Beberapa waktu lalu, ada teman yang nanya tentang Sekolah Murid Merdeka ketika saya posting tentang kegiatan belajar anak di sosmed. Yawda deh. sekalian jadiin postingan blog aja. Barangkali ada orang tua lain yang anaknya usia sekolah juga butuh informasi tentang Sekolah Murid Merdeka ini.
Dema masuk Sekolah Murid Merdeka Januari 2021.
Hmmm, enaknya mulai dari mana ya ceritanya? (Lha kok jadi bingung-bingung dewe, hahaha).
Mengapa masuk Sekolah Murid Merdeka?
Mulai dari mengapa anak saya (Dema) masuk Sekolah Murid Merdeka aja deh ya?
Jadi, sebenarnya, Dema tuh sudah bersekolah di sekolah TK dekat rumah, gitu. Cuma, saya agak kurang sreg, karena sekolahnya tetap tatap muka walaupun situasinya sedang pandemi kayak sekarang.
Saya enggak tahu kenapa sekolahnya bisa begitu ya? Padahal, pemerintah daerahnya aja tidak mengizinkan anak-anak masuk. Apalagi ini anak TK gitu, lho 🙁 .
Kegiatan belajar online di rumah.
Meski demikian, sebenarnya, sekolahnya juga masih memberi opsi online sih untuk orang tua yang masih keberatan anak-anaknya masuk sekolah. Tentu dengan senang hati saya pilih opsi itu. Masalahnya, seiring berjalannya waktu, satu demi satu ortu yang anaknya awalnya online lama-lama mengikutkan anaknya tatap muka juga. Satu-satunya yang bertahan online cuma Dema. Alhasil, anak saya bertahan online sendirian donk kayak les privat haha 😛 .
Nah, karena situasinya seperti itu, saya udah ancang-ancang nih, abis raportan (menuju semester kedua) saya akan keluarkan anak saya dari sekolah itu. Daripada si anak kurang semangat karena online sendirian kan?
Walaupun, sebenarnya Dema tuh udah terbiasa online sendirian. Soalnya dulu pas awal pandemi kan les Bimba dan saat itu juga sering online sendirian. Cuma, saya kan kasihan aja gitu, kalau terus menerus begitu.
Akhirnya, saya mencari cyberschool atau kursus untuk anak-anak usia TK, sebagai alternatif kalau nanti Dema jadi berhenti dari TK-nya. Untuk kursus, biasalah, saya menemukan kursus gambar, piano, dll. Sedangkan untuk cyberschool saya menemukan dua yang bikin saya tertarik, yakni cyberschool A (yang memang khusus buat anak TK) dan Sekolah Murid Merdeka.
Dema saat mengerjakan lembar tugas.
Akhirnya, dari dua itu saya memutuskan masukin Dema ke Sekolah Murid Merdeka. Pertimbangannya pertama biaya di Sekolah Murid Merdeka terjangkau ketimbang opsi sekolahan A (tak bisa dipungkiri faktor ini tuh berpengaruh sekali ketika pandemi kayak sekarang).
Lalu, kedua, sepertinya testimoni para orang tua yang sudah masukkin anak-anaknya duluan ke sana baik-baik. Kebetulan ada satu dua temannya teman saya yang anaknya sudah ikut belajar di sana sejak awal tahun ajaran baru juga bilang metode belajarnya bagus.
Alasan ketiga, karena ternyata di sana juga ada jenjang SD hingga SMA. Siapa tahu kan ya, andai pandemi berakhirnya masih lama, mungkin sekolahnya bakal lanjut online terus?
Cara daftar Sekolah Murid Merdeka
Yaaa, akhirnya Januari 2021 kemarin daftar Sekolah Murid Merdeka deh, untuk jenjang PAUD TK B. Kebetulan juga boleh daftar tengah semester. Saya ikutan tiga bulan dulu, periode Januari-Maret 2021 dan berencana akan lanjut terus sampai pembelajaran TK B berakhir, insyaAllah. Bapake bahkan bilang, “Udah Dema SD di Sekolah Murid Merdeka saja. Masih pandemi ini, sekolahnya paling juga sama aja, online-online juga.” Namun, saya masih mikir-mikir sih, belum daftar SD-nya, hehe.
Balik lagi ke daftar Sekolah Murid Merdeka, cara daftanya cukup gampang. Buka aja website-nya www.sekolahmuridmerdeka.id kemudian cari jenjang pendidikan yang ingin dimasuki. Ada PAUD (termasuk TK A dan TK B), ada SD, SMP, hingga SMA.
Kalau belum yakin juga bisa trial dulu. Namun, kalau udah oke, ya langsung daftar saja sih 😀 .
Salah satu kegiatan teori dan praktik yang dikerjakan anak-anak.
Teman-teman, para orang tua, bisa mendaftar untuk periode 3 bulan, 6 bulan, atau langsung 1 tahun. Untuk biaya, bisa langsung dilihat di website-nya. Kalau menurut saya, biayanya termasuk miring. Mungkin karena sekolah ini tidak memiliki gedung/ ruang kelas seperti sekolah konvensional.
Setelah mendaftar dan melakukan pembayaran, nanti kita akan mendapatkan email untuk melanjutkan proses pendaftaran, yakni:
- Menginstall aplikasi Sekolah.mu.
- Membuat akun anak di aplikasi Sekolah.mu.
- Mengisi formulir registrasi berupa data siswa/ anak kita.
Selanjutnya kita menunggu dihubungi via WhatsApp oleh pihak Sekolah Murid Merdeka untuk diberi tahu kapan bisa mulai belajar. Enggak lama, kok. Kalau belum dihubungi juga, bisa tanya di fasilitas chatting yang ada di aplikasi Sekolah.mu.
Oh ya, saran saya, sebaiknya bikinin anak email dengan namanya sendiri deh untuk mendaftar. Nanti, akunnya juga langsung pakai nama anak ya. Jangan pakai nama orang tua. Namun, kalau orang tua mau bikin akun lain untuk diri sendiri juga bisa, kok.
Dema belajar di dua sekolah
Eh iya, qodarullah, mendekati pembagian raport di TK sebelumnya, ada anak di sekolah Dema (namun beda kelas) terkena Covid-19. Meski demikian, pihak sekolah saat itu enggak meliburkan siswa- siswanya. Lanjut terus belajarnya, karena yakin si anak ini kena Covid-19 dari saudaranya. Sekolah cuma melakukan tes Swab ke satu guru wali kelas si anak ini aja.
Saya ngrasa tracing kayak gitu enggak bener sama sekali. Mestinya, kalau mau tracing ya semua yang pernah berinteraksi dengan si anak di-tracing donk ya? Ini enggak 🙁 . Yaaa, alhamdulillahnya hasil tes gurunya negatif sih. Selanjutnya saya enggak tahu, enggak mau tahu, dan enggak peduli juga. Pokoknya saya dah kecewa aja, sih 🙁 .
Setelah peristiwa itu, beberapa ortu teman Dema ada yang memilih belajar online lagi. Dema akhirnya tetap bersekolah di sekolah itu karena menurut bapake anak-anak, biarin aja si Dema sekolah di sana sampai lulus. Nanggung. Ya, iya seeehh….
Baca juga: Ngapain Sih Emak-emak Belajar Bahasa Jepang?
Namun, sekolah di Sekolah Murid Merdeka juga dijalani Dema. Yup, Dema sekolahnya ndouble 😛 .
Berat ora? Kalau saya perhatikan, anaknya sih enjoy aja karena memang masih TK ya, pelajarannya juga masih yang fun-fun gitu. Lagipula banyak kegiatan selama di rumah aja saat ini lebih baik untuk Dema yang aktif.
Kalau mengandalkan kegiatan dari sekolahnya aja, saya rasa masih kurang. Soalnya menurut saya agak monoton ya pembelajaran online-nya di sekolah konvensionalnya. Yaaa, ini kayaknya problem rata-rata sekolah konvensional yang terimbas pandemi deh. Ditambah, saya juga bukan orang tua kreatif yang rajin ngajakin anak bebikinan mainan DIY, huhu, sehingga anaknya kalau kegiatannya itu-itu aja suka ngeluh bosen.
Apa yang dipelajari di Sekolah Murid Merdeka?
Jadi, untuk jenjang TK kayak Dema, ada pertemuan online, seminggu dua kali, yakni hari Selasa dan Kamis. Waktu belajar dibagi dua sesi, pagi dan sore. Dema masuk kelas sore, karena paginya kan online sama guru di TK konvensionalnya.
Selain pembelajaran online, ada pula tugas-tugas dari Sekolah Murid Merdeka, seperti prakarya, mengerjakan tes assesment, mengerjakan kuis-kuis/ games, dll. Semua tugas diberikan melalui aplikasi Sekolah.mu setiap hari, kecuali hari Sabtu dan Minggu (karena libur).
Selain itu, Sekolah Murid Merdeka juga akan mengirimi toolkit yang isinya lembar kerja siswa dan beberapa pernak-pernik untuk belajar DIY gitu. Kalau sudah mengerjakan tugas, nanti difoto dan diunggah ke aplikasi juga.
Tugas-tugas yang diberikan oleh guru melalui aplikasi Sekolah.mu dapat dikerjakan dan dilaporkan selama periode pembelajaran berlangsung. Waktunya fleksible, namun kalau enggak mau keteteran di akhir, saran saya ya dicicil ngerjain tugas-tugasnya hehe.
Nanti, secara berkala guru di Sekolah Murid Merdeka juga akan mengingatkan kok tugas mana yang belum tersubmit, supaya saat periode pembeljaran berakhir udah selesai semua tugas-tugas anak.
Ada pula kelas olahraga di mana anak-anak diajak bergerak, kayak senam-senam gitu. Via Zoom, biasanya.
Sejauh ini sih Dema juga sangat excited dengan pembelajaran di sana. Kalau soal keluhan paling karena saat online, microphone dimatikan ya, sehingga anak-anak enggak bisa nyeletuk bebas. Ini bagi anak yang suka ngomong biasanya agak kurang bisa berekspresi haha.
Lembar kerja yang nanti difoto dan diunggah di aplikasi.
Namun, ya dimaklumi aja sih, kalau anak TK ngomong, apalagi banyak anak, biasanya malah ruwet hehehe. Lagipula kalau anak mau bicara tinggal kasi tanda “angkat tangan” aja di fasilitas Zoom-nya, nanti boleh open mic kok 😀 . Trus, biasanya di akhir kelas online, anak-anak dikasi kesempatan untuk saling bercerita tentang apa aja plus orang tua boleh ikutan nimbrung apabila ada pertanyaan.
Update (Mei 2021): Sekarang Sekolah Murid Merdeka menyediakan aktivitas tambahan dengan model kelas 1:10. Maksudnya, dalam 1 kelas maksimal ada 10 murid. Nanti, akan bayar lagi sebesar Rp. 30.000,- untuk tiap kelas yang akan diikuti. Dengan mengikuti kelas ini, anak lebih leluasa “bergaul” dengan guru dan teman-teman sesama murid lainnya.
Eh, sebenarnya kalau kelas sore Dema sih anak-anaknya enggak sampai 20-an. Denger-denger yang siswanya banyak tuh kelas pagi. Saya tahu dari orang tua yang anaknya masuk pagi soalnya orang tua TK B Sekolah Murid Merdeka punya grup WhatsApp sendiri.
Oh iya, karena sekolahnya online, teman-teman Dema berasal dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dari luar negeri. Kadang kalau ada sesi cerita di akhir kelas gitu logat berbicara anak-anaknya bisa beda-beda xixixi. Enak ya anak-anak zaman now, teman-temannya bisa dari mana aja ,enggak dari circle itu-itu aja 😀 .
Baca juga: Sebulan Belajar di SD Sekolah Murid Merdeka
Lalu, sebenarnya sekolah ini tuh pembelajarannya blended learning ya. Selain melalui daring, sebenarnya juga ada pembelajaran tatap muka. Namun, karena pandemi, maka tatap mukanya sementara ditiadakan hingga nanti keadaan memungkinkan.
Lalu, informasi lainnya adalah untuk jenjang TK di Sekolah Murid Merdeka tidak memberikan nomor induk siswa nasional (NISN). NISN akan diberikan kalau anak lanjut ke SD nanti.
Bermain game di aplikasi.
Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional, belum ada kurikulum Cambridge (kali ada yang bertanya-tanya soal ini, hehe). Namun, ya enggak tahu nanti seiring perjalanan waktu akan ada penambahan/ perubahan atau gimana 😀 .
Trus, kalau dirasa pelajaran dari Sekolah Murid Merdeka masih kurang, orang tua juga bisa mengikutkan anak ke kelas-kelas ekstrakurikuler, seperti kelas Bahasa Inggris, kelas Membaca, dll. Tentu saja nanti bayar lagi, namun saya lihat sih masih cukup ramah kantong juga kok.
Oh iya, di sekolah ini tingkatan PAUD/ TK-nya belum dapat pelajaran agama. Baru dapat nanti saat SD. Jadi, buat ibuk-ibuk, khususnya yang beragama Islam, yang ingin anak-anaknya dapat menghafal surat-surat Al Quran kayaknya belum bisa dapat dari sini. Namun, kalau mau anaknya diajari baca Al Quran sepertinya ada ekskul mengaji. Coba cek aja deh di website-nya.
Baca juga: Serunya Ikutan Online Short Course of Creative Writing bersama The British Institue (TBI).
Saya sih berencana daftarin Dema ikut kelas Bahasa Inggris. Kayaknya udah dibuka lagi pendaftarannya bulan ini.
Nah, jadi begitulah teman-teman, penjelasan singkat tentang kegiatan belajar anak saya di Sekolah Murid Merdeka. Kalau ada yang belum jelas, monggo ketik saja pertanyaannya di kolom komentar atau email/ DM saya atau kalau mau lebih jelas yawda langsung ke website sekolahannya saja 😀 .
Semoga bermanfaat ya postingan tentang Sekolah Murid Merdeka ini 🙂 .
April Hamsa
Waah, akhirnya tayang juga reviewnya. Aku udah cari tau sendiri tapi masih clueless sistem belajarnya gimana.
Enak nih ada pilihan kelas sore, laptopnya bisa gantian sama kakaknya. Rencananya pengen masukin anakku PAUD biar ada kegiatan gitu
di rumah. Makasih mbak infonya 🙂
Iya mbak coba aja, semoga cocok ya dengan sistem belajarnya dan anaknya seneng krn ada kegiatan hehe
Aku dapat voucher belajar di SMM trus mikir dipakai gak ya
Anakku lagi bosen zoom meeting. Maunya sepedahan, main pasir, dkk.
Btw kalau NISN setahuku memang mulai SD deh seperti anak homeschooling gitu juga
Kasi aku aja sini pocernya hahahahha
Eh ada kok TK yang udah dapat NISN
Anakku kadung pindah Homeschooling 😥😰
Mau pindah SMM, ntar kuatir kudu adaptasi lagi.
Yaopo iki enak’e 😆 istikhorioh dulu aja lahh.
Wah HS gabung PKBM gitu ya?
Iyo
Homeschooling kak seto iku lho.
Bismillah, wis kadung kelas 8 SMP iki.
Nanggung, bentar lagi mau SMA anakku 😀
Aku jadi kepikiran sekolahin anakku si Narend kesini deh, jadi sama kayak Dema sekolahe double. biar makin banyak aktivitas aja sih maksudnya. karena pandemi banyak waktu luang, dan dia lebih seneng online.
Iya Dema TK-nya double.
Aku jg kepikiran mau doublein Maxy, soalnya khawatir Juli blm siap tatap muka mau mindahin ke sini aja keknya.
Trims! ini bener2 bermanfaat, karena emang lagi nyari2 nih buat si bocah bandel yang pinter kelewatan ampe bikin KZL hahaha.. trims bakal dicoba cekidot website n testimoninya
Semoga berjodoh mas
Kepo sama harganya. Aku masih belum jadi masukin anakku ke TK konvensional. Hmm, mau cek website Sekolah Merdeka ah
Iya mbak cek dulu aja
Wah ternyata ada sekolah online yang berkualitas kayak gini, semenjak pandemi rencana awal mau masukkan anak ke tk jadi batal untung saya baca artikel kk yang buat saya ada rekomendasi lain buat menyekolahkan anak secara online
Coba aja cek2 webnya mbak/ mas kalau penjelasan saya dirasa blm jelas hehe
seru sekali pengalamannya mendampingi anak-anak belajar selama di sekolah murid merdeka.. aku kebayang betapa challengingnya setiap sesi
haha kalau dimute lbh tertib
Ih Dema anteng yaaa 😍😍
Anak kedua aku udah minta TK aja. Aku mau coba cek ini nanti. Makasih yaa mba. Butuh ini sangat euy.
Asyik ini dapat semacam toolkit belajar yaa
IYa mbak dapat toolkit
coba trialnya aja dulu mbak
Wahh Demaaa, seru bangett belajarnyaa. Anakku di TKnya minim praktek model begini ni, huhu. Jadi anak gampang bosan. Banyakan hanya mewarnai, menulis, menebalkan. Dan ini setahun benar-benar tanpa pertemuan, tahu-tahu sudah daftar SD. Kemarin galau juga mau cari sekolah yang HS atau model online begini. Tapi ku sadar diri sama kemauan “menemani” anak belajar, hiks
Hehe semangaaat
Sekolah Dema SD Murid Merdeka ini ada di 1 lokasi kah, kak April?
Kebayang sekolahnya luassss dengan halaman yang memadai untuk bermain.
Dema hebat sekali…gak pernah protes kalau tugasnya banyak.
Gak ada lokasinya hahaha
Seru juga ya, anakku tahun ini akan naik ke tk b, tapi sekolahnya masih online aja sih, dan video call tiap jumat dan sabtu, hari lain kegiatan offline. Namanya juga tk ya. Menurutku sekolah merdeka ini bagus banget buat melindungi anak yg masih harus online
Alternatif lain kalau ortu msh ragu masukin anak ke sekolah konvensionl tapi jg masih gak pede HS hehe
Dema seru ih sekolahnya dobel, jadi punya temannya juga dobel ya. Sekolah yang kedua ini bagus sih kalo aku baca dari review April.
Ngomong soal sekolah yang masih tatap muka gitu, dan ada kasus positif yang tracing nya gak jelas pasti parno. Aku aja yang punya anak kuliah, masih mau nya ya daring aja.
Iya mbak masih parno juga huhu
Dema keren banget ihh bisa sekolah di 2 tempat jadi dia punya pengalaman banyak ya. Aku seneng banget kalau liat postingan kak April tentang belajarnya Dema jadi inget dulu watu anak-anaka TK suka banget buat kreativitas kaya gitu hehe.
Sekarang dah pd gede yaa
Saya sering lihat iklannya sekolah murid merdeka ini lewat di timeline FB, sudah kepoin webnya juga. Bagus kok menurut saya setelah baca-baca informasi yang ada di webnya. Apalagi bisa trial dulu 3 bulan, masa adaptasi yang mencukupi
Iya bisa ikutan 3 bulan dulu
Bisikin harga buat TK B dong, ini anakku juga belum sekolah udah umur 5 tahun lebih. Pengen masuk TK masih ragu, anaknya juga malas sekolah, katanya enakan di rumah aja. Jadi kepikiran buat sekolah online, biar sekalian si adek langsung masuk SD aja, sekarang TK online.
Waduh aku kok lupa bayar berapa kmrn ya, kyknya pertiga bulan 600 apa ya, cek di websitenya aja mbak hehe
Nemu sekolah yang tepat untuk anak melegakan ya Mba.
Aku belum sampe fase ini, sharingnya jadi memperkaya wawasan aku Mba
Maksih mba April
sama2 mbak moga bermanfaat
Menarik juga ya. Anakku sekarang HS sih. Soalnya kemaren pas masuk SD pas pandemi, jadi sekalian aja HS dulu sambil liat2 kondisi. Waktu tu blom tau kalau ada sekolah daring yang seru gini. Btw untuk kelas trial berapa lama?
HS mandiri atau ikutan PKBM gtu mbak Wiwied? Ku jadi kepoh hehehe
Tril kyknya satu kali pertemuan, tapi kalau ada trial lagi ikut lagi sepertinya gpp tuh mbak
Sama yaa deket rumahku, beberapa TK tetep masuk. Terutama yg nyempil masuk gang. Jadi aman ga kena sidak.
Aih asikk Dema sekolahnya ada 2. Semangat yaaa.
Kalo kulihat anak kls 1 yg baru masuk, kayaknya kesian gitu. Namanya baru masuk SD kan perlu bimbingan langsung. Kalo online rasanya kurang afdol.
Iya kelas online emang gak maksimal. Emaknya yg kerja ekstra hahahaa
Cukup lengkap ini informasinya, pasti bermanfaat terutama untuk Buibu yang saat ini masih galau masukin anaknya sekolah kemana. Aku ceki2 juga ah ke website-nya buat referensi. Makasih ya Mama Maxy & Dema.
Sama2 mbak Hani,moga bermanfaat
waktu browsing di webnya SMM, aku penasaran kok ada muridnya yang tinggal di luar negeri? apa ya nanti ada tatap muka di sana atau gimana? trus kalau tatap muka itu berarti per wilayah, misal di Bogor ada 10 anak maka ketemuan lah 10 anak itu? atau bisa digabung ketemuan se-jabodetabek?
Kalau di sana ada beberapa anak bisa aja kyaknya.
Setauku per daerah gtu sih nanti tatap mukanya.
Yg gk ada temen di daerahnya bisa datang ke kota terdekat.
Tp kalau gk ada kyknya ya online aja kalau gk salah ya
Aku penasaran
Lihat biayanya sepertinya dua kali job sudah bisa bayar untuk 3 bulan dulu
Hmm kalau kukasih lihat abaknta pasti mupeng
Waaah Dema seumuran juga nih sama Fira yaaa
Fira juga bosen banget nih, sekolahnya sudah memberlakukan sekolah tatap muka dong. Awalnya enggak, tapi karena kebanyakan sekolah di daerah situ mengadakan tatap muka, lah kok TK Fira ikutan. Hm….
Tapi aku dan suami tetap belum mengijinkan anakku untuk masuk sekolah tatap muka. Prinsip kami, jika sudah merata vaksinnya, baru deh kami berani melepas anak anak sekolah tatap muka.
bethewe, ini sekolah merdeka yang pernah Fira ikutan launchingnya deh. Waktu itu Fira juga kepingin banget sekolah di situ. Fira bilangnya, sekolah disitu aja, mi. Sekolah yang banyak temen-temennya saat online. karena di sekolah fira ini pakai video call dan anaknya cuma tiga, ihiiiy. Kurang rame katanyaaa
Boleh enggak sih, masukin gitu tengah semester, pan TK B sebentar lagi berakhir yaa
Sepertinya ikutan per-Maret sampai TK usai (3 bulan sampai Mei) bisa mbak Astin. Coba hubungi nomor WA yang ada di websitenya SMM mbak.
kemarin aku juga pengen mbak daftar ini
tapi ketinggalan..
andai daftar bulan februari bisa g sih mbak? kebetulan aku juga mau chacha dan aluna nyoba ini
klo cocok ya bisa sekalian homeschool aja
Tanya ke WA yg ada di webnya mbak
Kalau sekolah murid merdeka ini gabungan sekolah konvensonal dengan HS, jd gak murni HS
Pandemi oh pandemi, bikin semuanya kacau. Sekolah yang harusnya tempat menimba ilmu dan berinteraksi dengan banyak teman-teman, sekarang ganti online. Ya, meskipun sebagian ada yang ngeyel gitu. Tetep tatap muka. Itu sekolah apa enggak takut ya? Kena teguran dari Pemerintah.
Pas orang tua saya rapat siswa, dari pihak sekolah menjelaskan, sementara sekolah dilakukan online dari rumah karena sedang ada pandemi.
Sekolah tidak berani melakukan tatap muka, karena kalau sampai ketahuan, sekolah yang akan kena sanksi. Fatal akibatnya.
Sekolah Merdeka ini beneran bisa jadi solusi deh. Karena pembelajarannya bisa daring. Dan banyak yang mengikutinya.
Saya sempat lihat websitenya. Sempat tertarik juga untuk daftarin Nai ke sana. Paling saya masih berpikir nanti kuliahnya akan seperti apa. Kira-kira prosesnya sama gak ya kalau lulusan Sekolah Merdeka dengan lulusan sekolah lainnya
Wuih, Dema ternyata sekolahnya double degree hehe have fun ya Dema di sekolah baru.. sepertinya pelajarannya asyik dan kreatif ya..
Belajarnya asik dan menyenangkan yah, engga membosankan. Keren nih Sekolah Merdeka
Jadi sekolah murid merdeka ini memang spesial online ya? tadi asli tertarik banget deh mau daftarin Adek Fi. Pas lagi cari sekolah yang bagus untuk online. Soalnya selama ini cuma online zoom aja nggak ada tool kits gitu.
Enggak mbak, mereka blended learning
Kalau gak pandemi tetep ada tatap muka tapi gak tiap hari
Bagus juga ya aktivitas yang diberikan oleh Sekolah Merdeka kepada murid-muridnya. Nih misal anak SD mau ndobel sekolah di situ juga bisa berarti ya Pril?
Ya ampun, kebayang ya sekolah online sendiri :(. Wah, ini seru banget sekolah merdeka, Dikirimin toll kitsnya pula. Kok baru di tulis sejarang, tau gitu ikutan daftar juga. Anakku harusnya masuk TK tp aku pending hehe
Aku langsung kepo mbak sama kurikulum nya sekolah merdeka. Siapa tahu cocok buat anakku yg tahun ini juli mau masuk tk b. Daripada tk konvensional masih nanggung rasanya
Wah keren ya kurikulum di Sekolah MErdeka ini, keponakan ku mau ah kudaftarin kesini
Aku darikemaren mau nyoba ini smm ehh ternyata di sini bisa masuk sekolahnya
ya udah sekolah offline aja wes
padahal naksirrr
Mbak mau nanya kalau anak sudah punya NISN krn sudah SD apakah bisa sekolah double juga? Tertarik dengan sekolah merdeka namun tetap tidak bisa keluar dr sekolah mainstream.
Hello mbak, NISN tetap sama sih utk 1 anak selamanya.
Kalau SD double sekolah setahuku juga bisa, ada temannya temanku yang anaknya sekolah SD biasa sekaligus SMM ini.
IG-nya @besinikel
Coba bisa nanya2 mbaknya atau nanya ke CS sekolah murid merdeka untuk dijelasin bgmn prosesnya.
Kalau aku sebaliknya, sedang mempertimbangkan anak keluar dari sekolah skrng dan masuk SMM, krn kepitusan pak menteri kmrn hehe.
Terima kasih review nya, sangat bermanfaat. sy juga baru kemarin daftarin anak saya, semoga cocok
Hai mba
Assalamualaikum
Mba, saya tuh pengen bisa review perkembangan anak alias curcol sama gurunya. Di SMM bisa gitu gak
Maklum mamak ini masih perlu ilmu buat hadapen anak 6 tahun.
Makasih ya
Waalaikumsalam salah satu “kelemahannya” kalau seperti ini emang tak sebebas sekolah konvensional kalau mau curhat ttg perkembangan belajar anak.
Tetapi, setahu saya kalau di SMM ada paket add on (berbayar 50 atau 55 rb gtu) untuk konsultasi rapot anak seteah pencapaian belajar per 3 bulan kalau gak salah. Nanti bisa dilihat di aplikasinya jika sudah terdaftar menjadi murid.
Trus bisa jg kalau misalnya tiap pertemuan online tuh di akhir minta bicara sama gurunya (ini kalau TK kmrn begitu mbak, kalau di SD saya blm tau krn baru akan mulai 😀 )
Untuk lebih jelasnya mungkin bisa tanya CS SMM 😀
Mbak, utk SMAnya apakah ada yang bisa mereview? Anak saya justru lebih maksimal dengan daring, dia lebih enjoy. Apakah bisa bantu info utk SMAnya? Anak saya tahun ini lulus SMP mau mendaftar SMA dan lebih suka online. Mhn jika ada yang bisa review.
Mohon maaf saya kurang tahu mam, karena anak saya baru TK mam, baru mau masuk SD tahun ajaran baru nanti.
Mungkin bisa searching via tagar #sekolahmuridmerdeka buat ngepoin siapa anak SMA yg sekolah di SMM jg.
Saya jg suka stalkingin aktivitas murid SMM yg SD sblm ambil keputusan Juli nanti masuk SD SMM 😀
Hai Mba. Terimakasih sharingnya. Mba mau tanya dong, untuk add on yg pembelajaran 1:10 itu carinya dimana ya? Aku ubek2 aplikasi kok ndak nemu ya 😀
Apakah kira2 km tau?
Terimakasih sblmnya.
Ada di programmu si anak mam, jadi satu dengan list tugas2 itu
Terimakasih untuk sharingnya. Mau tanya dong Bun, untuk akreditasinya udah ada belum ya, dan apakah sdh ada ijazahnya juga klo mau melanjutkan kejenjang berikutnya. Anakku umur 5thn dan sdh waktunya msh TK cuman Krn pandemi jadi mundur lagi sekolahnya
SMM statusnya PKMB mam 😀
Kalau untuk TK di SMM tidak akan mendapat NISN sebagaimana di TK nasional (kalau masuk SD SMM baru dapat), dapat raport, sertifikat, dan portfolio yang bisa dipakai utk masuk SD konvensional juga.
Btw, seharusnya kalau manut aturan pemerintah setahu saya SD tu gak perlu pakai ijzah TK.
Anak saya tahun kemarin masuk ke SD konvensional tidak pakai ijazah jg, kebetulan anak saya jg gak TK, cuma bimba aja.
Itu uang spp udah termasuk program ya mom?toolkit yg dkirim itu untuk pembelajran brapa lma?klo misal ikut yang 3bulan apakah tetap dapat sertifikat dan buku raport?
Iya SPP sudah semua rasa2nya, saya bayar setahun langsung udah gk bayar apa2 lagi, kecuali saat saya ikutin anak kelas add on berbayar
Setahu saya dulu memang sertifikat dan raport tetep bisa didapat walau ikyt 3 bulan.
Hai mba, jadi udah ada keputusan mau lanjut sd di smm atau tetap sd konvensional yah mba? Saya soalnya masih cari pencerahan jg nih alias galau 🙈
Anakku yang TKB ini lanjut SD SMM kelas 1.
Anakku yang di SD konvensional (naik kelas 2) saya keluarkan dari sekolahnya dan lanjut SMM kelas 2 mbak 🙂
Salam kenal mba, mau tanya kalau kita double in sekolah anak, Kira² gimana ya? misalnya anak saya sekarang tetap kelas 3 SD di sekolah konvensionalnya, tapi mau masuk sini juga di SMM di kelas 3SD
Soalnya selama pandemic gini, masih sama² online semua.
TERIMA KASIH untuk pencerahan reviewnya mba
Hello mbak, bisa kok double.
Sekolah konvensionalnya jadi sekolah utama, SMM jd pendamping.
Bedanya kalau jadi sekolah pendamping nanti gak perlu kasi data KK, akte, dll saat isi form.
Kelas online live-nya bisa ikut yang sore, tapi itu juga gak tiap hari kok.
Tinggal disiplin bagi waktu ngerjain tugas2 anara tugas sekolah dan SMM aja keknya hehe
Wahh terima kasih mba review nya.. sepertinya seru yaa, wkt itu pernah ikut trial yg utk TK tp ada 60 org yg ikut, jd mundur deh..
Klo sekolah live nya pake apaa mba? Zoom kah? 1 kelas brp org? Apakah sekelasnya orang dan guru nya sama terus? Gurunya ada brp 1 kelas?
Hello mbak, iya, memang aturannya sekelas maks 70 anak dan 1 guru. Ini biasanya terbagi kelas pagi dan sore mbak. Iya sekelas anak dan gurunya sama. Tp kadang utk si anak ada yg masuk pagi, sore, atau nonton rekamannya aja (fleksible).
Memang kelemahannya gak bisa ngobrol bebas kyk sekolah konvensional, tp sejauh ini guru di kelas selalu berusaha adil kasi kesempatan anak satu persatu buat ngomong, entah itu jawab pertanyaan, mimpin doa, bercerita, dll
Modelnya kyk homeschooling gtu jd kalau menurut saya ortu tetap mendampingi. Kalau tidak ikutan live ya gpp bisa menyimak rekamannya, jd fleksible gak ada absen2an dihitung masuk atau tidak masuk.
Kalau saya utk masalah interaksi guru anak biasanya anak saya ikutin kelas add on yg berbayar lagi, satu kelas isi 10 anak. Supaya si anak bisa belajar dan lbh kenal temennya aja.
Hy kak, sekolah ini ada ijazah ga?
Oiya, selain spp bulanan ada pembiayaan apa untuk kelas PAUD?
Ditunggu jawabannya
Dapat sertifikat, raport, dan portfolio.
Tidak ada tambahan biaya kecuali ikutan kelas add on. Biaya di awal itu biasanya sudah perpaket 3, 6 bulan atau setahun
Hai mbak, salam kenal. Duh seneng bgt nemu tulisan ini. Kebetulan mirip crta kita, tp anak saya SD. Jadi sekolah ank libur cm pas awal pendemi.
Masuk tahun ajaran baru sekolah masuk pake shift, boleh gak ikut tatap muka, tyt anak saya satu2nya yg gak ikut, dengan banyak pertimbangan yg salah satunya soal tracking yg saya khwtrkan persis sprti crt mbak. Tyt juga janjinya kasi pembelajaran onlen tu gak dipenuhi, awal2 saya msh rajin tanya materi n tugas tp lma2 kesel juga, udah komplen tetep aja kyk gt, jadi full homeschooling sm saya, saya ijinkan masuk hanya untuk tes2 aja biar gak ada kecurigaan dengan nilainya. Syukurnya bisa buktikan kl ank bs tetep berprestasi.
Masuk tahun ajaran baru ini, lbh gila lagi sekolahnya, masuk full sekelas dr jam 6.45-11.55 pdhl waktu itu lagi zona merah. Sprti biasanya dikasi opsi boleh tdk ikut, tyt ada 3 ank yg tdk ikut, tp ya tetep pmbljran onlennya nol, spechless, males tp dah tanggung tinggal setahun lagi. Usut punya usut tyt kepseknya antivax, hadeeh..
Masukin kesana harapannya slain biar dpt pljran agama juga, tp mlh gini, adeknya jadi saya batalkan masuk sekolah dsna. Sekolah lain yg model sama kayak gt juga masuk sekolah kayak biasa. Makanya adeknya saya tunda untuk sekolah.
Cari-cari nemu SMM tp msh gak yakin, trus cari review eh dpt blognya mbak, makasi banyak ya mbak.
Sama2. Semoga membantu ya 🙂
mba, mau tanya untuk paket yg mba blg 3 bulan, 6 bulan it brarti sudah lgsg paket belajarnya ya? kl utk trial class it free atau kita bayar ya? pembelajarannya sendiri bagaimana, untuk motorik halus dan kasarnya, krn anak saya juga skrg TK B? maaf ya mba byk tanya, krn saya jga baru tau ttg SMM ini dari teman suami yg kebetulan buat sistem nya. makasi byk ya mba..
Trial sepertinya gak bayar mbak. Cuma seperti apa sistemnya saya tidak paham jg.
Tapi kalau langsung ikutan belajar langsung aja pilih paket2 itu. Saya udah lama gak cek web SMM, barangkali ada yg beubah atau bgmn.
Utk motorik kasar khususnya, setahu saya di TKB ada pelajaran olahraga juga, tapi online kyk diajak gerak2 gtu senam. Tp sekali lagi tetep ortu yang berperan sih mbak, seperti homeschooling tapi ala2 gitu.
Trus kyknya kalau udah gk PPKM akan ada offline class-nya (sementara di 9 kota).
Coba dikontak aja SMM mbak, bisa via call atau zoom, ada di websitenya.
hmm jdi seperti home schooling ala”ya mba hehe..utk anak tk memang baiknya ortu ikut mendampingi ya mba selagi belajarnya, krn saya kn bekerja jdi kl utk mendampingi tdk bisa..terlebioh anak saya termasuk yg moody dan bosenan, takutnya ikut SMM sama bosennya dgn skolah yg skrg,,makasi ya mba infonya
Iya mirip2 gitu.
Anak2 saya yang msh kelas 1 dan 2 SD pun msh saya dampingi sesekali kalau online. Kelasnya ada pilihan pagi dan sore, seminggu 2x dulu. Kalau tidak bisa ikutan online, bisa lihat rekamannya aja, trus tugas2nya dibantuin mamanya. Fleksible aja sih mbak, gak ada DL juga, yang penting aktivitas wajib dikerjakan, itu juga bebas waktunya.
Sama2 mbk moga menjawab 🙂
Sudah lama cari sekolahan yang pas buat anakku, pas juga mbak April ngeshare tentang SMM kan akunya makin kepo. 😆 makasih ya mbak jd ada gambaran buat cari sekolah si kecil.