingat kemampuan atau pencapaian belajar setiap anak, walaupun sama-sama belajar di sekolah, tetapi sebenarnya tidak sama.
Dengan kurikulum ini, sepertinya guru akan lebih bebas membimbing anak didiknya. Bisa lebuh mudah menyesuaikan materi yang menyesuaikan dengan kemampuan si anak, tanpa mengesampingkan target-target belajar setiap tahun.
Kurikulum Merdeka di SMK
Tak hanya sekolah umum, namun sekolah kejuruan atau yang salah satu jenjangnya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) juga mulai memakai kurikulum ini. Namun, karena masih baru, sepertinya pengaplikasiannya di setiap SMK masih bertahap ya.
BTW, berbicara tentang SMK, tahu enggak sih, bahwa belakangan ketertarikan anak-anak untuk masuk SMK bertambah, lho. Kalau melihat data dari katadata.co.id yang dibuat pada bulan April tahun lalu, berikut adalah alasan mengapa SMK makin diminati:
- Prospek kerja bagus;
- Pilihan jurusan banyak;
- Jurusan diminati;
- Langsung kerja;
- Biaya murah.
Itulah kelima alasan teratas mengapa makin banyak yang tertarik melanjutkan pendidikan ke SMK.
Sumber: katadata.co.id.
Nah, untuk mendukung kualitas anak-anak SMK, maka Kurikulum Merdeka pun juga diberlakukan di SMK. Kurikulum Merdeka akan menyebabkan beberapa perubahan, antara lain:
- Akan ada beberapa keahlian yang bisa langsung dipilih siswa dan itu sudah sesuai dengan dunia kerja yang sesungguhnya.
- Materi yang diajarkan di sekolah bentuknya seperti project based learning dengan proporsi pelajaran yang menyesuaikan dengan program keahlian.
- Guru atau instruktur yang mengajar dituntut memiliki kompetensi setara dengan yang dimiliki mereka yang berkecimpung di dunia kerja sesungguhnya. Misalnya, nanti sekolah juga akan mendatangkan praktisi langsung ke sekolah.
- Sarana dan prasarana sekolah dibuat sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
- Terdapat kerja praktik lapangan yang waktunya cukup panjang. Untuk SMK yang masa belajarnya tiga tahun minimal kerja praktik enam bulan, sedangkan buat yang sekolahnya empat tahun bisa sampai 10 bulan kerja praktik.
Dengan demikian kita bisa mengetahui bukan, bahwa, anak-anak SMK akan langsung mendapatkan keterampilan khusus sesuai minatnya yang bisa dipakai langsung di dunia kerja begitu mereka lulus. Namun, jika mereka tidak langsung bekerja, anak SMK juga masih punya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi untuk mengasah kemampuan mereka, baik secara teori maupun praktik.
Beasiswa pendidikan dari JNE untuk SMK
Dalam upaya mendukung anak-anak SMK meraih cita-citanya, seperti yang saya bilang sebelumnya, JNE memberikan beasiswa pendidikan untuk anak SMK, khususnya SMK Bakti Karya (SBK) Parigi Pangandaran.
Hal ini sebenarnya tidak lepas dari tagline JNE yakni “Connecting Happiness” yang membuat JNE berupaya mengantarkan kebahagiaan. Kali ini kebahagiaan di bidang pendidikan berupa donasi beasiswa untuk SBK Parigi Pangandaran.
Presiden Direktur JNE, Bapak M. Feriadi Soeprapto mengatakan bahwa dalam menjalankan bisnis, JNE akan tetap memberikan kebahagiaan bagi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan sesuai dengan semangat sesuai tagline “Connecting Happiness”.
“JNE akan berkomitmen untuk terus memberikan manfaat yang seluas-luasnya dan sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah memfasilitasi kegiatan belajar mengajar dengan keunikan dan kekhasan siswa-siswi SMK Bakti Karya Parigi Pangandaran yang berasal dari berbagai suku dan daerah Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke,” kata Bapak M. Feriadi Soeprapto pada saat acara silaturahmi dengan beberapa pengajar dan anak-anak SBK Parigi Pangandaran di ballroom kantor JNE Jl. Tomang Raya 11, Jakarta Barat pada tanggal 19 Juli lalu.
Acara silaturahmi JNE dengan guru dan murid SBK Parigi Pangandaran.
Oh iya, FYI, sekilas tentang SBK Parigi Pangandara ya. Jadi, yayasan yang menaungi sekolah ini setiap tahunnya selalu menerima berbagai murid dari Sabang hingga Merauke, karena SBK memiliki program beasiswa penuh bagi anak-anak yang ingin mengenyam pendidikan di sekolah ini. Semua anak dari seluruh penjuru Indonesia berkesempatan bersekolah di SBK ini dengan beasiswa. Itulah sebabnya murid yang bersekolah di sana berasal dari latar budaya yang beragam, sesuai prinsip Bhineka Tunggal Ika.
SBK yang berdiri sejak tahun 2016 ini memang terkenal sebagai sekolah multikultural. Tahun ini, SBK Parigi Pangandaran memasuki angkatan ke-7 kelas multikultural yang berasal dari 7 kota, yakni Jayapura, Sorong, Ambon, Kupang, Ujungpandang, Palembang, serta Pekanbaru.
Dengan kelas multikultural ini, mereka yang belajar di sini tak hanya mendapatkan materi pelajaran secara kontekstual, namun juga belajar tentang kerukunan hidup, empati, dan hal-hal lain yang bisa bermanfaat sebagai bekal saat mereka sudah terjun langsung ke masyarakat nanti.
Pegiat literasi Kang Maman Suherman yang hadir dalam acara silaturahmi juag, kemudian memberikan notulensi dengan menyampaikan beragam inspirasi. Menurut Kang Maman Suherman di Indonesia ini ke-Bhineka Tunggal Ika-an itu sangat luar biasa, berbeda bahwa kita satu dengan keberagaman ini dan tidak Bhineka maka tidak Indonesia. Jika hal ini terus dipupuk, maka semangat berbagi tanpa memandang perbedaan latar belakang agama, budaya, dll akan terus eksis di Indonesia.
Salah satu yang membuat JNE memberikan beasiswa kepada anak didik di SBK juga karena SBK menjunjung keragaman latar belakang ini. Dengan kolaborasi JNE dan SBK, diharapkan akan membawa kebaikan juga di masa mendatang.
Ada beberapa hal yang membuat beasiswa pendidikan JNE yang didonasikan ke SBK Parigi Pangandaran ini berbeda dengan beasiswa lainnya, yakni:
-
Beasiswa full
Beasiswa yang diberikan adalah beasiswa penuh dari mulai anak sekolah hingga lulus sekolah (3 tahun).
-
Terbuka untuk semua masyarakat Indonesia
SBK Parigi Pangandaran yang diajak berkolaborasi oleh JNE selama ini sudah terkenal sebagai yayasan pendidikan yang menerima siswa-siswi dari seluruh penjuru nusantara. Jadi, siapapun kalau mau bersekolah di SBK memiliki kesempatan sama mendapatkan beasiswa dari JNE.
-
Transparansi beasiswa
Akses beasiswa bersekolah di SBK Parigi Pangandaran dilakukan terbuka, transparan, dengan melibatkan publik seluas-luasnya.
Itulah teman-teman sedikit info mengenai beasiswa pendidikan JNE untuk anak SMK, khususnya untuk anak-anak yang mendaftar di SBK Parigi Pangandaran. Buat yang ingin tahu informasi lebih lengkapnya silakan menghubungi media sosial JNE di Instagram: @jne_id
Semoga informasi ini bermanfaat ya 🙂
April Hamsa
Sumber referensi:
- https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-594930376/kurikulum-merdeka-jenjang-smk-berikut-6-komponen-yang-berubah
- https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2021/03/kemendikbud-luncurkan-merdeka-belajar-kedelapan-smk-pusat-keunggulan
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/04/23/smk-makin-diminati-masyarakat-apa-alasannya
Sakjane wingi aku jg ada wacana daftarkan Sidqi ke SMK
Tpi bocahe kayaknya masih blm sreg.
Ya wis, sekarang sekolah di SMA yg ada prog
Vokasinya.
Jadi ttp ada latihan utk masuk dunia kwrja.
Wahhh JNE KEREN SANGAAT😍😍😍
Bisa membantu meringkan biaya orangtua kalau dapat beasiswa dapat dari JNE
Wah JNE merambah seantero negeri juga melalui program pendidikan ya ini,udah gitu SBK Parigi Pangandaran terbuka juga ya sebagai sekolah yg siswanya mendapatkan beasiswa dari JNE, terbuka jadi enak buat yg memilih dan terpilih
Bagus ya, materi yang diberi disesuaikan dengan kemampuan para siswa.
Jadi kalau misalnya ternyata melampaui, nah kan bisa dinaikkan lagi levelnya, sehingga makin semangat belajarnya.
Semakin salut sama JNE yang terus mewujudkan Connecting Happiness untuk sesama, semoga dengan adanya Program ini akan lebih banyak anak bangsa yang maju dan bertambah semangat dalam menuntut ilmu
Sejak anak kecil saya sudah memasukkan pemahaman lebih baik masuk SMK karena lebih mengolah skill. Tapi mereka juga harus sudah menemukan minatnya dan enjoy dengan itu. Satu anak sudah masuk SMK pilihannya sendiri dan ia sekarang sedang PKL. Satu anak sedang kami arahkan agar menemukan SMK yang menurut dia paling pas untuk tahun depan. Semoga tahun depan sudah banyak SMK yang dapat beasiswa JNE ya
Diriku juga kebetulan jebolan SMK, hahaha. btw kalo SMK itu lebih banyak prakteknya udah gt ada periode dimana kita harus magang nyari kerjaan, dimana kita ntar pas kerja gak kaget , beradaptasi dengan dunia pekerjaan yang kerjas hahaha
semoga dengan adanya beasiswa dari JNE ini makin memantapkan anak yang kepengen dapat skill dan siap kerja semakin banyak karena Indonesia butuh banyak pekerja terlatih yang handal
Nah kalau ada beasiswa seenggaknya anak2 lebih serius ya sekolahnya karena dibiayai harus membanggakan dan sesuai ekspektasi. Karena SMK bagus, tapi rata2 jg nganggur, ini faktanya. Sedikit yg mau maju. Smoga termotivasi
Semoga beasiswa JNE nanti ke banyak SMK lain juga ya. Dan ngomong-ngomong, kalau anak memang sudah tahu passionnya apa, masuk SMK udah betul ya. Mana bisa langsung kerja juga
Pilih masuk SMK sebenarnya bbagus jg, soalnya siswa langsung dibekali dengan keterampilan yang kedepannya bisa memudahkan mendapatkan pekerjaan. Keren ya mba JNE ngasih beasiswa. Good luck
Masya Allah JNE makin inovatif aja bantu di berbagai bidang, semoga program ini lancar dan banyak ditangkap oleh anak2 muda skrg utk dapat pendidikan
Keren banget sih kurikulum merdeka ini karena bisa menyesuaikan kemampuan belajar siswa. Guru pun lebih santai. Udah gitu kurikulum ini juga fokus ke soft skill dan karakter. Sehingga bisa mengarahkan anak ke minat dan bakatnya. Katanya sih ini seperti di luar negeri.
Alhamdulillah,
perhatian yang besar untuk generasi penerus bangsa, ini bagus sekali. Memberikan semangat untuk anak-anak hanya fokus pada inovasi dan mengembangkan kemampuan saat bersekolah di SMK.
Aku masih meraba-raba gimana perubahan kurikulum belajar di SMK dengan Kurikulum Merdeka. Soalnya kan di SMK emang udah penjurusan ya sejak awal kelas 1, jadi udah sesuai minat anak. Trus mau dikhususkan gimana lagi? Eh gimana sih aku bingung bahasanya. Hahaha.
Tapi yang jelas keren lah JNE, ada aja programnya buat connecting happiness 🙂