Ada yang sudah berani pergi ke dokter gigi atau periksa gigi saat pandemi gini? Saya sudah. Eh, lebih tepatnya Dema anak kedua saya yang sudah periksa ke dokter gigi. Saya, ayahnya, dan Si Maxy kakaknya cuma nganterin 😀 . Kali ini, kami memilih untuk memeriksakan gigi anak ke dokter gigi di klinik OMDC Bogor. Tepatnya, pada awal Januari 2021 lalu.
Oh iya, FYI, ini pertama kalinya Dema periksa ke dokter gigi. Biasanya Dema cuma ikut antar Maxy aja, karena emang sejak dulu yang sering bermasalah dengan gigi adalah Maxy, heuheuheu.
Dema saat bertemu dokter gigi di klinik OMDC Bogor.
Biasanya, kalau memeriksakan gigi Maxy, kami pergi ke dokter gigi di rumah sakit. Cuma awal Januari kemarin, kasus Covid-19 kan makin melonjak. Kami jadi khawatir ke rumah sakit.
Saya enggak bilang cek gigi ke rumah sakit tak aman lho, ya. Soalnya pasti rumah sakit paham soal protokol kesehatan (prokes). Beberapa teman pun ada yang cerita, pernah periksa gigi di rumah sakit. Katanya prokesnya bagus, pintu masuk pasien Covid-19 dipisahkan dengan yang mau medical check up, dll.
Tips ke dokter gigi pada saat pandemi
Hanya saja, pada waktu itu kami merasa lebih nyaman untuk periksa gigi di klinik. Tujuannya, untuk meminimalisir kontak dengan pasien-pasien lainnya yang kami enggak tahu mereka menderita penyakit apa aja. Kalau di klinik gigi khusus kan udah jelas keluhannya ya seputar gigi dan mulut.
Sekalian saya jadikan tips ke dokter gigi pada saat pandemi aja lha ya, pilihan kami itu, hehe. Dihitung deh, itu yang pertama ya.
Lalu, kedua, sebelum datang ke klinik, pastikan untuk membuat janji temu dulu dengan dokter gigi. Jangan sampai datang dadakan. Soalnya, di sana kan pasti butuh waktu untuk pembersihan ruangan periksa dan peralatannya.
Lagipula, kalau datang langsung belum tentu juga kita akan langsung diperiksa kan? Yang ada malah nanti buang-buang waktu menunggu, bahkan malah ada risiko berinteraksi dengan pasien gigi lain yang dijadwalkan menunggu giliran periksa.
Baca juga: Pengalaman Membawa Anak Pergi ke Rumah Sakit di Masa Pandemi
Trus, jangan lupa untuk selalu mematuhi prokes. Khususnya, kalau yang periksa anak-anak ya. Pastikan si kecil paham dan mau memakai masker.
Sounding dulu anak-anak sebelum periksa ke dokter gigi ya.
Pastikan juga supaya anak-anak selalu menjaga kebersihan tangannya, mau mencuci tangan atau pakai hand sanitizer, tidak memegang benda-benda asing sembarangan, tidak menyentuh area wajahnya sendiri, dll. Ini adalah tugas orang tua sejak di rumah, bahkan kalau bisa beberapa hari sebelumnya untuk sounding si kecil mengenai hal ini.
Cek fasilitas kliniknya, apakah menerapkan prokes yang ketat, punya sarana prasarana yang memadai, dokter giginya profesional, dll. Caranya bisa melihat testimoni di media sosialnya atau nanya-nanya kenalan yang sudah pernah periksa gigi ke klinik itu sebelumnya.
Hal yang tak kalah penting adalah ketika pulang. Sebaiknya sepulang dari klinik gigi langsung membersihkan diri. Bila perlu mandi dan keramas lagi, supaya yakin tak ada kuman dan virus yang nempel, hehe.
