Yup, meski masih pandemi, ternyata tidak menyurutkan AQUA untuk memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah kepada masyarakat. Bahkan, belakangan AQUA juga menggandeng Sekolah.mu, sebuah platform teknologi pendidikan, untuk mengajari anak-anak usia PAUD dan SD tentang sampah. Tentu saja, karena masih musim wabah, metode pembelajaran juga menyesuaikan kondisi. Untuk itu, AQUA dan Sekolah.mu menginisiasi e-learning atau modul digital Sampahku, Tanggung Jawabku untuk “adik-adik” usia PAUD dan SD ini.

Webinar tentang e-learning Sampahku, Tanggung Jawabku.

Hal tersebut saya ketahui kemarin (6 Mei) ketika mengikuti webinar yang diselenggarakan oleh AQUA. Webinar yang membahas mengenai betapa pentingnya mengajari anak-anak tentang menjaga lingkungan itu, menghadirkan:

  • Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemdikbud RI, Jumeri, S.TP., M.Si (Bapak Jumeri)
  • Head of Climate and Water Stewardship Danone-Indonesia, Ratih Anggraeni (Ibu Ratih)
  • Founder of Sekolah.mu, Najeela Shihab (Ibu Ela)
  • Brand Director AQUA, Intan Kartika (Ibu Intan).

Sampahku, Tanggung Jawabku merupakan bagian dari program Bijak Berplastik AQUA

BTW, sebenarnya AQUA sudah melaunching modul Sampahku, Tanggung Jawabku ini sejak tahun 2019 lalu. Modul ini merupakan bagian dari salah pilar rogram Bijak Berplastik yang telah dilaksanakan sejak tahun 2018.

Sampahku, Tanggung Jawabku adalah bagian dari program Bijak Berplastik.

Jadi, Program Bijak Berplastik itu ada 3 pilar, yakni koleksi, edukasi, dan inovasi. Nah, modul Sampahku, Tanggung Jawabku ini merupakan bagian dari pilar kedua, yakni edukasi.

Modul ini pun sebenarnya sudah banyak dipakai di sekolah-sekolah dasar (SD) di beberapa daerah di Indonesia. Namun, yaaa, qodarullah ada pandemi, sehingga terjadi learning loss atau hilangnya pembelajaran terkait pengelolaan sampah ini di beberapa sekolah.

Pandemi tidak seharusnya membuat edukasi pengelolaan sampah terhenti

Padahal, sayang banget kan kalau pembelajaran ini dihentikan? Nah, hal inilah yang kemudian melatarbelakangi AQUA menyusun modul baru yang berbentuk digital.

Ibu Intan dari AQUA menjelaskan bahwa AQUA memiliki komitmen untuk menjadi solusi dan salah satu bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih bersih. Namun, tentu saja masalah sampah ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh AQUA. Butuh kolaborasi dengan pihak-pihak lain untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Modul Sampahku, Tanggung Jawabku yang sebelumnya, maupun yang saat ini juga telah ada bentuk digitalnya ini merupakan dari upaya itu, dengan dengan menyasar anak-anak.

Modul digital ini bisa diakses secara gratis.

Mengapa anak-anak? Soalnya, mereka adalah generasi penerus yang akan mewarisi bumi ini. Selain itu, AQUA juga menargetkan pada tahun 2025 nanti sudah ada sekitar 5 juta anak dan 100 juta masyarakat Indonesia yang teredukasi bagaimana cara mengelola sampah.

Jadi, melalui modul ini kami ingin membangun suatu kebiasaan dari kecil karena kita juga percaya bahwa suatu pendidikan yang ditanamkan sejak kecil biasanya lebih mudah. Kita ingin membangun kebiasaan bahwa sampah itu adalah tanggung jawab kita dan makanya kita harus megelolanya dengan baik dan benar termasuk 3R atau memilah sampah dan lain sebagainya,” jelas Ibu Intan.

Trus, supaya lebih memudahkan e-learning ini sampai kepada anak-anak, AQUA kemudian berkolaborasi dengan Sekolah.mu.

FYI, Sekolah.mu, selama ini dikenal sebagai platform yang menyediakan berbagai program belajar dari jenjang PAUD/ TK hingga sarjana. Bentuk platform Sekolah.mu adalah aplikasi dan website.

Ibu Ela, founder Sekolah.mu menyatakan bahwa pihaknya senang berkolaborasi dengan AQUA karena merasa memiliki visi dan misi yang sama, terutama yang terkait dengan lingkungan. Pemahaman seorang anak tentang lingkungan ini menurut ibu Ela sangat penting, sebab merupakan bagian dari kecerdasan yang dibutuhkan oleh anak. Baik di masa sekarang maupun di masa mendatang.

Aktivitas di platform Sekolah.mu.

Program edukasi mengenai sampah di Sekolah.mu ini dirancang dengan tujuan mengembangkan komitmen anak sejak dini tentang perlakuan mereka terhadap sampah. Dengan ikut program ini, anak akan mengetahui sendiri apakah langkah mereka selama ini merugikan atau sudah merupakan bagian dari menjaga lingkungan.

Ibu Ela juga menyebutkan bahwa program e-learning ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain:

  • Anak-anak dapat mandiri belajar dengan mengakses platform ini.
  • Anak-anak dapat memberikan umpan balik setelah mendapatkan teori yang disampaikan dengan metode pembelajaran yang tepat.
  • Anak-anak dapat berdiskusi dan bekerjasama dengan anak-anak dan guru lintas sekolah.
  • Anak-anak dapat belajar dari sumber-sumber belajar yang dulunya jauh, namun dengan adanya teknologi menjadi tidak berjarak.
  • Anak-anak dapat membuat project mandiri dan merdeka berkarya, di mana nanti karya-karya mereka bisa disimpan dalam portfolio mereka di platform Sekolah.mu.

Alhamdulillah dengan kolaborasi antara AQUA dan Sekolah.mu sudah berhasil dilakukan dan berdampak sekarang, ribuan murid dan ratusan sekolah yang sudah terlibat dan mendapatkan manfaat,” kata ibu Ela.

Bapak Jumeri dari Kemendikbud juga mengapresiasi modul digital ini, sebab mengingat problem sampah di Indonesia sudah sangat parah. Bahkan, Indonesia disebut sebagai penghasil sampah plastik kedua di dunia.

Bapak Jumeri mengatakan semoga predikat tersebut segera hilang dengan makin munculnya kesadaran masyarakat untuk bertanggungjawab pada sampah yang dibuatnya. Bapak Jumeri juga menaruh harapan besar kepada anak-anak yang belajar tentang Sampahku, Tanggung Jawabku ini nanti dapat menghasilkan perubahan perilaku dalam mengelola sampah.

Saya punya keyakinan bahwa aktivitas mengolah sampah yakni reduce, reuse, dan recycle bisa ditanamkan kepada anak-anak kita, meskipun tidak bisa bertemu lewat platform digital atau platform e-learning yang kita siapkan bersama,” kata bapak Jumeri optimis.

Modul digital Sampahku, Tanggung Jawabku

Modul digital Sampahku, Tanggung Jawabku ini tersedia dalam 2 kategori, yakni:

  •  Kategori PAUD (untuk usia 4-9 tahun, dari TK hingga anak kelas 1-3 SD)

Modul digital ini dapat diakses baik melalui aplikasi, maupun website Sekolah.mu.

Sebenarnya, isi dari kedua kategori pembelajaran tentang sampah tersebut hampir mirip, Namun, ada beberapa penyampaian materi serta project yang berbeda.

Nanti bentuk kegiatannya akan sedikit berbeda tapi alurnya akan sama, disesuaikan dengan tingkat pemahaman mereka dan kompetensi apa yg ingin kita sasar di usia tersebut,” jelas Ibu Ratih.

Ibu Ratih kemudian menjelaskan mengapa modul digital ini dikembangkan. Jadi, kata Ibu Ratih, sebenarnya modul digital ini penekannya adalah pada:

  • Bagaimana caranya memberikan pengetahuan kepada anak-anak dengan benar dan komprehensif mengenai sampah.
  • Bagaimana anak-anak mau mengelola sampahnya sendiri.

Problemnya, anak-anak kan tidak mungkin langsung diminta mengelola sampah kan?Maka dari itu harus dijelaskan terlebih dahulu mengenai apa itu sampah, bagaimana menanganinya, dll. Nah, modul digital Sampahku, Tanggung Jawabku di Sekolah.mu ini disusun sedemikian rupa untuk dapat menjelaskan segala hal tentang sampah dan perlakuan yang sebaiknya kita lakukan jika melihat sampah.

Diskusi dengan teman-teman dan guru lintas sekolah.

Modul digital Sampahku, Tanggung Jawabku di platform Sekolah.mu ini juga disusun secara runut supaya anak benar-benar bisa memahami konsep tentang pengelolaan sampah. Pertama, nanti akan dijelaskan mengenai sampah itu apa., kemudian diperkenalkan siapa sih yang menghasilkan sampah, lalu jenis-jenis sampah itu ada apa aja, lantas kalau misalnya sampah dipilah atau dibuang sembarangan akan pergi ke mana, serta apa sih dampaknya buat lingkungan, dll.

Tak hanya teori, namun dengan platform ini, anak akan diajak untuk praktik mengelola sampah. Setelah praktik, anak-anak dengan bantuan orang tuanya dapat mengunggah foto atau video di platform. Kemudian, anak-anak juga bisa saling berdiskusi dengan anak-anak lain apabila mereka memiliki pertanyaan atau ide-ide untuk penanganan sampah.

Belajar tentang sampah pakai modul digital Sampahku, Tanggung Jawabku di platform Sekolah.mu

Penasaran dengan modul digital Sampahku, Tanggung Jawabku di platform Sekolah.mu, setelah webinar usai, saya pun mencoba mengaksesnya.

Kebetulan, anak saya sekolah dan belajar pakai aplikasi Sekolah.mu juga, sehingga tinggal mencari modul digital yang dimaksud dan ikut mendaftar. BTW, modul digital ini dapat diakses secara GRATIS, lho.

Anak saya mengakses modul tentang sampah di Sekolah.mu.

Buat yang belum punya akun di Sekolah.mu, jangan lupa registrasi dahulu di platform Sekolah.mu ya. Bisa di aplikasi maupun website-nya. Usahakan langsung pakai nama anak, sehingga akunnya jadi nama anak ya.

Apabila sudah punya akun tinggal searching modul digital tentang Sampahku, Tanggung Jawabku menyesuaikan dengan jenjang kelas/ usia. Lalu, daftar deh.

Fasilitas yang didapat dari mengikuti program ini adalah:

  • Sertifikat kelulusan
  • Rapor program, termasuk rekam jejak/ portfolio aktivitas anak
  • Serta, akses program selamanya.

Namun, syaratnya ya harus menyelesaikan semua aktivitas yang terdapat di dalam modul digital ini ya.

Beberapa hari terakhir, saya membimbing anak saya untuk mengikuti aktivitas yang ada di modul, namun sayangnya belum sempat mengerjakan tugas praktiknya. Mungkin, nanti setelah libur lebaran, kami akan berusaha menyelesaikannya.

Jadi, pada program ini, terdapat beberapa aktivitas, antara lain:

  • Menonton video

Anak bisa menonton video animasi yang menarik yang menceritakan tentang sampah. Ada beberapa video yang menjelaskan teori terkait sampah, seperti dari mana datangnya sampah, siapa yang menghasilkan sampah, bagaimana sebaiknya mengelola sampah, dll. Durasi videonya enggak lama-lama kok, seringnya satu menit, namun cukup padat menjelaskan teori kepada anak.

  • Permainan interaktif

Anak-anak bisa bermain semacam puzzle atau mencocokkan sampah sesuai dengan perintah.

  • Papan diskusi

Anak-anak bisa berdiskusi di aktivitas ini dengan teman-teman dan guru lainnya.

  • Kuis

Tebak-tebakan, biasanya berupa pilihan ganda, mengenai masalah sampah.

  • Praktik mandiri

Kalau di program PAUD yang saya tahu ada beberapa praktik mandiri seperti “berpetualang” ke lingkungan sekitar rumah lalu mengamati sampah, praktik membuat biopori, dan lainnya.

Praktik membuat biopori.

Lalu aktivtas terakhirnya adalah nanti akan ada semacam kegiatan refleksi di mana anak-anak, juga guru sekolah mereka, lintas sekolah dapat mendiskusikan apa yang telah mereka pelajari. Anak-anak juga dapat mengemukakan idenya, ingin melakukan aksi apa untuk mengurangi sampah dan membuat lingkungan lebih bersih.

Tak lupa ada pula evaluasi program berupa survey untuk memberikan pendapat/ penilaian tentang pengalaman mempelajari modul digital Sampahku, Tanggung Jawabku. Survey ini diharapkan bisa bermanfaat untuk pengembangan modul maupun program-program lainnya.

Nah, begitulah sekilas mengenai pembelajaran e-learning atau modul digital Sampahku, Tanggung Jawabku, hasil kolaborasi AQUA dengan Sekolah.mu ini. Yuk, mumpung musim liburan sekolah, ajak anak-anak mengakses program Sampahku. Tanggung Jawabku ini, supaya si kecil lebih paham mengenai cara mengelola sampah yang benar. Kita, orang tuanya, juga bisa sekalian ikut belajar, lho 🙂 .

April Hamsa