“Ene, ene!” Kata Dema (1,5 tahun), anak perempuan saya, sembari meraih kerudung di atas kursi, lalu menyerahkannya kepada saya. Maksud dari “Ene” adalah “Ini”. Dema meminta saya membantunya memakai kerudung, setiap kali kami mau bepergian atau sekedar keluar ke halaman depan. Sejak kecil, saya memang lebih sering memakaikan Dema kerudung, ketimbang topi, pita, bandana atau aksesoris bayi perempuan lainnya. Pada mulanya, alasan saya simple saja. Rambut Dema sejak lahir sangat tipis, sampai sekarang, hehehe. Jadi, daripada memakai aksesoris rambut, sepertinya kerudung lebih cocok untuk menghiasi kepalanya. Alhasil, sampai sekarang, karena sudah menjadi kebiasaan, jika akan keluar rumah, Dema sendiri yang minta dipakaikan kerudung. Alasan saya memakaikan Dema kerudung ketika keluar rumah, kini, juga sudah berubah menjadi lebih serius, yakni membiasakan Dema menjadi bagian dari hijabers, menutup auratnya dengan kerudung. Berharap Dema akan memakainya seumur hidupnya, kelak, sesuai perintah Tuhan yang tertuang dalam Kitab Suci. Aamiin.
Dema sudah terbiasa mengenakan kerudung sejak bayi.
Sedangkan kakak Dema, Maxy (3 tahun 10 bulan) terbiasa memakai peci rajut saat kami keluar rumah. Dulu, alasannya juga karena saya belum sempat membelikannya topi. Lama-lama, Maxy jadi terbiasa memakai peci rajut tersebut. Bahkan, sepertinya dia sudah memiliki lebih dari lima peci rajut saat ini. Belum termasuk yang ketlisut ataupun hilang di jalan saat kami bepergian, hehehe. Baik ayah maupun kakeknya juga adalah penggemar peci rajut. Jadi, kalau jalan ke tempat yang menjual peci rajut, sering membeli lagi, terutama buat dipakai oleh Maxy.
Mendidik anak berpenampilan syar’i lebih mudah dilakukan sejak dini.
Mendidik anak berpenampilan syar’i, konon katanya lebih mudah, ketimbang mendidiknya saat sudah dewasa. Tentu saja, sudah seharusnya, orang tua lah yang berperan memberi contoh. Sebab, akan aneh kalau ada orang tua yang menuntut anaknya berpakaian atau berpenampilan syar’i, eh, tapi orang tua itu sendiri penampilannya masih mengumbar aurat. Sudah pasti, ajarannya tidak dihiraukan oleh anak. “Ayah sama Bunda saja masih suka pakai baju ketat, kenapa kami harus pakai busana muslim yang syar’i?” Begitu, kali ya, kalau anak-anak bisa protes mengenai tuntutan penampilannya?
Oleh karena itu, saya dan suami berusaha keras untuk tidak terlalu banyak berteori kepada anak-anak soal penampilan keseharian. Namun, lebih berusaha memberi contoh pakaian seperti apa sih, yang seharusnya kita kenakan, jika berinteraksi dengan orang yang bukan mahram kita. Sebagai contoh, saya, sebagai ibu dan seorang perempuan berusaha memakai kerudung dan busana muslimah lengkap, meski sekedar ke halaman depan. Lalu, ayahnya, juga memberi contoh memakai celana di bawah lutut tiap keluar rumah. Begitulah salah satu usaha kami untuk mengajari anak-anak berpenampilan sesuai syariat dalam keseharian.
Bagaimana sih yang dimaksud dengan berpenampilan syar’i itu?
Sebenarnya berpenampilan/ berpakaian sesuai syariat (berpenampilan syar’i) itu yang bagaimana, sih? Setahu saya cara berpenampilan syar’i itu yang seperti ini:
Bagi laki-laki:
- Yang pasti menutup aurat. Aurat laki-laki adalah dari pusat/ pusar hingga lutut.
- Pakaiannya sederhana, tidak mengundang perhatian.
- Tidak menyerupai pakaian perempuan.
- Tidak terbuat dari sutra maupun emas.
Sedangkan bagi perempuan:
- Menutup aurat. Aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka/ wajah dan telapak tangan.
- Memakai kerudung yang menutupi dada.
- Tidak menampakkan lekuk tubuh.
- Tidak tipis dan tembus pandang.
Tampil kompak dan syar’i dengan Happy Family Series by Ethica.
Anak dikenal sebagai peniru ulung. Maka mau tak mau, sudah menjadi kewajiban orang tua untuk menjadi teladannya. Jangan sampai, anak-anak kita meniru-niru gaya dan penampilan orang lain, apalagi jika tidak sesuai dengan syariat. Misal, mencontoh artis-artis luar negeri yang biasa berpenampilan dengan memamerkan auratnya. Hadeuh, semoga nggak, ya? Jangan sampai seperti itu….
Nah, supaya anak meneladani orang tua, alangkah baiknya kalau setiap bepergian, berinteraksi dengan orang-orang, orang tua berpenampilan yang baik, yang menutup aurat, sesuai syariat. Anak-anak pun biasanya akan meniru. Lebih baik lagi, kalau memakai baju keluarga, maksudnya bajunya kompakan antara orang tua dengan anak. Biasanya membuat anak-anak makin semangat, sebab merasa diperhatikan dan diperlakukan sebagai salah satu bagian dari keluarga yang utuh. Kalau di keluarga kecil saya, biasanya suka memakai pakaian dan kerudung dengan warna yang kompakan. Kalau merah, semua pakai merah. Kalau coklat, ya, coklat semua. Rasanya ada kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri saat bisa tampil kompak dan syar’i.
Ngobrolin tentang tampil kompak dan syar’i bagi keluarga, saya telah lama memiliki rencana untuk memiliki baju keluarga yang cocok dikenakan saat kami menghadiri acara-acara tertentu, misalnya kondangan/ acara resepsi, gathering, atau untuk dikenakan saat bersilaturahim dengan sanak saudara. Kebetulan, beberapa hari lalu, saya mendapat informasi kalau Ethica, salah satu produsen fashion muslim, telah memproduksi Happy Family Series atau disingkat dengan Hafa. Koleksi Hafa ini merupakan produk sarimbit yang didesain khusus untuk keluarga dengan mengikuti trend fashion muslim yang eksklusif. Selama ini, Ethica terkenal sebagai produsen baju yang mengusung “Spiritualitas Islam yang Mencerahkan” dan memang sih terlihat dari baju-baju yang diproduksinya, berwarna cerah dan sedap dipandang. Saat diberitahu soal Koleksi Hafa ini, saya pun buru-buru mencaritahu produk ini di website Ethica. Benarlah, baju keluarganya keren-keren, membuat saya ingin memborong semua, hehehe.
Website Ethica yang memperkenalkan Koleksi Hafa sebagai produk terbarunya.
Ada beberapa Koleksi Hafa yang paling saya sukai dan berencana ingin memilikinya, yakni:
Hafa 12
Alasannya: saya penggemar warna coklat. Saya rasa Hafa 12 cocok untuk saya dan keluarga pakai saat bersilaturahim ke rumah teman atau saudara. Baju untuk laki-lakinya tidak terlalu mencolok, sederhana, namun tetap elegan. Suami saya dan anak laki-laki saya (Maxy) pasti akan terlihat makin ganteng jika memakainya. Sedangkan baju untuk ibu dan anak perempuannya terlihat apik desainnya.
Hafa 13
Alasannya: lagi-lagi alasan utamanya warna, ya? Selain penggemar warna coklat, saya juga menyukai merah. Suami dan anak laki-laki saya juga memiliki beberapa baju berwarna merah dan mereka cocok memakainya. Menurut saya, Hafa 13 ini cocok untuk kami kenakan saat mengadiri pesta atau resepsi. Desain untuk baju laki-lakinya terlihat mewah namun nggak norak. Sedangkan desain untuk baju perempuannya terlihat eksklusif, seolah memang cocok untuk suasana pesta yang gemerlap.
Hafa 20
Alasannya: kali ini bukan karena saya suka warna putih, namun sepertinya saya butuh warna putih saat menghadiri acara-acara keagamaan/ beribadah bersama keluarga. Misalnya pada saat Sholat Ied. Terutama, saya suka pakaian dress putih panjang untuk anak perempuannya. Saya bisa bayangkan betapa Dema akan terlihat girly dan imut memakainya 🙂 .
Kenapa harus Hafa by Ethica, bukan yang lain?
Hafa merupakan produk terbaru Ethica. Sebelumnya, Ethica dikenal sebagai produsen fashion muslim yang sangat kuat dalam perpaduan bahan pakaian, yakni dari kaos pilihan dan katun berkualitas. Buat anak-anak, bahan-bahan yang dipilih oleh Ethica biasanya adalah bahan-bahan berkualitas yang memperhatikan betul desain untuk anak-anak. Desain Hafa untuk anak-anak sangat simple namun berkelas. Sehingga, anak dengan tingkah polahnya yang luar biasa tetap nyaman memakai produk Ethica ini, terutama Koleksi Hafa.
Selain itu, Koleksi Hafa juga memiliki kekuatan warna yang cerah, yang disukai oleh keluarga, tentu saja termasuk anak-anak. Warna cerah bagi anak-anak, konon dari sisi psikologis, dapat memberikan rasa nyaman, kekuatan berekspresi, dan keceriaan. Hafa dengan warna-warni cerah, mengakomodasi kebutuhan psikologis anak tersebut.
Variasi motif Hafa juga sangat menarik perhatian anak-anak. Anak-anak dapat belajar memadupadankan motif baju yang dikenakannya, dengan motif baju yang dikenakan ayah, ibu, maupun saudaranya. Hal ini bisa merangsang pikiran kritis dan kreatif anak.
Memang, Ethica kalau memproduksi baju/ pakaian pasti memperhatikan detail, baik warna, motif, bahan, serta desainnya. Apalagi untuk anak-anak ya, Ethica yang merupakan Re-Brand dari SALSAKIDS (2007) dan SALSA CLOTHING (2010) ini memang dikenal jagonya. Ethica sudah dikenal sebagai brand yang mampu menyuguhkan baju/ pakaian anak dengan model menarik dan lucu serta desain simple sesuai aktivitas anak. Tak salah jika Koleksi Hafa pun, terutama baju untuk anak-anaknya sangat menarik untuk dilirik dan dibeli. Di atas kesemuanya itu, yang terpenting desain Hafa by Ethica sesuai dengan syariat, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Sebagaimana yang sudah saya sebutkan ciri-cirinya di awal tulisan ini.
Wah, kalau anak-anak saya memakai Koleksi Hafa kompakan bareng saya dan ayahnya, sudah pasti mereka akan makin bersemangat berpenampilan syar’i dalam keseharian. Semoga saja, yaaaa… Aamiin 🙂 .
Surabaya, 25 Juli 2016
April Hamsa
Semoga Dema istiqomah memakai hijab yaa. Ayo Pril beli baju keluarga di Ethica.
aamiin iya moga istiqomah krn kesadarannya sendiri, kelak.
Hihihi iya neh pengen bgt punya seragam keluarga kyk keluarga biru hehe
Ihh.. dede Dema lucunyaaa.. suka baper kalau liat anak cewe cute pake kerudung.. ga punya anak perempuan sih.. kalian kompak ih 🙂
Hehehe saya sebenarnya bingung anak perempuan ini aksesorisnya gmn ya, secara saya sendiri juga gak feminin banget, ya emang lebih cucoklah dengan kerudung, lebih praktis. Makasih Mbak Yulia 🙂
Ih, dek Dema lucu. Semoga istiqomah ya mba.
aamiin, mkasih Tante Rochma 🙂
Terbiasa dari kecil semoga jadi sikap yang melekat setelah dewasa, aamiin.
Iya harapan saya begitu, Mas Alris aamiin 🙂
Warna-warnanya colorful tapi elegan ya, Mbak. Aku lagi pengen banyakin koleksi baju yang lebih feminim (halah) eh tapi kadang ukuran bajunya susah nemu yang pas sama tinggi badan 🙂
Iya Mbak warna-warnanya menarik mata.
Btw kalau saya biaanya akan milih yg desainnya simple, kalau kegedhean tinggal dikecilin/ dipendekin hehe
Koleksi2 Hafa terlihat fashionable tapi tetap syar’i ya Mba. Cakep!
Iya mbak, yg terpenting kan desainnya menutup aurat dengan baik 🙂
jadi bisa seragaman ya kemanapun dengan koleksi ini
Iya bener Mbak Noni, seru ya kalau seragaman gtu di event2 tertentu 😀
Amiin..ayo ditunggu photo kompakan sekeluarganya mbaa
aamiin
iya nih Mbak Ophi, daku blm punya seragam keluarga, moga2 kebeli ini Ethica 🙂
wah keren sudah dibiasakan sejak dini
ah jadi malu nih…anak2 belum kubiasain 😫
Iya Mbak Vety, soalnya kalau udah gedhean konon katanya lbh susah….
koleksinya..cakep2…..
sukses ngontesnya mba…
Iya mbak Nova
aamiin makasi yaaa 😀
Yang koleksi Hafa 12 kaki mamanya masih kelihatan dikit, hihihi..
*toss, belom punya baju seragam sekeluarga*
Teliti banget sih Mbak hahaha
Iya nih pengen punya seragam sekeluarga…
Senengnya bisa kompakan dengan keluarga dan anak2 ya mbk.sukses untuk kontesnya.mbk
Iya seneng mbak Tanty
aamiin makasih dukungannya 🙂
Biasa karena terbiasa. Terbiasa menutup aurat sedari kecil, that was awesome ♡
Iya Mbak, moga2 anakku terbiasa dan istiqomah menutup aurat seumur hidupnya aamiin
Betul, Mbak. Lebih mudah mengajarkan segala sesuatu pada saat anak masih kecil. Kalo udah besar, malah banyak berkilah anaknya he he he..
Semoga dede Dema tetap istiqamah menggunakan jilbabnya ya, Dek! Tetap terus jadi anak yang sholehah. Aamiin.
Iya, katanya sih juga gtu Mbak. Makanya coba saya praktekkan 🙂
aamiin aamiin aamiin moga Dema bisa istiqomah, terima kasih Mbak Nurul 🙂
Iihh, gemes sama Dema^^
Anakkupun, Mba, sudah dibiasakan berjilbab dari kecil. Jadi di usianya yang 5 tahun sekarang ini, udah terbiasa dan betah pakai jilbab setiap keluar rumah. Kadang banyak yang nanya kok ya betah anak kecil pakai jilbab, apa nggak gerah? Hehehe, padahal karena sudah dibiasakan dari kecil.
Btw gemes juga sama koleksi dari Ethica. Cantik dan ceria.
Iya Mbak Rotun, ini Dema jg udah nyaman alhamdulilah pakai kerudung. Di dalam rumah jg seringnya gak mau dilepas. Mungkin udah ngrasa kalau itu bagian dari pakaian kesehariannya kali ya…
Iya saya jg kepengen deh punya koleksi Ethica, mog keturutan 😀
pengen kayak gitu, moga bisa nanti kalau sudah berkeluarga. Hehe…
anggiputri.com
aamiin didoakan terkabul keinginnnya ya Mbak Anggi 🙂
Demaaa lucunyaaa, hihiii, suka gemes kalo lihat anak kecil pakai kerudung. Titip cium ya buat Dema, moga istiqomah hingga dewasa, aamiin
Aamiin makasih Mbak Wati, sudah diciumin nih hehe
Duh adem ya ngeliat anak anak pake baju yang syar i
Alhamdulillah iya mbak 🙂