Tak masalah dibilang lebay, yang penting kita tetap sehat kan? 😀
InsyaAllah dengan menerapkan tips ke dokter gigi pada saat pandemi ini, aman kok 🙂 . Eh, kalau ada tambahan tips lainnya, boleh banget lho, share ke kolom komentar di bawah 😀 .
Problem gigi Dema
Balik lagi ke cerita Dema pergi ke dokter gigi, waktu itu Dema punya masalah yakni gigi susu bagian depan atasnya tak kunjung tanggal. Padahal, gigi permanennya sudah tumbuh.
Dari hasil browsing-browsing saya menemukan beberapa artikel bahwa gigi permanennya nanti akan nyundul si gigi susu dan nanti gigi itu akan lepas sendiri. Ternyata, saya tungguin, sampai si gigi permanen udah oke posisinya, si gigi susu tetap bandel nangkring di sana.
Gigi susu Dema yang tak mau lepas.
Posisinya bahkan naik ke atas, trus jadi makin menghitam gitu, karena dulu emang gigis ya. Bahasa Indonesianya “gigis” apaan ya? Hahaha. “Geripis” kali ya? 😛
Kadang kalau disikat, gigi susu itu mengeluarkan darah gitu. Anehnya, saat ditanya sakit atau enggak, Dema bilang enggak, hohoho.
Akhirnya, karena enggak tahan melihat ada gigi susu yang merusak pemandangan di mulut Dema itu, kami putuskan bawa ke klinik. Daaan, ternyata problem giginya Dema enggak cuma gigi susu itu, melainkan ada beberapa gigi di bagian belakang-belakang yang perlu ditambal, hiks hiks :p .
Klinik OMDC Bogor
Waktu itu kami dapat jadwal periksa sekitar pukul 4 sore. Klinik OMDC Bogor yang terletak di Jalan Raya Pajajaran No. 6 ini ternyata sering kami lewati, tapi selama ini enggak nyadar. Kirain lokasinya lebih jauh lagi dari rumah, hehe.
FYI, buat yang butuh informasi lokasi klinik gigi OMDC Bogor lokasinya di sini ya:
Sebenarnya udah lama kepengen ke klinik OMDC Bogor, kebetulan kenal klinik gigi ini dari tetangga yang anaknya juga periksa ke sana. Namun, belum ada waktunya. Selain karena Maxy kan selama ini cek gigi di rumah sakit. Udah dipegang sama dokter gigi di sana, jadi kalau mau pindah dokter gigi rasanya enggak enak aja gitu.
Nah, saat giliran Dema ini, baru deh kami berkesempatan bawa ke klinik gigi ini. Apalagi momennya juga pas pandemi gini.
Bagian depan klinik OMDC.
Selain itu, kami juga mempertimbangkan, karena ini pertama kalinya Dema ke dokter gigi untuk periksa, kami mau cari klinik yang suasananya kids friendly. Nah, kata orang-orang, di klinik gigi OMDC Bogor, dekorasi ruangannya tuh menyenangkan da bikin anak-anak enggak takut ke dokter gigi, gitu.
Penasaran kan? Akhirnya coba deh, datang ke klinik gigi ini.
Indoor playground yang bikin anak tidak tegang saat ke dokter gigi.
Baca juga: Pengalaman Memeriksakan Gigi Anak ke RS Hermina Bogor
Daaan, emang bener sih. Ketika masuk dekorasi ruangannya memang berbeda. Langsung tampak ayunan dan ruang tunggu yang anak-anak banget, pokoknya.
Saya perhatikan, lantai satu di klinik gigi OMDC Bogor khusus dipergunakan sebagai ruang pendaftaran dan ruang tunggu. Tersedia fasilitas berupa kamar mandi di pojok dan juga semacam pojok untuk shop pernak-pernik OMDC. Ada baju, tas, payung, dll.
Shop corner.
Tak ketinggalan, ada sudut dengan meja kecil yang menyediakan fasilitas minuman seperti teh dan kopi. Cuma waktu itu saya enggak minum, soalnya kan ngepas banget datangnya ke klinik. Khawatir keburu dipanggil, hehe. Ternyata, kami menunggu sekitar 10 menitan dulu untuk registrasi.
Oh iya, ketika datang, kami registrasi dulu. Kami diberi formulir untuk data pasien baru. Kemudian, mas-mas resepsionisnya menjelaskan mengenai prosedur pemeriksaan gigi, lengkap dengan biayanya.
Ruang tunggu klinik OMDC Bogor.
Rincian biaya periksa gigi anak di klinik gigi OMDC Bogor yang disampaikan oleh masnya adalah sebagai berikut:
Service charge: Rp. 80.000,- (Dapat potongan Rp. 30.000,- sehingga jadi Rp. 50.000,- aja dengan syarat posting di IG kalau kami periksa gigi anak di sana. Tak usah diminta, saya yang demen posting juga bakal posting sih haha. Soalnya kalau cek gigi di rumah sakit biasanya malah dilarang memotret/ memvideokan).
- Konsultasi/ biaya dokter: Rp. 110.000,-
- Penambalan 1 gigi: Rp. 599.000,-
- Pencabutan 1 gigi: Rp. 614.000,-.
Setelah memastikan kami mendapatkan informasi tersebut dengan baik, kami dipersilakan menunggu dulu. Anak-anak pun memanfaatkan waktu menunggu dengan bermain ayunan.
Free drink corner.
Tak lama kemudian, kami diberi perlengkapan APD untuk Dema, yang terdiri dari:
- Masker
- Penutup kepala
- Baju APD
- Penutup sepatu.
Langsung deh kami pakaikan APD itu ke Dema. Trus, kami diminta naik ke lantai atas.
Fasilitas APD dari klinik gigi.
Ternyata di lantai atas ada ruang tunggu lagi. Tadinya, Maxy saya minta tunggu aja di ruangan itu, khawatir nanti kepenuhan kan di dalam. Namun, kata mas-mas perawatnya enggak pa pa ikut masuk ke dalam ruang periksa. Yes, hari itu yang “melayani” cowok semua, termasuk dokter dan perawatnya hehe.
Dema, waktu itu, ditangani oleh dr. Zulkarnain Said. FYI, baik dokter maupun perawat, semuanya terlihat mengenakan APD lengkap.
Setelah ngobrol sebentar mengenai masalah gigi Dema, pak dokter gigi meminta Dema duduk di kursi perawatan gigi. Tak sesuai dugaan, kirain bakal nangis, ternyata Dema tenang aja tuh di kursi periksa.
Tadinya, udah was-was aja, khawatir mewek dan berontak seperti Maxy. Yah, Maxy tuh kalau ke dokter gigi takut. Padahal, enggak kurang-kurang disounding-nya huhu.
Balik lagi ke perawatan Dema, sebelum melakukan tindakan, pak dokter menunjukkan semua alat-alat periksa gigi yang telah disteril dan semuanya masih diplastikin rapi.
Masalahnya, ternyataaa, masalahnya lebih kompleks. Gigi susu Dema yang ketinggalan tuh enggak cuma satu, namun dua. Bedanya, salah satu giginya agak sembunyi gitu. Namun, kalau dipegang akan terasa agak keras gitu di sebelah gigi susunya yang item-item tadi. Tak hanya itu, beberapa gigi geraham dan gigi depan juga ada yang bolong.
Dema ketika ditambal giginya.
Pak dokter gigi menyarankan supaya gigi-gigi itu ditambal aja, sekalian. Akhirnya kami menyetujui tindakan itu, ditambal dan dicabut.
Ketika dibersihkan giginya, Dema alhamdulillah pasrah aja. Sepertinya excited juga karena dia baru pertama kali itu ke dokter gigi beneran. Biasanya kan cuma nganterin Maxy aja.
Begitu pula saat ditambal, Dema masih santuy. Sesekali paling mengeluh kayak ada pahit-pahit di mulut dan minta berkumur. Total gigi Dema yang ditambal ada 5 biji #kekepdompet.
Bagian yang challenging adalah ketika cabut gigi. Soalnya enggak cuma 1 kan, namun 2 gigi jadinya, karena ada gigi susu nyisa juga tadi. Sebelumnya, Dema dibius dulu, namun bukan disuntik, melainkan bagian gigi yang mau dicabut diolesi semacam gel. Kemudian, dicabut, deh.
Katanya sih sakit. Baru saat itu Si Dema nangis. Padahal, total ada 2 gigi tuh yang akan dicabut.
Proses pembiusan sebelum dicabut.
Setelah ditenangkan sebentar, alhamdulillah berhenti nangisnya. Apalagi ketika diperlihatkan giginya udah cantik, sekarang. Enggak ada lagi bagian gigi susu yang item-item tadi.
Setelah tindakan, kami ngobrol sebentar dengan dokter gigi mengenai apa yang sebaiknya dilakukan atau tidak dilakukan setelah pemeriksaan gigi tadi. Pak dokter gigi berpesan untuk tidak makan dan minum dulu minimal 1 jam. Trus, boleh makan es krim setelah sampai rumah nanti.
Apalagi ya?
Oh iya, diingatkan juga tentang bagaimana cara menyikat gigi yang betul dan menyarankan untuk cek gigi setiap 6 bulan sekali.
Cabut 2 gigi susu yang enggak mau lepas.
Setelah konsul berakhir, anak-anak dapat balon satu-satu hehe. Trus, ke meja kasir deh, yang juga satu meja dengan meja registrasi tadi di awal.
Di situ kami menyelesaikan urusan bayar-bayar. Mayan juga eui, 5 tambalan + 1 gigi dicabut (harusnya 2, tapi sama dokternya didiskon wkwkwk 😛 ). Alhamdulillah,bisa direimburse kantor bapake, jadi agak tenang dikit 😛 .
Setelah urusan administrasi selesai Dema dapat gantungan kunci dan boleh memilih sikat gigi untuk dibawa pulang. Selesai deh, periksa giginya. Yang tadinya cuma niat cabut gigi susu, jadi merembet ke mana-mana wkwkwk. Yawdalah sekalian mumpung pas bisa ke klinik gigi kan? Males juga soalnya periksa-periksa saat pandemi gini.
Begitulah teman-teman cerita atau pengalaman kami membawa anak periksa gigi di klinik gigi OMDC Jalan Raya Pajajaran Bogor, plus tips pergi ke dokter gigi di masa pandemi. Semoga postingan ini bermanfaat, khususnya buat teman-teman yang ragu ke dokter gigi. Kalau memang sakit banget, sebaiknya segera ke periksakan giginya ya. Daripada, nanti makin parah. Sehat-sehat selalu ya semuanya 🙂 .
April Hamsa
nah anakku udah minta periksa giginya, dan udah berani juga, tapi akunya belum siap secara materi hahahah semoga secepatnya ya dimampukan.. btw OMDC memang menyenangkan banget bagi anak-anak periksa giginya
gemes banget sama APDnya, btw kalo buat scalling gigi anak berapa harganya mba?
wah kerennya kakak Dema berani cabut gigi, anakku belum berani cabut gigi sampai sekarang hahaa kalau mau di bawa ke dokter gigi aja pake nangis dulu 🙁
Mpo juga gitu waktu beli kue tart. Posting dapat hadiah. Ini dapat potongan harga, lumayan lah 30000 apalagi ruangan di omdc tidak bikin parno anak-anak
udah lama banget rasanya nggak ke dokter gigi , semenjak pandemic jadi nggak berani ke dokter gigi, padahal udah pengen scaling huhuhu
ya ampun nyaman banget itu dental clinicnya. kids friendly banget dan secara psikologis bikin anak2 bakalan nyaman saat masuk ke sini. jadi lebih rileks dan nyaman saat harus tindakan ya.
lihat gigi dema ini jd inget gigi si kaka sulunga aku dulu waktu kecil
Wah biaya layanannya lumayan juga ya tapi emang sepadan ya dengan layanannya… Urusan gigi anak emang penting sih..karena efeknya jangka panjang ya..
