Siapa yang memiliki investasi, entah itu berupa saham, reksadana, emas, properti, atau mungkin asuransi unitlink? Barangkali, di masa pandemi ini bertanya-tanya, “Apa kabar ya investasi di masa kayak gini? Masih amankah untuk dilakukan?” Nah, berkaitan dengan hal itu, kali ini saya mau sharing tentang online gathering yang membahas tema investasi, yang saya ikuti pada tanggal 16 Juni kemarin. Sesuai temanya, online gathering tersebut juga memberikan beberapa solusi atas kekhawatiran mengenai investasi plus tips aman memilih investasi di masa pandemi.

Yaaa, tak bisa dipungkiri pandemi yang terjadi meluluhlantakkan banyak sektor. Salah satu yang paling terlihat kena dampaknya ya sektor ekonomi. Banyak perusahaan gulung tikar, PHK yang tak terhindar, kemudian pedagang-pedagang mengeluh rugi, dll. Meski demikian, banyak yang bilang bahwa di masa pandemi sekarang ini, mereka yang enggak terlalu terdampak adalah orang-orang yang memiliki investasi. Benarkah?

Benar atau enggaknya ntar kita simpulkan bareng-bareng yaaa 😀 . Sebelumnya, saya mau cerita dulu nih tentang pendapat beberapa teman saya soal investasi ini.

***

Enak ya yang punya investasi dan dana darurat, masa pandemi kayak sekarang enggak terlalu ngefek,” celetuk salah seorang teman di grup chattingan pada suatu waktu.

Ah, enggak juga. Kena efeknya juga, lha. Kemarin aku jualin emasku supaya bisa nyimpen cash. Pas harga lagi tinggi,” sanggah yang lain.

Lho kenapa dijualin? Emang segitu perlunya sampai dijadiin cash semua?”

Ya enggak sih. Khawatir nanti kalau ada apa-apa malah susah nyairinnya. Ya mending jualin aja semua dulu, deh. Ntar kalau kondisi udah baikkan, investasi lagi.”

Jadi, stop investasi atau lanjut?

Panik! Yes, sepertinya itu kali ya yang dirasakan oleh teman saya itu, walaupun dia udah punya “simpanan” atau investasi. Soalnya, kondisi seperti pandemi ini bener-bener baru dan semua orang meraba-raba apa yang mesti dilakukan saat ini. Termasuk dalam hal berinvestasi.

Jadi, teman-teman, sebenarnya mereka yang berinvestasi juga ada yang panik. Banyak orang kebingungan, sebaiknya dana investasinya dicairkan atau dibiarkan atau malah “nekat” nambah investasi lagi? (Pilihan yang terakhir ini sepertinya akan diambil oleh mereka yang enggak panik berinvestasi saat pandemi).

Kalau teman-teman (yang punya investasi juga) bagaimana?

Kalau saya pribadi, yang baru belajar investasi, terus terang masih santuy. Mengapa? Soalnya, saya niat investasi itu emang untuk jangka panjang, sehingga sudah siap kalau belum menikmati hasilnya sekarang. Makanya, saya tidak kepikiran untuk mencairkan dana investasi saya itu sih kemarin-kemarin (selain, karena emang belum banyak juga sih, hehe).

Lalu, alasan kedua adalah karena saya merasa telah memilih produk investasi yang aman. Perusahaan yang mengelola investasi saya juga alhamdulilah di masa pandemi ini enggak terdengar kabarnya oleng atau gimana-gimana, jadi masih survive. Hehehe.

Yup, teman-teman, menurut saya faktor produk investasi ini emang penting kita pertimbangkan, sebelum kita memutuskan mau narik investasi kita atau lanjut atau nambah. Eh, ini opini pribadi saya sih, kan saya bukan ahlinya. Namun, dari online gathering yang bahas soal investasi yang saya ceritakan tadi, ternyata pendapat saya dibenarkan lho #uhuks.

Ada yang kepengen tahu lebih lanjut mengenai pembahasan investasi di online gathering tersebut? Baeklah, buat yang ingin tahu bisa lanjut baca yaaa. Saya akan coba sharing rangkuman dari online gathering tersebut melalui tulisan ini.

Investment Highlight and Market Outlook” online gathering

Oh iya, FYI, online gathering yang saya ikuti tersebut diselenggarakan oleh Prudential Indonesia bersama Eastpring Investments Indonesia (Eastpring Indonesia), salah satu perusahaan Manajer Investasi, gitu. Tema online gathering-nya tepatnya adalah ‘Investment Highlight and Market Outlook”.

Ada tiga pembicara yang sharing kala itu, yakni:

  • Chief Investment Officer Prudential Indonesia, Novi Imelda (Ibu Novi)
  • Chief Executive Officer Eastpring Indonesia, Alan T. Darmawan (Bapak Alan)
  • Chief Investment Officer Eastpring Indonesia, Ari Pitojo (Bapak Ari).

Dalam kesempatan itu, persis dugaan saya sebelumnya tadi, Ibu Novi menyarankan kepada masyarakat untuk mengambil langkah tetap berinvestasi. Mengapa? Jawabannya supaya investasi tersebut dapat mencapai hasil yang lebih optimal lagi karena dilakukan dalam jangka waktu yang cukup panjang.

