Akhirnyaaa, setelah bertahun-tahun (lebay) keturutan juga makan rawon “beneran” pas ke berkunjung ke Malang awal tahun lalu. Tepatnya sarapan di Rawon Tessy Malang.
Sebenarnya pengen nulis cerita makan di Rawon Tessy-nya ini udah lama. Namun, seperti biasa, mau nulis di blog belum sempet #alesyan 😛 . Yawda pas gabut saya sempetin, nih, hehe.
Ketika sampai stasiun kota Malang.
Iyes, jadi ceritanya awal tahun 2020 adik saya yang tinggal di Surabaya menikah. Maka, saya sekeluarga mudik untuk menghadiri acara tersebut. Namun, sebelumnya kami mampir ke kota Malang dulu, sekalian ketemu saudara dan teman-teman (blogger) yang tinggal di sana. FYI, kami ke kota Malang naik kereta api.
Baca juga: Pengalaman Naik Kereta Api Jayabaya Kelas Eksekutif dari Jakarta ke Malang.
Pukul 07.00 WIB kami sampai kota Malang disambut cuaca yang begitu bersahabat. Sayangnya, meski cuaca sedang bagus, namun perut tak bisa dibohongi, kruyuk-kruyuk laper, hehe.
Kalau tak salah di stasiun Malang ada yang jualan makanan sejenis roti-rotian atau apa gitu, maaf saya lupa. Namun enggak tahu kenapa saya enggak berminat. Moso jauh-jauh ke Malang makannya makanan yang gampang dijumpai di Jakarta (coret) hehe. Kepengan makan sesuatu yang khas Jawa Timuran gitu lho, maksud saya 😀 .
Berbeda dengan di Jakarta (coret) atau tepatnya di Bogor tempat kami tinggal sekarang, kalau di kota-kota di Jawa Timur tuh pilihan sarapan bisa beragam. Di Surabaya aja, untuk sarapan, pagi-pagi penjual pecel, soto, rawon, gudeg, nasi rames, dll udah jualan. Nah, menurut hemat saya di Malang juga mirip-mirip lha sama Surabaya.
Lokasi Rawon Tessy cuma 300 m dari stasiun Malang.
Akhirnya saya coba lihat Google, kali ada lokasi tempat makan yang enak dekat stasiun. Soalnya, waktu kami datang tuh, udah janjian sama teman blogger Keluarga Biru (Ihwan dan Ivon). Mereka mau jemput kami di stasiun. Rencananya mau numpang ngaso di rumah mereka sebelum chek in ke hotel yang sudah dipesan sebelumnya.
Setelah searching-searching, nemulah Rawon Tessy ini di Google Maps. Trus, cek-cek review-nya kok katanya enak.
Apalagi ini rawon gitu, lho. Seperti yang saya bilang di atas tadi, udah lama saya enggak makan rawon “beneran”. “Beneran” di sini dalam artian yang bener-bener bikinan orang Jawa Timur.
Selama di Jakarta (coret) beberapa kali beli rawon di sini rasanya kurang manteb. Sementara kalau masak sendiri biasanya mengandalkan bumbu instan yang yaaa gitu deh rasanya. Meski enak tapi ada yang kurang sedep gimanaaa, gitu.
Makanya pas nemu Rawon Tessy di Google saya seneng banget. Apalagi setelah cek di Google, rumah makan ini sudah buka. Alhamdulillah, emang paling pas makan rawon anget-anget buat sarapan 😀 .
Baca juga: Waroenk Talubi, Kuliner Bogor yang Mengusung Resep Warisan Nenek.
Setelah mengabari Keluarga Biru untuk menjemput kami di sana aja, kami pun berjalan kaki mengikuti Google Maps ke Rawon Tessy. Lokasinya tak jauh dari stasiun Malang, tinggal jalan kaki aja ke sana. Jaraknya cuma sekitar 300 meteran. 5-7 menit jalan kaki nyampek, lha.
Depot Rawon Tessy.
Rutenya, pokoknya keluar stasiun, belok ke kiri jalan lurus. Ikuti aja tortoar yang penuh dengan toko-toko (enggak tahu pada jualan apaan soalnya masih pagi, masih pada tutup), nanti ketemu kok warung dengan spanduk bertulskan “Rawon Tessy”.
Sampai ke sana, ternyata sudah ada beberapa pengunjung yang berniat mencari sarapan seperti kami. Entah mereka abis naik kereta juga atau orang lokal, enggak tahu deh. Yang jelas keliatan sama-sama kelaparan kayak kami, hehe.
Penampakan Rawon Tessy ini cukup sederhana gitu seperti depot, kalau orang Jawa Timur bilang. Namun, bangku dan mejanya cukup banyak. Tempatnya semi terbuka, sehingga walau banyak pengunjung enggak terasa pengap.
Nasi rawon enak untuk sarapan.
Awalnya saya kira ini depot milik pelawak Tessy Srimulat gitu hahaha #ngarang. Soalnya kalau enggak salah pelawak Tessy kan orang Jawa Timur juga. Ternyata pas googling owner-nya memang punya nama julukan Tessy, namun bukan si pelawak. Cuma sama namanya doank hehe.
Begitu sampai, kami segera mencari bangku yang kosong. Kami pilih lokasi yang paling pojok supaya lebih privat.
Pilihan memu makanan di Rawon Tessy cukup beragam. Ada rawon dengkul, rawon daging, nasi sop, nasi pecel lodeh, nasi opor, dll, lupa hehe. Buat minumannya kayaknya juga beragam, ada es jeruk, es soda gembira, jeruk anget, es teh, dll. Namun, saat itu saya cuma beli 2 gelas teh anget, aja. Seentara anak-anak minum air mineral.
Teh anget di pagi hari.
Untuk makan, tentu saja kami pesan rawon, tepatnya 3 piring aja, soalnya khawatir anak-anak engak habis makan satu porsi sendiri. Saya lupa harga tepatnya berapaan, kalau enggak salah berkisar antara Rp. 20.000,00- Rp. 25.000,00-an per porsi.
Ketika rawon dihidangkan, ternyata pelayan rumah makan tersebut juga memberikan satu piring yang isinya full lauk. Isinya ada tempe goreng, perkedel kentang, mendol, paru goreng, dan empal. Kata mas-mas-nya sih barangkali mau nambah lauk, nanti bayarnya di belakang.
Lauk pelengkap yang disajikan.
Saya lupa waktu itu nambah apa. Sepertinya sih tempe goreng atau empal. Lupa, dah hahaha 😛 .
Soal penampakan rawonnya, nasinya enggak pelit, cukup melimpah. Kuah rawonnya juga sampai meluber di piring. Oh iya, di Rawon Tessy ini kuahnya enggak hitam keruh, namun lebih bening kecoklatan.
Daging yang disajikan sebagai topping juga lumayan banyak dengan potongan yang cukup gedhe-gedhe. Sambal dan tauge/ kecambahnya disajikan terpisah. Sambelnya mayan pedes, lha.
Kalau ditanya rasa rawonnya gimana. Menurut suami saya sih ya standar rawon Jawa Timuran pada umumnya, cukup enak, namun enggak yang wow banget. Mbuh bingung karepe opo wkwkwk. Kalau menurut saya ya enak-enak aja sih, setelah sekian lama makannya rawon yang di Jakarta (coret). Apalagi ada lauk pelengkapnya gitu.
Pas kami hampir selesai makan, Keluarga Biru nyampek untuk menjemput kami. Alhamdulillah pas udah kenyang pas dijemput xixixi 😛 .
Dijemput Keluarga Biru.
FYI, kalau baca info di Google, Rawon Tessy ini katanya legendaris. Katanya hampir semua orang Malang kenal depot ini. Mungkin karena dekat stasiun kali ya? Jadi jujugan banyak orang tatkala merasa lapar setelah turun dari kereta api?
Oh iya, denger-denger (aslinya baca cari info di Google), Rawon Tessy tahun ini buka cabang lain, lho. Selain di depot yang dekat stasiun Malang itu, mereka katanya buka cabang di Jl. Kawi. Keren, makin sukses aja nih bisnisnya Pak Tessy #sokkenal.
Jadi, begitulah teman-teman cerita sarapan kami di Rawon Tessy, Malang. Secara umum, saya puas dengan rasa rawon dan pelayanan di sana, mantul lha. Andai suatu saat nanti ada rezeki naik kereta api ke Malang dan nyampek pagi lagi. Saya enggak akan ragu sarapan di Rawon Tessy lagi. Mungkin, saya akan menjajal menu lain selain rawon.
Semoga postingan tentang Rawon Tessy ini bermanfaat buat teman-teman yang pagi-pagi sudah sampai stasiun kota Malang dan tengah nyari sarapan yaaa 😀 .
April Hamsa
Penasaran juga sih pengen coba makan rawon beneran yang asli Jawa Timur gitu lho
Di Bandung pernah juga nyoba sekali, tapi warnanya item bener dan rasanya terlalu manis buatku jadinya kurang cucok. Nanti kalo ke Malang harus nyoba nih, Rawon Tessy hehe
Aku yang Malang asli malah belum pernah lho makan Rawon Tessy ini wakakakaka. Tapi memang sepanjang pengalamanku makan masakan Jatim di luar Jatim itu rasanya ga senampol aslinya.
Aku pas awal baca juga nebanknya ini rawon punyanya Tessy pelawak itu. hahaha Ternyata bukan ya.. Menurutku kalau rawon yg mantap ya yg d Surabaya sih mbak. Kalau di Malang, aku suka bakso nya. hehehe
Orang Surabaya mirip orang Solo, senang makan di luar. Jadi hak heran ya Mbak banyak banget tempat sarapan mereka.
Membaca judul tadinya aku pikir Rawon Tessy jua milik pelawak Srimulat yang terkenal itu. Ternyata bukan ya Mbak. Yang penting mah rawonnya enak ya
oalah, tak kira emang bisnisnya Tessy pelawak itu mbak
Ternyata bukan ya
btw aku kok salfok ke dagingnya, menul menul
pasti enak banget yo mbak
Kok maleh mupeng halan2 ke Malang 😀
Moga2 thn depan lah, aku bs ngerasain Rawon Tessy ini.
Soalnya bolak/i ke malang, aku blm pernah makan rawon ini.
Nah sama mba, pas baca namanya kupun langsung berpikir kalau rawon ini milik pelawak jawa timur, Tessy. Ternyata karena pemiliknya punya julukan Tessy yaa…mungkin orangnya mirip ya
Nyam..nyam…senengnya kulineran di Malang…Aku belum pernah sih kalo ke Rawon Tessy..hehe..Boleh deh dicoba kalo pas ke Malang..
toppingnya yang paling mengguggah hati ini sih.. aku pas ke malang itu ga sempet mampir situ, pdhl penasaran sama rawonnya. soale yo emang belom tau mangan rawon sih >.<
Nah, kalau lihat ulasan tentang rawon, saya suka lihat kalau ternyata ada lauk pelengkapnya. Ya memang terserah aja mau dimakan atau enggak. Tapi, saya jadi penasaran kalau pakai lauk tambahan. Karena selama ini buat saya, rawonnya aja udah cukup
Saya baru sekali berkunjung ke Malang pada tahun 2014. Sempat juga makan rawon dekat stasiun kota baru Malang. Murah meriah cuma Rp3000, pengalaman yg berkesan karena pertama kali menginjakkan kaki di pulau Jawa
aduh aku udah lama banget ga makan rawon XD keliatannya enak ya mba.. pengen tak tambahin sambel yg banyak jadinya haha, biar tambah nikmat 😀 minumnya cukup teh tawar anget aja.. kok aku tengah malem bayangin makanan toh yaaa
Aku juga suka nih makan rawon tapi kalau di sini rawonnya ya bikinan orang Banjar gitu alias bikinan mama. Hehe. Penasaran juga nih kalau rawon asli Jawa Timur rasanya gimana ya?
Asik ya penampakan juga ngiler. Kalo aku dibalik tuh rawon yang banyak. Nasi dikit apalagi daging, hehehe. Btw ini punya pelawak Tessy itu kah 🙂
Wah rawon, kayaknya yaa daku waktu ke Malang bareng teman-teman blogger juga makan di sini dan dijemput Ikhwan and the gang juga terus main ke taman bermainnya itu hihihi kangen banget keluarga biru deh…
Rawon ini makanan berkuah yg paling enak menurutku. Waktu kecil sk banget kalo mama masak rawon. Pas udah besar, anak2 aku jg sk rawon. Mamaknya aja lg yg takut khilaf makan rawon jd gendut. Huahahaha
Aku belum pernah makan Rawon dan belum pernah ke Malang juga nih mak. Rencana udah ada sih main ke rumah crazy rich malang ^eh …haha. Karena pandemi buyar deh semua rencana liburan. Btw seru banget jadinya ya mak ketemuan dengan keluarga biru
Selalu penasaran dengan kota Malang, beberapa teman cerita disana kuliner nya enak-enak nggak kalah sama Bandung hawanya nya juga adem, betul kah mak?
Baca judulnya, kupukir Rawon Tessy ya punya Tessy pelawak, hahaha…baru tahu juga kalau Tessy ternyata dari Jatim…
Ini aku lihat fotonya kok kayaknya enak banget rawonnya, apalagi buat sarapan… Kalau ke Malang kayaknya wajib nyoba ini
Note banget Rawon Tessynya, next klo pas ke Malang bisa rekomen. Wah ini kuahnya beninh kecoklatan yaa. Aku suka segala jenis Rawon, mau kuah hitam atau coklat, apalagi sama nasi anget.
Wah rawonnya mantap banget mbak. Kuahnya melimpah, isinya juga. Btw dagingnya masih merah juga yaa. Dema dan Maxi gimana mbak? secara lama di Bogor, mereka makan dengan lahap enggak? jangan-jangan cuma emaknya aja nih yang paling banyak makan hihihi
Makanan kesukaanku ini Rawon. Beneran kalo di Jabodetabek emang beda ya rasanya. Waktu kami ke Malang 2 tahun lalu juga rasanya nikmat banget walau makan di warung kecil. Saya lupa dulu apa namanya, tapi rasanya enak. Mungkin nanti kalau ke Malang lagi, bisa nyoba ke sini nih
Di Jogja ada rawon khas Suroboyonan. Tapi antrine rek. Nyerah wes an kalau makan siang di situ. Hahaha. Jadi pengen main ke Malang dan mampir ke sini
Aku pikir punyanya Tessy Pelawak.
Hihii~
Nama memang kerap membawa hoki yaa..apalagi lokasinya strategis dan menunya mantul. Pasti laris kalo pas jam makan nih..
Dari fotonya heemm~
Bikin anget perut.
Lha pas ke Malang aku juga disaranin makan di sini. Lupa yang nyaranin keluarga biru atau Mbak Anisa AE ya. Memang enak sih rawon nya. Masakan Malang dan Surabaya menurutku enak-enak
aku sekian taun tinggal di malang dan kalau balik ke malang malah nggak kepikiran kuliner disini. Soalnya nggak tahu juga
next time kalau ke Malang lagi, kudu mampir nih.. dan ternyata deket banget sama stasiun, astagahhh
wahhh senengnya ya mbak bisa meet up sama keluarga biru, jadi pengen ada event blogger biar bisa ketemu semuanya
Memang beda ya, kalau mencicipi makanan khas langsung dari asalnya.. Kapan ya bisa ke Malang atau Surabaya biar bisa, mencicipi rawon yang otentik. Pernah makan rawon tapi di Jogja cuma katanya pemiliknya asli Surabaya
enak banget pastinya, pengen cobain deh.
Coba nang situbondo
Ono warung kanigoro enak
Westalah mampiro ben iso tak trakterrrr
Saya belum pernah ke malang nih… Mudah-mudahan kapan-kapan bisa ke sana dan nyobain rawon tessy… Dagingnya keliatan menggoda banget…
lah iyaaa.. ade juga mikir awalnya ini rawon punya Tessy Timbul. ternyata bukan yaa.. xixixi.. mgkn pemiliknya penggemar tessy atau mirip2 kelakuannya sama tessy.. xixixi…
Saya juga berasa makan rawon beneran pas bertandang ke siduarjo, tempat kakak sepupu. Emang beda yaaa kalau buatan orang jawa timur asli. Jadi mau coba ah kalau pas main ke Malang.
Aihh senengnya, mamam rawon sekalian ketemu Mba Ivon ya. Saya juga penyuka rawon dan nasi pecel. Pingin deh nyobain rawon di Jawa Timurnya langsung. Tentunya lebih enak ya.
Paru goreeeeengggg… waaah aku udah lama banget ngga makan ini…
ide bagus untuk makan siang besok….
hihihi saya pikir juga punya pelawak Tessy ternyata bukan
Kuliner kota Malang emang kaya banget\
Mirip kota Bandung, karena sama-sama kota kreatif
gak heran pelaku usaha kreatif Bandung dan Malang sering berkolaborasi
Jadi kangen rawon nih tanggung jawab ya April hehe di Ungaran jarang yang jualan rawon entah kenapa ya mungkin tidak termasuk makanan hits kayak bakso dan bakmi di sini
Rawon Tessy ini favorit bumer & keluarga Paksu. Jadi kalau lagi ada ipar berkunjung, jajan ke warung ini pasti jadi salah satu agenda. Sama Soto Lombok, wajib juga. Obat kangen katanya 😀
Waaaaa kangen ke malang, kayaknya sama nih mba aku pas nunggu kereta pagi sarapan disinj. Masya allah kok enak yaa, apa lagu laper 😂tapi emang rasanya beda dan bikin kangen
Klo lihat dari tampilannya, rawon tuh ga pake santan ya Pril?
Memoriku rada kacau nih antara nasi rawon dan nasi pindang, mirip gitu masakannya, hanya yang membedakan ada santan dan tidak.
Beda y emang klo masalah khas yg dimasak sama orang lokal di tempat lokal beda rasa ma yg dijual di tempat lain
Dulu juga aku ngiranya ini warungnya Tessy looh.. Ya, soalnya kan banyak artis srimulat yang buka warung. Jadi kirain ini beneran punya Tessy.
Kalo rawon aku paling suka nambah lauk paru goreng, telur asin, sama krupuk yang gak boleh ketinggalan..
duh, jadi keingetan ama Malang. Rawon di malang dengan segala macam prentelannya emang ngga pernah mengecewakan. Apalagi ada mendol juga itu. duh SEDEP puol!
Aku salfok sama paru gorengnya yang berwarna hitam pekat. Sehitam itu kah aslinya?
Anak-anakku doyan Rawon. Kalau diajak makan di Depot Rawon Tessy ini pasti pada ga nolak. Tapi jauh ya, mesti ke Malang. Kampungnya Ihwan dan Ivon nih 😀
Sering sih bikin rawon sendiri, pakai bumbu lengkap yang dibuat sendiri. Kalau lagi males pakaii bumbu instant. Kalau lebih males lagi tinggal buka aplikasi ojol pesen online hahaha
Besok mau ah dijemput keluarga biru juga, biar diajakin ke rawon tessy, hahahaha. Aku kangen banget kuliner rawon yg asli, sama jeroan2nya pastinya..
Walau namanya Rawon Tessy, tapi yg punya bukan Tessy Srimulat itu kan ya 😂. Yg penting sih enak 😁
FIX BESOK AKU BIKIN RAWON!
Hahaha mbaaa kamu membuatku ngiler ih. Iyaa orang Jatim terbagi jadi 2 kubu. Pecinta rawon buthek kentel dan penggila rawon bening enteng.
Dua-duanya aku suka. Aku anak Jatim gampangan soalnya haha. Tapi kubelum pernah coba rawon Tessy malahan hahaha