Interior klinik giginya terlihat menarik banget deh, anak-anak pun pasti suka. Pelayanan OMDC pastinya bagus juga ya. Tentu menambah nilai plus bagi para pasien termasuk anak-anak yang berobat gigi di OMDC.
Perawatan gigi bagi anak memang penting banget, apalagi kalo udah dalam tahap kuratif. Sayangnya, jangankan anak, bagi orang dewasa pun namanya ke dokter gigi pasti berasa horor ya hehe. OMDC ternyata dengan interior yang ramah anak tentu membuat anak nggak takut lagi ke dokter gigi.
Mbak, disana harganya memang segitu atau saat pandemi jd naik harganya?
Soalnya beberapa bulan yg lalu, aku cabut gigi anak harganya naik jd 2x lipat, huhuhu. Mungkin krn ada biaya APD dan lain2 kali ya
Dema berani banget duh, aku kalah. Waaa 5 tambalan. AKu ini tambalan satu udah bikin ngilu lagi Mbak. Mau ke dokter, belum ada yang mau kalau urusan mulut. Ya sudah diminumi obat beli diapotik. Seru kliniknya ya Mbak.
keren anaknya mbak, bisa melakukan cabut, tambal dalam satu waktu. Saya masih maju mundur nih mau tambal gigi, hiks..kayaknya perlu persiapan mental banget
ajak anak ke dokter gigi emang susah susah gampang ya mbak
tapi klo lihat kliniknya secakep ini, ya pasti anak anak g takut lagi
malah senang karena bisa main main dulu di playground
Dema pinter banget ke dokter gigi. Oh ya aku jadi keinget juga peer ngecek gigi anak ke drg..tp masih cari2 yg safe gegara korona ini
Kliniknya gemes banget, pantesan anak-anak betah dan nggak bikin takut. Jadi inget pertama kali cabut gigi pas SD terus nangis-nangis. Haha. Aku udah lama juga ga ke dokter gigi gara-gara pandemi, padahal perlu banget tapi masih takut keluar.
Dema kuatt…
Salut banget sama anak-anak yang berani ke dokter gigi. Karena butuh perjuangan banget duduk di kursi panas dengan peralatan kedokteran yang terbuat dari besi-besi gitu…
Pelayanan yang baik membuat anak-anak gak trauma berobat ke dokter gigi.
Kalau uda dicabut begini, gakkan balik-balik lagi kah?
OMDC Bogor lokasinya mudah dan tempatnya bikin nyaman yaa…
Anak-anak sembari menunggu, biar gak bosen bisa sambil main.
So Happy~
Wah recomended yaa ke OMDC Bogor. Aku sering lewat sih dan emang mau ajak Rio ke dokter gigi. Udah lama ga berkunjung hihi. Sekarang Dema giginya udah cantik yaa 🙂
Wah asiknya OMDC emang ramah anak deh. Dema jadi ga takut periksa gigi ya. Salim juga nih harus ke dokter gigi lagi, ada yang bolong. Kemarin udah sekali cabut gigi bungsu juga yang ga mau lepas.
Aku baru tahu ada kasus gigi susu malah pindah ke gusi ya. Makasih infonya mba april. Jd pengetahuan baru buatku juga nih
Kliniknya menyenangkan ya cantik dan ramah anak bikin anak nggak tegang pergi ke dokter gigi…
kalo kliniknya kayak gini anak anak gak ada takut takutnya ke dokter gigi ya…
pinter Dema, nangis dikit gpp emang sakit kok, tante dulu juga ngerasain hahahaha
Wah pelayanannya sangat profesional sekali ya, melihat anak mbaknya yang diperiksa tidak takut saya jadi kepengen membawa anak saya untuk memeriksakan giginya juga thanks for sharingnya kak
Friendly banget ya tempatnya, aku yang udah gak usia anak aja seneng banget liatnya, berasa bukan mau periksa ke dokter gigi, lenyap deh kesan horror mau periksa giginya, keren banget
Kalau APD Di kilniknya seperti itu rasanya aku bisa tenang saat masuk dan diperiksa giginya oleh tim di sana ya
jadi kepingin tahu nih, di Tangerang ada gak ya klinik yang menyediakan fasilitas bagus seperti OMDC Bogor?
Aku dan suamiku punya masalah gigi nih, kalau aku masih bisa ngukur sakitnya, tapi suamiku lagi gak bisa nahan nih, meriang terus bawaannya kalau aku ngelihat orang sakit gigi
Dema cute banget pas pake baju dan topi APD gitu, tampak tenang pas diperiksa, sekarang gigi Dema jadi rapi dan cantik deh
iya penting banget buat merawat gigi itu apalagi juga gigi itu kan juga nyambungnya ke saraf aku belum pernah sebelumnya ke omdc ini bagus tempatnya ya
hoalah kupikir itu item2 editan loh
ternyata asli ya
kalau yang kayak gini mah emang harus dibawa ke dokter, karena kita gak mampu menangani sendiri atau otodidak sih,
harus dengan ahlinya
Aku masih agak takut ke dokter & rumah sakit, padahla pingin periksain gigi anak-anak juga nih. Alhamdulillah kalau klinik gigi omdc Bogor meneraopkan protokol kesehatan speerti ini ya. Keren Dema berani ke dokter gigi ya
Klinik giginya ramah anak sekali. Pasti betah anak-anak periksa di sana. Orang tua yang menunggu juga tidak bosan, nih.
Wohohoho… kalau ga di reimbuse terkurs sudah itu gaji bapake. Jadi mikir mau periksain giginya Adek Fi nih. Secara kasusnya ga jauh beda dengan Dema. Kudu nyiapin 5jt buat perawatan gigi ya.. huhuhu..
wah hebat Dema, sekali ke dokter gigi langsung berani cabut 2 gigi. kalau yang cabut 2 gigi, dapat balon 2 juga dong dema
Gigi anak pertamaku juga gitu, ada satu yang bagian atas, nggak tanggal juga padahal udah kedesak gigi permanen.
Pinternya sampai nggak terlihat wajah trauma atau sediih gitu
Coba ah saya kasi lihat foto ini ke Salfa
Pasti suka
OMDc ini cakep bener sih kliniknyaaaa.kalo klinik dokter gigi secakep ini maha ank-anak kayanya nggak akan terlalu takut ke dokter gigi ya mak april.. Hebat nih Dema lagi diperiksa masih bisa senyum.. hihi
Omdc waw udah ada di bogor kirain jakarta aja. Ga takutt ke dokter gigi ya demaa ya ❤❤❤
Wah kliniknya ramah anak banget…. jadi membuat suasana tetap padahal sedang ke dokter gigi…
klinik gigi yang aman dan nyaman seperti ini pasti dicari banget. Apalagi kalau standar protokol kesehatan sangat diterapkan dan penggunaan APD lengkap juga diterapkan. Sungguh memberi kenyamanan buat anak juga sih
Lokasinya lumayan jauh dari Jakarta ka..
Tpi sy blh rekomendasikan ke teman yg dibogor klinik dokter gigi omdc nya..
Terimakasih informasi nya kak.
kalau kelengkapan protokol kesehatannya memadai kita juga jadi tenang ya mba dan bisa tetap menjalankan pemerikasaan rutin ini
wah bisa membayangkan ini mba gimana sakitnya dek Dema.. Saya dulu cabut satu gigi aja sakit apalagi ini ada dua lebih mba… Tapi untungnya kuat, berani dema ya mba jadi setelah nangis tetap mau lanjut untuk cabut dan nambal giginya
Tempatnya bagus, rapi, lengkap.
Aura ruang praktik dokter gigi juga ga ada.
Kalau kayak gini kan anak senang-senang aja diajak ke sana ya. Ga pakai drama seperti anakku.
Dulu pas masih seumur Dema, aku paling horor kalo mesti ke ke dokter gigi. Aroma khas ruangan dokter gigi tuh bener-bener gak bisa dilupakan. Cuma pas baca postingan ini. Wah, kubaru tau klinik ini bagus dan berwarna banget. Bikin kesan dan suasananya jadi enak dan cerita.
Apalagi ada spot playgroundnya juga. Jadi bebas takut dan horor2an penuh drama kalo ke dokter gigi.
Dema kamu hebat banget deh, nak! Pasti sekarang udah senang karena punya gigi yang cantik ya.
Wah, itu persis kayak gigi sepupuku mbk. Dibawa ke dokter gigi juga. Dema hebat banget, nggak takut ke dokter gigi. Senyum senyum pula pas di foto hehe. Akhirnya ya, ke dokter gigi juga
Untuk klinik sebagus itu dan banyak tindakan pasti harganya pasti lumayan ya mbak. Aku pun selama pandemi lebih pilih ke dokter gigi drpd ke rs
Salfok sama interior ruangannya. Pastilah bikin anak2 betah kalau begini. Mereka juga bakal nggak ngeri lagi sama urusan perdoktergigian. Dan yang terpenting selama pandemi, protokol kesehatannya terus terjaga.
Suasana di klinik dokter gigi OMDC Bogor bagus dan menarik untuk anak-anak, ya.
Jadi daya tarik sendiri, yang buat anak-anak gak merasa takut memeriksakan gigi mereka ke dokter.
wah adiknya hebat, udah berani ke dokter gigi, ya. memang dari kecil biar gedenya sehat yaa giginya. biar senyumnya makin lebar, hehhe.
Wah tempatnya friendly banget ya buat anak-anak keren euy jadi anak-anak ga takut ke dokter gigi. Btw memang saat ini prokes dokter gigi harus pakai APD lengkap sih dan alat-alat serta ruangannya juga sebelum pasien selanjutnya masuk harus seprot jadi bebas virus.
Klinik giginya asyik banget ya Kak, ini mah jangankan anak-anak, kita aja suka dan pasti bakal rajin ke sini biar gigi selalu sehat.
wooow klinik giginya sungguh sungguh kereeeeen!
Anak anak pasti terkesima duluan sama fasilitasnya yang luar biasa, warna warni, ada coffee corner pula!
oiya itu untuk anak apa bisa untuk ortu juga?
semoga si adek cepet sembuh dan rajin ke drg yaaaaa
Waw klinik dokter giginya bagus banget, fasilitasnya lengkap bikin anak nyaman. Kalau Aiman pernah juga ke dokter gigi di klinik kantor, Alhamdulillah aman sampai sekarang.
Waw, kebayang habisnya banyak pasti banyak kudu tembel 5 gigi sama cabut 2 gigi. Yang penting bisa direimburse kantor bapake. Hihi
Dulu ke dokter gigi itu kesannya serem, kalo sekarang sih nyenengin kaya di OMDC. Habis itu dapet balon lagi. Nangisnya langsung ilang deh. Hehe
Untung diperiksakan ke dokter gigi jadi tahu ada masalah di giginya Dema, moga sehat-sehat terus yaa
Membayangkan duitnya berapa tuh. Kemarin diriku pas perawatan akar gigi aja habis lumayan. Tapi memang sekarang klinik gigi pelayanannya diperketat sejak pandemi
Salfok foto Dema di pict pertama gemoy mashaAllah, udah legaan dong sekarang yaa hihi. Banyak juga yang ditambal ada 5, namun nggak papa daripada nanti pada berlubang *ah jangan sampai
Harga cabut gigi lumayan juga ya, syukurlah dapat reimburse hihi. Semoga sehat selalu ya gigi dan mulutnya adik cantiiik