Yeah, namanya juga investasi ya teman-teman, beda dengan tabungan. Orang biasanya berinvestasi karena emang ingin disimpan dalam jangka waktu lama sebelum memetik hasilnya. Namun, ya itu tadi, kudu memilih produk yang tepat, juga jasa pengelola investasi kita yang profesional dan amanah.

Sebagai wakil dari Prudential Indonesia, Ibu Novi menjamin bahwa perusahaannya, yang juga memiliki produk investasi yang sudah sepaket dengan asuransi, memiliki berbagai strategi dalam merespon kondisi pasar terkini yang penuh ketidakpastian. Strategi tersebut antara lain:

  • Fokus berinvestasi saham di sektor yang cenderung tangguh walau pertumbuhan ekonomi tengah melambat seperti sekarang, namun tetap memiliki pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Sektor-sektor yang dimaksud di antaranya adalah: konsumsi, kesehatan, komunikasi, dll.
  • Untuk investasi obligasi, perusahaan berkonsentrasi pada obligasi pemerintah yang dianggap likuid.
  • Terus berinovasi dana strategi investasi dan jenis dana investasi.
  • Memastikan bahwa perusahaan selalu mengedepankan Prinsip-prinsip Investasi yang Bertanggungjawab.

Sehingga, walaupun situasi masih belum pasti, strategi Prudential Indonesia tersebut mampu meminimalisasi volatilitas investasi nasabah.

Maka dari itu, Ibu Novi kemudian memberikan tips kepada mereka yang hendak berinvestasi di masa pandemi ini, yakni antara lain:

  • Tetap tenang dan tetap berinvestasi

Jangan panik. Apabila yakin dengan investasi yang dipilih, apalagi produknya terbukti bagus, sebaiknya lanjutkan.

  • Cek kesesuaian profil risiko

Ini sepertinya terkait dengan kemampuan diri sendiri ya, apakah kita memiliki toleransi pada risiko dari berinvestasi. Kalau misalnya kita memang masih bisa menerima risiko, sarannya sih lanjutkan saja.

  • Cek pencapaian tujuan investasi

Sebelum berinvestasi tentunya kita pasti punya tujuan investasi. Mungkin untuk pendidikan anak, untuk membangun rumah, dll. Kalau misalnya kita masih mau mewujudkannya, asalkan produknya sudah tepat, sebaiknya tetap jalankan investasi tersebut.

  • Ambil kesempatan untuk TOP UP dan Dollar Cost Averaging

Tujuannya untuk mengambil potensi keuntungan jangka panjang, sesuai rencana investasi pada mulanya.

Nah, begitu teman-teman, kira-kira tips yang bisa kita jalankan kalau mau melanjutkan investasi sesuai saran ahlinya tadi.

Kemudian, lanjut mengenai kebijakan Prudential terkait investasi ini, ternyata selain menjalankan beberapa strategi yang saya sebut di atas, Prudential juga bersinergi dengan Eastpring Indonesia dalam rangka terus memonitor kondisi pasar dan mencari peluang. Sehingga, harapannya akan banyak inovasi untuk tetap menjaga investasi para nasabahnya.

Menanggapi kondisi pasar dalam negeri yang terdampak oleh pandemi Covid-19 dan tekanan global, Prudential Indonesia bersama Eastpring Indonesia telah melakukan sejumlah strategi untuk meminimalisasi volatilitas investasi nasabah. Sebagai pemimpin pasar dengan pengalaman mendalam di sektor keuangan, Prudential Indonesia dan Eastpring Indonesia memiliki posisi yang kuat untuk senantiasa mendampingi nasabah dalam menghadapi kondisi pasar yang penuh ketidakpastian,” jelas Ibu Novi.

Ibu Novi berani berkata demikian, karena selama beberapa waktu, Prudential Indonesia bersama Eastpring Indonesia telah memiliki banyak pengalaman dalam menjaga investasi nasabah, antara lain:

  • Berhasil keluar dari krisis finansial 2013 dan perang dagang AS-Tiongkok.
  • Sepanjang 2019, walaupun kondisi pasar bergejolak, namun justru Total Dana Investasi yang dikelola oleh Prudential bisa menguat sebesar 3%, dari Rp. 72,1 T menjadi Rp. 74,5 T.
  • Pada tahun 2019 itu juga Prudential Indonesia berhasil mencatat hasil investasi sebesar Rp. 5,4 T.

Berdasarkan pengalaman tersebut, kedua perusahaan tersebut yakin bisa mengatasi krisis yang terjadi karena pandemi ini dan tetap bisa menguntungkan nasabahnya.

Kami sangat berharap agar kondisi pasar dan ekonomi dapat segera pulih dan kondusif. Volatilitas pasar masih tinggi, namun tetaplah tenang dan lakukan investasi secara berkala sehingga tujuan investasi kita tercapai. Keep calm and invest on,” saran ibu Novi.

April Hamsa

Categorized in: