Kata orang, belum afdol ke Solo kalau belum mencicipi tengkleng kambing. Yup, daerah Surakarta dan sekitarnya memang terkenal dengan kuliner tengkleng. Salah satu rumah makan legendaris yang dikenal menyediakan tengkleng yang enak adalah Warung Tengkleng Pak Manto Solo. Berlokasi di Jl. Honggowongso 36 Solo, warung tengkleng yang satu ini banyak diserbu pemudik maupu pelancong.

Kira-kira apa sih istimewanya Warung Tengkleng Pak Manto Solo ini?

Sebagai penyuka daging kambing, ketika berkesempatan datang ke warung tengkleng ini, saya happy banget. Udah kebayang tuh, bakalan makan tengkleng Solo yang asli 😀 . Pengen membandingkan gitu, dengan tengkleng kambing yang pernah saya nikmati di Jakarta dan sekitarnya.

Warung Tengkleng Pak Manto Solo buka setiap hari mulai pukul 07.00 WIB dan buka hingga malam hari pukul 22.00 WIB. Dari depan, warungnya terlihat bersahaja. Saya melihat ada dua bangunan, sebelah kiri adalah bagian pawon atau dapur untuk memasak semua menu-menu yang disajikan di rumah makannya. Lalu, bagian kanan adalah tempat untuk dine in.

Awalnya, saya kira kecil saja tempatnya. Eh, ternyata begitu masuk ke dalam, ada ruang dine in yang lebih luas. Bahkan, sepertinya bisa menampung ratusan orang, lho. Sebenarnya, tak heran sih, soalnya yang nyerbu Warung Tengkleng Pak Manto ini cukup banyak. Jadi, kalau rumah makannya cukup lega gitu, banyak menampung pengunjung.

Oh ya, waktu ke sana saya datangnya berombongan ya? Sekitar lebih dari 30-an orang. Dalam kesempatan itu, makanan yang dipesan ternyata sangat beragam. Mulai dari tengkleng, sate, nasi goreng, tongseng, dll.

Dari sekian banyaknya makanan yang dipesan, saya kemudian memilih Sate Buntel, Tengkleng Rica-rica, Tengkleng Seger, dan Sate Kambing.

FYI, Sate Buntel adalah sejenis sate yang dibuat dari daging kambing cincang yang dibungkus dengan lemak kambing lalu dibakar. Bumbu yang dipakai di antaranya kecap manis dan merica. Hidangan Sate Buntel ini sudah ada sejak lama. Konon katanya terinspirasi dari hidangan kebab yang dibuat oleh orang-orang Timur Tengah dan India yang berdagang di Indonesia pada masa lampau.

Uniknya, yang punya ide membuat inovasi Sate Buntel justru orang keturunan Tionghoa di Solo. Katanya, daging kambing masakannya dicincang supaya bagian daging kambing yang cenderung lebih keras masih bisa dinikmati, sehingga enggak terbuang sia-sia. Semua otot-otot dihilangkan, dicincang sampai empuk dan juicy, sehingga jadilah Sate Buntel seperti yang kita nikmati sekarang.

Sate Buntel di Warung Pak Manto disajikan dengan saus kecap dan beberapa bahan pelengkap seperti irisan cabe, bawang merah, kol, dan tomat. Supaya rada saus ini makin pedas ditambahkan merica juga.

Rasa Sate Buntel di Warung Pak Manto sangat unik. Aroma rempahnya kuat, ketika digigit dagingnya pecah di mulut, sangat pas jika dinikmati dengan saus kecapnya.

Lalu, untuk rasa Sate Kambing-nya sangat empuk. Terasa bau prengusnya, sih, tetapi karena saya suka daging embek, ya tidak masalah buat saya. Cuma kalau teman-teman enggak kuat bau embek, saran saya ya pilih saja menu lain yang lebih aman, seperti nasi gorengnya.

Untuk tengklengnya, saya mencicipi dua varian, yakni Tengkleng Rica-rica dan Tengkleng Seger. Sesuai namanya, Tengkleng Rica-rica ini dagingnya pedas dan terasa manis dari kecap yang berlimpah. Kalau Tengkleng Seger disajikan dalam mangkuk berkuah kekuningan. Makanan yang terakhir yang saya sebut ini lebih gurih. Cocok buat yang kurang suka tengkleng manis pedes seperti Tengkleng Rica-rica.

Harga makanan di Warung Tengkleng Pak Manto Solo bervariasi ya. Tengkleng Rica-rica, Tengkleng Segar, Sumsum Rica, Sate Buntel, dan Sumsum Segar harganya Rp. 65.000,-00 per porsi. Kalau Tongseng, Garang Masak, dan Gule Masak Rp. 55,000,-00. Kemudian Gulai Segar, Nasi Godog Kambing, dan Nasi Goreng Kambing  Rp. 45.000,-00. Tersedia pula menu Nasi Goreng Polos tanpa daging kambing seharga Rp. 15.000,-00.

Itulah sedikit cerita tentang pengalaman makan di Warung Tengkleng Pak Manto Solo. Kalau teman-teman suka daging kambing dan berkesempatan ke Solo, jangan sampai tidak mampir ke sini ya 😀 .

April Hamsa

Categorized in: